Kawasan Strategis
Kabupaten
Bab
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
1.6
1.7
Bab
2.1
2.2
2.3
2.4
2.5
Bab
3.1
3.2
1 -Pendahuluan
Latar Belakang
Maksud dan Tujuan
Ruang Lingkup
Acuan Normatif
Istilah dan Definisi
Kedudukan Standar
Pengguna Standar
2 -Standar Penetapan KSK
Kriteria dan Ciri-ciri KSK berdasarkan
sudut kepentingan
Spesifikasi KSK berdasarkan sudut
kepentingan
Bentuk dan Lokasi KSK
Delineasi KSK
Penetapan KSK
3 -Standar Perencanaan Tata
Ruang KSK
Penyusunan Rencana Tata Ruang
Penetapan Rencana Tata Ruang
Bab
4.1
4.2
4.3
4.4
Bab
5.1
5.2
5.3
5.4
Bab
6.1
6.2
6.3
4 -Standar
Pemanfaatan
Ruang KSK
Penyusunan
dan
Sinkronisasi
Program Pemanfaatan Ruang
Pembiayaan
Program
Pemanfaatan Ruang
Pelaksanaan
Program
Pemanfaatan Ruang
Penatagunaan Tanah
5 -Standar
Pengendalian
Pemanfaatan Ruang
Ketentuan Peraturan Zonasi
Ketentuan Perizinan Pemanfaatan
Ruang
Ketentuan Pemberian Insentif dan
Disinsentif
Ketentuan Pengenaan Sanksi
6-Standar Pengelolaan KSK
Bentuk Kelembagaan Pengelolaan
KSK
Tugas
Pokok
dan
Fungsi
Kelembagaan Pengelolaan KSK
2
Kewenangan
Kelembagaan
RW 01
Latar Belakang
Maksud dan
RW
04
Tujuan
Ruang Lingkup
Acuan Normatif
Istilah dan
Definisi
Kedudukan
Latar Belakang
KS. Kabupaten adalah wilayah yang penataan ruangnya
diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat
penting dlm lingkup kabupaten.
Penataan ruang KSK dimaksudkan untuk mengembangkan,
melestarikan, melindungi, dan/atau mengoordinasikan
keterpaduan pembangunan nilai strategis kawasan yang
bersangkutan demi terwujudnya pemanfaatan yang berhasil
guna, berdaya guna, dan berkelanjutan.
Pemerintah Kabupaten/Kota mempunyai wewenang dalam
hal pengaturan, pembinaan dan pengawasan terhadap
pelaksanaan penataan ruang kawasan strategis
kabupaten/kota. (UU No. 26 Tahun 2007, Pasal 11 ayat 1 huruf a)
Dalam rangka penyelenggaraan penataan ruang,
Pemerintah berwenang menyusun dan menetapkan
pedoman bidang penataan ruang. (UU No. 26 Tahun 2007, Pasal 8 ayat
5)
Maksud dan
Tujuan
RW 01
RW 04
Ruang Lingkup
RW 01
RW 04
Acuan Normatif
Kedudukan Standar
UU No.26/2007 tentang
Penataan Ruang
UU No.32/2004 tentang
Pemerintahan Daerah
PP No.15/2010 tentang
Penyelenggaraan
Penataan Ruang
Kebijakan terkait
PP 26/2008 tentang
RTRWN
Standar Penataan
Ruang Kawasan
Strategis Kabupaten
Keterangan :
: Menjadi masukan
9
10
RW 01
RW 01
RW 04
Pertumbuhan
Ekonomi
Sosial dan
Budaya
Pendayaguna
an Sumber
Daya Alam
dan/atau
Teknologi
Tinggi
Fungsi dan
Daya Dukung
Lingkungan
Hidup
12
Ekonomi
Sosial
Budaya
Pendayaguna
an Sumber
Daya Alam
dan/atau
Teknologi
Tinggi
Fasilitas/sentra pengembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi
strategis;
Fasilitas/sentra pengembangan dan
pengendalian sumber daya alam.
