Anda di halaman 1dari 7

KRITIK

SENIRUPA
LUDMILA KIYARA EFRI/X IPS 3(24)
Pengertian
Kritik seni adalah kegiatan menanggapi karya seni untuk menunjukkan kelebihan dan
kekurangan suatu karya seni. Salah satu keterangan kelebihan dan kekurangan ini untuk menilai
kualitas dari sebuah karya.

Tanggapan dan penilaian yang disampaikan oleh seorang kritikus ternama dapat mempengaruhi
kualitas sebuah karya bahkan bisa berpengaruh pada harga jual karya tersebut.
Fungsi
Fungsi utama dari kritik seni adalah menjembatani persepsi dan apresiasi karya seni rupa
antara seniman, karya, dan penikmat seni.

Kritik dengan gaya bahasa tulisan maupun lisan berusaha melakukan analisa, mengupas, dan
diharapkan bisa memudahkan seniman dan penikmat seni berkomunikasi lewat karya seni.
Jenis-jenis
Kritik populer: Kritik seni populer ditujukan untuk konsumsi massa atau umum. Tanggapan yang
disampaikan biasanya bersifat umum, lebih pada pengenalan atau publikasi sebuah karya. Umumnya
memakai gaya bahasa dan istilah sederhana yang mudah dipahami orang awam.

Kritik jurnalistik: Jenis kritik seni yang hasil tanggapan atau penilaiannya disampaikan secara terbuka kepada
publik melalui media massa khususnya surat kabar. Kritik ini biasanya sangat cepat memengaruhi persepsi
masyarakat terhadap kualitas sebuah karya seni.
Kritik keilmuan: Jenis kritik keilmuan bersifat akademis dengan wawasan pengetahuan, kemampuan dan
kepekaan kritikus yang tinggi untuk menilai atau menanggapi sebuah karya seni. Hasil tanggapan melalui
kritik keilmuan seringkali dijadikan referensi bagi para kolektor atau kurator institusi seni seperti museum,
galeri dan balai lelang.

Kritik pendidikan Kritik pendidikan bertujuan mengangkat atau meningkatkan kepekaan artistik serta
estetika subyek belajar seni. Umumnya digunakan di lembaga-lembaga pendidikan seni, terutama untuk
meningkatkan kualitas karya seni yang dihasilkan peserta didiknya.
Bentuk Kritik Seni
1. Pendekatan Formalistik
Kritik seni formalistik mengasumsikan bahwa kehidupan seni mempunyai dunia sendiri, artinya
terlepas dari realitas kehidupan keseharian yang kita alami.

2. Pendekatan Ekspresivisme
Teori ini menganggap karya seni sebagai ekspresi perasaan manusia. Kritik seni ekspresivisme
menentukan kadar keberhasilan seni atas kemampuannya membangkitkan emosi secara efektif,
intensif, dan penuh gairah.

3. Pendekatan Instrumentalistis
Teori ini menganggap seni sebagai sarana untuk memajukan dan mengembangkan tujuan moral, agama,
politik, dan berbagai tujuan psikologis dalam kesenian. Para kritikus instrumentalis berpendapat bahwa
kreasi artistik tidak terletak pada kemampuan seniman untuk mengelola material seni atau pun pada
masalah internal karya seni.
Tahapan Kritik Seni
Deskripsi: yaitu tahapan kritik untuk menemukan, mencatat dan mendeskripsikan segala sesuatu yang dilihat apa adanya
dan tidak berusaha melakukan analisis atau mengambil kesimpulan

Analisis formal: yaitu tahapan kritik karya seni untuk menelusuri suatu karya seni berdasarkan struktur formal atau
unsur pembentuknya
Interpretasi yaitu tahapan penafsiran makna suatu karya seni mencakup tema yang digarap, simbol yang dihadirkan dan
masalah yang dikedepankan. Penafsiran ini bersifat sangat terbuka, dipengaruhi sudut pandang dan wawasan pemberi
kritiknya
- Penjelasan yang tidak ada hubungannya dengan apa yang ditampilkan dan dijelaskan adalah sia-sia
- Informasi berdasarkan unsur-unsur yang terkandung dalam penjelasan
- Interpretasi dapat dianggap sebagai seni yang memadukan berbagai kesenian sampai batas tertentu
- Mediasi interpretasi tidak dilakukan secara berurutan, tetapi sesuai dengan kebutuhan atau bujukan
- Interpretasi tidak hanya menunjukkan situasi keseluruhan dari suatu kelompok tertentu
- Menafsirkan untuk anak-anak tidak menyederhanakan orang dewasa
Evaluasi dan penilaian

Berpikir kritis
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai