ARUS LAUT
Kelompok III
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan
Rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini berjudul “Arus Laut”.
Makalah mengenai Arus laut ini disusun sebagai pelengkap dalam mata kuliahFisika
Kelautan. Makalah ini berisi informasi tentang Arus laut, penyebab arus laut, jenis-jenis arus laut,
Pengukuran Arus Laut, dan Manfaat Arus Laut
Penulis menyadari bahwa penulisan Makalah ini, belum bisa dikatakan sempurna, Oleh
karena itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan Makalah
ini kedepan.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bumi kita dikelilingi oleh dua lautan yang sangat luas yaitu lautan udara dan lautan
air.Keduanya berada dalam keadaan bergerak (dynamic condition), dibangkitkan oleh energi dari
matahari dan gaya gravitasi bumi. Gerakan-gerakan mereka saling berhubungan : angin
memberikan energinya ke permukaan laut sehingga menghasilkan arus laut, dan arus laut
membawa energi panas dari satu lokasi ke lokasi lainnya, mengubah pola temperatur permukaan
bumi dan juga mengubah sifat-sifat fisis udara di atasnya. Interaksi laut dan udara ini disebut
ocean-atmosphere coupled system.
Pada dasarnya arus laut berbeda dengan Gelombang laut. Gelombang laut adalah
pergerakan air laut naik-turun atau secara vertikal. Arus laut adalah gerakan massa air laut yang
berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Arus merupakan gerakan horizontal atau vertikal dari
suatu massa air sehingga massa air tersebut mencapai kestabilan.
Perlu dijelaskan bahwa sebenarnya di laut masih terdapat banyak arus-arus lain yang lebih
kecil yang terdapat di daerah-daerah tertentu, hal itu lah yang mendasari penulisan makalah ini
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang diatas maka terdapat beberapa masalah yang akan dikaji
dalam makalah ini yaitu
1. Apa yang dimaksud dengan Arus Laut ?
2. Apa penyebab terjadinya arus Laut ?
3. Apa saja jenis-jenis air laut ?
4. Bagaimana pengukuran Arus Laut ?
5. Apa manfaat Arus Laut ?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisann ini ialah :
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan arus laut
2. Mengetahui penyebab terjadinya arus laut
3. Mengetahui apa saja jenis-jenis arus laut
4. Mengatahui bagaimana pengukuran arus laut
5. Mengetahui apa saja manfaat arus laut
BAB II
PEMBAHASAN
Gambar 1.
Dari gambar tersebut kita melihat tiga macam bentuk arus yaitu :
1. Arus yang benar-benar mengelilingi daerah kutub selatan ( Antartic circumpolar current)
yang terletak pada 60.0 lintang selatan.
2. Aliran air di daerah ekuator yang mengalir dari arah timur ke barat, baik di belahan
bumi utara (North equatorial current) maupun di belahan bumi selatan (South equatorial
current). Selain itu terdapat dua aliran yang mengalir dari barat ke timur yang
dinamakan equatorial counter current di bagian permukaan dan equatorial under current
di bagian bawah.
3. Daerah subtropikal, ditandai oleh adanya arus-arus berputar yang dikenal sebagai gyre.
Arah aliran air pada gyre yang terdapat di belahan bumi utara searah dengan jarum jam.
Pada umumnya tenaga angin yang diberikan pada lapisan permukaan air dapat
membangkitkan timbulnya arus permukaan yang mempunyai kecepatan sekitar 3 % dari
kecepatan angin itu sendiri. Dengan kata lain, bila angin bertiup 10 m/detik maka dapat
menimnulkan sebuah arus permukaan yang berkecepatan 30 cm/detik. Kecepatan arus ini, akan
berkurang cepat sesuai dengan makin bertambahnya kedalaman perairan dan akhirnya angin
tidak berpengaruh sama sekali terhadap kecepatan arus pada kedalaman di bawah 200 m. Pada
saat kecepatan arus berkurang, maka tingkat perubahan arah arus yang disebabkan oleh gaya
coriolis akan meningkat. Hasilnya adalah bahwa hanya terjadi sedikit pembelokan dari arah arus
yang relatif cepat di permukaan dan arah pembelokannya menjadi makin besar pada aliran arus
yang kecepatannya makin lambat di lapisan perairan yang mempunyai kedalaman makin
bertambah. Besar. Akibatnya akan timbul suatu aliran arus dimana makin dalam suatu perairan
maka arus yang terjadi pada lapisan-lapisan perairan akan makin dibelokkan arahnya. Hubungan
ini dikenal sebagai spiral Ekman
Gambar 2. Spiral Ekman. Gambar ini menunjukkan arah jalannya arus (ditandai oleh tanda
panah), dan kecepatannya (ditandai oleh panjang dari setiap tanda panah), yang
berubah-ubah sesuai dengan makin dalamnya kedalaman perairan (Pinet, 1992).
