Anda di halaman 1dari 2

Abieza Zago ()

Hanifah Nabila Romadhona


(1806137034)

Rahmawati Rahayu
(1806197443)

Yasmin Azahra (1806186364) REVIEW FILM

“The Naked Science”

The Naked Science merupakan film pendek yang berisi tentang proses pembentukan bumi,
unsur – unsur yang berada di dalamnya, serta kehidupan yang berlangsung di bumi. Pada film ini
ditampilkan akan proses pembentukan bumi pada (±)4.4 milyar tahun yang lalu melalui teori Bintang
Kembar dimana ada dua bintang raksasa yang saling bertabrakan dan kemudian hancur berkeping –
keping namun, salah satu bintang ternyata memiliki gaya gravitasi besar yang membuat bintang
tersebut bertahan hingga sekarang disebut sebagai matahari. Pecahan kepingan hasil ledakanpun
tertarik oleh suatu gaya tarik dan membeku sampai pada akhirnya membuat planet – planet tata surya
yang salah satunya adalah bumi. Inti bumi (Inter core) sendiri tersusun atas unsur Nikel dan Besi
dengan suhu yang sangat tinggi dan bentuknya berupa cairan magma sedangkan Mantel Bumi
tersusun atas senyawa Magnesium Silikat dan Oksigen.
Bumi pada awalnya hanya terdiri dari benua besar atau supercontinent yang biasa dikenal
sebagai Pangea. Pangea kemudian retak akibat adanya gejolak dan peredaran di sekitar mantel bumi
dan pada akhirnya supercontinent ini terpecah menjadi Benua Amerika, Benua Afrika, Benua
Australia, Benua Antartika, Benua Asia, dan Benua Eropa. Pada masanya, bumi berkali kali dihantam
oleh Asteorid dan Komet yang akhirnya membuat lempengan – lempengan, bekas – bekas yang
sekarang ada.
Pada film ini juga dijelaskan akan adanya batu – batuan inti yang menjadi peran utama di bumi
yaitu Batu Granit. Batu Granit sendiri termasuk ke dalam Batuan Beku karena terjadi akibat proses
intrusi magma.
Ilmuwan berpendapat bahwa mikroorganisme mempercepat pelapukan batuan kapur. Setelah
ratusan tahun, batuan tersebut jatuh ke bawah permukaan kemudian meleleh menjadi magma.
Magma tersebutlah yang menjadi material pembentuk bumi.
Awalnya benua hanya berupa daratan-daratan kecil yang berjauhan yang kemudian menjadi
anak benua. Akibat pengaruh lingkungan di planet (seperti hujan) menjadikan anak benua tersebut
semakin meluas. Pada 4 milyar tahun lalu, permukaan bumi terbentuk dari beberapa komet yang jatuh
mengebom bumi. Perlahan material dari komet tersebut mendingin dan mengeras menjadi daratan
kecil membentuk batuan granit. Massa gaya pada bagian bumi dalam terbagi menjadi benua secara
bersamaan. Pada permukaan bumi keraknya seperti potongan-potongan lempeng tektonik. Semua
mantel menyimpan tekanan yang cukup fleksivel untuk merusak muka bumi yang akibatnya terjadi
pergerakan dari satu benua yang besar. Menurut sejarah geologi continental drift, benua tersebut
terpecah menjadi 12 bagian. Berdasarkan identifikasi dari fosil, terdapat kesamaan fosil pada kedua
benua yang terbelah. Saat pertama kali teori Continental Drift dinyatakan, sebenarnya benua saat ini
dahulunya merupakan satu benua besar yang sepanjang waktu makin bergeser menjauh.
Proses magma naik ke atas permukaan bumi akibat interaksi antara dua patahan yang membentuk
celah di tengahnya. Hal ini menyebabkan terbentuknya batuan baru dari bentuk permukaan bumi.
Magma yang keluar ke permukaan bumi jatih ke laut yang kemudian mengeras menjadi batuan.
Ketika pertama kali benua terbentuk, beberapa orang berpendapat hal tersebut terjadi akibat dari
lempengan tektonik yang saling bertabrakan. Saat ini bumi memiliki 12 lempengan, yaitu lempeng
Amerika Utara, lempeng Eurasia, lempeng Cocos, lempeng Pasifik, lempeng Nazca, lempeng Amerika
Selatan, lempeng Scotia, lempeng Afrika, lempeng Antartik, lempeng Arab, lempeng India, dan
lempeng Filiphina yang sebagian besar bergerak sejauh 10-15 cm per tahun.
Pada saat 3,4 milyar tahun lalu, saat lempeng tektonik membentuk benua dengan kombinasi dua
lempengan yang berbeda. Saat pertama kali benua terbentuk akibat lempengan tektonik yang
mendapat tekanan dari dalam. Tekanan yang maikn kuat menyebabkan magma menyembur ke luar
dengan lava yang bergerak meninggalkan daratan menuju zona subdaksi
Alfred Werner dalam bukunya The Origin of Continents and Oceans (1915) menjelaskan bagaimana
terbelahnya Pangea dan serangkaian pergerakan benua hingga ke bentuk saat ini. Bukti dari adanya
pergerakan benua ini ditandai dari kecocokan bentuk garis benua, urutan batuan dan pegunungan
yang sama dengan usia yang sama di benua yang sekarang berbeda, dan kesamaan yang terdapat
pada tumbuhan dan hewan yang dilihat dari fosil di benua yang berbeda saat ini.
Werner, menyebutkan adanya kemiripan garis pantai benua di sisi berlawanan Samudra Atlantik,
terutama Amerika Selatan dan Afrika. Dia menyimpulkan dari bukti tersebut bahwa benua suatu
waktu bergabung menjadi satu sebagai benua besar yang kemudian memecah. 120 juta tahun yang
lalu, India berpisah dari afrika selatan dan Madagascar, Amerika Utara terpisah dari Europa,
terpisahnya benua tersebut membuat iklim menjadi lebih hangat hal ini terjadi akibat adanya
pergeseran tektonik .

Kemiripan pada batuan dan pegunungan sebagai tanda dari adanya kecocokan pada benua yang
berlawanan. Pegunungan yang terjadi Karena adanya pergeseran lempeng yang membuat dua
benua saling bertubrukan dan membentuk pegunungan. Salah satunya adalah pegunungan Himalaya
yang membentang dari India, Nepal, Sikkim, Bhutan, dan Tibet. Pegunungan Himalaya mulai
terbentuk sejak 50 juta tahun yang lalu dengan bertubrukannya lempeng India dengan benua asia
Grand Canyon adalah menanyakan paling luar biasa yang pernah ada untuk menunjukkan catatan
masa lalu. Lapisan-lapisan bebatuannya meiliki usia yang berbeda, semakin ke bawah semakin tua
usianya hingga 2.5 mliliar tahun yang lalu. Di Grand Canyon tersebut ditemukannya fosil laut yang
berada di lapisan atas Grand Canyon.

Anda mungkin juga menyukai