Anda di halaman 1dari 4

PEMECAHAN MASALAH PENDIDIKAN MENGGUNAKAN

PENDEKATAN HEURISTIK & PENDEKATAN ALGORITMIK

Glory V. Sahusilawane
2017-43-010

Program Studi Pendidikan Fisika


Jurusan Matematika Dan Imu Pengetahuan Alam
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Pattimura Ambon
2019
Pendekatan Heuristik

 Merumuskan Masalah
“Upaya Peningkatatan Keaktifan Peserta Didik dalam Proses Belajar mengajar”
 Analisis Masalah
Permasalahan yang terjadi tentang masih rendahnya Keikutsertaan atau keaktifan
peserta didik dalam proses belajar mengajar membuat proses belajar mengajar dikelas lebih
mengarah pada Teacher Center Learning dibandingkan Student center learning. keaktifan
belajar siswa. Belajar tidaklah cukup hanya dengan duduk dan mendengarkan atau melihat
sesuatu. Belajar memerlukan keterlibatan fikiran dan tindakan peserta didik itu sendiri.
keaktifan belajar adalah suatu keadaan dimana siswa dapat melakukan berbagai kegiatan
yang aktif baik jamani dan rohaninya seperti memperhatikan pembelajaran dikelas,
memecahkan masalah, bekerja sama dalam kelompok, menegemukakan pendapat, guna
membantu memperoleh pemahaman kepada dirinya sendiri terkait materi yang dibahas.
Rendahnya keaktifan belajar pada siswa disebabkan karena beberapa faktor, yakni :
faktor dari strategi, dari siswa, dan dari lingkungan. Faktor penyebab dari strategi
diantaranya kurang tepatnya strategi pembelajaran yang digunakan dalam mengajar.
pengambilan metode yang digunakan atau dalam mata pelajaran dapat menjadi penyebab
kesulitan belajar (kurangnya aktifitas). Hal ini dikarenakan guru kurang menguasai materi,
lebih-lebih kurang persiapan, sehingga cara menerangkan kurang jelas, sukar dimengerti
oleh murid-muridnya. Faktor dari siswa diantaranya siswa menjadi bosan dan siswa juga
cenderung malu atau kurang percaya diri dalam mengeluarkan ide dan gagasannya. metode
mengajar yang kurang menarik dapat menyebabkan siswa menjadi pasif, sehingga anak
tidak ada aktifitas. Siswa menjadi tidak mendengarkan penjelasan dari guru. Siswa
cenderung mencari kesibukan lain bahkan siswa akan tidur di kelas karena bosan. Faktor
lingkungan belajar siswa yang kurang mendukung juga dapat mempengaruhi keaktifan
belajar siswa. Lingkungan belajar meliputi gedung(ruangan) yang digunakan untuk
pembelajaran.
 Seleksi Pemecahan
Solusi yang ditawarkan dalam masalah ini ialah mengganti strategi pembelajaran
yang dipakai oleh Guru sebagai pengjar dan pendidik agar susana kelas yang membuat
siswa merasa bosan dapat menjadi aktif sehingga siswa lebih tertarik padi pelajaraan dan
tidak malu dalam mengemukakan pendapat sebagai bentuk keaktifan siswa.
 Mengembangkan Pemecahan
Berdasarkan Solusi yang ditawarkan maka strategi pembelajaran yang baiknya
digunakan ialah Cooperative Learning, dibuat kelompok-kelompok kecil, agar pembelajaran
lebih efektif. Siswa dapat memecahkan masalahnya bersama teman satu kelompoknya
dengan bantuan tutor, yaitu temannya sendiri. Setiap kelompok diberikan satu tutor untuk
membimbing dan membantu apabila ada kesulitan dalam kelompok tersebut. Dengan begini,
siswa tidak akan merasa takut sewaktu bertanya ketika kurang paham, tidak malu ketika
mengemukakan pendapat dan akan lebih memperhatikan ketika dijelaskan. Karena yang
menjadi tutor adalah temannya sendiri, sehingga keaktifan belajarnya akan meningkat.
 Pelaksanaan dan mengetes pemecahan
Guru menggunakan strategi pembelajaran Cooperative learning dalam proses
pembelajaran berlangsung, Guru mengawali kelas sesuai dengan sintax atau langkah-
langkah pembelajaran kooperative, mempersipakan kelas, dan memberikan motivasi pada
awal pembelajaran, setelahnya guru memberikan pengantar materi pembelajaran bagi
peserta didik dan membentuk peserta didik dalam kelompok-kelompok kecil yang bersifat
heterogen, dimana dalam satu kelompok siswa memiliki tingkat kemampuan yan berbeda
sehingga siswa dalam kelompok dapat saling membelajarkan. Guru memengawasi dengan
seksama saat siswa berada dalam kelompok-kelompok belajar apakah ada peningkatan
kaktifan siswa saat siswa tersebut belajar dalam kelompok belajar masing-masing.
 Evaluasi dan revisi
Setelah melakukan semua langkah pemecahan dan mengobservasi perubahan tingkat
keaktifan siswa maka dilakukan evaluasi, apakah dengan menggunakan strategi
pembelajaran cooperative membuat siswa lebih aktif saat berada dalam proses belajar
mengajar dan mudah memahami materi yang dibuat, apabila tingkat keaktifannya belum
sesuai dengan yang diharapkan atau terjadi Gap Maka guru perlu merevisi dan kembali
mengkaji pemecahan masalah dan melakukan pelaksaanaam serta pemecahan masalah
kembali.
Pendekatan Algoritmik

Topik permasalahan : “Upaya peningkatan keaktifan belajar siswa”

Kondisi Tindakan
Awal

Strategi
Penggunaan
Pembelajaran yang
Strategi Kooperatif
Kurang Tepat

Lingkungan Belajar Pembentukan


yang tidak Kelompok belajar
mendukung

Keaktifan Belajar Siswa Lebih Aktif


siswa yang rendah dalam proses belajar
mengajar

Anda mungkin juga menyukai