Anda di halaman 1dari 26

KELOMPOK Tahu !!

NAMA : -IRVAN S. BATUBARA


-FRANS C.N napitupulu
-ERICK ESTRADA
Tahap pembuatan tahu
BAB I
PENDAHULUAN

 1.1  Latar Belakang
 Seperti yang kita ketahui bersama, Indonesia merupakan Negara Agraris yang
subur beriklim tropis. Sehingga penduduk Indonesia dapat memanfaatkannya
dengan menanam berbagai macam tanaman. Salah satunya adalah kacang
kedelai. Kacang kedelai tersebut banyak mengandung gizi yang sangat
dibutuhkan bagi kesehatan jasmani. Selain dapat dikonsumsi kedelai dapat
diolah menjadi berbagai macam makanan seperti tahu.
 Karena pada kenyataannya proses pembuatan tahu tidaklah terlalu rumit,
oleh karena itu banyak masyarakat yang menjadikan pembuatan tahu sebagai
penghasilan keluarga. Oleh karena itu dibuatnya karya ilmiah ini agar
masyarakat atau pembaca dapat mengetahui proses pembuatan tahu dan bisa
dijadikan pedoman baginya untuk memulai usaha.
1.2  Batasan Masalah

 Untuk memberikan batasan atau ruang


lingkup maka kami mengaskan bahwa karya
ilmiah ini hanya terbatas pada alat dan bahan
yang dibutuhkan serta proses pembuatan
tahu.
1.3  Rumusan Masalah

 1)      Bagaimana cara memilih bahan baku


yang baik ?
 2)      Apa saja langkah-langkah dalam proses
pembuatan tahu ?
1.4  Tujuan Penelitian

 1)      Untuk menambah pengetahuan tentang


cara pembuatan tahu kedelai serta
memperkaya pengetahuan dan wawasan
 2)      Mengetahui hal apa saja yang
diperlukan dalam proses pembuatan tahu
1.5  Manfaat penelitian

 1)      Memperkaya perkembangan pertanian


khususnya dalam tahu
 2)      Para pembaca diharapkan dapat memahami
dan mengetahui proses pembuatan tahu.
BAB II
KAJIAN TEORI

2.1  Asal-usul Tahu
 Tahu dibuat dari kacang kedelai yang fermentasikan dan diambil sarinya. Berbeda
dengan tempe yang asli Indonesia, tahu berasal dari China, seperti halnya kecap,
tauco, bakpau, dan bakso.
 Tahu adalah kata serapan dari bahasa Hokkian, tauhu (hanyu pinyin: doufu) yang
secara harfiah berarti “kedelai yang difermentasi”. Di Jepang dikenal dengan nama
tofu. Dibawa para perantau China, makanan ini menyebar ke Asia Timur dan Asia
Tenggara, lalu juga menyebar ke seluruh dunia.
 Tahu pertama kali mucul di Tiongkok sejak zaman Dinasti Han  sekitar 2200 tahun
yang lalu. Penemunya adalah Liu An yang merupakan seorang bangsawan, cucu
Kaisar Han Gaozu Liu Bang yang mendirikan Dinasti Han.
 Liu An adalah ilmuan, filosof, penguasa, dan ahli politik. Ia tertarik pada ilmu kimia
dan Meditasi Tadiom. Para ahli sejarah berpendapat bahwa kemungkinan besar Liu
An melakukan pengenalan makanan non daging melalui tahu. Dan kemungkinan
besar Liu An mendapatkan tahu dengan nigari atau air lant dan menjadi kental
seperti tahu saat ini.
2.2  Teori-teori Tentang Tahu

 Ada beberapa teori bagaimana tahu pada awalnya terbentuk :


 1).     

