Anda di halaman 1dari 4

KRITIK KARYA SENI TARI

NAMA :
KELAS :
NO. ABSEN :

SMAN 1 KUDUS
TAHUN 2021 / 2022
KRITIK TARI
A. Pengertian Kritik Tari
 Istilah kritik dapat diartikan sebagai kriteria atau dasar penialian. Beberapa tokoh
mengartikan kritik yaitu Edy Sedyawati, bahwa kritik menjadi bagian yang tumbuh
secara beriringan untuk meningkatkan prosess kreatif. Artinya kritik sangat
dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas karya tari.
 Sedangkan R.C Kwan dalam bukunya Mens en Kritiek mengartikan kritik adalah
penilaian atas kenyataan yang dihadapi dalam sorotan norma. Konsep tersebut
menunjukkan bahwa di dalam kritik harus ada norma-norma tertentu yang
berfungsi sebagai dasar penilaian atau pembahasan terhadap sesuatu yang kita
hadapi.

B. Bentuk Kritik Tari


Kritik dapat dilakukan baik berupa lisan maupun tulisan, kritik yang positif dapat
memberikan dampak yang positif pula terhadap terhadap karya yang ditontonnya, tetapi
kurang baik akibatnya. Karena jika kekurangan dalam karya seni tersebut tidak
ditunjukkan, maka tidak ada perbaikan. Artinya karya seni yang dibuat tidak ada
peningkatan baik bagi koreografer, penari, pemusik dan yang terlibat didalam pentas.
Sedangkan kritik yang negatif dapat menimbulkan kesalahpahaman, antara kritikus
dengan koreografernya. Karena kritik negatif hanya berisi kekurangan dan kelemahan
karya seni tersebut.

C. Jenis Kritik Tari


Dalam buku kritik seni Sem C Bangun (2004) mengemukakan 4 jenis kritik seni, yaitu

1) Kritik Jurnalistik
Tipe kritik ini ditulis untuk para pembaca surat kabar dan majalah. Tujuannya memberikan
informasi tentang berbagai peristiwa dalam dunia kesenian. Isi dari kritik Jurnalistik
berupa ulasan ringkasan dan jelas mengenai suatu pameran, pementasan, konser, atau jenis
pertunjukan seni lain di tengah mesyarakat. Karakteristik utama kritik Jurnalistik adalah
aspek pemberitahuan.

2) Kritik Pedagogik
Kritik seni pedagogik bertujuan untuk memberikan pengalaman pada siswa baik yang
mengkritik maupun yang dikritik untuk belajar berargumentasi atau berani untuk
mengemukakan pendapat/pandangan tentang karya seni tari.

3) Kritik Ilmiah
Kritik ilmiah biasanya melakukan pengkajian nilai seni secara luas, mendalam, dan
sistematis, baik dalam menganalisis maupun dalam melakukan kaji banding kesejarahan
critical judgment. Jenis kritik ini bersifat terbuka dan siap dikoreksi oleh siapa saja, demi
penyempurnaan dan mencari nilai karya seni yang sebenarnya.

4) Kritik Populer
Pada dasarnya implikasi kritik seni populer ditulis oleh sebagian besar penulis yang tidak
menuntut keahlian kritis. Masyarakat akan terus membuat penilaian kritis, tanpa
mempertimbangkan apakah penilaian yang mereka lakukan tepat atau tidak.

 Jenis kritik seni dapat pula dibagi menjadi dua yaitu kritik intrinsik dan ekstrinsik.
1) Kritik Intrinsik, menganalisis suatu karya berdasarkan bentuk dan gayanya, atau
membandingkan sebuah genre dengan genre lainnya (membandingkan bedaya dengan
srimpi, membandingkan wireng dengan sendratari). Kritik intrinsik mengupas unsur-unsur
karya, menilai, dan menyimpulkan kelemahan dan kelebihan dalam karya seni tersebut.
2) Kritik Ekstrinsik, menghubungkan karya seni dengan seniman pencipta, penikmat, dan
masyarakat. Artinya kritik ini menghubungkan karya seni dengan hal-hal di luar karya seni
tersebut. Kritik ini melibatkan disiplin ilmu lain seperti sejarah, sosiologi, antropologi,
ekonomi, filsafat, agama, dan sebagainya.

D. Nilai Estetik dalam Kritik Tari


Nilai estetis dalam karya seni tari tidak hanya dilihat dari gerak tari itu sendiri melainkan
dilihat dari berbagai aspek seni yang lain sebagai unsur pendukungnya. Pemahaman dari
seorang kritikus seni nilai estetis sangat dipengaruhi dari kepekaan rasa bagaimana penari
dapat membawakan tarian dengan penuh penghayatan atau kejiwaan. Seorang penari dapat
terlihat menarik, memiliki teknik menari yang baik, memiliki penampilan pribadi yang
mengesankan, memiliki kepekaan yang naik dalam dan musik keberhasilan koreografi
yang tepat daan dapat menggugah emosi baik pada penari maupun bagi penonton.

E. Membuat Tulisan dalam Kritik Tari


Seorang kritikus seni harus dapat menulis dari hasil pengamatannya secara langsung apa
yang terjadi diatas panggung atau pentas. Jika tidak maka tidak dapat disebut kritik tari,
melainkan hanya sebuah esai atau artikel tari.

a) Deskripsi
Deskripsi adalah suatu proses pengumpulan data karya seni yang tersaji langsung
kepada pengamat. Dalam mendekripsikan kaarya seni, kritikus dituntut menyajikan
keterangan secara objektif yang bersumber pada fakta yang terdapat dalam karya seni.
Dalam seni tari, kritikus akan menguraikan bagaimana aspek penari, gerak, dan
ilustrasi musik yang mengiringinya.
b) Analisis
Pada tahap analisis, tugas kritikus adalah menguraikan kualitas elemen seni. Pada seni
tari akan menguraikan mengenai gerak, ruang, waktu, tenaga dan ekspresi pada karya
seni tari tersebut.
c) Interpretasi
Interpretasi dalam kritik seni adalah proses mengemukakan arti atau makna karya seni
dari hasil deskripsi dan analisis yang cermat.
Kegiatan ini tidak bermaksud menemukan nilai verbal yang setara dengan
pengalaman yang diberikan karya seni. Juga bukan dimaksudkan sebagai proses
penilaian.
d) Evaluasi
Evaluasi karya seni dengan metode kritis berarti menetapkan rangking sebuah karya
dalam hubungannya dengan karya lain yang sejenis, untuk menentukan kadar artistik
dan faedah estetiknya.

a) Pendekatan Formalistik
Kriteria kritik formalis untuk menentukan ekselensi karya seni adalah significant
form, yakni kapasitas bentuk seni yang melahirkan emosi estetik bagi pengamat seni.
b) Pendekatan Ekspresivisme
Kritik seni ekpresivisme menentukan kadar keberhasilan seni atas kemampuannya
membangkitkan emosi secara efektif, intensif, dan penuh gairah.
c) Pendekatan Instrumentalistik
Para kritikus instrumentalis berpendapat bahwa kreasi artistik tidak terletak pada
kemampuan seniman untuk mengelolah material seni ataupun pada masalah internal
karya seni. Teori seni instrumentalistik menganggap seni sebagai sarana untuk
memajukan dan mengembangkan tujuan moral, agama, politik, dan berbagai tujuan
psikologis dalam kesenian.

Anda mungkin juga menyukai