Anda di halaman 1dari 11

Seni Budaya

Kritik Tari
Kelompok 5
Nama Anggota:
● Adinda Putri Wulandari
● Halimah Assegaf
● Mayang Rijanie
● Muhammad Rafi Rizq
● Rapli Hidayat
● Rifqi Dyan Erlangga
Pengertian Kritik Tari

Kritik tari adalah kegiatan memberikan apresiasi


terhadap karya tari dengan cara menuliskan
kembali peristiwa pertunjukan seni tari yang
sudah dilakukaan atau memberikan komentar
terhadap perkembangan peristiwa seni tari pada saat itu
Dalam kritik seni terdapat 3 asumsi penting :
1. Kritik sebagai apresiasi seni
2. Kritik sebagai aktivitas penghakiman
3. Kritik sebagai aktivitas seni tersendiri
Tujuan Kritik Tari

• Evaluasi Seni
• Apresiasi Seni
• Pengembangan Seni ke taraf yang lebih kreatif dan inovatif
Alat Kritik Tari
Tingkat kepakaran seorang kritikus menuntut keahlian dan persyaratan tersendiri,
sehingga bobot penilaian yang dilakukannya cukup meyakinkan bagi para pembaca.
• Seorang kritikus harus mempunyai cita rasa seni yang terbuka, artinya mempunyai
kapasitas menghargai kreativitas artistic yang sangat beragam.
• Seorang kritikus memerlukan studi formal di lembaga tinggi kesenian, khususnya
tentang sejarah kesenian dan sejarah kebudayaan.
• Seorang kritikus harus berpengalaman mengamati dan menghayati seni secara orisinal,
baik di studio, gedung pertunjukan, sanggar, maupun di museum.
• Seorang kritikus harus mampu secara imajinatif merekapitulasi factor teknik karya seni,
sehingga mengetahui bagaimana proses pembuatan karya yang menjadi objek kritiknya.
• Seorang kritikus perlu mengetahui betul peristilahan seni, style seni,
fungsi seni, opini penting para seniman dan pakar estetika secara periodic,
di samping memahami konteks sosial dan kebudayaan yang melatarbelakangi
kreasi seorang seniman.
• Seorang kritikus harus paham betul perbedaan antara niat artistic dengan hasil
atau pencapaian artistic, sehingga mampu melihat kesenjangan antar keduanya.
• Seorang krirtikus harus mampu melawan bias atau simpati terhadap karya
seniman yang dikenalnya secara pribadi.
• Seorang kritikus harus memiliki keadaan kritis.
• Seorang kritikus seni profesional harus memiliki temperamen judicial, dalam
praktiknya ini berarti kemampuan menilai seni dengan cara yang tidak tergesa-gesa.
Jenis Kritik Tari
• Kritik Jurnalistik
Tipe kritik ini ditulis untuk para pembaca surat kabar dan majalah. Tujuannya memberikan informasi tentang berbagai
peristiwa dalam dunia kesenian. Isi dari kritik Jurnalistik berupa ulasan ringkasan dan jelas mengenai suatu pameran,
pementasan, konser, atau jenis pertunjukan seni lain di tengah mesyarakat. Karakteristik utama kritik Jurnalistik adalah
aspek pemberitahuan.
• Kritik Pedagogik
Kritik seni pedagogik diterapkan dalam kegiatan proses belajar mengajar di lembaga pendidikan kesenian. Jenis kritik
ini dikembangkan oleh para dosen dan guru kesenian, tujuannya terutama mengembangkan bakat dan potensi artistik-
estetik
• Kritik Ilmiah
Kritik ilmiah biasanya melakukan pengkajian nilai senisecara luas, mendalam, dan sistematis, baik dalam menganalisis
maupun dalam melakukan kaji banding kesejarahan critical judgment. Penilaian kritik ilmiah sesungguhnya tidak
bersifat mutlak, sama seperti pengetahuan lmiah lainnya, jenis kritik ini bersifat terbuka dan siap dikoreksi oleh siapa
saja, demi penyempurnaan dan mencari nilai karya seni yang sebenarnya
• Kritik Populer
Pada dasarnya implikasi kritik seni populer ditulis oleh sebagian besar penulis yang tidak menuntut keahlian kritis.
Masyarakat akan terus membuat penilaian kritis, tanpa mempertimbangkan apakah penilaian yang mereka lakukan tepat
atau tidak.
Nilai Estetis Kritik Tari
Pemahaman kritik atau pertimbangan untuk bidang seni secara
estetik dihadapkan pada aspek-aspek mendasar yang terdapat
pada setiap peristiwa kesenian, diantaranya sebagai berikut:
• Wujud (appearance)
• Bobot (substance)
• Penampilan (presentasion)
Membuat Tulisan Kritik Tari
● Deskripsi
● Analisis
● Interpretasi
● Evaluasi
● Pendekatan Formalistik
● Pendekatan Ekspresivisme
● Pendekatan Instrumentalistik
THANKS!

Anda mungkin juga menyukai