Fungsi
dan Daya
Dukung
Lingkung
an Hidup
Contoh KSK
berdasarkan sudut
kepentingan
Pertumbuhan Ekonomi
Kawasan Perkotaan
Kawasan Agropolitan/Minapolitan
Kawasan/Koridor Ekonomi
Kawasan Transportasi
Kawasan Pengembangan Baru
Sosial dan Budaya
Kawasan Cagar Budaya A
Kawasan A
PermukimanTradisional A
/Komunitas Adat
Pendayagunaan SDA dan/atau
Teknologi Tinggi
Kawasan Teknologi Tinggi
Kawasan Pengembangan SDA Darat
/Laut
Kawasan Wisata Alam
Fungsi & Daya Dukung LH
Kawasan Perlindungan dan Pelestarian LH
Kawasan Rawan Bencana
Kawasan Kritis Lingkungan
Kawasan Pesisir
A
A
A
A
15
17
Kabupaten
B
Kawasan
Perkotaan
Kabupaten
A
KSK
Kabupaten
C
Batas
Kabupaten
Batas
Kecamatan
18
Kabupaten
C
Kawasan Inti
KSK
Kabupaten
D
Kecamatan
A
Kabupaten
B
Kawasan
Penyangga
KSK
Batas
Batas
Kecamatan
Kabupaten
19
20
KSK
Kabupaten
D
KSN
Kabupaten
A
Kabupaten
B
Batas
Kabupaten
Kabupaten
C
Batas
Kecamatan
21
22
RW 04
23
Ilustrasi
Delineasi KSK
Menggunakan
Batas
Administrasi
Wilayah
Ilustrasi
Delineasi KSK
Menggunakan
Batas Fisik
yang Nyata
24
Bata
s
Daer
ah
Bata
s Da
era
Alira
n
Sung
ai
(DAS
)
KSK
h Ali
ra n S
unga
i
Ilustrasi
Delineasi KSK
Menggunakan
Batas Ekologi
(DAS
)
Ilustrasi
Delineasi KSK
Menggunakan
Batas
Fungsional
Berdasarkan
Konsensus
25
RW 04
RW 01
Penyusunan
RTR
a. Proses Penyiapan
Penyusunan RTR KSK
b. Data, Informasi dan Peta
c. Pengolahan Data dan
Analisis
d. Muatan RTR KSK
e. Format Penyajian KSK
RW 04
Penetapan RTR
Peninjauan
27
Pra-persiapan
penyusunan kerangka
acuan KSK
kerja (KAK);
Penyusunan
RTR
penganggaran kegiatan penyusunan RTR KSK;
penetapan tim penyusun;
pemenuhan dokumen tender terutama penetapan tenaga ahli
dalam waktu maksimal 10 bulan.
Persiapan Penyusunan
persiapan
awal pelaksanaan, mencakup pemahaman Kerangka Acuan
RTR
KSK
Kerja (KAK);
kajian awal data sekunder, mencakup peninjauan kembali terhadap
RTRW;
persiapan teknis pelaksanaan, meliputi:
a.Penyimpulan data awal;
b.Penyiapan metodologi pendekatan pelaksanaan pekerjaan
c. Penyiapan rencana kerja rinci; dan
d.Penyiapan perangkat survei (checklist data yang dibutuhkan, panduan
wawancara, kuesioner, panduan observasi, dokumentasi, dsb) dan28
Peta
Ketentuan mengenai peta dasar untuk penyusunan RTR KSK antara lain sbb :
Peta dasar untuk penyusunan RTR KSK memiliki skala sekurang-kurangnya sama
dengan skala peta KSK yang ditetapkan sesuai dengan tipologi KSK.
Peta dasar untuk penyusunan RTR KSK dapat berupa Peta Rupabumi Indonesia
(RBI), Peta Lingkungan Laut Nasional & Peta Lingkungan Pantai Indonesia.
Peta dasar untuk penyusunan RTR KSK sekurang-kurangnya bersumber dari
Badan Informasi Geospasial.
Bagi wilayah yang belum tercakup peta RBI, peta dasar untuk penyusunan RTR
KSK dapat berupa:
a. Peta topografi edisi lama dengan format proyeksi disesuaikan dengan proyeksi
Transverse Mercator dan formatnya menurut pembagian lembar peta rupabumi
Indonesia;
b. Peta yang dibuat secara fotogrametris dengan referensi RBI;
c. Peta citra satelit dan/atau foto udara yang sudah terkoreksi secara geometris.
Waktu pengambilan gambar citra satelit dan/atau foto udara yang digunakan
maksimum 2 tahun sebelum tahun awal perencanaan dengan tutupan awan
maksimum 20%.
