Anda di halaman 1dari 3

Nama : Edo Aditya Nugroho

Kelas : XI MIPA 2
No : 12

Tugas Seni budaya


“Kritik Seni”

Pengertian Kritik Seni


Kritik seni adalah kegiatan menanggapi karya seni untuk menunjukkan kelebihan dan
kekurangan suatu karya seni. Salah satu keterangan kelebihan dan kekurangan ini untuk
menilai kualitas dari sebuah karya.

Kritikus Seni

Kritikus merupakan orang yang melakukan kritik terhadap karya seni dan
budaya orang lain atau dirinya sendiri.

Fungsi Kritik

Fungsi utama dari kritik seni adalah menjembatani persepsi dan apresiasi karya seni
rupa antara seniman, karya, dan penikmat seni.

Kritik dengan gaya bahasa tulisan maupun lisan berusaha melakukan analisa,
mengupas, dan diharapkan bisa memudahkan seniman dan penikmat seni
berkomunikasi lewat karya seni.

Jenis Kritik Seni

Ada 4 jenis kritik seni dimana setiap tipe nya mempunyai ciri khusus masing-
masing.

1. Kritik Jurnalistik

Tipe kritik ini ditulis untuk para pembaca surat kabar dan majalah atau disampaikan
secara terbuka. Tujuannya memberikan informasi mengenai berbagai peristiwa
dalam dunia kesenian.

Isi dari kritik jurnalistik berupa ulasan ringkasan yang jelas tentang suatu pameran,
pementasan, konser, atau jenis pertunjukan lain.
2. Kritik Pendagogik

Tipe kritik ini diterapkan dalam kegiatan proses belajar mengajar di lembaga
pendidikan kesenian. Jenis kritik ini dikembangkan oleh guru kesenian.

Tujuannya terutama mengembangkan bakta dan potensi artistik-estetik peserta


didik agar mempunyai kemampuan mengenali bakat dan potensinya.

3. Kritik Ilmiah

Kritik ilmiah atau akademi ini melakukan pengkajian nilai seni secara luas,
mendalam, dan sistematis, baik dalam menganalisis maupun mengkaji banding
kesejarahan critical judgment.

Penilaian kritik ilmiah tidak bersifat mutlak. Jenis kritik ini bersifat terbuka dan siap
dikoreksi oleh siapa saja demi penyempurnaan dan mencari nilai karya seni yang
sebenarnya.

4. Kritik Populer

Jenis kritik ini berkembang di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Tipe kritik
populer adalah suatu gejala umum dan kebanyakan dihasilkan oleh para kritikus
yang tidak ahli, terutama dilihat dari aspek profesionalisme kritisme seni.

Bentuk Kritik Seni

Pendekatan kritik seni rupa dibagi menjadi 3, berdasarkan titik tolak atau landasan
yang digunakan.

1. Pendekatan Formalistik

Kritik seni formalistik mengasumsikan bahwa kehidupan seni mempunyai dunia


sendiri, artinya terlepas dari realitas kehidupan keseharian yang kita alami.

Clive Bell (tokoh kritikus formalis) berpendapat bahwa:

“art is to be art, must be independent and self suficient“

Kriteria kritik formalis untuk menentukan ekselensi karya seni adalah significant


form, yakni kapasitas bentuk seni yang melahirkan emosi estetis bagi pengamat seni.

2. Pendekatan Ekspresivisme

Teori seni ekspresif menganggap karya seni sebagai ekspresi perasaan manusia.
Kritik seni ekspresivisme menentukan kadar keberhasilan seni atas kemampuannya
membangkitkan emosi secara efektif, intensif, dan penuh gairah.

3. Pendekatan Instrumentalistis
Teori seni instrumentalistis menganggap seni sebagai sarana untuk memajukan dan
mengembangkan tujuan moral, agama, politik, dan berbagai tujuan psikologis dalam
kesenian.

Seni dipandang sebagai instrumen untuk mencapai tujuan tertentu, nilai seni
terletak pada manfaat dan kegunaannya bagi masyarakat.

Para kritikus instrumentalis berpendapat bahwa kreasi artistik tidak terletak pada
kemampuan seniman untuk mengelola material seni atau pun pada masalah internal
karya seni.

TUGAS kritik seni

Jenis patung tersebut dari segi bentuk figuratif karena jenis


patung tersebut yang dimana dilakukan pembentukan dalam
melakukan peniruan dari bentuk yang berada didalam
kehidupan nyata

Anda mungkin juga menyukai