Anda di halaman 1dari 14

SAINS DALAM BIDANG KESEHATAN

(Makalah Sains Dasar)

Oleh:
1. Adelazora 2117021001
2. Adila Putri PatriCiana 2117021059
3. Amiria Fitri 2157021007
4. Azizah Nur Isnaini 2117021014
5. Fannia Khairani Mz 2157021003
6. Febrian Aditia M. 2117021048
7. Katon Rahmudi 2117021053
8. M. Sulthan Perdana 2117021003
9. Riska Tri Yani 2117021011
10. Shelo Mitha Salma 2117021044
11. Zaskia Citra Azzahra 2117021054

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERITAS LAMPUNG
2021
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan merupakan kebutuhan masyarakat dalam rangka memelihara dan


meningkatkan kesehatan. Setiap orang mempunyai hak yang sama untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan, kesehatan merupakan hak asasi manusia
dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-
cita dan harapan bangsa Indonesia keberhasilan pembangunan suatu bangsa
ditentukan oleh ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas, yaitu
memilki fisik yang tangguh, mental yang kuat kesehatan yang prima serta
cerdas.

Pembangunan pemerataan kesehatan bertujuan untuk memberikan


kesempatan yang seluas-luasnya bagi masyarakat untuk memperoleh derajat
kesehatan yang optimal. Tenaga kesehatan juga diusahakan disebar secara
merata di berbagai daerah dengan kemampuan mereka yang sudah kompeten
dalam menangani berbagai penyakit yang diderita oleh pasien, hal ini juga
dilakukan agar penanganan setiap pasien bisa dilakukan lebih cepat.

Dalam prakteknya suatu penanganan kesehatan serta pembuatan alat-alat


kesehatan pasti memerlukan ilmu sains, baik itu ilmu fisika, ilmu kimia,
maupun ilmu biologi, karena ilmu sains dan kesehatan sangat berhubungan
dengan erat dan tidak dapat dipisahkan. Contohnya seperti berbagai macam
obat yang dapat dipelajari kandungannya melalui ilmu kimia serta apakah
obat itu juga dapat digunakan oleh manusia ataupun sebaliknya. Dan banyak
lagi rincian-rincian dan kegunaan ilmu sains yang dapat dipelajari untuk
bidang kesehatan.
B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah sebagai berikut:


1. Jelaskan konsep, prinsip, hukum-hukum, dan teori fisika dalam penerapan
prinsip-prinsip fisika untuk kepentingan kesehatan dan pengobatan dalam
sains dalam bidang kesehatan?
2. Jelaskan prinsip dan teori serta penerapan kimia medis dalam sains bidang
kesehatan?
3. Jelaskan cabang lingkup ilmu biologi dan penerapan dalam sains dalam
bidang kesehatan?

C. Tujuan

Adapun tujuan dari makalah ini sebagai berikut:


1. Mengetahui penerapan konsep, prinsip, hukum dalam ilmu fisika dalam
bidang kesehatan.
2. Mengetahui penerapan dalam ilmu kimia untuk didalam bidang kesehatan.
3. Mengetahui cabang lingkup ilmu biologi dan penerapan ilmu biologi
didalam bidang kesehatan.
II. TINJAUAN PUSTAKA

Sains dalam bahasa inggris science berasal dari bahasa latin, yaitu “scientia” yang
berarti (1) pengetahuan (knowlegde); (2) pengetahuan, pengertian, faham yang
benar dan mendalam mengenai suatu ilmu (Fisher, 1975).

Science is a way of exploring and investigating the world around us... not only a
way of knowing; it is..... a way of doing’. Berdasarkan pendapat Wenham
tersebut, dapat diartikan bahwa sains itu bukan hanya sekedar pengetahuan saja,
tapi proses dan juga tindakan yang dapat kita lakukan dalam mencapai
pengetahuan tersebut (Wenham Gross, 2012: 1).

Sains merupakan tubuh dari pengetahuan (body of knowledge) yang dibentuk


melalui proses inkuiri yang terus menerus (Fisher, 1975; Zuhdan dalam Istiyono,
2010).

Sains adalah ilmu pengetahuan atau kumpulan konsep, prinsip, hukum, dan teori
yang dibentuk melalui proses kreatif yang sistematis melalui inkuiri dengan
proses observasi (empiris) secara terus-menerus yang melibatkan operasi mental,
dengan dilandasi sikap ingin tahu, keteguhan hati, ketekunan, dan dapat diuji
kembali kebenarannya untuk mengungkapkan rahasia alam semesta (Mariana &
Praginda, 2009).

