Banyak orang yang menduga bahwa bekal seorang kritik adalah hanya
pengetahuan. Naun, sebetulnya kepekaan estetis merupakan sarana yang
terpenting bagi seorang kritikus tari dalam melakukan tugasnya. Seorang
kritikus seni harus dapat menulis dari hasil pengamatnnya secara langsung
apa yang terjadi di atas panggung atau pentas. Jika tidak maka tidak dapat
disebut kritik tari, melainnya hanya sebuah esai atau artikel tari. Berbagai
pengamatan langsung terhadap apa yang terjadi di panggung dapat
dituangkan pada beberapa kerangka penulisan kritik tari berikut ini.
Deskripsi
Deskripsi adalah suatu proses pengumpulan data karya seni yang tersaji
langsung kepada pengamat. Dalam mendeskripsikan karya seni, kritikus
dituntut menyajikan keterangan secara objektif yang bersumber pada fakta
yang terdapat dalam karya seni. Dalam seni tari, kritikus akan menguraikan
bagaimana aspek penari, gerak, ekspresi, dan ilustrasi musik yang
mengiringinya.
Analisis
Pada tahap analisis, tugas kritikus adalah menguraikan kualitas elemen seni.
Paada seni tari akan menguraikan mengenai gerak, ruang, waktu, tenaga
dan ekspresi pada karya seni tari tersebut.
Interpretasi
Interpretasi dalam kritik seni adalah proses mengemukakan arti atau makna
karya seni dari hasil deskripsi dan analisis yang cermat. Kegiatan ini tidak
bermaksud menemukan nilai verbal yang setara dengan pengalaman yang
diberikan karya seni. Juga bukan dimaksudkan sebagai proses penilaian.
Evaluasi
Pendekatan Formalistik
Pendekatan Ekspresivisme
Pendekatan Instrumentalistik