Anda di halaman 1dari 18

KIMIA FISIKA I 3(3-0)

Pertemuan ke-9

FUNGSI ENERGI BEBAS GIBBS (∆G)


HUKUM III TERMODINAMIKA

“Entropi kristal murni pada suhu


nol absolut adalah nol”

•Entropi Pada suhu nol absolut (T = 0 K)


• Tidak terjadi pergerakan atom
• Tidak ada kekacauan termal
• Struktur kristalin dianggap
sempurna

Entropi dari zat kristal sempurna adalah nol pada suhu nol mutlak
14/04/2018
Hukum III Termodinamika
Jika entropi semua unsur dalam keadaan stabilnya pada T = 0 dianggap sama dengan nol,
maka semua zat yang mempunyai entropi positif pada T = 0 dapat menjadi nol, dan untuk
semua zat kristal sempurna termasuk senyawa-senyawa, entropinya menjadi nol.

Entropi reaksi standar, ∆S° merupakan selisih antara entropi produk dengan
entropi reaktan murni. Semua zat itu dalam keadaan standar pada
temperatur tertentu.
Rumus :
∆S° = ∑ vi. S i°  v : koefisien reaksi, S°: nilai entropi standar

Contoh soal:
1) Hitunglah entropi reaksi standar dari H2 (g) + ½ O2 (g)  H2O (l)!
2) Hitunglah entropi reaksi standar untuk pembakaran CH4!
Energi Bebas Gibbs (∆G)

Energi Bebas Gibbs (∆G) menunjukkan perubahan


entropi total dari sistem

Batasan  suhu dan tekanan


 Rumus:
G = H – TS
G = H – TS (suhu tetap)
G = - TS (tekanan tetap)
 Energi Bebas Gibbs (G) digunakan untuk menggambarkan perubahan energi sistem
dan untuk menentukan kespontanan reaksi dg fokus hanya pada sistem.
 Pada T dan P tetap, penurunan energi bebas Gibbs (∆G) menandakan bahwa reaksi
spontan.
 Perubahan energi-bebas Gibbs standar (∆G°) dapat dikaitkan dengan konstanta
kesetimbangan reaksi (K)

14/04/2018
Proses spontan : Ssemesta = Ssis + Sling > 0

Proses Kesetimbangan : Ssemesta = Ssis + Sling = 0

Untuk proses suhu-konstan:


Energi Bebas Gibbs(G)
Gsis = Hsis -TSsis
Josiah Willard Gibbs (1877)

∆G < 0 Reaksi spontan dalam arah maju.


∆G > 0 Reaksi nonspontan, reaksi ini spontan dalam arah berlawanan
∆G = 0 Reaksi dalam kesetimbangan.
∆Ssemesta > 0 proses spontan ∆G < 0 proses spontan
∆Ssemesta < 0 proses nonspontan ∆G > 0 proses nonspontan
∆Ssemesta = 0 proses kesetimbangan ∆G = 0 proses kesetimbangan
Temperatur & Pengaruhnya terhadap ∆G
Tanda
H S G Pengaruh temperatur (T)
- + - spontan pada semua temperatur
+ - + tidak spontan pada semua temperatur
- - - spontan pada Trendah, tetapi
+ tidak spontan pada Ttinggi
+ + + tidak spontan pada Trendah, tetapi
- akan spontan pada Ttinggi
Interpretasi G: Kerja Maksimum Sistem yang dapat dilakukan

 Proses spontan, G adalah kerja maksimum yg dapat diperoleh dari


sistem saat perubahan terjadi.
G = Wmax
Hsis = Gsis + TSsis

 Proses non spontan, G adalah kerja minimum yang harus dilakukan


terhadap sistem agar terjadi perubahan
Perubahan Energi Bebas Standar, ∆G°

Perubahan energi yang dihasilkan bila pereaksi dan produk berada pada
keadaan standar.

Konversi keadaan standar untuk suatu zat adalah:


 Padatan : senyawa/ bahan murni pada tekanan 1 atm
 Cairan : senyawa/ bahan murni pada tekanan 1 atm
 Gas : gas ideal pada tekanan parsial 1 atm

Beberapa sifat ∆G yang harus diperhatikan:


1. ∆G adalah suatu besaran yang bersifat ekstensif
2. ∆G akan berubah tanda bila proses berjalan sebaliknya
3. ∆G untuk seluruh proses bersih dapat diperoleh dengan
menjumlahkan nilai-nilai ∆G dari tahap masing-masing
Menghitung Perubahan Energi Bebas Standar

Rumus Gosis = Hosis - TSosis

 Energi bebas Gibbs juga dapat dihitung (karena ia fungsi keadaan)


dari energi bebas produk dan reaktan
Gorxn = Gof(produk) - Gof(reaktan)

Gof suatu unsur pada keadaan standarnya adalah nol


Energi Bebas Pembentukan Standar
 Contoh soal 1:
Kalor pembentukan molar standar dari perakoksida pada 298 K adalah -30,59 kJ/mol.
Perubahan energi bebas molar standar, ∆G° untuk disosiasi perakoksida pada suhu 298
K diberikan seperti di bawah. Berapak nilai ∆S° untuk reaksi tersebut?
Reaksi : 2Ag2O (s)  4Ag (s) + O2 (g) ∆G° = +22,43 kJ/mol

Contoh soal 2:
Berapakah nilai ∆G° pada 298 K untuk reaksi: C(s) + CO2 (g)  2CO (g)?
Apakah reaksi tersebut berjalan secara spontan ke arah pembentukan CO pada suhu
298K?