Keterampilan proses sains adalah kemampuan individu untuk menerapkan metode


ilmiah dalam memahami, mengembangkan dan menemukan ilmu pengetahuan.
Keterampilan ini sangat penting bagi setiap individu sebagai bekal untuk
menggunakan metode ilmiah dalam mengembangkan sains serta diharapkan
memperoleh pengetahuan baru atau mengembangkan pengetahuan (Dahar 1996).
Definisi kesehatan menurut Undang-Undang nomor 36 tahun 2009 adalah
“keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial untuk
memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi”
(Undang-undang tentang kesehatan tahun 2009).

Kesehatan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia, sehat
juga merupakan keadaan dari kondisi fisik yang baik, mental yang baik, dan juga
kesejahteraan sosial, tidak hanya merupakan ketiadaan dari penyakit atau
kelemahan (WHO, 1948). Kesehatan adalah sebuah sumber daya yang dimiliki
semua manusia dan bukan merupakan suatu tujuan hidup yang perlu dicapai.
Kesehatan tidak terfokus kepada fisik yang bugar tetapi meli puti jiwa yang sehat
di mana individu dapat bersikap toleran dan dapat menerima perbedaan
(Robert.H.Brook, 2017:585).

Kesehatan merupakan suatu keadaan yang seimbang dan dinamis antara bentuk
dan fungsi tubuh juga berbagai faktor yang mempengaruhinya (Perkins, 1938).
Kesehatan merupakan fungsi yang efektis dari sumber-sumber perawatan diri
yang menjamin sebuah tindakan untuk perawatan diri. Kesehatan merupakan
perilaku yang sesuai dengan tujuan diperlukannya untuk mendapatkan,
mempertahankan dan meningkatkan fungsi psikososial & spiritual (Paune, 1983).

Kesehatan merupakan suatu keseimbangan biopsiko, sosio, kultural dan spiritual


pada tiga garis pertahanan yang fleksibel. normal dan resisten (Neuman, 1982).
Kesehatan merupakan keadaan dimana seseorang pada waktu diperiksa tidak
memiliki keluhan apapun atau tidak ada tanda-tanda kelainan atau penyakit yang
menjadi syarat kesehatan orang tersebut (White, 1977).

Sehat / kesehatan adalah suatu keadaan sejahtera dari badan (jasmani), jiwa
(rohani) dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara
sosial dan ekonomis (Menurut UU N0. 23/1992 tentang kesehatan).
III. PEMBAHASAN

