Anda di halaman 1dari 8

Peta Geologi:

Interpretasi :

1. Judul Peta

Judul merupakan kunci dari pada peta. Judul peta ditulis di bagian atas peta. Pada
umumnya ditulis dengan huruf besar. Judul peta berfungsi memberikan kejelasan isi
peta.
2. Tahun Pembuatan Peta.

Tahun pembuatan pada peta diatas digambar pada tahun 1985 oleh E. Suryana. Tahun
pembuatan peta berguna untuk mengetahui waktu peta itu dibuat. Tahun pembuatan peta ini
penting untuk dicantumkan khususnya pada peta yang sifat datanya selalu mengalami
perubahan.

3. Simbol / Legenda.

Legenda adalah menjadi kunci untuk membaca peta karena berisikan keterangan simbol-simbol
yang terdapat dalam peta. Legenda biasanya diletakkan di bagian kiri atau kanan bawah peta di
sebelah dalam garis tepi.

 Aluvium
Alluvium (dari bahasa Latin, alluvius) adalah sejenis tanah liat, halus dan dapat
menampung air hujan yang tergenang. Dengan demikian, padi sawah sangat sesuai
ditanam di tanah jenis alluvium. Tanah alluvium biasanya terdapat di tebingan sungai,
delta sungai dan dataran yang tergenang banjir. Banjir yang melimpah akan
menimbulkan endapan tanah alluvium di tepi sungai.

 Terumbu Koral

Batu gamping non-klastik, merupakan koloni dari binatang laut antara lain dari
Coelentrata, Moluska, Protozoa dan Foraminifera atau batu gamping ini sering juga
disebut batu gamping Koral karena penyusun utamanya adalah Koral.

 Batuan Gunung Api payung

Batuan beku adalah batuan yang terjadi dari pembekuan larutan silika cair dan pijar
yang dikenal dengan nama magma. Penggolongan batuan beku sudah banyak dilakukan
dari dulu hingga sekarang. Berbagai cara telah dilakukan seperti penggabungan jenis-
jenis yang sama dalam satu golongan dan pemisahan dari jenis-jenis yang tidak
menunjukkan persamaan. Batuan Gunung Api Payung termasuk batuan beku dimana
terjadi karna aktifitas magma.

 Formasi Ciramea

Formasi Ciramea terdiri atas batupasir gampingan, batupasir tufaan, tufa berbatuapung,
breksi andesit dengan sisipan batu lempung tufaan dan kayu terkesikkan.

 Formasi Bojongmanik
Formasi Bojongmanik terdiri dari Perselingan batupasir gampingan, batupasir tufaan,
batulempung pasiran dan gampingan, batugamping, serpih lignitan dan sisipan tipis
batubara.

 Formasi Cikancana

Formasi Cikancana terdiri dari breksi gunungapi dan tufa dengan sisipan lava pejal
bersusunan andesit, breksi lava, lava bantal, tufa pasiran dan tufa gampingan. Terdapat
juga setempat sisipan bantal batugamping.

4. Skala

Skala peta adalah suatu komponen yang sangat penting dalam peta karena fungsinya untuk
menunjukkan perbandingan antara jarak sebenarnya dan jarak pada peta. Skala dibagi menjadi
3, yaitu:
 Skala angka. Misalnya 1 : 100.000. artinya setiap 1 cm jarak dalam peta sama dengan 1 km
satuan jarak sebenarnya.

 Skala garis. Skala ini dibuat dalam bentuk garis horizontal yang memiliki panjang tertentu dan
tiap ruas berukuran 1 cm atau lebih untuk mewakili jarak tertentu yang diinginkan oleh pembuat
peta.

 Skala verbal, yakni skala yang ditulis dengan kata-kata.


(tidak ada)

5. Garis kontur
Garis kontur atau disebut dengan garis tranches, garis tinggi, atau garis tinggi horizontal, adalah
garis imajiner pada suatu wilayah atau area di atas peta yang menghubungkan dan
memperlihatkan beberapa titik pada peta yang memiliki ketinggian yang sama. Garis ini
selanjutnya menunjukkan pergerakan atau perkembangan naik turunnya suatu keadaan tanah.

6. Garis Astronomi.

Garis Astronomis merupakan garis khayal yang terdapat pada peta yang berfungsi untuk
menentukan letak astronomis suatu tempat dengan cara dibentuk secara berlawanan arah satu
sama lain sehingga membentuk vektor yang menunjukkan letak suatu tempat atau wilayah
tertentu. Garis ini terdiri dari dua jenis, yaitu garis lintang dan garis bujur. Garis yang melintang
secara horizontal disebut dengan garis lintang, sedangkan yang melintang secara vertical disebut
dengan garis bujur.

7. Deklinasi/ Orientasi Arah

Orientasi arah digunakan untuk mengetahui sebuah arah utara, selatan, barat, dan timur pada
peta.
8. Inset

Inset adalah peta kecil yang disisipkan di peta utama. Macam-macam inset antara lain:
Inset penunjuk lokasi, berfungsi menunjukkan letak daerah yang belum dikenali
Inset penjelas, berfungsi untuk memperbesar daerah yang dianggap penting
Inset penyambung, berfungsi untuk menyambung daerah yang terpotong di peta utama.

9. Sumber Peta/ Penerbit

Sumber Peta adalah referensi darimana peta diambil.


Peta diatas diambil dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi.

10. Nomor Lembar Peta.

Nomor Lembar Peta diatas adalah II09-1


Nomor Lembar Peta (NLP)i adalah nomor baku untuk keperluan lainnya contohnya sebagai
pedoman Area of Interest dan sebagainya.
11. Simbol.

Pada peta umum simbol-simbol yang dipakai sifatnya tetap, misalnya simbol kota, ibu kota
negara, jalan kereta api, dan sungai. Adapun pada peta tematik, simbol-simbol yang dipakai
memiliki sebuah ketentuan-ketentuan menurut temanya. Secara umum simbol dibedakan
menjadi 4 kelompok,yakni simbol titik, garis, wilayah atau area, dan warna.

Jenis-jenis simbol peta antara lain:


1. Simbol titik, digunakan untuk menyajikan tempat atau data posisional
2. Simbol garis, digunakan untuk menyajikan data yang berhubungan dengan jarak
3. Simbol area, digunakan untuk mewakili suatu area tertentu dengan simbol yang mencakup area
tertentu
4. Simbol aliran, digunakan untuk menyatakan alur atau gerak.
5. Simbol batang, digunakan untuk menyatakan suatu harga/dibandingkan dengan harga/nilai
lainnya.
6. Simbol lingkaran, digunakan untuk menyatakan kuantitas (jumlah) dalam bentuk persentase.
7. Simbol bola, digunakan untuk menyatakan volume, makin besar simbol bola menunjukkan
volume semakin besar dan sebaliknya makin kecil simbol bola berarti volume semakin kecil.

12. Grid
Grid adalah garis atau titik yang mengubungkan dua koordinat yang sama pada kiri dan kanan
atau Bujur Timur (BT) dan pada bagian atas dan bawah peta atau Lintang Utara (LU) baik itu
koordinat geografis ataupun koordinat UTM (Universal Transverse Mercator). Namun, ada juga
yang kadang tidak menggunakan garis atau titik.

13. Korelasi Satuan Peta

korelasi adalah untuk mengetahui persebaran lapisan-lapisan batuan atau satuan-satuan


batuan secara lateral, sehingga dengan demikian dapat diperoleh gambaran yang menyeluruh
dalam bentuk tiga dimensinya.

Anda mungkin juga menyukai