Pengertian Peta
Peta yang baik harus memenuhi syarat-syarat komposisi/komponen/unsur-unsur yang sesuai dengan tujuan peta itu sendiri
2. Skala
Skala adalah angka perbandingan antara jarak pada peta dengan jarak sebenarnya dilapangan,
Juga perbandingan mengenai luas dan besarnya.
Ada 3 cara penulisan skala :
1. Skala pecahan (skala angka)
Yaitu skala yang dinyatakan dalam bentuk bilangan atau pecahan.
Contoh : 1:15.000 atau ditulis ___1____
15.000
Arti skala tersebut adalah :
bahwa satu-satuan panjang pada peta sesuai dengan 15.000 satuan panjang dilapangan.
2. Skala Inchi (Verbal Scale)
Pada hakekatnya skala ini sama dengan skala pecahan, tetapi skala ini kurang lazim digunakan di
Indonesia, karena kita tidak menggunakan inchi sebagai satuan panjang
0 0 1 1 2 km 2 Km
Peta digambar dalam bidang datar Sehingga untuk mengetahui arah timur, barat,
utara, selatan harus ada petunjuk arah ( mata angin ).
Walaupun sudah lazim arah utara biasanya arah atas
(karena ada kemungkinan arah utara dibuat sebelah kanan/kiri).
Jadi dengan kata lain, petunjuk arah berfungsi untuk mengetahui arah mata Angin pada peta
tersebut, Juga untuk membantu mencocokkan arah utara sebenarnya.
4. Symbol
Yaitu lambang untuk mewakili atau menjelaskan suatu hal. Symbol atau lambang ini
ada 3 macam :
a.Symbol titik
Yaitu symbol yang mewakili/ melambangkan suatu tempat/ titik.
Contoh :
- pangkalan udara
- pelabuhan laut
- kota
- Negara
- dll.
b. Symbol garis
Yaitu simbol yang mewakili/ melambangkan penampakan yang berupa garis.
Misalnya jalan raya, rel kereta , batas negara dan lain-lain .
c. Symbol luas/ area/ ruang
Yaitu symbol yang mewakili/ melambangkan luas/ area/ ruang.
Disini bisa bersifat :
- kwantatif dari suatu permasalahan
- keterangan/ macam-macam dari suatu bahasan.
Contoh yang bersifat kwantatif :
Mengenai persebaran penduduk di sumatera selatan / di suatu daerah.
Contoh yang bersifat heterogenitas/ macam-macam :
Mengenai persebaran macam-macam bahan tambang di pulau jawa
5. Tahun pembuatan dan sumber peta
Tahun pembuatan peta perlu dicantumkan/ diketahui, dengan tujuan untuk menilai
apakah peta masih layak dipakai atau tidak ( karena sudah terlalu lama )
Kalau peta sudah terlalu lama, ada kemungkinan keadaan daerah yang dipetakan sudah berubah
keadaannya.
Adapun sumber peta untuk menilai kebenaran peta tersebut. Sebaiknya peta dibuat oleh
lembaga/ pemerintah.
6. Legenda / Keterangan
Legenda ialah bagian dari peta yang berisi simbol-simbol atau keterangan-keterangan
mengenai kenampakan-kenampakan yang pokok, termasuk kenampakan fisiografis maupun
sosiografis.
Dalam peta umum seperti atlas, peta topografi yang digambarkan berupa simbol
gunung, simbul sungai, jalan raya, kota, ibu kota, rel kereta, jembatan dan seterusnya.
Sedangkan dalam peta khusus seperti peta statistik, peta geologi, dan peta curah hujan. Simbol-
simbol yang digambarkan dalam legenda dapat berupa : warna, simbol tanaman hasil bumi, simbol
huruf, dan lain-lain.
1. Inset yang berskala lebih besar dari skala peta pokok, berfungsi untuk menjelaskan bagian peta
pokok yang penting atau dianggap penting
Contoh : peta pokoknya sumatera, untuk menjelaskan kota Aceh, karena Aceh dianggap kota
yang penting, maka Aceh digambar kan dalam inset yang skalanya lebih besar dari
skala Sumatera.
2. inset yang berskala lebih kecil dari skala peta pokok, berfungsi untuk menjelaskan lokasi peta
pokok dalam kaitannya dengan daerah yang lebih luas.
Contoh : Peta pokok Sulawesi, untuk menjelaskan bahwa Sulawesi merupakan bagian dari
Indonesia yang sangat luas, maka Indonesia digambar dalam inset denga skala lebih
kecil dari Sulawesi.
3. Inset yang berskala sama besar dengan skala peta pokok, berfungsi untuk memenuhi kekurangan
ruang gambar.
Contoh : Peta pokoknya Sumatera, tetapi di Aceh bagian ujung utara tidak dapat tergambar
karena ruang gambarnya tidak cukup, maka DI Aceh bagian ujung utara digambar
tersendiri dalam inset dengan skala yang sama besar dengan skala Sumatera.
