Anda di halaman 1dari 13

Ppt– 14. PENENTUAN NILAI KALOR BAHAN BAKAR.

KALORIMETER.
Kalorimeter berkaitan dengan penentuan besaran
energi. Besaran energi ini dapat diklasifikasikan
thermodinamika sistem seperti :
- Enthalpie.
- Energi dalam atau energi dakhil.(Internal energi)
- kalor spesifik.
- Nilai kalor.
- atau sebagai aliran energi yang terjadi sebagai
aliran transpos massa melalui batas-batas sistem
thermodinamika.
Contoh Kalorimeter aliran yang digunakan utk
mengukur nilai kalor bahan bakar gas atau cair.
a).Kalorimeter Junkers.
Bahan bakar Gas dibakar didalam kalorimeter, dan
kalornya diberikan ke air pendingin. Laju aliran air
ditimbang dan suhu air masuk dan keluar diukur
dengan thermometer presisi air raksa dalam gelas.
Hasil pembakaran didinginkan hingga suhunya cukup
rendah dan uap air mengembun. Kondensat tersebut
di kumpulkan dalam tabung ukur.
Laju aliran gas diukur dengan meter aliran anjakan
positip ( positive displacement flow meter).
- semua arus yg masuk diberikan subcrip 1.
- semua arus yg keluar diberikan subcrip 2.
Disamping itu dilakukan pula terhadap hasil
pembakaran untuk menentukan kandungan O2,
karbon dioksida, dan karbon monoksida.
Dari data –data tersebut neraca massa dan energi
dapat dilakukan untuk menentukan nilai kalor bahan
bakar.
KALORIMETER BOM (Bomb kalorimeter.)
Adalah alat lain utk penentuan Nilai Kalor Bahan Bakar
Padat atau Cair.Berbeda dengan Kalori meter Junkers, pada
Bom Kalorimeter, pengukuran dilakukan pada kondisi
Volume konstant tanpa aliran.
Contoh : Baha Bakar yang akan diukur dimasukkan dalam
bejana logam yg kemudian diberikan Oksigen pada
tekanan tinggi. Bom tersebut ditempatkan didalam bejana
berisi air dan bahan bakar itu dinyala –kan dengan
sambungan listrik dari luar. Suhu air diukur sebagai fungsi
waktu setelah penyalaan, dan dari pengetahuan tentang
massa air dalam sistem itu, massa dan kalor spesifik bejana
,pemanasan dan pendinginan transient maka energi yg
dilepaskan dalam pembakaran itu dapat ditentukan.
Keseragaman suhu air disekeliling Bom dijaga
dengan suatu pengaduk. Hal tertentu dapat diberikan
pemanasan dari luar agar suhunya sama atau
seragam, biasanya dengan selubung air dan hal-hal
lain selubung tersebut dikosongkan untuk mnjaga
kondisi yang mendekati adiabatik dalam bagian air
sebelah dalam. Kompensasi rugi kalor kelingkungan
dapat dihitung dari analisa kurva pemanasan dan
pendinginan transient.
Bom kalorimeter utk mencari Nilai Kalor Bahan
Bakar berdasarkan Azas Black.
Contoh : Untuk bahan bakar Cair.
( x m) +(KL x ) = ( +c. )(Q ±.t  )
Dimana :
= High Calory Value dari bahan bakar=nilai kalor atas()
m = massa bahan bakar ( gram )
KL = Kalor Lebur dari kawat platina () =5861 ()
= massa kawat platina yg terbakar (gr).
= massa air (gr).
= Nilai air kalori meter(J/)
c = Kalor jenis air ( J/gr
Q = kenaikan temperature Kalorimter ( C
t = waktu dari saat penyalaan sampai temperatur
maksimum( menit).
r = kecepatan penurunan temeperaturdari saat temperatur
tercapai ( atau r = faktor koreksi.
Contoh : mencari nilai kalor  Bahan Bakar Bensin Super
Massa Baha bakar = m = 2,5328 grm.
Kalor Lebur kawat Platina = KL = 5861,52 J/grm.
Massa kawat Platina sebelum pegujian = 0,0082 grm.
Massa kawat Platina sesudah pegujian = 0,0014 grm.
Nilai air kalor meter = Ha = 2930,76 J/
Massa air = ma = 2500 grm.
Kalor Jenis air = c = 4,1868 J/grm.
Temperatur awal Kalorimeter =33,4
Temperatur akhir Kalorimeter = 37,85
Waktu pegujian = t = 3,5 menit.
Faktor Koreksi = r = 0,002
Jawab.  
Diket : m = 2,5328 gr
: KL = 5861,52 J/gr.
: mw = 0,0082 – 0,0014 = 0,0068 gr.
: Ha = 2930,76 J/gr.
: ma = 2500 gr.
: c = 4,1868 J/gr.
: Q = 37,85 - 33,4 = 4, 45
: t = 3,5 mnt.
: r = 0,02
Hitungan =  
( x m) +(KL x ) = ( +c. )(Q ±.t )
( x ) + (5861,52 x 0,0068) =
(2930,76 + 4,1868 x 2500)( 4,45 + x 3,5)
2,5328 + 39,858336 = 13397,76 x 4, 485.
= 23706, 581 J/gr.
( Nilai Kalor atas Bahan Bakar Bensin Super)
Penentuan Nilai Kalor berdasarkan Rumus DULONG :
Nilai Kalor Atas (Higher Calorific Value) dari suatu
bahan bakar dapat dihitung secara matematis dengan
rumus Dulong bilamana konsentrasi : Carbon, Hydrogen,
Sulfur dan Oksigen dalam bahan bakar vtersebut
diketahui dalam % berat.
Adapun Rumus Dulong : 
Nilai Kalor Atas =
(8.080 x C ) + 34.500 x () 0 x S ().
Atau
(33.823 x C) + 144.206 x ( ) + 9.419 x S (KJ/kg).
Contoh :
Suatu Bahan Bakar mempunyai komposisi dalam berat
sebagai berikut :
C=80%, =5%, =4,5%, S=1%, =1,5%, Abu=8%.
Tentukan : a) Nilai Kalor Atas.
b) Nilai Kalor Bawah.
Jawab:  
a) Nilai kalor atas=
8.080 x 0,8 + 34.500 x (0,05 x 0,01 kkal/kg
= 6464 + 34500x(0,05-0,005625) + 20,2 =
=6464 + 34500(0,044375) + 20,2 = 8015,1375 kkal/kg.
Atau = 33551,7 kJ/kg.
b) Nilai Kalor Bawah = Nilai Kalor Atas x 586) kkal/kg.
(Catatan : karena Jumlah panas latent yang dikandung oleh
setiap kg uap = 586 kkal.) Sehingga :
= 8015,1375 9 x 0,05 x 586 kkal/kg =
= 8015,1375 263,7 = 7751,4375 kkal/kg.
Atau 32447,85 kJ/kg.

Anda mungkin juga menyukai