Anda di halaman 1dari 4

Judul : Pulihkan Bumi Kita

Kelompok 3

Tema : Proses alam, teknologi hijau yang sedang berkembang, dan pemikiran inovatif
yang dapat memulihkan ekosistem dunia.

Identifikasi Isu : (Fairuz)

1. Berdasarkan catatan penelitian di Journal of Geophysical Reasearch, Atmospheres


oleh para peneliti yaitu Russo S,. Dosio A, dkk ; Indonesia akan mengalami lebih dari
tiga kali kondisi gelombang panas ekstrem antara tahun 2020 dan 2052. Kemudian di
antara tahun 2068 dan 2100, akan terjadi sebuah gelombang panas yang ekstrem akan
terjadi setiap 2 tahun sekali.

2. Diprediksi, dalam skenario emisi yang tinggi, maka Kalimantan Timur dan Sumatera
bagian Timur akan mengalami pemanasan hampir 4 derajat Celcius dan curah hujan
berkurang 12 persen pada tahun 2070 hingga 2100.

3. Wilayah Kalimantan Selatan dan Sumatera bagian utara pada tahun 2071 hingga
2100 akan menjadi lebih kering sekitar 20-30 persen. Sedangkan, di wilayah Jawa dan
bagian selatan Sumatera menjadi lebih kering 30-40 persen pada tahun tersebut.

Analisa Kasus : (Abdillah)

1. Berdasarkan kasus tersebut, hasil diskusi yang didapat adalah kemungkinan yang
terjadi adalah benar.

- Karena berdasarkan sumber CNBC Indonesia (Petrus Purwana, pengamat lingkungan


lulusan Deflt University of Technology di Belanda). Saat ini kenaikan suhu udara di
Indonesia dinilai sudah membuat iklim di Indonesia tidak karuan dimana kenaikan suhu
udara juga bisa mengakibatkan cuaca ekstrem dengan intensitas yang semakin
meningkat, durasi yang semakin panjang dan frekuensinya semakin sering. Kalau tidak
ada mitigasi yang tepat, menurutnya pada tahun 2100 kenaikan suhu udara di Indonesia
akan mencapai 3 °C.

(Rifqi)

Melanjuti ini, sejak 2009, petani di indonesia sudah kesulitan mengandalkan ramalan
cuaca, lantaran rutinnya anomali masa tanam. Ujung-ujungnya gagal panen menjadi
fenomena yang sering terjadi di hampir seluruh wilayah Indonesia. Merujuk laporan
Tempo, kerugian akibat satu kali gagal panen padi di seluruh Jawa Timur saja mencapai
Rp3 triliun pada 2011. Padahal kegagalan panen itu cuma satu dari sekian banyak
dampak dari pemanasan global. Selain itu, berdasarkan data 2017, Indonesia adalah
penyumbang gas rumah kaca nomor 5 terbesar di dunia dan merupakan kontributor
terbesar untuk emisi yang disebabkan penebangan hutan dan degradasi hutan.

(Yaskur)

- Selanjutnya berdasarkan sumber Kementrian Keuangan, Di KTT G20 yang diadakan di


Roma Italia tahun 2021, para petinggi negara anggota G20 termasuk Presiden Joko
Widodo sepakat untuk mengurangi pemanasan global hingga 1,5 derajat celcius. Jokowi
mengatakan Pemerintah Indonesia telah berupaya untuk mengurangi emisi karbon di
mana deforestasi dapat ditekan hingga titik terendah dalam 20 tahun ini.

2. Penyebab terjadinya pemanasan global : (Fahrezy)

- Meningkatnya gas rumah kaca. Gas rumah kaca terjadi akibat adanya pembakaran
minyak bumi, seperti bahan bakar batu bara serta pembakaran gas alam.

- Efek Rumah Kaca. Efek rumah kaca ini menjadikan panas yang berada di bumi tidak
dapat dipantulkan ke luar angkasa, tetapi terperangkap di atmosfer. efek rumah kaca ini
bermanfaat bagi manusia, namun jika berlebihan akan berdampak buruk terhadap iklim
dan cuaca yang ada di bumi.

(Aditya)

- Polusi Sampah Plastik Yang Tidak Dapat Didaur Ulang. Gas metana yang berasal dari
plastik yang terkena sinar matahari dikatakan sebagai salah satu penyebab utama
perubahan iklim, hal ini berhubungan dengan peningkatan pemanasan global. Sampah
yang setiap hari dihasilkan manusia terutama sampah-sampah yang tidak bisa didaur
ulang seperti styrofoam dan plastik juga menjadi sumber lain dari emisi CO2.

- Boros Penggunaan Listrik. Pemborosan listrik membuat cadangan energi listrik


menjadi semakin menipis karena energi listrik memerlukan pembakaran batu bara
sehingga meningkatkan pemanasan global.