Dalam penggambaran inset harus selalu diingat bahwa sistem grid atau sistem paralel meridian
antara peta pokok dan inset tidak sama. Demikian pula judul dan border tidak sama antara inset
dan peta pokok.
9. Warna peta
Di dalam peta ada penggunaan warna dengan fungsi yang berbeda-beda.
Contoh : Warna kuning, untuk dataran tinggi
Warna hijau, untuk dataran rendah
Warna biru, untuk lautan/ perairan
Warna putih, pegunungan salju
Warna coklat, untuk pegunungan/ gunung yang tinggi dan lain-lain.
Garis lintang adalah garis horizontal yang melintang (melingkar) pada permukaan bumi dari barat
ketimur.
Garis lintang yang terletak ditengah-tengah membagi bumi menjadi dua bagian yang sama, disebut
garis lintang 0° atau garis katulistiwa (ekuator). Garis-garis lintang yang terletak disebelah utara
katulistiwa disebut garis lintang utara (LU). Sedangkan garis lintang yang terletak disebelah
selatan katulistiwa disebut garis lintang selatan (LS).
B. Garis Bujur
Garis Bujur adalah garis yang menghubungkan titik kutub Utera dengan titik kutub Selatan.
Jumlah garis bujur ini 360 buah ( 0° - 360°), dan jarak antara satu garis dengan garis yang
lainnya adalah sebesar
1° ( 1° = 111 km ).
Keliling Bumi = 40.000 km, atau 360°
40.000 km = 111,11 km atau jarak garis di khatulistiwa 1° = 111 km.
360° 10
Garis bujur yang melalui Greenwich, dekat London ( Ibukota Inggris ) ditetapkan sebagai garis
bujur 0° ( Meridian Greenwich).
Dari garis bujur 0° ketimur maupun kebarat dibagi atas 180° sehingga semuanya ada 360° .
Di sebelah timur dinamakan Bujur Timur (BT) dan yang sebelah Barat dinamakan Bujur Barat
(BB) . Bujur Barat 180° dan Bujur Timur 180° berimpit, dan terletak di Samudera Pasifik.
Untuk mengetahui letak suatu tempat di Bumi digunakan koordinat-koordinat lintang geografis dan
bujur geografis. Koordinat-koordinat ini terhadap dua arah bidang lingkaran yang tetap
kedudukannya dan saling berpotongan tegak lurus, ialah bidang khatulistiwa (paralel nol) dan
bidang meridian nol atau Greenwich (prime meridian).
Lintang Geografis
Lintang geografis ialah panjang bujur meridian tempat itu sampai khatulistiwa. Tempat itu disebut
juga Latitude. Berdasarkan letak tempat itu di Utara dan Selatan ekuator, maka lintang geografis
ini dibedakan menjadi :
- Lintang geografis Utara atau North Latitude yang biasa disingkat menjadi lintang utara (LU).
- Lintang geografis Selatan atau South Latitude, yang disingkat lintang selatan (LS).
Bujur geografis
Jenis Peta
Jenis peta digolongkan 4 macam yaitu :
Peta topografi yaitu peta yang menggambarkan konfigurasi/ gambaran permukaan bumi yaitu
mengenai relifnya. Peta ini lalu dilengkapi dengan kenampakan lain, seperti perairan (hidrografi),
kebudayaan (kultural), dan lain-lain. Karena peta topografi umumnya berskala besar meliputi
daerah yang relif sempit, maka kenampakan tersebut dibuat teliti dan terperinci.
Pada mulanya peta topografi untuk militer, tetapi karena lengkapnya maka bidang-biadang lain
non militer juga menggunakannya.
Ialah suatu peta yang hanya menonjolkan satu macam kenampakan saja, sedangkan yang lain
tidak dipentingkan. Beberapa contohg peta khusus misalnya :
- Peta geologi
- Peta perang / militer
- Peta lintas Udara
- Peta iklim
- Peta tataguna tanah (land use)
- Peta jenis tanah (geologi)
- Peta persebaran Flora- fauna dan lain-lain.
Peta umum adalah peta yang menggambarkan segala sesuatu yang ada dalam suatu daerah. Di
dalam peta umum terdapat jalan kereta, jalan raya, tempat pemukiman, sawah, sungai dan lain-lain.
Peta umum meliputi :
- Peta Topografi
- Peta kartografi
Ialah suatu peta yang menggambarkan seluruh atau sebagian permukaan bumi yang bercorak umum
(ikhtisar)dan bersksla kecil.
Bentuk Peta
. A. JENIS KOMPAS
Dalam suatu perjalanan biasanya di gunakan 2 jenis kompas, yaitu :
Kompas Prisma
Disebut juga kompas bidik untuk membidik titik ekstrim (Puncak bukit / Puncak Gunung) kompas ini tidak
digunakan dalam peta.
Kompas Silva
Disebut juga kompas orientasi, karena kompas ini hanya digunakan untuk orientasi peta dengan medan
sebenarnya
Digunakan untuk membidik arah
tujuan perjalanan yang akan di tempuh
pada saat berkegiatan di alam
terbuka,