Anda di halaman 1dari 2

1.

Pengalaman Estetik
Pengalaman estetis adalah sesuatu penilaian terhadap suatu karya seni ataupun alam yang bisa
membuat si penilai merasakan bahagia atau senang sehingga menjadikan karya seni tersebut indah.

Ada tiga pengertian yang dapat dirangkum dari para ahli yaitu:
a.Pengalaman estetis terjadi karena penyeimbangan antara dorongan-dorongan hati menikmati
karya seni.

b.Pengalaman estetis adalah salah satu keselarasan dinamis dari perenungan yang menyenangkan,
menimbulkan perasaan-perasaan seimbang dan tenang terhadap karya seni yang diamatinya atau
terhadap suatu obyek yang dihayatinya, sehinga tidak merasa kehadiran dirinya sendiri. Pengalaman
estetis jenis ini berhubungan dengan pengalaman mistis.

c.Pengalaman estetis adalah suatu pengalaman yang utuh dalam dirinya sendiri tanpa berhubungan
dengan sesuatu diluar dirinya, bersifat tidak berkepentingan (disinterested) dari pengamatan yang
bersangkutan. Pengalaman tersebut adalah penyerapan itu sendiri dan merupakan nilai intrisik.

2. Fungsi Estetika
a. Estetika juga bisa meningkatkan pengetahuan manusia tentang unsur-unsur subjektif yang
mempengaruhi kemampuan manusia dalam menikmati seni atau keindahan.
b. Estetika bisa meningkatkan rasa cinta manusia terhadap seni dan budaya bangsa. Selain itu,
estetika juga mengasah kemampuan kita dalam mengapresiasi seni atau kebudayaan
bangsa.
c. Estetika bisa memperdalam pengertian yang berkaitan dengan wujud kesenian dalam
kehidupan masyarakat yang bersangkutan.
d. Estetika akan mengasah kemampuan manusia dalam menilai suatu karya seni, yang secara
tidak langsung akan mengembangkan budaya apresiasi seni dalam suatu masyarakat.
e. Mempelajari estetika akan membuatmu lebih waspada atas pengaruh negatif yang bisa
merusak kualitas kesenian atau kebudayaan lokal.
f. Mempelajari estetika dengan baik bisa memperkokoh keyakinan masyarakat akan moralitas,
keperimanusiaan, kesusilaan, dan ketuhanan.
g. Belajar estetika akan melatih manusia untuk berpikir secara sistematis, yang akan
memudahkan kita dalam memecahkan segala persoalan, serta memberikan wawasan yang
luas sebagai bekal bagi kehidupan spiritual dan psikologi kita.

3. Kritik Seni dan Konsep Seni


Kritik Seni :
Kritik karya seni adalah kegiatan menanggapi karya seni guna menunjukan kelebihan dan
kekurangan suatu karya seni. Kelebihan dan kekurangan dalam karya seni tersebut digunakan dalam
berbagai aspek serta untuk menunjukan kualitas dari sebuah karya. Selain itu, kritik karya seni juga
digunakan sebagai standar untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil berkarya seni.

Kritik seni memiliki fungsi utama yakni menjembatani persepsi dan apresiasi karya seni rupa antara
seniman, karya, dan penikmat seni.
Jenis Kritik Seni :

a. Kritik Jurnalistik
Kritik jurnalistik biasanya ditulis untuk para pembaca surat kabar dan majalah ataupun
disampaikan secara terbuka. Kritik jurnalistik bertujuan untuk memberikan informasi
mengenai berbagai peristiwa dalam dunia kesenian. Jenis kritik yang satu ini berisikan ulasan
ringkas yang jelas tentang sutu pameran, pementasan, konser, atau jenis pertunjukan lain.
b. Kritik Pendagogik
Kritik pendagogik bertujuan mengembangkan bakat dan potensi artistik-estetik peserta didik
supaya memiliki kemampuan mengenali bakat dan potensinya. Jenis kritik pendagogik
memiliki ciri-ciri diterapkan dalam kgiatan proses belajar mengajar dalam lembaga
pendidikan kesenian. Kritik pendagogik dikembangkan oleh guru kesenian.
c. Kritik Ilmiah
Jenis kritik yang selanjutnya adalah kritik ilmiah atau akademi. Kritik ini melakukan
pengkajian nilai secara luas, mendalam, dan sisematis, baik dalam menganalisis maupun
mengkaji banding kesejarahan critical judgment. Sifat penilain kritik ilmiah adalah mutlak.
Selain itu, kritik ini juga bersifat terbuka dan siap dikoreksi oleh siapa saja demi
penyempurnaan dan mencari nilai karya seni yang sebenarnya.
d. Kritik Populer
Kritik populer berkembang di seluruh dunia. Ciri kritik populer adalah suatu gejala umum
dan kebanyakan dihasilkan oleh para kritikus yang tidak ahli, terutama dilihat dari aspek
profesionalisme kritisme seni.

Konsep Seni
Pada awalnya media seni dimanfaatkan manusia untuk mengekspresikan keindahan dan
kekagumannya terhadap alam sekitarnya. Pada zaman purba, manusia berusaha mengekspresikan
rasa keindahannya dengan cara meniru lingkungan. Dalam upaya meniru lingkungan manusia
kadang mampu menirunya secara hampir sempurna. Misalnya, lukisan dinding gua yang dihasilkan
manusia purba memiliki nilai keindahan yang khas. Di dalam masyarakat tradisional, konsep seni
berkaitan dengan unsur kultural universal seperti religi.

Seni mempunyai pengertian:

- Halus, kecil dan halus, tipis dan halus, lembut dan enak didengar, mungil dan elok.

- Keahlian membuat karya yang bermutu

- Kesanggupan akal untuk menciptakan sesuatu yang bernilai tinggi (luar biasa); orang yang
berkesanggupan luar biasa.

4. Pengamatan Indrawi
Gerak benda - benda di luar kita memungkinkan terjadinya pengamatan indrawi. Benda - benda di
luar kita menyebabkan adanya suatu gerakan didalam indra kita. Gerak ini diteruskan ke otak.
Sasaran yang diamati adalah kualitas - kualitas indrawi.

Anda mungkin juga menyukai