Ketentuan mengenai tingkat ketelitian peta dasar mengacu pada Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2013 tentang Ketelitian Peta Rencana Tata Ruang.
30
W 01
No
1
KSK
Skala Peta KSK
Kawasan Menggunakan
Inti
skala peta
sekurangkurangnya
1:5.000
Kawasan Menggunakan
Penyang skala peta
ga
sekurangkurangnya
1:25.000
31
Bentuk
Delineasi
Fokus
Penanganan
Tingkat
Ketelitian
Peta
1. Tujuan, Kebijakan
dan Strategi
2. Rencana Struktur
Ruang
3. Rencana Pola
Ruang
4. Ketentuan
Pemanfaatan
Ruang
5. Ketentuan
Pengendalian
Pemanfaatan
Ruang
33
Kebijakan
a.
b.
c.
d.
e.
Kebijakan penetapan
kegiatan
Kebijakan
ketenagakerjaan dan
penyediaan
permukiman
Kebijakan penetapan
aksesibilitas kawasan
Kebijakan penetapan
standar pelayanan
minimum sarana dan
prasarana pendukung
Kebijakan
perlindungan
kawasan (termasuk
didalamnya RTH
kawasan)
Strategi
a. Strategi terkait kebijakan penetapan kegiatan:
1. Pengaturan kegiatan ekonomi utama perkotaan yang
mendukung sistem perkotaan yang direncanakan dan
mendukung pertumbuhan ekonomi regional, nasional, serta
berorientasi pada perdagangan internasional
2. Penetapan jenis kegiatan perkotaan dengan
mempertimbangkan daya dukung dan daya tampung
lingkungan perkotaan
b. Strategi terkait kebijakan ketenagakerjaan dan penyediaan
permukiman:
1. Penetapan target penyerapan tenaga kerja
2. Penetapan komposisi tenaga kerja lokal
3. Penetapan pola penyediaan permukiman
c. Strategi terkait kebijakan penetapan aksesibilitas kawasan
meliputi penetapan standar pelayanan minimum pelayanan
sistem jaringan transportasi
d. Strategi terkait kebijakan penetapan standar pelayanan
minimum sarana dan prasarana pendukung:
1. Penyediaan permukiman
2. Penyediaan sistem jaringan energi
3. Penyediaan sistem jaringan telekomunikasi
4. Penyediaan sistem jaringan sumber daya air
5. Penyediaan sistem penyediaan air minum
6. Penyediaan sistem jaringan air limbah
e. Strategi terkait kebijakan perlindungan kawasan (termasuk
didalamnya RTH kawasan):
1. Pengaturan pola ruang yang serasi antara peruntukan kegiatan
budi daya dan kegiatan lindung untuk pemenuhan kebutuhan
sosial ekonomi masyarakat;
2. Pengaturan pengendalian pemanfaatan ruang kawasan
35
perkotaan
Kebijakan
Strategi
Perwujudan
a. Kebijakan terkait
a. Strategi terkait perlindungan kawasan dan atau obyek
lingkungan kawasan
kawasan dan/atau
permukiman/komunitas adat tertentu dikoordinasikan
dan/atau obyek
obyek
dengan pengelola kawasan, meliputi:
budaya yang lestari
permukiman/komunita
1) Penetapan kawasan dan/atau obyek
pada jangka panjang
s adat tertentu yang
permukiman/komunitas adat tertentu yang harus
harus dilindungi
dilindungi
b. Kebijakan terkait
2) Penetapan target dan wujud perlindungan
kawasan inti;
b. Strategi terkait kawasan inti, meliputi:
pengaturan zona dan
1) Penetapan jenis
kegiatan pada
2) Penetapan intensitas
kawasan permukiman/
3) Penetapan pengelolaan
komunitas tertentu
4) Eksplorasi (penjabaran) kearifan lokal dan nilai-nilai
dan pelayanan sistem
warisan budaya
jaringan prasarana
5) Penetapan jenis dan standar pelayanan minimum
kawasan dan sarana
berbasis kearifan lokal dan nilai warisan budaya
penunjang sesuai
c. Strategi perwujudan kawasan penyangga, meliputi:
standar pelayanan
1) Penetapan batas kawasan penyangga
minimum serta
2) penetapan zonasi dan kegiatan kawasan penyangga
