Anda di halaman 1dari 18

1

5
ALAT PERNAPASAN PADA MANUSIA

• Rongga hidung Keterangan

• Faring lebih jelas klik


pada gambar

• Trakea
• Bronkus
• Bronkeolus
• Alveolus
• Pulmo
as
Rongga Hidung
• Merupakan tempat paling awal yang dimasuki
udara pernapasan. Rongga hidung di lengkapi
dengan rambut – rambut kecil (silia) dan selaput
lendir yang berfungsi untuk menyaring debu dan
mengatur suhu pernapasan .
.
• Rongga hidung dibagi menjadi 2 ruang
oleh sekat yang diperkuat oleh tulang
rawan. Sedangkan pada kedua sisinya
terdapat tonjolan-tonjolan pipih tulang
rawan yang disebut konka
• Adanya rambut-rambut yang tumbuh ke
arah luar lubang hidung membuat benda-
benda asing terhalangi seperti debu yang
masuk ke dalam sistem pernapasan
Faring ( Rongga tekak)

Merupakan satu saluran yang panjangnya 12-14 cm


terletak sejajar dengan tulang punggung. Tekak
merupakan tempat terjadinya persimpangan antara
saluran pernapasan dengan saluran perncernaan.
Faring berbentuk seperti tabung corong yang tersusun
dari otot rangka dan berfungsi sebagai jalan bagi
udara dan makanan.
Laring (pangkal tenggorokan)
• Merupakan struktur kompleks berbentuk
kerucut terbalik yang tersusun atas 9
tulang rawan dan sejumlah otot.
• Panjang laring sekitar 3-4 cm.
• Tulang rawan yang terdapat pada pintu
masuk laring disebut epiglotis yang
bertugas mengatur pergantian jalan udara
pernapasan dan makananpada
persimpangan.
Tenggorokan ( Trakea )
• Berbentuk seperti pipa yang panjangnya
kira-kira 11 cm yang terletak memanjang di
bagian leher dan rongga dada atau toraks.
• Trakea tersusun dari cincin tulang rawan
dan otot polos.
• Dinding bagian dalam trakea berlapis sel-
sel epitel berambut getar atau silia dan
terdapat selaput lendir.
Bronkus
Adalah cabang batang
tenggorok yang masuk ke
dalam paru paru. Bronkus
sebelah kiri bercabang dua dan
sebelah kanan bercabang tiga.
Bronkeolus

Merupakan cabang bronkus yang


lebih halus dan berakhir pada alveolus
(gelembung udara paru-paru)
Pulmo ( paru-paru )

Terletak di dalam rongga dada.


Paru-paru kiri berlobus dua
berukuran lebih kecil dibanding
kanan yang terdiri tiga lobus
PERNAFASAN DADA
INSPIRASI

Bila otot antar tulang rusuk berkontraksi


maka tulang rusuk terangkat sehingga
volume rongga dada membesar. Akibatnya
tekanan udara di paru-paru lebih kecil dari
tekanan udara luar sehingga udara masuk
ke dalam paru-paru.
EKSPIRASI

Bila otot antar tulang rusuk relaksasi maka


tulang rusuk kembali ke posisi semula
rongga dada mengecil. Akibatnya tekanan
udara di paru-paru lebih besar dari
tekanan udara luar sehingga udara keluar
dari paru-paru
PERNAFASAN PERUT
INSPIRASI

Bila otot diafragma ber-


kontraksi maka posisi
dia-fragma mendatar se-
hingga volume rongga
dada mem-besar.
Akibatnya te-kanan udara
di paru-paru lebih kecil
dari tekanan udara luar
sehingga udara luar
masuk ke paru - paru.
EKSPIRASI

Bila otot diafragma kembali keposisi


semula maka rongga dada mengecil,
akibatnya tekanan di paru-paru lebih
besar dari tekanan udara luar dan
udara keluar dari paru-paru.
VOLUME UDARA PERNAPASAN

• Udara pernafasan (UP)


udara yang masuk atau keluar masuk saat inspirasi
atau ekspirasi biasa = 500 cc.
• Udara komplementer (UK)
udara yang masih dapat dihirup lagi setelah inspirasi
biasa = 1500 cc.
• Udara cadangan (UC)
udara yang dapat dihembuskan lagi setelah
ekspirasi biasa = 1500 cc.
• Udara residu (UR)
udara yang tidak dapat dihembuskan lagi dan
menetap di paru-paru = 1000 cc.
• Kapasitas vital paru-paru (KVP)

volume udara maksimal yang dapat dikeluarkan


dari paru-paru setelah ekspirasi biasa.
(KVP = UP + UK + UC).

• Volume total paru-paru (VTP)

keseluruhan udara yang dapat ditampung oleh


paru-paru.
(VTP = KVP + UR).
GANGGUAN SISTEM PERNAFASAN

• Asfiksi : ganguan dalam pengangkutan O2 ke


jaringan atau gangguan penggunaan O2oleh jaringan

• Difteri : penyakit saluran pernafasan bagian atas


karena infeksi bacteri Corynebacterium diphtheriae

• Pneumoniae : radang dinding aleolus yang disebabkan


oleh infeksi bacteri Diplococcus pneumonia

• Bronkitis : radang pada bronkus

• Faringitis : radang pada faring yang disebabkan oleh


bacteri atau viris tertentu.
• Pleuritis : radang pada selaput pembungkus paru-paru (pleura)

• Asma :gangguan pernafasan dengan gejala sukar bernafas,


bunyi mendesak dan batuk yang disebabkan alergi, psikis atau
karena penyakit menurun.

• Kanker paru-paru : akibat sering merokok

• Emfisema : gangguan pernafasan karena alveoli menjadi luas


secara berlebihan, akibat terjadi penggembungan paru-paru
secara berlebihan.

• Polip pada hidung dan amandel membesar pada tekak


sehingga pemasukan udara terganggu, sehingga penderita
sering membiarkan mulutnya terbuka.

• Kerusakan alveolus oleh kuman TBC (tuberculosis).

Anda mungkin juga menyukai