Anda di halaman 1dari 6

Tatap Muka 5&6

MATEK (Difusi dan contoh soal)

Ftm P2K 05122020

1
BAB III.
DIFUSI (Gerakan Atom Dalam Bentuk Padat)

3.1. Difusi

Difusi adalah suatu peristiwa untuk menghilangkan perbedaan konsentrasi dalam


bahan untuk membentuk suatu komposisi bahan yang homogen. Dalam difusi atom
dapat dipaksa untuk bergerak dengan memberikan suatu tegangan dalam bahan atau
suatu gaya dari luar bahan itu. Gerakan atom pada benda padat dikenal sebagai
DIFUSI
Ada berbagai macam bentuk difusi yang akan menjadi perhatian kita dalam mempelajari ilmu
bahan diantaranya :
1. Difusi Sendiri
2. Difusi dalam Paduan Bahan
3. Difusi Mekanisme
4. Energi untuk Difusi
5. Tingkat Difusi
6. Inter Difusi
7. Tipe Difusi
8. Pertumbuhan Butiran dan Difusi
9. Ikatan Difusi
10. Difusi Ionik
11. Difusi pada Polymer

Sebelum terjadinya difusi antara atom Cu dan Ni terdapat batasan antara ked uanya (bisa
dilihat pada diagram dibawahini, sel ama difusi terjadilah asimilasi (percampuran) antara atom-
atom Cu dan Ni, setelah difusi maka Atom Ni dan Cu bercampur dengan merata dan
membentuk material dengan sifat yang homogen, sehingga tidak ada lagi batasan antara atom
Cu dan Ni

2
Difusi sendiri adalah difusi yang terjadi akibat pancaran atom yang terjadi dalam suatu
bahan tanpa adanya pengaruh dari luar.

3.2. DIFUSI MEKANISME


Dalam proses gerakan atom dari tempat asalnya ke tempat yang kosong atau ke
tempat antara (celah) atom lain, dibedakan difusi mekanisme yang terjadi atas 3 bentuk
yaitu :
1. DIFUSI KEKOSONGAN
2. DIFUSI SISIPAN
3. DIFUSI MEKANISME BENTUK LAIN (cincin dan subtitusi)

DIFUSI KEKOSONGAN Difusi tipe ini terjadi apabila suatu atom bergerak
meninggalkan tempatnya menuju ke tempat lain yang kosong. Peristiwa difusi ini
tentunya hanya terjadi antar atom-atom yang sama.
DIFUSI SISIPAN Peristiwa difusi ini terjadi pada suatu bangun Kristal suatu struktur dan
terjadi pada atom yang tidak sama besarnya. Peristiwa difusi tipe ini tidak harus terjadi
pada suatu struktur atom yang memiliki kekosongan atom, karena atom disini hanya
bergerak antara celah-celah antar suatu atom.

3
DIFUSI MEKANISME BENTUK LAIN Difusi tipe ini biasanya terjadi apabila suatu atom
dari susunan atom yang sama meninggalkan tempatnya dan bergerak memasuki celah-
celah antar atomnya, memang akhirnya akan terjadi kekosongan atom. Pada peristiwa
lain dapat pula terjadi pergatian tempat antara atom-atom itu sendiri, pada peristiwa ini
tidak terdapat kekosongan atom.

3.3. ENERGI UNTUK DIFUSI

Suatu atom yang berdifusi harus dipaksa bergerak melalui atom atom lain yang
mengelilinginya. Maka dari itulah diperlukan ENERGI

TIPE DIFUSI Dalam prosesnya terdapat beberapa macam difusi yang berlangsung
dalam suatu bahan, tipe difusi yang kita kenal dapat digolongkan atas : 1.
PERMUKAAN DIFUSI 2. BATAS BUTIRAN DIFUSI 3. VOLUME DIFUSI

PERTUMBUHAN BUTIRAN DALAM DIFUSI Untuk mengetahui besarnya diameter


butiran yang tumbuh dapat dihitung dengan formula : d = diameter rata-rata butiran t =
waktu untuk pertumbuhan butiran n = pangkat, biasanya 0,5 k = konstanta besarnya
tergantung dari beberapa factor termasuk nilai difusitas.