kearifan lokal dan nilai3) Penetapan dukungan sistem jaringan prasarana
nilai warisan budaya
minimum kawasan penyangga
c. Kebijakan terkait
4) Penetapan sistem jaringan prasarana utama yang tidak
kawasan penyangga;
berpotensi mengganggu keberlanjutan nilai-nilai warisan
batas, zonasi,
budaya/adat tertentu
penetapan kegiatan,
5) Penetapan sistem pusat pelayanan kawasan yang tidak
dukungan sistem
berpotensi mengganggu kelanjutan nilai-nilai warisan
jaringan prasarana
budaya/adat tertentu, dan memberikan dukungan
kawasan dan sistem
pengembangan jasa wisata
pusat pelayanan
36
sesuai standar
Sistem Pusat
Kegiatan
Pusat Permukiman
Pusat Pemerintahan
Pusat Sosial-Budaya
Sistem Jaringan
Prasarana
Sistem Jaringan
transportasi
Sistem Jaringan energi
Sistem Jaringan
telekomunikasi
Sistem Jaringan
Sumberdaya Air
Sistem Prasarana
Permukiman
Prasarana Lainnya
Menunjukkan
penggunaan
yang lebih
detail/rinci
untuk setiap
peruntukan
hirarki 3,
mencakup blok
peruntukan
dan tata
cara/aturan
pemanfaatann
ya.
Menunjukkan
Menunjukkan
penggunaan
penggunaan
secara umum,
secara umum,
Menunjukkan
seperti yang
seperti yang
penggunaan
tercantum
tercantum
secara umum,
pada RTRW
seperti yang
pada RTRW
Provinsi dan
tercantum
RTRW
Kota, atau
pada RTRW
Kabupaten,
yang
Nasional
atau yang
dikembangkan
dikembangkan
berdasarkan
berdasarkan
rencana
rencana
tersebut
tersebut
hingga skala
hingga skala
Hirarki Klasifikasipeta
Zona/Peruntukan
ruang
sebagai
1:50.000
peta
1:25.000.
dasar pengaturan distribusi peruntukan ruang. Penggunaan
Hirarki Klasifikasi Zona/Peruntukan ruang untuk
rencana pola ruang RTR KSK menggunakan kelas zona 3
RW 04
38
Zona Lindung
Zona hutan lindung;
Zona yang memberikan
perlindungan terhadap zona di
bawahnya
Zona perlindungan setempat
Zona ruang terbuka hijau
(RTH),
Zona suaka alam, pelestarian
alam, dan cagar budaya
Zona rawan bencana alam
Zona lindung geologi
Zona lindung
Zona Budidaya
Zona perumahan
Zona perdagangan dan
jasa
Zona perkantoran,
Zona sarana pelayanan
umum
Zona industri dan
pergudangan
Zona ruang evakuasi
bencana
Zona ruang terbuka nonhijau
Zona peruntukan bagi
kegiatan sektor informal
Klasifikasi zona untuk merumuskan rencana pola
ruang
KSK dapat berbedaZona
khusus
beda untuk setiap KSK bergantung pada fokus
penanganan
Zona
lainnya KSK dan
skala peta perencanaan KSK yang ditetapkan
serta
mengikuti kondisi
Zona
campuran
39
setempat.
Ketentuan Pemanfaatan
Ruang
Berdasarkan
Rencana struktur ruang dan
rencana pola ruang KSK;
Ketersediaan sumber daya dan
sumber dana pembangunan;
Kesepakatan para pemangku
kepentingan dan kebijakan yang
ditetapkan;
Masukan dan kesepakatan dengan
para investor;
Prioritas pengembangan KSK dan
pentahapan rencana pelaksanaan
program sesuai dengan rencana
pembangunan jangka panjang
daerah (RPJPD) kabupaten dan
rencana pembangunan jangka
menengah daerah (RPJMD)
kabupaten, serta rencana terpadu
dan program investasi infrastruktur
jangka menengah (RPI2JM).
Mendukung perwujudan
rencana struktur ruang dan
rencana pola ruang KSK;
Mendukung program penataan
ruang wilayah kabupaten;
Realistis, objektif, terukur, dan
dapat dilaksanakan dalam
jangka waktu perencanaan;
Konsisten dan
berkesinambungan terhadap
program yang disusun, baik
dalam jangka waktu tahunan
maupun lima tahunan;
Terjaganya sinkronisasi
antarprogram dalam satu
kerangka program terpadu
pengembangan wilayah
kabupaten.
40
Pemanfaatan ruang
mempertimbangkan hal-hal
sebagai berikut :
1.Pelaksanaan program
pemanfaatan ruang
2.Pembiayaan pembangunan
3.Pentahapan pembangunan
4.Sinkronisasi dengan wilayah
sekitarnya
5.Standar pelayanan minimal
6.Pengembangan neraca ruang
Pemanfaatan ruang
memperhatikan ketentuanketentuan sebagai berikut:
1.Pemanfaatan ruang secara
vertikal
2.Pemanfaatan ruang di dalam
bumi
3.Kajian lingkungan hidup
strategis
4.Kajian cekungan air tanah
5.Kajian kawasan rawan
bencana
41
Ketentuan
Peraturan
Zonasi
Materi
Wajib
Materi
Pilihan
Ketentuan
Perizinan
Jenis
Perizinan
Mekanisme
Perizinan
Ketentuan
Pengajuan
Izin
Ketentuan
Tambahan
Ketentuan
Pemberian
Insentif &
Disinsentif
Ketentuan
Pengenaan
Sanksi
Ketentuan
Pemberian
Insentif
Bentukbentuk
sanksi
administrati
f
Ketentuan
Pemberian
Disinsentif
Mekanisme
pengenaan
sanksi
42
Format Penyajian
Dokumen
43
Format Penyajian
Materi teknis RTR KSK disajikan dalam bentuk dokumen, yang terdiri atas:
Buku data dan analisis yang disajikan dalam format A4 (21,0 cm x 29,7 cm),
dan dilengkapi dengan peta-peta yang disajikan dalam format A3 (29,7 cm x 42,0
cm)
Buku rencana yang disajikan dalam format A4 (21,0 cm x 29,7 cm)
Album peta rencana yang disajikan dalam format sebagai berikut:
1. Spesifikasi teknis pemetaan mengacu pada ketentuan dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2013 tentang Ketelitian Peta Rencana Tata Ruang;
2. Skala peta rencana disesuaikan dengan skala peta perencanaan KSK yang telah
ditetapkan;
3. Ukuran kertas A1 (59,4 cm x 84,1 cm);
4. Layout peta rencana sekurang-kurangnya meliputi:
a. Muka peta, yang terdiri atas:
1. Gambar peta;
2. Peta insert;
3. Keterangan koordinat peta;
4. Grid dan koordinat;
1. Informasi tepi, yang meliputi:
1. Judul, arah utara, dan skala;
2. Tahun berlaku RTR KSK;
3. Legenda;
4. Sumber data;
5. Informasi instansi yang bertanggung jawab.
5. Dilengkapi dengan data peta digital yang memenuhi ketentuan sistem informasi
geografis (GIS) yang dikeluarkan oleh lembaga yang berwenang;
6. Album peta rencana sekurang-kurangnya memuat:
1. Peta kawasan perencanaan, yang berisi informasi rupa bumi dan batas
delineasi kawasan;
2. Peta penggunaan lahan saat ini;
3. Peta rencana struktur ruang KSK; dan
44
4. Peta rencana pola ruang KSK.
45
46
1. Kelengkapan dokumen
untuk persetujuan
substansi raperda
kabupaten tentang RTR
KSK
2. Kelengkapan dokumen
untuk evaluasi
Gubernur terhadap
raperda kabupaten
tentang RTR KSK yang
telah memperoleh
persetujuan substansi
dan telah mendapat
persetujuan bersama
antara Bupati dan
47
DPRD Kabupaten
Peninjauan Kembali
48
RW 01
Penyusunan dan
Sinkronisasi
Program
Pemanfaatan
RuangRW 04
Pembiayaan
Program
Pemanfaatan
Ruang KSK
Pelaksanaan
Program
Pembiayaan Program
Pelaksanaan Pemanfaatan
Ruang KSK
1. Perkiraan pembiayaan disusun melalui analisis biaya manfaat
terhadap keseluruhan program serta didasarkan pada standar satuan
harga yang ditetapkan sektoral maupun pemerintah daerah.
2. Perkiraan rencana penganggaran program dan/atau kegiatan
mengacu pada standar satuan harga yang berlaku.