 Teori pertama, kemungkinan besar proses pengumpalan tahu terjadi


secara kebetulan. Bila membuat sup dari puree kedelai biasanya
harus diberi bumbu. Bila sup tersebut diberi garam kemungkinan
besar mengandung nigari (garam alami). Dengan adanya garam
bitern (nigari) maka pengumpalan tahu segera terjadi. Garam yang
sengaja ditambahkan ternyata dapat menggumpalkan tahu. Para
tukang masak kemudian mengambil ampas tahu, agar mendapat
tahu yang lebih lembut dengan tekstur  yang indah. Tahap berikutnya
adalah dengan pengepresan, membantu makanan lebih tahan segar
dalam waktu yang lebih lama. 
 2)      Teori kedua, mengusulkan bahwa karena tidak berternak sapi atau kambi ng untuk produksi susu, kemungkinan
besar masyarakat China tidak familiar dengan cara menggumpalkan susu atau proses penggumpalan secara umum.
Karena alasan tersebut, kemungkinan besar mereka belajar dari orang India di daerah China Selatan atau dari
Monggolia bagian Utara China. Kedua negara tersebut biasa membuat gumpalan susu dan keju. Teori teknologi
import dari negara tetangga dianggap masuk akal karena China sangat menggemari delicary yang beraroma ringan
seperti “shark pin”, sarang burung walet, dan teripangnya juga diimport dari negara lain. Kata tofu muncul pertama
kali dalam sejarah China sekitar 800 tahun kemudian. Dikatakan bahwa Bhudi Dharma, yang hidup di China dari
tahun 500-528 telah mendirikan sekolah chinesses chian (zen), dan dalam ajarannya telah melibatkan dengan tahu
dalam
 Dharma Combat. Untuk memperdalam pernyataan mengenai cara-cara atau jalan Budha. Budhi Dharma kemudian
mengagunggan dan merefleksikan tahu sebagai sumber sesuatu yang sederhana, sifat jujur, jalan alam pintas, dan
mencerminkan warna sebagai jubah yang putih dan agung. Prasasti tertua yang menyebut tofu adalah saiinoku,
yang ditulis sewaktu dynasti sung (960-1127), lebih dari 1000 tahun setelah penemu tahu itu sendiri.
 Banyak buku kuno atau prasasti pada zaman itu menunjukkan karya yang ditulis sekitar 60 sampai 100 Bc,yang berisi
cerita Lord An dan Tofu zaman itu. Dibuku-buku yang diterbitkan dizaman dynasty Sung,terdapat deskripsi atau
uraian dan menunjang bahwa tahu sering disajikan bagi santapan raja-raja dizaman itu. Tofu atau tahu menyebar ke
Jepang pada abad kdelapan dan barangkali dibawa dari daratan China oleh beberapa pendeta Budha (Bhiksu) yang
berkelana mondar-mandir antara Jepang dan China.
 Masuknya tahu ke Jepang melalui jalur keluarga istana ,para politisi dn ekonomi yang saat itu banyak berhubungan
antara China dan Jepang. Para Bhiksu Budha itu sendiri makanan sehari-harinya adalah tofu. Didaerah sekitar candi
Budha yang besar terdapat kedai-kedai tahu dan diorganisasi atau dikelola oleh para Bhiksu Budha.di
Jepang,khususnya dizaman Kamakura (1185-1333) terjadilah gerakan besar-besaran untuk mempopulerkan tahu
diantara penganut agama Budha bagi masyarakat Jepang.
 Dari Kamakura berkembang merambat ke Kyoto dan menyebar keseluruh negeri Jepang.pemeluk agama Budha
yaitu menghindarkan diri dari konsumsi daging “dari ternak yang berkaki empat”,maka kehadiran tahu tentu saja
disambut dengan gembira sebagai sumber makanan kaya protein dan gizi yang murah dan lezat rasanya. Dari
Jepang tahu berkembang dan maju sehingga timbullah inofasi baru dibidang produksi tahu termasuk
didalamnya;tahu baku kering (dried frozen tofu),age,grilledtofu,dan nigari kinughosi.
 Bersamaan dengan menyebarnya tahu di Jepang,sifat dasartahu tahap demi tahap mengalami perubahan. Ditangan
para ahli seni masak dan keterampilan,tahu yang diproduksi semakin lebih lunak,lebih putih,dan dan cita rasanya
yang lebih lezat. Namun demikian tahu yang diproduksi dikawasaan perdesaan ternyata masih tetap
mempertahankan tingkat kepadatan yang lama serta kaya citarasa seperti tahu dari daratan Tiongkok.
 Ketika seorang Zen Master China,yang bernama Ingen,tiba di Jepang ditahun 1661,ia sangat terperanjat saat
menemukan tofu yang tidak lagi seperti tahu yang terdapat di China saat ia meninggalkan China. Dalam memuja
jenis makanan baru ia menyusun dan mengukir kalimat sederhana yang merupakan perubahan yang masih sangat
BAB III
METODE PENELITIAN

 3.1  Jenis Penelitian
 Penelitian ini dilakukan dengan cara
deskriptif yaitu dengan menjelaskan secara
jelas mulai dengan
carapenyortiran, perendaman, penggilingan, 
pendidihan, penyaringan, perebusan, dan
percetakan.
3.2  Waktu dan Tempat Penelitian

 Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal


20Februari 2016 sampai dengan tanggal 23
Februari 2016. Kegiatan penelitian yang
dilaksanakan meliputi
persiapan,pengumpulan data,dan
penyusunan laporan. Waktu dan tempat
penelitian bersifat fleksibel.
3.3  Sample Penelitian

 Pengambilan sample dilakukan untuk


membandingkan dua kedelai yang
berkualitas baik dengan yang berkualitas
buruk.
3.4  Taktik Pengumpulan Data

 Karya ilmiah ini menggunakan metode


pengumpulan studi pustaka. Metode ini
digunakan untuk mendapatkan data
sekaligus bagaimana cara proses pembuatan
tahu. Dan informasi diperoleh juga dari
browsing,pencarian melalui internet
kemudian dianalisis.
3.5  Teknik Analisis Data

 Analisis data dilakukan dengan cara


melakukan langsung proses pembuatan tahu.
Setelah tahu yang kami buat sendiri selesai,
kami melakukan perbandingan antara tahu
yang kami buat dengan tahu yang sudah ada
dipasaran.
3.6  Prosedur Penelitian
 Alat dan bahan dalam proses pembuatan tahu :
 1)      Kedelai
 2)      Asam cuka
 3)      Kain pengaduk
 4)      Cetakan
 5)      Wadah
 6)      Tungku dan kompor
 7)      Alat penghancur
 8)      Ember
 9)      Tampah
 10)  Kain saring
 Cara kerja :
 1)      Pilih kedelai yang bersih dan besar ukurannya,kemudian cuci sampai bersih.
 2)      Rendam kedelai dalam air bersih selama 8 jam,usahakan semua kedelai terendam.
 3)      Bersihkan kembali kedelai dengan cara dicuci berkali-kali. Usahakan kedelai ini sebersih mungkin untuk menghindari
kedelai cepat masam.
 4)      Hancurkan kedelai dengan cara ditumbuk dan secara perlahan tambahkan air sedikit demi sedikit sehingga
kedelainya berbentuk bubur.
 5)      Masak bubur kedelai menggunakan tungku atau kompor. Apabila kedelai sudah masak maka ditandai dengan
gelembung kecil.
 6)      Saring bubur kedelai tersebut dengan asam cuka secukupnya,sambil diaduk secara perlahan. Proses ini akan
menghasikan gumpalan tahu.
 7)      Endapkan tahu itu,kemudian siap untuk dicetak sesuai keinginan kita.
BAB IV
HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN

 Untuk membuat tahu kedelai harus melewati beberapa tahap, yaitu


pernyotiran, pencucian, perendaman, penggilingan, pendidihan,
penyaringan, penggumpalan, pencetakan, dan perebusan.
 A.    Penyortiran dan Pencucian
 Setiap harinya, home industri Purwogondo ini menggunakan ± 15 kuintal
biji kedelai yang sudah tua. Sebelum digiling, biji-biji kedelai itu harus
dipilih terlebih dahulu. Caranya adalah dengan meletakkan biji-biji
kedelai itu pada tampah kemudian ditampi. Biasanya hal ini dikerjakan
oleh 4 orang. Tujuan dari pemilihan ini untuk mendapatkan kedelai yang
bersih, bebas dari kotoran sehingga menghasilkan produk tahu yang
berkualitas.
 Biji-biji kedelai yang sudah bersih itu kemidian dimasukkan ke dalam
ember berisi air dimana airnya mengalir, sehingga kotoran yang melekat
maupun tercampur diantara biji dapat hilang.
B.     Perendaman

 Setelah kedelai itu dicuci kemudian kedelai


direndam dalam bak besar selama 6-12 jam.
Tetapi biasanya home industri ini merendam
kedelai selama 7 jam. Perendaman kedelai
dimaksudkan agar kedelai menyerap air sehingga
lebih lunak dan kulitnya mudah dikupas. Cara
mengupas kulit kedelai ini adalah dengan
meremas-remas kedelai dalam air kemudian
dikuliti sehingga biji-biji kedelai kelihatan bersih.
C.    Penggilingan
 Keping-keping kedelai ditambah iar panas dan
dimasukkan ke dalam alat penggiling. Untuk 1 bagian
kedelai ditambah dengan dan bagian air panas dengan
tujuan untuk menonaktifkan enzim lipoksigenasi dalam
kedelai yang menyebabkan bau langu. 
Cara penggilingan : keping-keping kedelai direndam air
panas selama beberapa menit kemudian dimasukkan
ke dalam penggilingan yang digerakkan generator.
Keping-keping kedelai tergiling menjadi halus dan
menjadi bubur putih yang kemudian ditampung dalam
panic besar.
D.    Pendidihan
 Setelah digiling, bubur kedelai tadi dididihkan.
Pendidihan ini bertujuan untuk menonaktifkan zat
antinutrisi kedelai dan meningkatkan nilai cerna.
 Cara pendidihan : bubur kedelai dimasukkan ke dalam
wajan besar lalu dipanaskan diatas tungku. Karena
bubur kedelai ini masih kental maka perlu ditambahkan
air. Selama pendidihan ini akan mengeluarkan busa,
maka agar buasa tidak tumpah perlu diaduk. Lama
pendidihan ini sekitar 15-39 menit.
E.     Penyaringan
 Setelah dididihkan, bubur kedelai ini selanjutnya disaring untuk
mendapatkan sari kedelai. Caranya bubur kedelai diletakkan diatas kain
mori kasar yang ada di dalam panic. Setelah itu, kain mori ditutupkan
pada bubur lalu diletakkan diantara penjepit papan kayu yang berada
pada peremukaan panic. Papan kayu ditekan sekuat-kuatnya agar
semua air yang terdapat dalam bubur terperas semua. Bila perlu, ampas
saringan diperas lagi dengan menambah sedikit air, penyaringan ini
dapat dilakukan berulang kali hingga diperoleh sari kedelai yang
optimal. Selain sari kedelai, kita juga mendapatkan hasil lain yaitu ampas
tahu yang dapat dijadikan pakan ternak dan tempe gembus.
 Selanjutnya, sari kedelai yang masih hangat dan berwarna kekuning-
kuninigan itu ditambah dengan batu tahu atau air cuka sehingga timbul
jonjot-jonjot putih. Penggumpalan ini berlangsung selama 10 menit agar
mendapatkan protein yang sempurna.
F.     Pencetakan
 Proses selanjutnya adalah pencetakan. Pertama-tama dimulai
dengan pemisahan air asam atau cuka yang terdapat diatas
endapan dengan cara meletakkan tampah diatas endapan
kemudian menekannya. Maka air akan berada diatas tampah
kemudian diselang atau diambil dengan gayung. Setelah itu
barulah gumpalan protein dimasukkan ke dalam cetakan  yang
bagian alasnya dihamparkan kain mori. Jika cetakan telah berisi
penuh dengan gumpalan protein kain mori dilipat bagian atasnya
dan diatas kain diletakkan pemberat (batu) sekitar 3 menit.
Akhirnya jadilah tahu yang kemudian akan dipotong-potong sesuai
permintaan konsumen. Biasanya berukurang 5 x 5 cm.
G.    Perebusan

 Sebelum tahu ini dipasarkan, maka tahu


harus direbus dahulu dan dibiarkan dalam air
perebusan sampai saat dijual. Tujuan
perebusan ini agar tahu tidak menjadi basi.
Pada saat perebusan kita bisa menambahkan
perasaan kunyit atau garam.
BAB V
PENUTUP

 5.1  Kesimpulan
 Dari uraian tersebut maka kami mengambil
kesimpulan yaitu :
 1)      Dengan dijadikannya metode membuat tahu
sebagai judul karya ilmiah ini akan
mengembangkan pengetahuan kita tentang cara-
cara membuat tahu.
 2)      Proses pembuatan tahu mempunyai
beberapa tahapan mulai dari penyortiran kedelai
hingga perebusan.
5.2  Saran
 Dari uraian tersebut,kami ingin menyampaikan saran
antara lain :
 1)      Usaha produksi tahu memang dapat menciptakan
lapangan pekerjaan bagi penduduk sekitar. Oleh karena
itu,usaha produksi tahu ini lebih dikembangkan.
 2)      Limbah dari proses pembuatan tahu seharusnya
diolah sebagaimana mestinya,karena limbah tersebut
menimbulkan bau busuk dan menggangu kesehatan
serta lingkungan masyarakat sekitar.
TERIMA KASIH ..!!!!!

SALAM SUPER ..!!!!

Anda mungkin juga menyukai