• Jika suatu reaksi berlangsung melalui beberapa tahap, maka tahap yang dijadikan
acuan sebagai laju reaksi adalah tahap yang berjalan lambat (mudah diamati).
• Laju reaksi dicatat per interval waktu tertentu, misalnya per menit
• Laju reaksi makin lama akan semakin kecil nilainya, karena
Contoh soal 1:
Menurut reaksi: 2N2O5 4NO + 3O2
Laju pembentukan NO adalah 5 M/s. Tentukan laju penguraian N2O5 dan pembentukan O2!
Persamaan laju reaksi dikaitkan dengan laju perubahan konsentrasi reaktan, dapat dituliskan:
Pada reaksi : A+BC+D
Nilai persamaan laju reaksi
v = k [A]x [B]y
k = konstanta/ tetapan laju reaksi • Orde reaksi adalah pangkat konsentrasi yang menunjukkan tingkat
reaksi suatu zat.
x = orde/tingkat reaksi terhadap A
• Orde reaksi tidak ditentukan dari koefisien reaksi tetapi dari data
y = orde/tingkat reaksi terhadap A
eksperimen.
Konstanta laju reaksi atau tetapan laju reaksi
adalah tetapan yang harganya bergantung
pada jenis pereaksi, suhu, dan katalis
Harga konstanta laju reaksi:
1) Berbanding terbalik dengan perubahan
waktu. Makin cepat reaksi
berlangsung, maka harga k semakin
besar.
2) Berbanding lurus dengan perubahan
suhu. Makin tinggi suhu reaksi, maka
harga k makin besar.
Penetuan Persamaan Laju Reaksi
Persamaan laju reaksi dapat ditentukan melalui minimal tiga eksperimen, dengan
mengubah konsentrasi.
Untuk mencari orde reaksi suatu senyawa, maka salah satu senyawa antar dua
percobaan harus dibandingkan sedangkan senyawa lainnya dibuat tetap.
Konstanta dicari setelah orde reaksi diketahui nilainya.
Contoh soal 2:
Teori Tumbukan
Teori tumbukan adalah teori yang mejelaskan pengaruh faktor terhadap laju reaksi.
Menurut teori tumbukan, suatu reaksi berlangsung sebagai hasil tumbukan antar partikel
pereaksi yang memiliki energi cukup dan arah tumbukan yang tepat
Berdasarkan teori tumbukan, laju reaksi akan bergantung pada tiga hal utama berikut:
a. Frekuensi tumbukan
b. Energi partikel reaktan
c. Arah tumbukan
Energi aktivasi/ pengaktifan adalah energi minimum yang harus dimiliki reaktan yang
digunakan untuk mengaktifkan kemampuan reaksi sehingga reaktan dapat bereaksi.
Makna energi aktivasi:
a. Jika bernilai rendah, maka reaksi dapat berlangsung pada suhu rendah
b. Jika bernilai tinggi, maka reaksi dapat berlangsung pada suhu tinggi
Teori Tumbukan
o Energi aktivasi disebut juga energi penghalang, karena reaktan harus didorong
menuruni bukit energi aktivasi sehingga dapat berubah menjadi produk
Faktor yang mempengaruhi tumbukan
1) Konsentrasi dan luas permukaan
- Konsentrasi dan luas permukaan berbanding lurus dengan frekuensi tumbukan
- Makin besar konsentrasi reaktan, makin banyak jumlah partikel, sehingga partikel yang
saling bertumbukan makin banyak
- Makin luas permukaan bidang, maka makin luas pula bidang sentuh tumbukan, sehingga
terjadi tumbukan yang lebih banyak
2) Suhu
- Suhu berbanding lurus dengan energi kinetik partikel reaktan. Peningkatan suhu
meningkatkan energi kinetik molekul, sehingga jumlah molekul yang mencapai energi
aktivasi (bertumbukan akan bertambah.
Faktor yang mempengaruhi tumbukan
3) Katalis
- Katalis adalah zat yang dapat mempercepat laju reaksi. Katalis memperbanyak tumbukan
karena akan menurunkan energi aktivasi dan dapat menurunkan energi aktivasi.
- Sifat-sifat katalis:
a. Terlibat dalam jalannya reaksi, namun jumlahnya tidak berubah.
b. Mempercepat laju reaksi, namun tidak mengubah komposisi produk.
c. Menurunkan energi aktivasi, tapi tidak menurunkan perubahan entalpi.
d. Hanya dapat mengkatalisis reaksi tertentu.
e. Dibutuhkan dalam jumlah sedikit.
Berdasarkan teori tumbukan, cepat lambatnya laju reaksi dipengaruhi oleh luas
permukaan, konsentrasi reaktan, suhu, dan katalis.
Luas permukaan adalah luas bidang sentuh tempat terjadinya reaksi antara dua
reaktan. Luas permukaan berbanding lurus dengan laju reaksi.
Teori Tumbukan
Laju reaksi ~ laju tumbukan antarmolekul reaktan
Teori Tumbukan
Laju reaksi ~ laju tumbukan antarmolekul reaktan
Latihan soal :
Daftar Pustaka
Jaslin Ikhsan, (2013), Teori Kinetik Gas, FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta Jurusan
Pendidikan Kimia, Yogyakarta
Peter Atkins and Julio De Paula, (2010), Physical Chemistry Nineth Edition. W.H Freeman
and Company, New York.
Peter Atkins and Julio De Paula, (2005), Physical Chemistry for the life science. W.H
Freeman and Company, New York.
Richard Myers, (2003), The Basic of Chemistry. Green Wood Publishing Group, USA.