2.5 Arus – Arus Musiman
Angin adalah sakah satu faktor yang paling bervariasi dalam membangkitkan arus. Karena
sistem angin umum dunia selalu berjumlah tetap sepanjang tahun, maka arah arus-arus dunia
hanya mengalami variasi tahunan yang kecil. Tetapi di bagian Utara lautan Hindia dan lautan-
lautan Asia Tenggara, angin musim (monsoon) berubah secara musiman dan mempuanyai
pengaruh yang dramatis gterhadap arah dari arus-arus permukaan. Arus-arus di perairan Asia
Tenggara baik yang terjadi di musim Barat ataupun di musim Timur diperlihatkan pada Gambar
3. dan Gambar 4. Musim Barat ditandai oleh adanya aliran air dari arah Utara melalui bagian atas,
Laut Jawa dan Laut Flores, sedangkan pada waktu musim Timur hal ini terjadi kebalikannya
dimana arus mengalir dari arah Selatan (Hutabarat dan Evans, 1985).
Gambar 5.
Proses terjadinya coastal upwelling.
Arah angin adalah sejajar dengan
pantai, tetapi arah dari arus yang
ditimbulkanya akan mengarah ke
laut karena ada pengaruh gaya
Coriolis. Hal ini
menghasilkan timbulnya upwelling
di dekat pantai, yang
mengangkut massa air dari dasar ke
atas permukaan (Pinet, 1992).
2.7 Arus Pasang Surut (tidal current)
Tidal current merupakan gerakan air berupa arus yang terjadi akibat pasang dan surut. Di
daerah pantai arus ini memiliki arah yang bolak balik dimana pada saat pasang gerakan air
menuju ke pantai (flood current) sedangkan pada saat surut gerakan arus ini (ebb current)
menjauhi pantai menuju laut. Di laut lepas yang jauh dari halangan berupa daratan atau pulau-
pulau, memungkinkan arah arus ini berubah secara teratur membentuk pola yang berputar yang
dinamakan rotary current (Pinet, 1992).
Kecepatan arus pasang surut di daerah pantai lebih besar daripada di daerah laut lepas
karena di daerah pantai arus ini mengalami percepatan aliran oleh karena adanya penyempitan
secara horisontal dan vertikal oleh adanya dasar laut dan halangan pulau-pulau di sekitar pantai.
Kecepatan arus ini di laut lepas jarang melebihi 0,83 m/detik, sedangkan di daerah pantai dimana
arus ini melewati selat sempit antara dua pulau, saluran masuk estuaria dan lagoon kecepatan
arus ini dapat melebih 4,4 m/detik. Arus pasang surut terkuat biasanya dihasilkan pada saat
terjadi spring tide di daerah yang memilki kisaran pasang surut yang besar (macrotidal) (Bird,
1996).
Arus pasang surut dengan arah bolak balik dan turbulensi yang dihasilkannya secara tidak
langsung penting artinya bagi proses-proses biologi. Turbulensi ini dapat mencegah
pengendapan partikel-partiel tersuspensi dalam air sehingga mengakibatkan tetap keruhnya air
yang dapat mempengaruhi penetrasi cahaya matahari. Turbulensi juga mencegah terjadinya
stratifikasi suhu air. Arus pasang surut juga berperan dalam mengangkut sedimen di sepanjang
pantai sehingga arus ini turut mempengaruhi perubahan morfologi pantai. Arus pasang surut juga
membantu percampuran air laut (mixing), namun perlu dingat bahwa arah arus ini adalah bolak
balik secara teratur dalam 24 jam. Karenannya volume air yang diangkut oleh arus ini melintasi
jarak tertentu tidaklah banyak dan juga jarak angkutnya tidak jauh.
