Anda di halaman 1dari 3

Lembar Rangkuman

NAMA ZULFA IMANIYAH


No. Absen 35

RANGKUMAN KRITIK SENI RUPA


A. Pengertian Kritik Seni Rupa
Kritik seni rupa adalah mempelajari kekurangan dan kelebihan suatu karya seni rupa
dengan memberi alasan berdasarkan analisa dan pengkajian. Kelebihan dan
kekurangan itu digunakan dalam bermacam hal terutama sebagai bahan untuk
mengetahui kualitas dari sebuah karya. Tanggapan yang disampaikan oleh seorang
kritikus ternama sangat mempengaruhi presepsi apresiator terhadap kualitas sebuah
karya seni sehingga mempengaruhi penilaian harga karya seni tersebut.
B. Fungsi Kritik Seni
1. Menjebatani presepsi dan apresiasi artistik dan estetik karya seni rupa antara
seniman karya dan penikmat seni.
2. Sebagai dua mata panah yang saling dibutuhkan baik oleh seniman maupun
penikmat.
C. Jenis Kritik Seni
1. Kritik Populer
Kritik populer adalah jenis kritik seni yang ditujukan untuk konsumsi masyarakat
pada umumnya. Tanggapan yang disampaikan bersifat pengenalan karya secara
umum. Penulisan kritik popular biasanya menggunkan bahasa dan istilah
sederhana yang mudah dipahami oleh masayarakat luas.
2. Kritik Jurnalis
Kritik jurnalis adalah jenis kritik seni yang tanggapannya atau penilaiannya
disampaikan secara terbuka kepada publik melalui media massa khususnya surat
kabar. Kritik jurnalis sangat cepat mempengaruhi presepsi masyarakat terhadap
kualitas dari sebuah karya seni karena sifat dari media massa dalam
mengkomunikasikan hasil tanggapannya.
3. Kritik Keilmuan
Kritik keilmuan merupakan jenis kritik yang bersifat akademis dan memerlukan
wawasan pengetahuan kemampuan dan kepekaan yang tinggi untuk menanggapi
sebuah karya seni. Kritik ini umumnya disampaikan oleh seorang kritikus yang
sudah teruji kepakarannya dalam bidang seni rupa dan seni pada umumnya. Kritik
yang disampaikan mengikuti kaidah atau metodelogi kritis secara akademis. Hasil
tanggapannya sering kali dijadikan referensi bagi para penulis karya ilmiah lain
atau kolektor, kurator galeri dan institusi seni yang lainnya.
4. Kritik Kependidikan
Kritik kependidikan merupakan kegiatan kritik yang bertujuan mengangkat atau
meningkatkan kepekaan artistik serta estetika pelajar seni. Kritik ini umumnya
digunakan dilembaga-lembaga pendidikan sekolah terutama untuk meningkatkan
kualitas karya seni rupa yang dihasilkan peserta didiknya. Kritik jenis
kependidikan biasanya digunakan oleh pengajar bidang ilmu seni dalam mata
pelajaran seni budaya.
D. Bentuk Kritik Seni
1. Kritik Formalistik
Melalui pendekatan formalistik, kajian kritik ditujukan utamanya terhadap karya
seni rupa sebagai konfigurasi aspek-aspek formalnya, aspek bentuk atau unsur-
unsur pembentukannya. Misalnya pada sebuah karya lukisan maka sasaran kritik
lebih tertuju kepada penyusunan kompsisi unsur-unsur visual seperti warna, garis,
tekstur dan sebagainya. Kritik formalistik berkaitan juga dengan kualitas teknik
dan bahan yang idgunakan dalam berkarya seni tersebut.
2. Kritik Ekspresivistik
Pendekatan ekspresivistik dalam kritik seni, kritikus kemungkinan akan menilai
dan mananggapi kualitas, gagasan dan perasaan atau ekspresi yang ingin
dikomunikasikan oleh seniman melalui sebuah karya seni. Kegiatan kritik
ekspresivistik umumnya menanggapi kesesuaian antara keterkaitan judul, tema, isi
dan visualisasi objek yang ditampilkan dalam sebuah karya.
3. Kritik Instrumentalistik
Melalui pendekatan instrumentalistik sebuah karya seni cenderung dikritisi
berdasarkan kemampuannya dalam upaya mencapai tujuan, moral, religius, politik
dan psikologi. Pendekatan kritik ini tidak terlalu mempersoalkan kualitas formal
dari sebuah karya seni tetapi lebih melihat aspek konteksnya, baik saat ini maupun
masa lalu.
E. Tahapan Kritik Seni
1. Tahap Deskripsi
Deskripsi adalah tahapan dalam kritik untuk memperhatikan, menemukan
berbagai unsur terkecil dalam seni rupa, mencatat dan mendeskripsikan segala
sesuatu yang dilihat apa adanya tanpa berusaha melakukan analisis atau
mengambil kesimpulan terlebih dahulu. Dalam tahap ini meliputi media, ukuran,
warna, tekstur, lokasi dan tanggal pembuatan karya seni tersebut.
2. Tahap Analisis Formal
Analisis formal adalah tahapan dalam kritik karya seni unuk menelusuri sebuah
karya seni berdasarkan struktur formal atau unsur-unsur pembentuknya. Pada
tahap ini seorang kritikus harus memahami unsur-unsur seni rupa dan prinsip-
prinsip seni rupa.
3. Tahap Interpretasi
Interpretasi adalah penafsiran makna atau isi sebuah karya seni meliputi tema
yang digarap, simpul yang dihadirkan dan tanda-tanda lain yang dimunculkan.
Penafsiran ini sangat terbuka sifatnya, dipengaruhi sudut pandang dan wawasan
kritikusnya. Semakin luas wawasan kritikus biasanya semakin kaya interpretasi
karya yang dikritisinya.
4. Tahap Evaluasi atau Penilaian
Evalusi atau penilaian adalah tahapan dalam kritik untuk menentukan kualitas
suatu karya seni dan biasanya akan dibandingkan dengan karya lain yang sejenis.
Menilai sebuah karya berarti memberi penilaian dalam kaitannya dengan karya
lain dan tentu saja mempertimbangkan aspek yang sangat penting dari seni
visualnya itu orisinalitasnya.
5. Tahap Berpikir kritis
Landasan keilmuan dan pengetahuan yang relevan akan membantu kritikus dalam
mengupas persoalan karya seni rupa. Misalnya sejarah seni rupa, ilmu sejarah
akan memberikan jalan wawaasan tentang waktu dan ruang kekaryaan seni rupa.
Dengan mempelajari perkembangan seni rupa disetiap pelosok dunia maka luas
bahan sebagai dasar pemikiran dan acuan arah perbandingan menjadi seorang
kritikus. Wawasan yang harus dipunyai oleh seorang kritikus misalnya ilmu seni,
filsafat seni, unsur seni, antropologi seni, sosiologi seni, tinjauan seni modern dan
kontemporer serta yang lainnya. Segala keilmuan itu akan memberikan pijakan
dan memperkokoh konstruksi kritik yang objektif. Seorang kritikus seni rupa tidak
selalu harus seorang perupa, namun dia harus menguasai ilmu kesenirupaan yang
bagus.

Anda mungkin juga menyukai