PERTEMUAN KE : 4.
4. ANALISA NILAI KALOR
Tujuan : Analisa nilai kalor suatu bahan bakar dimaksudkan untuk
memperoleh data tentang energy kalor yang dapat dibebaskan oleh suatu bahan
bakar dengan terjadinya reaksi/proses pembakaran.
Ditinjau dari metodenya, maka analisa ini dibedakan atas metode experiment
dan metode teoritis dimana pada metode yang disebutkan terakhir dipergunakan
perumusan yang bersifat empiris dari hasil beberapa experiment.
4.1. Metode experiment.
Experimen yang dilakukan untuk memperoleh nilai kalor dari bahan bakar
padat dan cair dengan menggunakan Bomb Calorimeter sedangkan untuk bahan
bakar gas dipergunakan Gas Calorimeter ( Boy’s & Junker’s Gas Calorimeter).
O2
8
9 7
2
4
1 5
3 6
Keterangan :
1. Bomb. 6. Stirrer.
2. Fuse Wire. 7. Oxygen valve.
3. Crucible (wadah tempat meleburkan logam). 8. Released valve.
4. Air space. 9. Thermometer.
5. Water jacket. 10. Water container.
Bomb Calorimeter.
Yang diterangkan disini adalah dari jenis OXIGEN BOMB CALORI.
Panas pembakaran yang disebabkan pada pembakaran bahan bakar adalah :
θ(W + w) Cal
C= Bahanbakar .
X gr
Dimana : W = Berat air dalam water contener (gram).
w = Equivalent air dari Bomb (gram).
θ = Kenaikan temperature ( OC ).
X = Berat bahan bakar (gram).
C = Panas pembakaran.
Contoh : Batu bara C = 88 % Berat = 0,98 gram.
H = 4,2 %.
Fuse wire : berat = 0,02 gram (nilai kalor = 1600 cal/gram )
Berat air = 1900 gram.
eq. air dari bomb = 350 gram.
Kenaikan temperature tercatat = 2,98 OC.
Koreksi pendinginan = 0,016 OC.
Hitung : LHV.
Perhitungan :
W = 1900 gram. Θ = ( 2,98 + 0,016 ) = 2,996 OC.
w = 350 gram. Cp = 1.
Panas yang dibebaskan = ( W + w ) x Cp x θ Cal.
= (1900 + 350 ) x 1 x 2,996 = 6741 calori.
Panas yang dibebaskan oleh batu bara sendiri :
= (6741 – 0,02 x 1600) = 6709 calori.
NKA dari batu bara = 6709/X = 6709/0,98 = 6845,92 cal/gram.
cal
NKB = NKA – LH . H2O ; LH .H2O = 600 /gram. Berat H2O (gram)
Thermometer
Pulley
Stirrer
Release valve
COPPER CALORIMETER
SLEEVES
BOMB
WATER
RHEOSTAT
Gambar 5.2. Bomb Gas Calorimeter.
Water inletinlet
Water
Water inlet.
Over flow
Water outlet
Air space
Condensat
condensat
Gas suply
Gas
Product of
combustion
outlet
Contoh :
Suatu percobaan dengan gas kalorimeter untuk mengukur nilai kalor suatu sample
bahan bakar gas memberikan data sebagai berikut :
Volume gas yang dibakar = 0,06 m3
Tekanan gas pada saat pembakaran adalah = 40 mm air gauga.
Tekanan barometer = 750 mm Hg = 75 cm Hg
Temperature gas = 240c
Temperatur masuk air calorimeter = 300c
Temperatur keluar air kilometer = 420c
Berat air yang melalui calorimeter = 18 kg
Jumlah uap air yang terkondensasi selama percobaan = 0,05 kg
Tentukan nilai kalor atas dan bawah dari gas bahan bakar tersebut pada
keadaan STP (150c dan 76 mm Hg).
Jawaban :
P1 = (75 + 4/13,6) cm Hg = 75,29 cm Hg
P2 = 76 cm Hg. STP
T1 = (273 – 24) = 297 0K
T2 = (273 + 15) = 288 0K
V1 = 0.06 m3
P1V1 / T1 = P2V2 / T2 → V2 = 0,0576 m3
dt = (42 – 30 ) = 12 0C
Wair = 18 kg
Q = W x C x dt = 18 x 1 x 12 = NKA x 0,0576
Jadi: NKA = 18 x 12 / 0,0576 = 3750 kcal/m3. (STP)
Uap air yang terbentuk :
= 0,05 / 0,0576 kg/m3 = 0,869 kg/m3.
Panas penguapan ( LH ) H2O = 0,868 x 600 = 521 kcal/m3.
NKB = NKA – LH x H2O = 3750 - 521 = 3229 kcal/m3.
Jadi NKB sample bahan bakar tersebut adalah = 3299 kcal/m3 (STP).
4.2. Nilai Kalor secara leoritis (Theorotical Method)
4.2.1. Bahan bakar padat dan Cair.
Empiris seperti yang telah diberikan di bab sebelumnya mengenai nilai kalor batu
bara (bahan bakar padat maupun bahan bakar cair digunakan untuk empiris dari
Dulong’s yaitu : NKA = 14544 C + 62028 (H – 0/8) + 4050 S Btu/lb b.b.
Atau NKA = 8080 C +34500 (H – 0/8) + 2020 S kcal / kg b.b.
NKA = NKA – 95,7 x total hydrogen.
Dimana C , H , O , S adalah % berat dari Ultimate analisis.
Total hydrogen = kandungan hydrogen dalam batu bara (%) .
Nilai rumus emprilis ini menyimpang ± 2% untuk batu bara dengan kadar C lebih
dari 70% dan 02 kurang dari 10%
Beberapa konversi :
1 Btu = 0,252 Kcal
1 Btu = 0,06013 KJoule
1kgr = 2,2046 lb
1m3 = 35,336 ft3
1Btu/lb = 0,5556 Kcal/kg
4 .2 .2. Bahan bakar gas.
Berbeda dengan bahan bakar padat dan cair maka nilai kalor bahan bakar
gas (terutama gas komposit) dihitung dengan menjumlahkan nilai kalor persial
masing-masing elemen penyusun gas komposit secara sebanding .
Misal :
Suatu gas komposit terdiri dari :
CH4 = 77% dalam volume
C2H6 = 22,5 % dalam volume
N2 = 0,5% dalam volume
Diketahui N.K.A CH4 = 9570 kcal/m3
C2H6 = 16600 kcal/m3
Maka N.K.A gas = (77% x 9570 + 22,5% X 16600) = 11104 kcal/m3
Uap air yang terbentuk tiap m3 bahan bakar adalah
CH4 + 2O2 → CO2 + 2H2O
0,77 m3 1,54 m3
C2H6 + 3,5 O2 → 2CO2 + 3H2O
0,225 m3 0,675 m3
H2O yang terbentuk = 1,54 + 0,675 = 2,215 m3 /m3 bb.
Berat uap H2O = BA (H2O) x jumlah mol.
Berat uap H2O = 18 x 2,215/22,4 = 1,78 kg ; 1 kg mol H2O = 22,4 m3
Nilai kalor H2O = 1,78 kg x 600 = 1068 kcal.
Jadi nilai kalor bawah dari bahan bakar tersebut adalah 11104 – 1068 = 10036
kcal/m3.