3. Standar biaya adalah satuan biaya atau harga tertinggi dari
suatu barang dan jasa baik secara mandiri maupun gabungan yang
diperlukan untuk memperoleh keluaran tertentu dalam rangka
penyusunan anggaran berbasis kinerja.
4. Pembiayaan pembangunan yang memiliki standar harga satuan
tertinggi mengacu pada harga satuan tertinggi yang ditetapkan.
Pembiayaan pembangunan yang tidak memiliki standar harga
satuan tertinggi dihitung berdasarkan kebutuhan nyata dan
harga pasar yang wajar.
5. Penyusunan anggaran biaya harus memperhatikan: indikator
kinerja, standar biaya dan evaluasi kinerja dari setiap
program dan jenis kegiatan.
6. Untuk menilai kewajaran beban kerja dan biaya setiap program atau
kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Unit Kerja dalam satu tahun
Pembiayaan Program
Pelaksanaan Pemanfaatan
Ruang
RW 01 KSK
Perhitungan anggaran biaya
program dan/atau kegiatan
pemanfaatan ruang KSK
pada wilayah kabupaten
merupakan bagian dari
RW 04 yang
APBD Kabupaten
didasarkan pada RKPD.
RKPD menjadi landasan bagi
penyusunan KUA (Kebijakan
Umum APBD) dan PPAS
(Prioritas dan Plafon
Anggaran Sementara) dalam
rangka penyusunan RAPBD.
RW 01
RW 04
Pelaksanaan Program
Pemanfaatan Ruang
Penatagunaan Tanah
1. Kegiatan penyusunan neraca penatagunaan tanah
meliputi:
a. Penyajian neraca perubahan penggunaan dan
pemanfaatan tanah pada rencana tata ruang
wilayah;
b. Penyajian neraca kesesuaian penggunaan dan
pemanfaatan tanah pada rencana tata ruang
wilayah; dan
c. Penyajian ketersediaan tanah, dan penetapan
prioritas penyediaannya pada rencana tata ruang
wilayah.
2. Cara menyusun neraca tata guna tanah adalah
sebagai berikut:
a. Pengumpulan data (inventarisasi) dan informasi
penatagunaan tanah
b. Setiap komponen data dibuat tabel inventarisasi data
sumber daya lahan
c. Analisis penatagunaan tanah yang meliputi analisis
perubahan penggunaan tanah, analisis kesesuaian
penggunaan tanah terhadap rencana tata ruang dan
RW 01
RW 04
Peraturan Zonasi
Perizinan
Pemanfaatan
Ruang
Pemberian Insentif
dan Disinsentif
Pengendalian
Pemanfaatan Ruang
Ketentuan
pelaksanaan
peraturan
zonasi
dalam
pengendalian
pemanfaatan
ruang
KSK
mengikuti/bersesuaian
dengan
Standar
Peraturan
Zonasi.
Ketentuan
Izin Prinsip
Izin Lokasi
Izin Penggunaan
Pemanfaatan
Tanah
Izin Mendirikan
Bangunan
Pemberi Izin
Persyaratan
Mendapatkan
Izin
Masa berlaku
perizinan
RW 01
RW 04
Bentuk Disinsentif
Pengenaan pajak yang tinggi
contohnya pengenaan pajak progresif
untuk kawasan yang menimbulkan
dampak negatif
Pengenaan Retribusi yang tinggi
Persyaratan khusus dalam
perizinan contohnya pemberian
syarat administratif, syarat teknis,
syarat lingkungan, dan syarat
finansial.
Kewajiban untuk memberikan
kompensasi atau imbalan
contohnya TDR (Transfer
Development Right)
Pembatasan penyediaan sarana
dan prasarana contohnya
Pembatasan aliran listrik,
ketersediaan air bersih, keterbatasan
sarana dan prasarana transportasi.
Penegakan Hukum
RW 01
Bentuk
RW 04
Kelembagaan
Pengelolaan KSK
Pembiayaan dan
Penganggaran
Pengelolaan KSK
Kerja Sama
Pengelolaan KSK
Kelembagaan Pengelolaan
KSK
Pemiliha
n Proyek
Pelaksana
an
Pemantau
an
Konsultas
i Publik
Pengada
an
Studi
Kelayaka
n
Dukungan
Pemerinta
h
Tinjauan
Resiko
Bentuk
Kerjasam
a
64
PENGATURAN.BINDA2@GMAI
L.COM
65