Anabolisme :
Reaksi : cahaya
6 CO2 + 6H2O C6H12O6 + 6O2
klorofil
1. REAKSI TERANG/FOTOLISIS/FOTOKIMIA/FOTOFOSFORILASI
Terjadi di bagian grana/tilakoid dan memanfaatkan cahaya langsung dengan
melibatkan fotosistem.
Reaksi terang memerlukan : H2O, cahaya, dan keberadaan klorofil. Selain itu,
juga melibatkan akseptor elektron (akseptor primer) dan sistem transport
elektron.
Sistem transport elektron pada kloroplas terdiri atas sederetan protein yang
meliputi :
- Fd (ferredoksin)
- Pq (plastoquinon
- kompleks sitokrom
- Pc (plastosianin)
a. Siklus non siklik
Siklus ini melibatkan 2 fotosistem yaitu :
Fotosistem II / P.680 nm : fotosistem yang menerima cahaya 680 nm
Fotosistem I / P700 nm : fotosistem yang menerima cahaya 700 nm
Proses :
1). FS II, FS I masing-masing mendapat cahaya
Cahaya →fotosistem→aktivasi klorofil→eksitasi elektron (2 elektron setiap
fotosistem lepas)
2). Terjadi fotolisis pada FS II
Fotolisis/pemecahan air :
H2O → 2 H+ + 2e- + ½ O2 (2 H= akan dikirim ke FS I, 2 e- dikirim kembali ke
FS II untuk menstabilkan fotosistem yang kehilangan elektron saat aktivasi
klorofil dan O2 dilepaskan langsung)
3). 2e- yang dilepas dari FS II diterima akseptor dan dikirim ke FS I untuk
mengganti 2e- yang dilepas dari FS I. Saat pengiriman/transfer elektron ke FS
I terjadi FOSFORILASI yaitu pembentukan ADP+P menjadi ATP
4). 2e- yang masuk ke FS I akan ditangkap oleh akseptor primer dan
diteruskan menuju Fd (ferredoksin) yang menjadi perantara sebelum elektron
tersebut menuju enzim NADP+ reduktase.
5). 2e- yang lepas dari FS I digunakan untuk mengubah NADP + 2H+ →
NADPH2. Ion H+ terbentuk dari fotolisis dari FS II.
Hasil non siklik : NADPH2, ATP, dan O2 (NATO)
Nb : NADPH2, ATP akan digunakan sebagai energi bagi reaksi gelap,
sementara oksigen langsung dilepaskan.
b. Siklus siklik
Siklus ini hanya melibatkan satu fotosistem yaitu FS I/P.700
Proses :
1). Fotosistem I memperoleh cahaya kemudian 2e- (elektron) dari fotosistem
tersebut lepas.
2). 2e- yang lepas pada akhirnya akan kehilangan energinya dan kembali ke
fotosistem I
3). 2e- yang lepas ditangkap oleh penerima elektron (plastokuionon atau
sitokrom)
4). Dalam perjalanan 2e- kembali ke fotosistem I terjadi reaksi pembentukan
ADP + P menjadi ATP
Hasil siklik : ATP
2. REAKSI GELAP/SIKLUS CALVIN
Reaksi gelap terjadi di bagian stroma tanpa memanfaatkan cahaya sebagai sumber
energi. Energi yang digunakan berasal dari reaksi terang (NADPH2 dan ATP)
Proses reaksi gelap terbagi menjadi 3 tahap yaitu :
1) Fiksasi
Pengikatan CO2 oleh RuBP menjadi APG/PGA (asam fosfogliserat).
Reaksi ini dikatalisis oleh enzim ribulosa bifosfat karboksilase (rubisco)
2) Reduksi
Pada fase ini diperlukan ATP dan ion H+ dari NADPH untuk mereduksi 3
– fosfoglisert (PGA) menjadi 1,3 – bifosfogliserat. Kemudian membentuk
3 – fosfogliseraldehide (PGAL atau G3P = glukosa 3-fosfat)
3) Regenasi
Pembentukan kembali RuBP dimana 5 PGAL/G3P pada fase regenerasi
akan digunakan untuk pembentukan kembali 3 molekul RuBP dan
memerlukan energi ATP. Dengan terbentuknya RuBP, pengikatan CO2
kembali berlangsung.
B. KEMOSINTESIS
Merupakan anabolisme yang menggunakan energi kimia. Energi kimia yang
digunakan pada reaksi ini adalah energi yang dihasilkan dari suatu reaksi kimia, yaitu
reaksi oksidasi.
Organisme autotrof yang melakukan kemosintesis disebut kemoautotrof.
Kemampuan melakukan kemosintesis hanya dimiliki oleh beberapa jenis
mikroorganisme.
Contoh reaksi kemosintesis :
• Bakteri besi tidak berpigmen, contoh Cladotrix, Begiatoa
2 H2S + CO2 → (CH2O) + H2O + 2S
• Bakteri nitrifikasi
2 NH3 + O2 → 2 NH4 + energi
(oksidasi amonia menjadi amonium oleh Nitrosomonas)
2 NH4 + H2O → 2 HNO2 + 2 H2O + energi
(oksidasi amonium menjadi asam nitrit oleh Nitrosococcus)
2 HNO2 + O2 → 2 HNO3 + energi
(oksidasi asam nitrit menjadi asam nitrat oleh Nitrobacter)