Anda di halaman 1dari 16

KRITIK SENI RUPA

OLEH
I.G.P.A MIRAH RAHMAWATI, S.Sn.,M.Si
Apa itu Kritik Seni ?

•Kritik seni merupakan kegiatan yang


menanggapi sebuah karya seni untuk
menunjukkan kelebihan dan kekurangan
suatu karya seni tersebut
Fungsi Kritik Seni

• Fungsi utama dari kritik seni yaitu menjebatani persepsi


dan apresiasi karya seni rupa antara seniman, karya, dan
juga penikmat seni rupa tersebut.

• Kritik dengan gaya bahasa tulisan ataupun lisan berusaha


melakukan analisa, mengupas, dan diharapkan bisa
memudahkan seniman atau penikmat seni berkomunikasi
lewat karya seni.
Jenis – Jenis Kritik Seni

• Kritik Jurnalistik
• Kritik Pendagogik
•Kritik Ilmiah
•Kritik Populer
Kritik Jurnalistik

• Kritik jurnalistik ditulis buat para pembaca surat kabar


dan majalah atau disampaikan secara terbuka.
• Tujuan kritik jurnalistik adalah memberikan informasi
mengenai berbagai peristiwa dalam dunia kesenian.
• Isi dari kritik jurnalistik berupa ulasan ringkasan yang
jelas tentang suatu pameran, konser, pementasan, atau
pertunjukan lainnya.
Kritik Pendagogik

• Kritik pendagogik ini diterapkan dalam kegiatan


proses belajar mengajar di lembaga pendidikan
kesenian dan jenis kritik pendagogik ini
dikembangkan oleh guru kesenian.
• Tujuan utama dari kritik pendagogik adalah
mengembangkan bakat dan potensi artistik –
estetik peserta didik, supaya mempunyai
kemampuan mengenali bakat dan potensinya.
Kritik Ilmiah

• Kritik ilmiah atau akademi ini melakukan


pengkajian nilai seni secara luas, mendalam, dan
sistematis, baik dalam menganalisis ataupun
mengkaji banding kesejarahan critical judgment.
• Penilaian kritik ilmiah gak bersifat mutlak. Jenis
kritik ini bersifat terbuka dan siap dikoreksi oleh
siapa aja demi penyempurnaan serta mencari
nilai karya seni yang sebenarnya.
Kritik Populer

• Jenis kritik populer ini berkembang di seluruh


dunia, termasuk juga di Negara Indonesia.
• Kritik populer merupakan suatu gejala umum dan
kebanyakan dihasilkan oleh para kritikus yang gak
ahli, terutama dilihat dari aspek profesionalisme
kritisme seni.
Bentuk Kritik Seni

1. Pendekatan Formalistik
Kritik seni formalistik mengasumsikan, kalo kehidupan seni
mempunyai dunia sendiri yang artinya terlepas dari realitas
kehidupan keseharian yang di alami.
2.Pendekatan Ekspresivisme
• Teori seni ekspresif menganggap karya seni sebagai ekspresi
perasaan manusia.
• Kritik seni ekspresivisme menentukan kadar keberhasilan seni atas
kemampuannya membangkitkan emosi secara efektif, intensif, dan
penuh gairah.
Bentuk Kritik Seni

3 Pendekatan Instrumentalistis
Teori seni instrumentalistis menganggap seni sebagai sarana buat
memajukan dan mengembangkan tujuan moral, agama, politik, dan
berb
Seni dipandang sebagai instrumen buat mencapai suatu tujuan
tertentu, nilai seni terletak pada manfaat dan kegunaannya buat
masyarakat sekitaragai tujuan psikologis dalam kesenian.
Metode Kritik Seni

• 1.Deskripsi
Deskripsi merupakan tahapan dimana seorang
kritikus harus bisa menentukan, mencatat, dan
mendeskripsikan segala sesuatu yang dilihat apa
adanya dan gak berusaha mengambil kesimpulan
atau analisis.
2. Analisis Formal
Analisis formal merupakan tahapan dalam
mengkritik karya seni buat menelusuri sebuah
karya seni berdasarkan struktur formal atau unsur –
unsur pembentukannya.
Di tahap ini seorang kritikus harus memahami dan
menetukan apa unsur dan prinsip yang dipakai buat
memutuskan mengapa seniman memakai berbagai
fitur tersebut buat menyampaikan gagasannya.
• 3. Interpretasi
• Interpretasi merupakan tahapan penafsiran makna sebuah karya
seni meliputi tema yang dibuat, simbol yang dihadirkan dan
masalah – masalah yang dikedepankan.
• Penafsiran ini sangat terbuka sifatnya, dipengaruhi oleh sudut
pandang dan juga wawasan pengkritiknya.
• 4. Evaluasi atau Penilaian
• Tahap evaluasi ini merupakan tahapan yang menjadi ciri dari kritik
karya seni, kalo dibandingkan dengan apresiasi.
• Evaluasi atau penilaian ini yaitu tahapan dalam kritik buat
menentukan kualitas suatu karya seni, kalo dibandingkan dengan
karya lain yang sejenis.
• Perbandingan dilakukan terhadap berbagai aspek yang terkait
dengan karya tersebut, baik dari aspek formal ataupun dari aspek
konteks.
• Mengevaluasi atau menilai secara kritis bisa dilakukan dengan
langkah – langkah yang ada dibawah ini, yaitu:
• Menetapkan tujuan atau fungsi karya yang ditelaah.
• Menetapkan sejauh mana karya yang ditetapkan “menyimpang”
dari yang udah ada sebelumnya.
• Menelaah karya yang dimaksud dari segi kebutuhan khusus dan
dari segi tertentu yang melatarbelakanginya.
• Mengkaitkan sebanyak – banyaknya karya yang dinilai dengan karya
yang sejenis.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai