1. Pendekatan 2. Pendekatan
Formalistik Ekspresivisme
3. Pendekatan
Instrumentalistis
Bentuk-bentuk Kritik
Kritik Impresionistik
Kritik Penghakiman
Kritik Teknis
Simbol-simbol dalam Seni Tari
Simbol
Property
Simbol
Gerak
Simbol
Dekorasi
Unsur-unsur Kritik Tari
Cara Membuat Tulisan dalam kritik Tari
Deskripsi
Analisis
Interpretasi
Evaluasi
Terima Kasih
• Tipe kritik ini ditulis untuk para pembaca surat
kabar dan majalah. Tujuannya memberikan
informasi tentang berbagai peristiwa dalam
dunia kesenian. Isi dari kritik Jurnalistik berupa
ulasan ringkasan dan jelas mengenai suatu
pameran, pementasan, konser, atau jenis
pertunjukan seni lain di tengah mesyarakat.
Karakteristik utama kritik Jurnalistik adalah
aspek pemberitahuan.
• Kritik seni pedagogik diterapkan dalam
kegiatan proses belajar mengajar di lembaga
pendidikan kesenian. Jenis kritik ini
dikembangkan oleh para dosen dan guru
kesenian, tujuannya terutama
mengembangkan bakat dan potensi artistik-
estetik
• Kritik ilmiah biasanya melakukan pengkajian nilai
seni secara luas, mendalam, dan sistematis, baik
dalam menganalisis maupun dalam melakukan
kaji banding kesejarahan critical judgment.
Penilaian kritik ilmiah sesungguhnya tidak
bersifat mutlak, sama seperti pengetahuan lmiah
lainnya, jenis kritik ini bersifat terbuka dan siap
dikoreksi oleh siapa saja, demi penyempurnaan
dan mencari nilai karya seni yang sebenarnya.
• Jenis kritik ini berkembang di seluruh dunia,
termasuk Indonesia. Tipe kritik populer adalah
suatu gejala umum dan kebanyakan dihasilkan
oleh para kritikus yang tidak ahli, terutama
dilihat dari aspek profesionalisme kritisme
seni.
• Kriteria kritik formalis untuk menentukan
ekselensi karya seni adalah significant form,
yakni kapasitas bentuk seni yang melahirkan
emosi estetis bagi pengamat seni.
• Teori seni ekspresif menganggap karya seni
sebagai ekspresi perasaan manusia. Kritik seni
ekspresivisme menentukan kadar keberhasilan
seni atas kemampuannya membangkitkan
emosi secara efektif, intensif, dan penuh
gairah.
• Teori seni instrumentalistis menganggap seni
sebagai sarana untuk memajukan dan
mengembangkan tujuan moral, agama, politik,
dan berbagai tujuan psikologis dalam kesenian.
• Seni dipandang sebagai instrumen untuk
mencapai tujuan tertentu, nilai seni terletak
pada manfaat dan kegunaannya bagi
masyarakat.
• kritik yang berupa kesan-kesan pribadi secara
subjektif terhadap sebuah karya seni. (selera
pribadi sangat berperan, padahal selera
pribadi bisa berubah setiap saat).
• kritik yang bekerja secara deduksi dengan
berpegang teguh pada ukuran-ukuran karya
seni tertentu, untuk menentukan karya seni
itu baik atau tidak.
• kritik yang bertujuan untuk menunjukkan
kelemahan-kelemahan tertentu dari sebuah
karya seni agar seniman penciptanya dapat
memperbaiki kesalahan-kesalahan di
kemudian hari.
• pengumpulan data karya seni yang tersaji
langsung kepada pengamat. Dalam
mendeskripsikan karya seni, kritikus dituntut
menyajikan keterangan secara objektif yang
bersumber pada fakta. Hal yang dideskripsikan
berupa uraian aspek penari, gerak, ekspresi,
dan ilustrasi musik yang mengiringinya.
• Pada tahap ini tugas kritikus adalah
menguraikan kualitas elemen seni yang
berupa gerak, ruang, waktu, tenaga, dan
ekspresi pada karya seni tari tersebut.
• Interpretasi dalam kritik seni adalah proses
mengemukakan arti atau makna karya seni
dari hasil deskripsi dan analisis yang cermat.
Kegiatan ini dimaksudkan sebagai proses
penilaian.
• Evaluasi karya seni dengan metode kritis
berarti menetapkan peringkat sebuah karya
dalam hubungannya dengan karya lain yang
sejenis, untuk menentukan kadar artistik dan
faedah estetiknya.