Kecepatan arus pasut minimum atau efektif nol terjadi saat air tinggi atau air rendah (slack
waters). Pada saat-saat tersebut terjadi perubahan arah arus pasut. Kecepatan arus pasut
maksimum terjadi pada saat-saat antara air tinggi dan air rendah. Dengan demikian, perioda
kecepatan arus pasut akan mengikuti perioda pasut yang membangkitkannya (Gambar 6).
Gambar 6. Hubungan antara pasang surut (pasut) dengan kekuatan arus
pasut (Poerbandono dan Djunasjah, 2005)
Pada titik dimana arus susur pantai bertemu (convergence), aliran arus akan dibelokkan
menuju ke laut melintasi surf zone. Aliran arus yang menuju ke laut ini dinamakan rip current
(arus tolak pantai). Rip current ini sangat berbahaya bagi orang yang sedang berenang di pantai
karena tanpa disadari arus ini dapat menyeret orang yang sedang berenang tersebut ke laut sejauh
500 m. Daerah yang alirannya paling cepat di sebuah rip current kemungkinan bisa mencapai
kecepatan sampai 1m/detik, dan ini sudah cukup kuat untuk memotong sebuah saluran permanen
yang ada di dasar laut (Hutabarat dan Evans, 1985).
Gambar 7.
Penelitian dan pemetaan potensi energi arus laut merupakan salah satu upaya penting
dalam mengeksplorasi sumber energy non konvensional dari laut. Energy arus laut sebagai
energy terbarukan adalah energy yang cukup potensial di wilayah pesisir terutama pulau-pulau
kecil dikawasan timur. ( A. Yuningsih dkk, 2010). Peranan pengamatan arus dalam Survei
Hidrografi ( Eka Djunarsjah. 2005):
a. Kerekayasaan : konstruksi lepas pantai, perencanaan pelabuhan, dan pemantauan
lingkungan
b. Penentuan posisi (metode Dead-Reckoning)
c. Keselamatan pelayaran
Untuk mengetahui nilai kinetik energi arus laut yaitu dengan memperoleh data morfologi
dasar laut dan sifat-sifat hidro Oseanografi, yang kemudian dikonversikan ke dalam energy
listrik dan referensi lokasi yang memenuhi syarat yang dibutuhkan sebagai data masukan dasar
dalam pemanfaatnan energy arus laut untuk pembangkit listrik di kawasan tertentu.(A.
Yuningsih dkk, 2010). Analisa Pola Pergerakan Arus Laut Permukaan. Dari hasil pemodelan
arus laut permukaan dari tahun 2002-2009 diketahui bahwa :
a. Arus yang bergerak dari Benua Asia menuju ke Benua Australia, dikarenakan pengaruh
angin muson barat, rata-rata pola pergerakan arus ini terjadi pada kisaran bulan
Desember-Februari.
b. Arus yang bergerak dari Benua Australia menuju ke Benua Asia, dikarenakan pengaruh
angin muson timur, rata-rata pola pergerakan arus ini terjadi pada kisaran bulan Juni-
Agustus. Di samping itu ada masa pancaroba yakni masa peralihan pergantian antara
angin muson barat menuju angin muson timur ataupun sebaliknya.
Kecepatan arus laut yang kuat rata-rata berada pada posisi lintang 0,250 LU yakni di
sekitar garis khatulistiwa. Sedangkan rata-rata kecepatan arus yang lemah berada di perairan
yang jauh dari garis khatulistiwa. Untuk tahun 2002 kecepatan arus rata-rata sebesar 475,2
cm/detik. Arus terkuat berada di perairan Selat Karimata, sedangkan kecepatan arus yang lemah
berada di perairan sekitar sebelah selatan Irian Jaya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Daftar Pustaka
Daruwedho, Haryo , Bandi Sasmito, and Fauzi Janu A. "ANALISIS POLA ARUS LAUT
PERMUKAAN PERAIRAN INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN SATELIT
ALTIMETRI JASON-2 TAHUN 2010-2014." Geodesi Undip, 2016.
Lanuru, ST, M.Sc., Dr. Mahatma , and Ir. Suwarni, MS. "PENGANTAR OSEANOGRAFI." 66-75.
Makassar: Universitas Hassanudin, 2011.
Hutabara, S., and S.M. Evan. "Pengantar Oseanografi." Jakarta: Universitas Indonesia, 1985.