Oseanografi Fisika
Dosen Pembimbing
Disusun Oleh
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya kepada kita semua sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini.
Sholawat beserta salam selalu tercurahkan kepada nabi Muhammad SAW. Beserta
keluarga-Nya dan kita selaku umat-Nya hingga akhir zaman.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Hal ini karena
kemampuan dan pengalaman kami yang masih dalam keterbatasan. Untuk itu kami,
mengharapkan saran dan kritik yang membangun, demi perbaikan makalah ini yang akan
datang.
Akhir kata kami sampaikan terima kasih semoga Allah SWT senantiasa selalu
meridhoi segala usaha kita. Aamiin
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................... 1
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................... 1
BAB II. PEMBAHASAN
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
1
Parikeslan Widya. 2016. Oseanografi. Jakarta. Kencana (hal 24)
2
Samadi. 2006. Geografi 1. Jakarta. Yudhistira (hal 191)
3
Yona Defri dkk. 2017. Fundamental Oseanografi. Malang. UB Press (hal 38)
2
dan sebaran kegiatan organisme dalam laut. Panasnya Suhu di perairan laut
kebanyakan disebabkan oleh intensitas cahaya matahari yang masuk ke
perairan dan aktivitas vulkanisme di perairan laut.4 Keterkaitan suhu dengan
salinitas dan densitas sangatlah berkesinambungan, karena jika suhu pada
perairan laut tinggi maka kadar salinitas pada perairan itu juga tinggi dan
densitasnya rendah, Sebaliknya Jika suhu pada perairan rendah maka kadar
salinitas pada perairan rendah dan densitas akan naik.5
4) Diagram T – S
4
Samadi. 2006. Geografi 1. Jakarta. Yudhistira (hal 117)
Hutabarat Sahala dan Stewart M. Evans. 2014. Pengantar Oseanografi. Jakarta. UI-Press (hal 59)
5
Harvianto Loecky dkk. 2015. ANALISIS DIAGRAM T-S BERDASARKANPARAMETER OSEANOGRAFIS DI
PERAIRAN SELAT LOMBOK. Surya Octagon Interdisciplinary Journal of Technologi. Vol 1(1):107
6
https://ladensite.wordpress.com/2012/03/22/diagramt-s/
Yona Defri dkk. 2017. Fundamental Oseanografi. Malang. UB Press (hal 38)
3
2.2 Arus Laut
Arus diartikan sebagai suatu pergerakan air laut yang berpindah akibat dari
pergerakan dari angin dan keadaan massa jenis lautan yang telah terjadi di seluruh
wilayah lautan di dunia ini. Pergerakan arus laut disebabkan oleh tiga faktor utama
yaitu, bentuk topografi lautan, tekanan air laut, dan densitas.
1) Gaya Corolis dan Arus Ekman
Penyebab dari munculnya gaya corolis ini merupakan hasil dari perputaran
bumi pada porosnya. Perubahan aliran massa dapat terjadi akibat dari
pergerakan gaya ini yang menyebabkan terbeloknya arus dari arah yang
bergerak dari arah yang seharusnya (lurus). Gaya ini dapat mengubah arah
arus secara kompleks seiring dengan bertambahnya kedalaman lautan.
Arus Ekman ialah arus yang terjadi akibat dari pergerakan angin maksimum
pada permukaan dan berkurang secara eksponensial ke arah lapisan dalam.
Arus ini terjadi karena hubungan antara gaya corolis dan terjadinya gaya
gesekan. hubungan ini disebut sebagai spiral Ekman yang berakibat
pembelokan arah arus yang dimana semakin dalam lautan maka akan semakin
tajam arah belokannnya.7
2) Gaya Geostropik
Arus geostropik adalah arus yang terjadi akibat dari kesetimbangan
geostropik. Keseimbangan geostropik dapat terjadi ketika tekanan horizontal
bekerja pada massa air yang bergerak yang kemudian diseimbangkan dengan
gaya corolis. Arus ini tidak dipengaruhi oleh angin.8
7
Hutabarat Sahala dan Stewart M. Evans. 2014. Pengantar Oseanografi. Jakarta. UI-Press (hal 89-90)
Parikeslan Widya. 2016. Oseanografi. Jakarta. Kencana (hal 46)
8
Sartimbul Aida dkk. 2017. Pengelolahan Sumberdaya Perikanan Pelagis di Indonesia. Malang. UB Press
(hal 18)
4
2.3 Gelombang Laut
Gelombang laut merupakan gerakan naik dan turun air laut di permukaan.
