Anda di halaman 1dari 2

MATERI 2

SENI BUDAYA
(X TBSM 1-3, TKRO 1-2, TP 3)
B. Keunikan Karya Seni Rupa Terapan Modern Nusantara

Manusia menciptakan suatu karya seni berawal dari identifikasi dan telaah keindahan objek
alam semesta. Atas kepekaan dan imajinasi manusia maka munculah ide hingga terciptalah
karya seni yang indah dan mempesona. Proses penuangan ide menjadi karya seni dilakukan
melalui telaah teknik dan media seni.

Keunikan karya yang ada disekitar kita perlu ditelaah, dicermati dan ditanggapi/ dinilai, agar
karya yang dihasilkan seniman/ perajin semakin baik/ berkualitas. Beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam menilai/ mengapresiasi karya seni rupa terapan adalah:
(1) Tema,
(2) Bentuk,
(3) media,
(4) teknik,
(5) fungsi,
(6) makna.

C. TAHAPAN DALAM MELAKUKAN APRESIASI

Dalam mengapresiasi sebuah karya seni rupa, baik lukisan, patung, keramik, maupun grafis
diperlukan beberapa tahapan seperti kegiatan mengamati, menghayati, mengevaluasi, dan
mengapresiasi.

a. Kegiatan Mengamati
Dalam kegiatan mengamati terdapat beberapa proses, yaitu sebagai berikut.
1) Fisis, yaitu aktivitas yang dilakukan oleh mata untuk mengamati dan menerima
    rangsangan dari objek karya seni yang dilihatnya.
2) Fisiologis, yaitu suatu proses dalam menyalurkan rangsangan yang diterima
    oleh indra melalui syaraf sampai ke otak.
3) Psikologis, yaitu aktivitas jiwa dan indra rasa untuk memahami objek fisik secara
    realita dari apa yang diamati sehingga si pengamat dapat memberikan tanggapan
    dan penggambaran terhadap objek pada saat mengamati karya seni.

b. Kegiatan Menghayati
Dalam menghayati karya seni, si penghayat akan turut terlibat langsung secara aktif dan
selektif terhadap karya yang dihayati. Si penghayat akan melakukan penyesuaian dan
menerima nilai-nilai estetis yang terkandung di dalam karya seni tersebut. Namun, ada
kalanya si penghayat menerima sepenuhnya seluruh objek yang sedang diamatinya secara
tidak sadar dan tanpa kritikan. Menurut Theodor Lipps pengalaman estetis seperti itu disebut
juga sikap empathy.
c. Kegiatan Mengevaluasi
Kegiatan mengevaluasi adalah kegiatan melakukan penilaian terhadap karya seni sesuai
dengan pedoman, kaidah, norma, dan etika yang berlaku. Denga demikian, seorang apresiator
atau kritikus dapat memilah mana karya seni yang dianggap baik dan mana karya seni yang
dianggap kurang baik. Ia juga dapat menunjukkan dan mencarikan jalan pemecahannya demi
penyempurnaan dalam
penciptaan karya seni berikutnya.

d. Kegiatan Berapresiasi
Pada tahapan kegiatan ini seorang apresiator telah bergerak di mana hati dan peraasaannya
hanyut bersama-sama dengan nilai keindahan yang mempesona. Ia seperti berada dalam
karya tersebut. Ia dapat merasakan sendiri apa yang dirasakan oleh si pembuatnya. Menurut
Herbert Read dalam bukunya The Meaning of Art mengatakan bahwa sikap tersebut berarti
seorang apresiator telah mencapai rasa simpathy.

Anda mungkin juga menyukai