1. Ruang Lingkup Sains Dalam Bidang Kesehatan


Penerapan konsep, teori, dan metode sains dalam bidang kesehatan meliputi
bidang: Fisika medik, Kimia medik, Biologi medik.
a. Fisika medik
Fisika Medik cabang terapan ilmu Fisika yang menggunakan prinsip,
metode dan filosofi fisika dalam praktik dan penelitian untuk pencegahan,
diagnosis dan pengobatan penyakit dengan tujuan meningkatkan
kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Fisika Medis selanjutnya dapat
dikelompokkan menjadi beberapa sub-bidang (spesialisasi), yakni Fisika
Radioterapi, Fisika Radiologi Diagnostik dan Intervensional, dan Fisika
Imajing Kedokteran Nuklir. Penerapan prinsip-prinsip fisika untuk
kepentingan kesehatan dan pengobatan cakupannya antara lain diagnostik
radiologi, yaitu penggunaan radiasi untuk mendiagnosa penyakit pada
pasien melalui yang kita kenal dengan X-Ray/Rontgen/CT-Scan,
Ultrasonography (USG) dan Terapi Radiasi, yaitu penggunaan radioaktif
sebagai metode terapi kanker, dan lain-lain. Berikut penjelasannya:
1) Medical Imaging Physics: Ultrasonography (USG) adalah teknik
pencitraan medis yang menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi
(ultrasonic) dan pantulannya (echo atau gema). Teknik ini mirip
dengan echolocation yang digunakan oleh kelelawar, paus dan lumba-
lumba, serta SONAR yang digunakan oleh kapal selam.
2) Pemindaian Rontgen (Sinar-X) Pemeriksaan dalaman tubuh dengan
menggunakan sinar-X yang dipancarkan menembus bagian tubuh
tertentu. Bagian tubuh yang disinari akan dicitrakan dalam sebuah plat
film di mana bagian tubuh yang lebih tembus sinar akan ditunjukkan
dengan warna hitam dan bagian tubuh yang lebih tidak tembus sinar
(seperti tulang) dengan warna putih.
3) Intravenous Fluids (Cairan Infus) Infus adalah cairan yang
dimasukkan ke dalam tubuh pasien melalui pembuluh vena yang
fungsi utamanya untuk mempertahankan homeostasis cairan tubuh.
4) Radioterapi adalah pengobatan untuk kanker yang bertujuan untuk
menurunkan jumlah sel kanker tanpa harus merusak sel-sel serta
jaringan yang ada di sekitar sel kanker. Dalam keadaan normal dan sehat,
sel dalam tubuh akan berkembang dengan cara membelah diri. Pada pasien
yang mengalami kanker, sel kanker juga melakukan pembelahan yang sama,
namun dalam tempo yang sangat cepat dan tidak normal. Hal ini akibat DNA
yang ada dalam sel normal bermutasi kemudian menjadi sel kanker, sehingga
sel-sel tersebut berkembang secara abnormal. Radioterapi bekerja dengan
cara merusak DNA yang mengatur pembelahan diri sel kanker,
sehingga sel tidak lagi bisa berkembang dan bahkan mati.
Namun karena radioterapi biasanya dalam dosis yang tinggi (agar bisa
mematikan sel kanker), sel-sel normal yang ada pada area sekitar
terkadang juga ikut rusak. Kabar baiknya, kerusakan tersebut akan
berhenti sejalan dengan berhentinya terapi radiasi.
Terdapat dua jenis radioterapi untuk menyembuhkan penyakit kanker,
yaitu:
 Radioterapi eksternal, yaitu sinar radiasi menggunakan sinar X,
atau berbagai mesin yang digunakan di luar tubuh.
 Radioterapi internal, yaitu cara memberikan radiasi melalui bagian
dalam tubuh pasien. Zat yang mengandung radiasi biasanya
melalui suntikan ke pembuluh darah atau langsung pasien minum
hingga zat tersebut dapat menjangkau tempat sel kanker tumbuh.
b. Kimia Medik
Kimia Medis adalah ilmu yang berkaitan dengan penemuan atau gambaran
senyawa kimia terapetik baru hingga menjadi obat yang berguna dalam
pengembangannya. Hal tersebut, dapat melibatkan sintesis senyawa baru,
penelitian tentang keterkaitan antara struktur asli dengan struktur senyawa
hasil sintesis dan aktivitas biologis yang dihasilkan, elusidasi interaksi
dengan berbagai macam reseptor termasuk enzim dan DNA, menentukan
absorsi, transport, dan parameter distribusinya, serta mempelajari
perubahan metabolisme suatu senyawa kimia menjadi senyawa kimia
yang berbeda.
Pakar kimia yang mengembangkan sintesis senyawa berdasarkan atas
struktur senyawa alam yang memiliki nilai terapetik. Selain itu, pakar
kimia juga mengembangkan struktur baru dari senyawa organik sintetik.
Hal tersebut dilakukan, supaya menemukan senyawa penuntun untuk
dimodifikasi sebagai upaya penemuan obat baru yang dapat digunakan.
Berikutnya merupakan pengembangan dengan pendekatan biokimia yang
mempelajari hubungan antara struktur kimia dan aktivitas biologis.
Kimia medisinal adalah ilmu yang mempelajari tentang isolasi,
identifikasi dan purifikasi senyawa alam dan hasil sintesis, serta
mekanisme aksi obat dan hubungan antara struktur kimia dan aktivitas
biologis. Prioritas usaha yang dilakukan yaitu penemuan obat baru yang
aman, lebih efektif, spesifik efek samping. Praktek kimia medisinal telah
lama digunakan oleh manusia untuk mendapatkan obat yang dapat
mengobati berbagai macam penyakit yang diderita. Salah satu obat yang
ditemukan yaitu obat herbal dari alam dengan cara mengunyah berries
atau buah-buahan, akar dan kulit pohon yang dapat dijadikan obat.
1) Obat dan penggolongan obat-obatan
Obat adalah senyawa yang berinteraksi dengan sistem biologis untuk
menghasilkan respon biologis. Obat digolongkan berdasarkan: Efek
farmakalogi, Struktur kimia, sistem target dan Molekul target sel.
Sifat Kimiawi Obat adalah sebagai berikut:
 Tidak ada obat yang benar-benar aman—ada efek samping.
 Tingkat dosis senyawa menentukan apakah obat tersebut akan
berkhasiat obat atau sebagai racun.
 Indeks terapeutik haruslah tinggi—margin keamanan besar
antara dosis manfaat dan toksik.
 Prinsip toksisitas haruslah selektif—obat yang berguna
menunjukkan toksisitas terhadap sel asing atau sel abnormal.
2) Mekanisme Aksi Obat
Konsentrasi obat dan reseptor yang rendah dalam cairan tubuh tidak
dapat menjelaskan bagaimana obat dengan dosis kecil dapat
menimbulkan respon ketika berikatan dengan reseptor. menghitung
jumlah molekul obat dengan bilangan avogadro dan jumlah sel yang
ada dalam tubuh, merupakan salah satu cara pendekatan untuk
mengetahui respon ketika berikatan dengan reseptor. Dari proses
tersebut, akan diperoleh jumlah molekul obat yang ada pada tiap sel
manusia. Aktivitas biologis suatu obat berkaitan dengan
keterkaitannya terhadap reseptor yang telah diukur berdasarkan nilai
konstanta disosiasi dalam keseimbangan.
Dalam pembentukan komplek obat-reseptor pada dasarnya melibatkan
ikatan-ikatan yang sama dengan senyawa organik yang ada
didalamnya. Ikatan-ikatan yang terlibat antara lain: ikatan kovalen,
interaksi ionik (elektrostatik), interaksi ion-dipol dan interaksi dipol-
dipol, ikatan hidrogen, interaksi transfer muatan, interaksi hidrofobik,
serta interaksi van der waals. Permukaan molekul berada pada jarak
yang dekat dan saling komplementer, maka akan terjadi interaksi
lemah. Oleh karena itu kekuatan ikatan sangat tergantung pada jarak.
Secara umum ikatan yang terjadi antara obat dengan reseptor
merupakan ikatan non kovalen yang lemah. Akibatnya, efek yang
dihasilkan bersifat bolak balik. Oleh karena itu, obat menjadi tidak
aktif saat konsentrasi cairan menurun.
3) Manfaat Bahan dan Senyawa Alam
Contoh tanaman herbal antara lain Dichroa febrifuga yang bermanfaat
untuk mengobati demam dana malaria karena mengandung alkaloid.
(Ephedra sinica) yang dapat dimanfaatkan sebagai pemicu jantung,
agen diaphoretic (menghasilkan keringat), dan juga dapat
dimanfaatkan untuk melegakan batuk. Ephedra sinica yang
mengandung ephedrin sebagai obat untuk meningkatkan tekanan
darah dan mengurangi kontraksi bronkus. Buah opium (Papaver
somniferum) kandungan yang dimiliki yaitu morfin berfungsi sebagai
analgesik poten dan kodein yang digunakan sekarang ini untuk
menekan batuk. Obat antihipertensi reserpin yang diektraksi oleh
orang Hindu kuno dari akar snakelike tanaman. Pule pandak
(Rauwolfia serpentina) digunakan untuk mengobati hipertensi,
insomnia, dan insanity (penyakit gila).

c. Biologi Medik
Biologi medik merupakan suatu ilmu yang erat kaitannya dengan
kehidupan. Dalam biologi medik, keanekaragaman hayati dapat terjadi
tingkat gen, jenis, dan ekosistem. Dalam pengertian lain, biologi medik
adalah cabang ilmu biologi di lingkup kesehatan yang meliputi biologi sel,
biokimia, dan genetika. Hal yang paling difokuskan dalam biologi medik
adalah penjelasan mengenai struktur, fungsi dan reproduksi sel yang
ditinjau dari molekulernya. Meskipun biologi medik terkhusus dalam
bidang biologi molekuler dan relatif masih baru, namun biologi medik
telah mengalami perkembangan yang signifikan hingga saat ini seperti di
dunia kesehatan.
Biologi medik dan genetika merupakan hal yang berkaitan antara satu
dengan yang lain. Mekanisme tingkat molekuler menjadi hal yang penting
untuk membuka pengetahuan baru dari ilmu genetika. Metode analisis
biologi medik tersebut yaitu mengidentifikasi gen, DNA finger printing,
ekspresi dan eksplorasi dalam dunia kesehatan yang berhubungan dengan
biomedik.
Dalam kesehatan, biologi medik pada umumnya mencakup biologi sel,
biokimia dan genetika yang diuraikan sebagai berikut :
1) Biologi Sel
Di dunia kesehatan, pengetahuan mengenai sel merupakan suatu hal
yang penting karena sel merupakan unit terkecil dalam kehidupan. Hal
tersebut akan menjadi dasar dalam penelitian kedokteran. Biologi sel
terfokus pada struktur dan fungsi sel. Semua penyakit merupakan
menifestasi adanya gangguan pada tingkat sel. Oleh sebab itu, untuk
mengobati suatu penyakit perlu diketahui terlebih dahulu perubahan
yang terjadi pada tingkat masing-masing sel. Dengan memahami
perubahan tersebut, maka akan memudahkan dalam mengembangkan
obat-obatan baru yang lebih efektif dengan kualitas yang lebih baik.
2) Biokimia
Biokimia adalah ilmu yang di dalamnya mempelajari berbagai peran
molekul dalam reaksi kimia dan proses yang terjadi dalam makhluk
hidup. Tak hanya mempelajari proses yang terjadi dalam tubuh
manusia, biokimia juga mempelajari berbagai proses yang terjadi pada
berbagai organisme. Pemahaman mengenai biokimia di dalam dunia
kesehatan sangat penting karena ilmu biokimia memberikan
pemahaman mengenai berbagai fenomena dalam mempelajari
penyakit dan perkembangan ilmu kedokteran.
3) Genetika
Genetika merupakan ilmu yang mempelajari mengenai pewarisan
sifat. Dalam biomedik, genetika mencakup pengertian dasar pewarisan
Mendel, terminologi, hukum segregasi, hukum pemilihan bebas, dan
persilangan. Dalam ilmu genetika, dipelajari tentang asal muasal
manusia, genetika berperan sangat penting di dunia kesehatan karena
genetika dapat membantu dalam memprediksi penyakit yang
kemudian akan memudahkan untuk menentukan obat-obatan yang
sesuai dengan penyakit yang dialami.

Selain itu, dalam penerapannya biologi medik juga mencakup


beberapa cabang ilmu biologi yang lain seperti fisiologi, anatomi,
patologi, toksikologi, sitogenetika, biologi medis laboratorium,
embriologi, bioinformatika, biostatistika, ilmu saraf, imunologi, dan
lain sebagainya yang secara umum menyangkut ilmu yang diterapkan
pada kesehatan dan kedokteran.
IV. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan dari pembahasan diatas adalah:


1. Penerapan ilmu fisika untuk kepentingan kesehatan dan pengobatan cakupannya
antara lain diagnostik radiologi, yaitu penggunaan radiasi untuk mendiagnosa
penyakit pada pasien melalui yang kita kenal dengan X-Ray/Rontgen/CT-Scan,
Ultrasonography (USG) dan Terapi Radiasi, yaitu penggunaan radioaktif sebagai
metode terapi kanker, dan lain-lain.
2. Penerapan ilmu kimia dalam kesehatan yaitu penemuan obat baru yang aman,
lebih efektif, spesifik efek samping. Kimia medis mempelajari tentang isolasi,
identifikasi dan purifikasi senyawa alam dan hasil sintesis, serta mekanisme aksi
obat dan hubungan antara struktur kimia dan aktivitas biologis.
3. Ilmu biologi di lingkup kesehatan yang meliputi biologi sel, biokimia, dan
genetika. Hal yang paling difokuskan dalam biologi medik adalah penjelasan
mengenai struktur, fungsi dan reproduksi sel yang ditinjau dari molekulernya.
DAFTAR PUSTAKA

Mirawati. dkk. (2017). Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Anak Usia Dini
Melalui Aktivitas Berkebun. Early Childhood : Jurnal Pendidikan Vol.1 No.1,
3-4.

Min. M. (2017, January 19). Pengertian Kesehatan Menurut Ahli dan Jenis-jenis
Kesehatan Secara Umum . Pendidikan.co.id.

Triyono. S. D. K., dkk. (2017). Konsep Sehat dan Sakit pada Individu Dengan
Urolithiasis (Kencing Batu) di Kabupaten Kelungkung, Bali . Jurnal
Psikologi Udayana 2017, Vol.4, No.2, 263-276, 264.

Anda mungkin juga menyukai