Anda di halaman 1dari 24

Kritik Karya Seni Rupa 3 Dimensi

oleh: kelompok 4
Kritik Seni

Teori kritik seni mencakup segala sesuatu yang


berhubungan dengan persyaratan dan metodologi yang
diperlukan dalam kegiatan mengapresiasi seni.

2 pendekatan yang dilakukan untuk membangun teori


kritik seni:

1). Berakar pada pendekatan filsafat metafisis yang


melahirkan tipe kritik yang bersifat dogmatis.
2).pendekatan empiric modern yang menggunakan data
objektif sebagai basis penilaian karya seni
Sampai sekarang eksistensi kritik seni masih menjadi perdebatan
ada beberapa pendapat para ahli mengenai kritik seni.

• Dewey: kritik seni seharusnya merupakan aktivitas evaluasi ,


karya seni adalah objek pengamatan estetik , kritik tidak perlu
sampai pada penyimpulan nilai, penghakiman, karena dengan
deskripsi dan pembahasan yang lengkap sudah mencukupi bagi
penangkapan makna estetis.
• Aschner,dkk: kritik sebagai usaha pemahaman penikmatan karya
seni. Kritik sebagai kajian rinci dan apresiatif dengan analisis
yang logis dan argumentatif untuk menafsirkan karya seni.
Aktivitas evaluasi kritik harus sampai pada pernyataan nilai baik
dan buruk. Bahkan sampai penentuan kedudukan karya seni
dalam konteks karya yang sejenis.
• Kuspit: aktivitas krirtik merupakan seni tersendiri, artinya
seorang kritikus adalah individu kreatif yang mengungkap
Tujuan kritik seni:
• Evaluasi seni
• Apresiasi seni
• Pengembangan seni ke taraf yang lebih kreatif dan
inovatif.

Fungsi kritik seni:


 Bagi masyarakat kritik seni berfungsi untuk memperluas
wawasan seni
 Bagi seniman kritik tampil sebagai “cambuk” kreativitas.

Dalam kritik seni terdapat 3 asumsi penting:


 Kritik sebagai apresiasi seni
 Kritik sebagai aktivitas penghakiman
 Kritik sebagai aktivitas seni tersendiri
1. Alat kritik seni

Tingkat kepakaran seorang kritikus menuntut keahlian dan persyaratan


tersendiri, sehingga bobot penilaian yang dilakukannya cukup meyakinkan
bagi para pembaca

 Seorang kritikus harus mempunyai cita rasa seni yang terbuka, artinya
mempunyai kapasitas menghargai kreativitas artistic yang sangat beragam
 Seorang kritikus memerlukan studi formal di lembag tinggi kesenian,
khususnya tentang sejarah kesenian dan sejarah kebudayaan.
 Seorang kritikus harus berpengalaman mengamati dan menghayati seni
secr orisinal, baik di studio, gedung pertunjukan, sanggar, maupun di
museum
 Seorang kritikus harus mampu secara imajinatif merekapitulasi faktor
teknik, karya seni sehingga mengetahui bagaimana proses pembuatan
karya yang menjadi objek kritiknya.
• Seorang kritikus perlu mengetahui betul peristilahan
seni, style seni, fungsi seni, opini penting para seniman
dan pakar estetika secara periodic, disamping
memahami konteks sosial dan kebudayaan yang
melatarbelakangi kreasi seorang seniman.
• Seorang kritikus harus paham betul perbedaan antara
niar artistic dengan hasil atau pencapaian artistic,
sehingga mampu melihat kesenjangan antar keduanya.
• Seorang kritikus harus mampu melawan bias atau
simpati terhadap karya seniman yang dikenalnya secara
pribadi.
• Seorang kritikus harus memiliki keadaan kritis.
• Seorang kritikus seni profesional harus memiliki
tempramen judicial, dalam praktiknya ini berarti
kemmpuan menilai seni dengan cara yang tidak tergesa-
gesa
Tipe kritik seni (feldman)

a. Kritik
b. Kritik
jurnalisti
pedagogik
k
c. Kritik
ilmiah

d. Kritik
populer
2. Penyajian kritik seni

Kritikus yang baik secara sadar memahami bentuk, proses,


bahkan sistem yang digunakannya untuk mencapai
kesimpulan dari kritiknya. Menurut felman (1967:469) dalam
teori kritik seni dikenal empat tahap untuk menyajikan kritik
seni
a. Deskripsi
Deskripsi adalah suatu proses pengumpulan data karya seni
yang tersaji langsung kepada pengamat
Kritikus dituntut untuk menyajikan keterangan secara
objektif yang bersumber pada fakta yang terdapat pada karya
seni
Dalam pembuatan deskripsi, kritikus perlu menghindari
interpretasi pada karya seni yang sedang dikritiknya.
Deskripsi berarti menguraikan fakta seni sesuai dengan
kenyataan sebenarnya, tanpa tafsiran yang ilusif dan imajinatif
b.Analisis
o Pada tahap ini kritikus adalah menguraikan element seni ini

o hasil analisis karya seni ini selajutnya akan menjadi fakta


objekitif para kritikus dalam menafsirkan karya seni.

o pada dasarnya tahap analisis adalah mengkaji kualitas unsur


pendukung dari subject matter yang telah dihimpun pada tahap
deskripsi
c. Interpretasi

 proses mengemukakan arti atau makna karya seni dari hasil


deskripsi dan analisis yang cermat
 tidak bermaksud untuk menilai karya seni, kritikus dalam
posisi untuk memutuskan apa makna seni, tema karya,
masalah artistik , masalah intelektual karya seni, dan akhirnya
menyimpulkan karya seni sebagai suatu kesatuan yang utuh
Kitikus bertolak dari data deskripsi dan analisis yang telah
dilakukan untuk menghasilkan sebuah hipotesis tentang karya
seni yang bersangkutan. Namun, objek seni adalah hasil karya
manusia yang tidak bisa lepas dari aspek sitem nilai
penciptanya. Oleh karena itu, karya seni tidak dapat
dipisahkan dari wahana ide senimannya
 Pentingnya sosok seorang kritikus, menemukan
gagasan apa yang terdapat pada sebuah karya seni
dan selanjutnya mengungkap apa makna dari
karya seni tersebut.

Pernyataan seniman ditempatkan sebagai material


yang perlu dikonfirmasikan dengan metode analisis
dan interpretasi kritikus. Kebenaran sebuah
pernyataan harus dapat diamati pada karya seni .
Jika tidak maka kritikus dapat melihat adanya
kesenjangan antara aspek konseptual dengan
prestasi atau pencapaian artistik
d. Evaluasi
Tahapan dalam kritik untuk menentukan kualitas suatu karya lain
yang sejenis .
Mengevaluasi atau menilai secara kritis dapat dilakukan dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
Mengkaitkan sebanyak-banyaknya karya yangh dinilai dengan
karya yang sejenis
Menentukan tujuan atau fungsi karya yang ditelaah
Menetapkan sejauh mana karya yang ditetapkan “menyimpang
dari yang telah ada sebelumnya
Menelaah karya yang dimaksud dari segi kebutuhan khusus dan
segi pandang tertentu yang melatarbelakanginya.
Jenis penilaian kritik seni

Pendekatan
Pendekatan
ekspresivisti
formalistik
k
Pendekatan
instrumental
istik
Karya seni rupa 3 dimensi

Karya Seni Rupa 3 Dimensi adalah Karya seni rupa yang


memiliki dimensi panjang, lebar dan tinggi, atau karya yang
memiliki volume dan menempati ruang. Contoh : seni patung,
seni kriya, seni keramik, seni arsitektur dan berbagai desain
produk. Dalam membuat hasil karya seni rupa, ada berbagai
macam teknik.
 masing-masing daerah di Nusantara mempunyai bahan atau
media yang berbeda sesuai dengan lingkungannya. Hal ini juga
berlaku pada teknik pembuatan karya seni rupanya, meskipun
secara umum semua teknik yang digunakan terdapat
kemiripannya. Karya seni rupa terbagi atas 2 masa: masa
primitif dan klasik
primitif
Karya seni rupa 3 dimensi
masa modern
Arca
Sebagai media keagamaan dalam
memuija tuhan atau dewa dewinya
( umat hindu)
Stupa
Merupakan salah satu objek religius terpenting,
khususnya untuk buddhisme aliran vajrayana
.

Relief
Menggambarkan kehidupan sang
buddha dan ajaran-ajarannya
Terima kasih !!!!!!!!

Anda mungkin juga menyukai