Pertumbuhan butiran dapat dihalangi dengan cara membuat hambatan yaitu suatu gaya
penghalang yang berfungsi membatasi pertumbuhan. Ukuran butiran ini kemudian
dapat dihubungkan dengan sejumlah dan ukuran penghalang sesuai dengan formula :
R = jari-jari butiran r = jari jari penghalang f = volume pecahan

Kristalisasi Akhir dari peristiwa difusi dan perubahan fasa cair ke padat kita sebut
peristiwa Kristalisasi Peristiwa perubahan fasa dan sel saluran besi murni (Fe) pada
proses pemanasan dan pendinginan DIFUSI PADA POLIMER Difusi dalam polimer
terjadi dengan melibatkan gerakan molekul panjang. Migrasi atom yang berdifusi mirip
seperti yang terjadi pada migrasi interstisial. Namun makin panjang molekul polimer
gerakan makin sulit terjadi, dan koefisien difusi makin rendah.
Contoh proses difusi dan transport aktif pada kehidupan sehari-hari:
1. pemberian gula pada cairan teh tawar. Lambat laun cairan menjadi manis.
2. uap air dari cerek yang berdifusi dalam udara, dimana pada masing-masing zat,
kecepatan difusi berbeda-beda.
3. bakteri Escherichia coli yang diletakkan pada media laktosa. Membran sel
bakteri tersebut bersifat impermeabel sehingga tidak dapat dilalui oleh

4
laktosa. Setelah beberapa menit kemudian bakteri akan membentuk enzim
dari dalam sel yang disebut permease, yang merupakan suatu protein sel.
Enzim permease inilah yang akan membuatkan jalan bagi laktosa sehingga
laktosa ini dapat masuk melalui membran sel.
4. Perendaman kentang dengan air garam, menyebabkan kentang menjadi lebih
asin.
5. Perendaman tebu kedalam air gula, membuat tebu jauh lebih manis (Fadilla,
2012).

3.4. Tingkat Difusi

3.5. Type Difusi

3.6. Pertumbuhan Butiran

3.7. Kristalisasi (Pengintian dan Pembentukkan Kristal)

Kristalisasi adalah proses pembentukan kristal yang terjadi pada saat pembekuan,
perubahan dari fase cair ke fase padat. Mekanisme kristalisasi terjadi melalui dua
tahap, yaitu pembentukan inti (nucleation) dan pertumbuhan kristal (crystal growth).

Tahap pembentukan inti


Dalam keadaan cair (temperatur relatif tinggi dan ada cukup energi), atom-atom tidak
memiliki susunan teratur tertentu, selalu mudah bergerak. Setelah temperatur mulai

5
turun, energi atom semakin rendah dan makin sulit bergerak, serta mulai mengatur
kedudukan relatifnya terhadap atom lain, mulai membentuk inti kristal dan lattice.
Dengan semakin turunnya temperatur, semakin banyak atom yang bergabung dengan
inti yang sudah ada atau membentuk inti baru. Setiap inti akan tumbuh menarik atom-
atom lain dari cairan atau dari inti yang tidak sempat tumbuh untuk mengisi tempat
kosong pada lattice yang akan terbentuk.

Tahap pembentukan butir


Setelah proses ini selesai kristal-kristal ini bergabung dan membeku dan mempunyai
banyak jenis kristal yang disebut polikrastralin sedangkan kristal dalam logam yang
telah membeku disebut butir dan permukaan singgung kristal-kristal tersebut disebut
batas butir. Pada umumnya pertumbuhan kristal tidak merata yang artinya pertumbuhan
dalam arah tertentu lebih cepat.

Pada batas butir selalu dapat distorsi baik karena pengaruhnya tegangan permukaan
maupun akibat dari interaksi dengan atom-atom dan kristal tetangganya batas butir.
Merupakan daerah yang penuh dengan dislokasi karenanya ia merupakan daerah yang
penuh dislokasi karenanya. Daerah yang penuh dan tegangan besar butir pada logam
tergantung dari laju pendinginan dan pada proses pengerjaan panas atau pengerjaan
dingin sewaktu logam tersebut  dibentuk bahan dengan butir-butir yang besar kasar
lebih mudah pemesinannya lebih mudah dikeraskan melalui permukaan panas dan
memiliki daya hantar panas dan listrik yang lebih baik sedangkan bahan berbutir halus
tidak mudah retak sewaktu didinginkan secara tiba-tiba.
Logam dengan butiran yang halus umumnya memiliki kekuatan dan keuletan yang lebih
baik bila dibandingkan dengan logam berbutir kasar. Hal ini dikarenakan pada proses
deformasi logam berbutir halus mempunyai kemudahan / hambatan slip yang lebih
besar.

3.8. Finishing Produk

Anda mungkin juga menyukai