Pergerakan angin sangat berpengaruh terhadap pergerakan gelombang di lautan.
Semakin tinggi intensitas angin yang berhembus pada laut maka akan semakin
semakin besar gelombang yang terjadi.
1) Sea
Sea wave merupakan gelombang yang terjadi akibat dari faktor tinggi dan
periode dari laut di daerah gelombang yang terbentuk.
- Ciri ciri Sea wave :
1. Puncak gelombang tajam.
2. Spektrum energi “Broad banded”/sangat acak.
3. L=10 s/d 20 x H.
2) Swell
Swell merupakan pergerakan gelombang yang bergerak menjahui tempat asal
terbentuknya gelombang yang terbentuk secara teratur karena tidak
dipengaruhi oleh angin secara langsung.
- Ciri ciri
1. Spektrum energi “Narrow banded”/band sempit.
2. Mendekati gelombang reguler.
3. L=30 s/d 500 x H.9
3) Deformasi Gelombang
Deformasi gelombang ialah suatu perubahan sifat gelombang yang terjadi
pada saat gelombang bergerak merambat menuju ke pantai. Perubahan
deformasi gelombang dibedakan menjadi tiga yaitu difraksi, refraksi, dan
refleksi.10
9
Hutabarat Sahala dan Stewart M. Evans. 2014. Pengantar Oseanografi. Jakarta. UI-Press (hal 81)
Supriyanto Heri. 2017. Teknik Pantai. Malang. UB Press (hal 109)
10
http://www.perkapalanku.com/2013/06/deformasi-gelombang.html
5
4) Hubungan Angin dengan Gelombang
Gelombang dapat terjadi jika ada pergerakan angin di permukaan. Gelombang
yang disebabkan oleh angin umumnya terjadi karena keadaan angin tersebut
sifat gelombang dipengaruhi tiga bentuk angin yaitu :
1. Kecepatan angin, jika makin kencang angin yang berhembus pada lautan
maka akan semakin besar pula gelombang yang terbentuk dan mempunyai
kecepatan yang tinggi serta panjang gelombang yang besar.
2. Waktu di mana angin sedang bertiup, tinggi, kecepatan, dan panjang
gelombang cenderung akan meningkat seiring dengan meningkatnya
waktu saat angin bertiup.
3. Jarak tanpa rintangan di mana angin sedang bertiup, disebut juga sebagai
fetch dengan cara membandingkangelombang yang terbentuk pada kolom
air yang relatif kecil seperti danau di daratan dengan yang terbentuk di
lautan bebas.11
11
Hutabarat Sahala dan Stewart M. Evans. 2014. Pengantar Oseanografi. Jakarta. UI-Press (hal 81 - 83)
6
Terjadinya dua kali air pasang dan dua kali air surut tetapi dengan tinggi
permukaan laut dan periode yang berbeda-beda.
4. Pasang surut campuran condong ke harian ganda
Terjadinya satu kali air pasang dan satu kali air surut dalam satu hari, tetapi
terkadang hanya untuk sementara waktu (sebentar) terjadi dua kali air pasang
dan dua kali air surut.12
12
https://www.ilmudasar.com/2017/07/Pengertian-Proses-Jenis-dan-Manfaat-Pasang-Surut-Air-Laut-
adalah.html
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa sifat sifat fisik air
laut dapat dipengaruhi oleh salinitas, densitas, suhu, arus, gelombang, dan pasang
surut. Salinitas secara umum merupakan suatu kadar garam yang terkandung di
dalam air laut. Densitas ialah massa jenis air yang dinyatakan dalam satuan
gram/cm3. Suhu dapat didefinisikan sebagai keadaan panas atau dinginya pada
suatu daerah yang dinyatakan dalam satuan derajat.
8
DAFTAR PUSTAKA