(Dela)

- Polusi Udara Akibat Asap Industri Pabrik. Industri pabrik menyebabkan banyaknya
asap yang yang dihasilkan, dan dapat mengakibatkan polusi udara yang akan membuat
lingkungan tercemar dan terjadinya pemanasan global.

(Veronika)

- Penebangan Pohon, Kerusakan, dan Pembakaran Hutan. Perusakan hutan akan


menyebabkan pemanasan global, karena hutan memiliki fungsi menyerap gas
karbondioksida, dan hutan merupakan penghasil oksigen.
- Penggunaan Chlorofluorocarbon CFC secara berlebihan. Chlorofluorocarbon (CFC)
adalah suatu bahan kimia yang diproduksi untuk berbagai kebutuhan peralatan rumah
tangga seperti AC atau pendingin ruangan dan kulkas. Zat kimia ini dapat
mengakibatkan penipisan lapisan ozon.

3. Dampak pemanasan global : (Kessa)

- Meningkatnya temperatur bumi di beberapa wilayah dan perubahan iklim.

- Mencairnya glasier sehingga permukaan air laut meningkat dan menyebabkan daerah
pantai akan terendam.

(Ardiansyah)

- Peningkatan suhu akan menyebabkan meluasnya kepunahan spesies dan kerusakan


pada organisme dan ekosistem.

- Hilangnya terumbu karang karena meningkatnya suhu dan pengasaman air laut.
Padahal banyak spesies lain yang hidup bergantung pada terumbu karang.

(Abiem)

- Curah hujan dan cuaca tidak menentu, sehingga menyebabkan terganggunya hasil
panen.

- Lapisan ozon (atom oksigen pada atmosfer) menipis. Sementara, dia memiliki fungsi
mengatur dan menyerap sinar ultraviolet yang masuk ke permukaan bumi, menjaga
kestabilan suhu Bumi, dan melindungi dari benda-benda langit yang jatuh ke Bumi.

- Mempengaruhi kesehatan manusia. Secara langsung berupa paparan langsung dari


perubahan pola cuaca ( suhu, curah hujan,kelembaban, kenaikan muka air laut dan
peningkatan frekuensi cuaca ekstrem).

4. Cara menyikapi dan menanggulangi adalah pemanasan global : (Ilham)

- Konservasi lingkungan. Konservasi lingkungan dapat dilakukan dengan cara menanam


pohon dan penghijauan lahan-lahan dengan kondisi yang kritis. Tumbuh-tumbuhan
memiliki proses fotosintetis untuk bertahan ini. Dalam proses ini, tumbuhan dapat
menghasilkan oksigen. Semakin banyaknya oksigen yang dihasilkan oleh tumbuh-
tumbuhan, jumlah gas-gas karbon yang ada di atmoser akan berkurang.

(Hirqal)

- Menggunakan Energi Alternatif. Penggunaan energi alternatif dapat mengurangi


penggunaan energi bahan bakar fosil (minyak bumi dan batu bara). Bahan bakar fosil
menghasilkan banyak emisi gas karbon yang diakibatkan oleh proses pembakaran
bahan-bahan tersebut. Energi alternatif yang bisa digunakan oleh manusia sebagai
pengganti sumber energi tak terbarukan adalah energi bio-energy, energi angin, energi
panas bumi, energi surya, dan sebagainya.

(Faizal)

- Daur Ulang dan Efisiensi Energi. Aktivitas manusia kerap kali menghasilkan gas yang
mengandung karbon, contohnya penggunaan kompor minyak. Asap yang mengandung
gas karbon dihasilkan oleh kompor minyak tanah naik ke udara. Oleh karena itu,
penggunaan kompor minyak sebaiknya diganti dengan biogas. Biogas dapat
dimanfaatkan sebagai sumber energi panas yang berasal dari sampah organik yang
telah didaur ulang.

(Farel)

- Edukasi Masyarakat Mengenai Masalah Lingkungan. Masyarakat dunia perlu memiliki


edukasi dan pemahaman terhadap masalah lingkungan agar sama-sama bersatu untuk
menanggulangi masalah tersebut. Pemahaman mengenai pola pikir dan perilaku
manusia yang berdampak kepada lingkungan diperlukan agar masyarakat memiliki
kesadaran dan akan menumbuhkan rasa cinta terhadap lingkungan. Selain itu,
masyarakat perlu menegakkan hukum mengenai perlindungan dan pelestarian
lingkungan.

(Zackwan)

Kesimpulan :

- Pemanasan Global menjadi ancaman serius bagi seluruh dunia, khususnya Indonesia.
Di Indonesia sendiri sudah banyak dampak serius yang terjadi selama bertahun-tahun,
diantaranya gelombang panas ekstrim, kebakaran hutan, kekeringan, dan kesehatan
manusia. Penting bagi Indonesia untuk mengambil tindakan mitigasi dan adaptasi yang
serius untuk mengurangi dampak butuk perubahan iklim serta melindungi ekosistem
dan masyarakatnya.

Anda mungkin juga menyukai