 Contoh soal 3:
Berapakah perubahan energi bebas standar untuk reaksi di bawah ini pada
25 0C?, apakah reaksi tersebut spontan?
2C6H6 (l) + 15O2 (g)  12CO2 (g) + 6H2O (l)
Energi Bebas dan Kesetimbangan
 Keadaan setimbang merupakan suatu keadaan dimana nilai ∆G= 0
Pada keadaan setimbang, akan terdapat suatu kecenderungan yang sama (equal)
dari suatu proses untuk bergerak ke arah produk atau ke arah pereaksi.

o Peristiwa transisi fase ,


adalah suatu proses
yang berada dalam
kesetimbangan.
o Contoh:
H2O (s, 1 atm) H2O (l, 1 atm)
Penjelasan:

Reaksi  H2O (s, 1 atm) H2O (l, 1 atm)


 Anggap grafik menjelaskan mengenai proses pencairan es.
 Air berwujud padat  cair, titik potong = 273,15 K (titik cair
normal es, terjadi kesetimbangan)
 Diketahui kalor lebur pencairan es pada 273,15 K= 6,02 kJ/mol,
maka:
∆G° = ∆H°- T. ∆S° = 0 ∆H°= T. ∆S°
∆S° = ∆H°/T = 6,02 kJ/mol /273,15 K =.....
 Jadi, perubahan entropi pada proses transisi sebesar
∆G° = ∆H°- T. ∆S°= 0
∆S = ∆H atau ∆S°tr = ∆H°tr
T T
Hubungan ∆G terhadap Nilai K
 Contoh : penguapan air pada suhu 25 °C
 Reaksinya: H2O (l, 1 atm) H2O (g, 1 atm) ∆G° = + 8,58 kJ/mol
 Apa yang terjadi jika tekanan diubah?
 Perhatikan gambar di bawah ini:

(a) Pada 25 °C dan 760 mmHg,


H2O (l) H2O (g) (arah perubahan
spontan adalah kondensasi H2O (g))

(b) Pada 25 °C dan 23,6 mmHg,


H2O (l) H2O (g) (nilai ∆G = 0,
keadaan setimbang)

(c) Pada 25 °C dan 10 mmHg,


H2O (l) H2O (g) (nilai ∆G < 0,
penguapan air bersifat spontan)
Hubungan ∆G terhadap Nilai K

 Nilai ∆G° dapat digunakan untuk menentukan arah perubahan spontan bila
pereaksi dan produk, keduanya dalam keadaan standar.
Sedangkan, untuk reaksi yang dilangsungkan bukan dalam keadaan standar, nilai
∆G° menjadi ∆G.
Oleh karena itu, diperlukan suatu kriteria yang menghubungkan ∆G° (keadaan
standar) dan ∆G (keadaan non standar).
 Rumus:
∆G = ∆G° + 2,303 RT log Q

Pada keadaan setimbang, ∆G = 0 dan Q=K, sehingga:


∆G° = - 2,303 RT log K

 Rumus tersebut dapat digunakan untuk memperkirakan nilai K (tetapan


keseimbangan) dengan memanfaatkan Tabel termodinamika ∆G° tanpa
melalui percobaan di laboratorium.
 Contoh soal 3:
Berapakah entropi penguapan molar standar air pada suhu 100°C, bila diketahui entalpi
penguapan molar standar pada suhu 100°C adalah 40 kJ/mol?

Contoh soal 2:
Sikloheksana, C6H12 memiliki kalor penguapan sebesar 360 J/g dengan titik didih 80,7 °C.
Berapakah nilai perubahan entropi untuk tiap mol penguapan sikloheksana?

 Contoh soal 3:
2 NO(g) + O2(g) 2 NO(g)
Diketahui K= 1,7 x 1012 pada 250C
Berapakah G0 ?

Contoh soal 4:
2N2O(g) 2N2(g) + O2(g)

H0 = -163 kj
S0 = +148 j/K, Berapa nilai K pada pada suhu 400C?
Daftar Pustaka
 P.W. Atkins, (1999), Kimia Fisika Jilid 1 Edisi ke-4. Terjemahan
Irma I. Kartohadiprojo, Erlangga, Jakarta
 Departemen Kimia FMIPA IPB. Kimia. ISBN: 979-25-0980-1
 Hae-Geon-Lee, (2000), Chemical Thermodynamics for Metals and
Materials. Imperial Collage Press, London
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai