a. peminat seni
yaitu orang yang memiliki perhatian terhadap seni.
b. pelaku seni
yaitu orang yang telah dapat melaksanakan kegiatan seni.
c. pencipta seni
yaitu orang yang telah dapat menciptakan suatu karya seni.
d. kritikus seni,
yaitu orang yang telah dapat menilai serta memberikan tanggapan
terhadap karya seni.
1
a. Ide atau gagasan
Karya seni rupa yang baik harus original maksudnya menampilkan
suatu gagasan atau ide baru yang belum pernah ada sebelumnya.
Gagasan itu biasa dalam bentuk wujud atau aspek lainnya, sehingga
tidak bersifat peniruan.
b. Kreativitas
Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk mengolah apa yang
sudah ada menjadi sesuatu yang baru dan memiliki nilai seni yang
lebih tinggi.
c. Gaya perseorangan
Karya seseorang berbeda dengan karya orang lain. Karena setiap
orang memiliki perbedaan interpretasi, pengalaman batin, visi, dan
filosofi yang berbeda. Hal ini akan memunculkan gaya perseorangan
dalam berkarya.
2
Proses mengapresiasi, yaitu melihat karya kemudian merasakan,
berempati, kemudian muncul pendapat pribadi untuk menyebutkan
kelebihan, kekurangan, kemudian menilai. Sebuah apresiasi dapat di
pandang berdasarkan pandangan subjektif dan pandangan objektif.
Seni Kriya adalah sebuah karya seni yang dibuat dengan menggunakan
keterampilan tangan (hand skill) dan memperhatikan segi fungsional
(kebutuhan fisik) dan keindahan (kebutuhan emosional). Karya seni kriya
dikategorikan sebagai karya seni rupa terapan nusantara. Dalam
perkembangannya, karya seni kriya identik dengan seni kerajinan karena
terlihat dari cara pembuatan Karya Seni Kriya dengan menggunakan
tangan (hand made).
a. Tahap Awal
Tahap awal merupakan tahap ketika seseorang pengamat melihat
sebuah karya, baik karya yang dipamerkan maupun melihat karya
tertentu secara sekilas. Tahap ini disebut juga dengan tahap
perkenalan.
3
b. Tahap Penghayatan
Dalam tahap penghayatan, seorang apresiator akan berfikir sejenak
atau lama bergantung pada pengetahuan yang dimilikinya. Proses
penghayatan ini merupakan tahap yang penting dan utama dalam
mengapresiasi karya.
c. Tahap Penilaian
Tahapan penilaian merupakan pengambilan keputusan berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan tertentu tentang bernilai atau
berharganya suatu karya seni. Tahapan ini juga dapat dikatakan
sebagai tahapan penghargaan dengan menentukan apakah karya
yang sedang diapresiasi baik atau indah.
[1]. Seni kriya keramik dari Cina yang sudah ada ribuan tahun yang lalu
merupakan gagasan dan karya cipta yang tinggi. Sekarang sudah dapat
dibuat berbagai bentuk atau corak yang indah dengan diberi hiasan atau
gambar dan glasur. Guci Cina dapat digunakan untuk menyimpan, kecap
hingga tahan lama. Seni kriya keramik tersebut terkenal di seluruh dunia,
lalu berkembang di Eropa dengan desain yang bergaya Yunani dan Roma
Klasik, dengan desain modern, bentuk nonfiguratif dengan komposisi
harmonis. Seni kriya keramik sekarang di sampaing seni terapan
(fungsional), ada juga yang sebagai seni murni (sebagai hasil ekspresi
penciptanya). Negara penghasil keramik semakin banyak, antara lain: Cina,
4
Taiwan, Korea, Jepang, Singapura, Perancis, Spanyol, Vietnam, Timur
Tengah dengan hiasan kaligrafi, India, dan Indonesia.
[2]. Seni batik (seni kriya dua dimensi), batik di mancanegara memiliki
gagasan dan teknik yang unik, umumnya digunakan untuk bahan busana.
Desain mancanegara coraknya dinamis, berkembang terus seperti corak
modern. Tidak terikat oleh bentuk klasik atau alam. Komposisinya tidak
harus simetris atau keseimbangan yang sama, tetapi condong lebih bebas
atau asimetris. Warna yang digunakan adalah warna-warna yang
mencolok atau cerah. Contohnya batik Malaysia, Singapur, Hongkong,
Hawai, (USA), Jepang, Perancis, Filipina, Korea, India, dan Taiwan. Teknik
yang digunakan dengan printing atau cetak mesin.
[3]. Seni kriya mainan anak-anak diciptakan menjadi mainan anak yang
menarik. Penghasil seni kriya mainan anak mancanegara ini antara lain:
Cina, Jepang, Taiwan, Hongkong, USA, Perancis, India, Korea, Itali, benda
unik antara lain: boneka, dakocan, panada, boneka Jepang, mobil-mobilan,
pesawat, kapal, robot, keramik, dengan bahan dan teknik yang unik.
[4]. Seni kriya berupa benda hiasan dan souvenir dengan teknik cetak dapat
menghasilkan benda dengan jumlah banyak, dibuat dari bahan fiberglass,
plastik, logam, keramik, dan gelas. Hasilnya berupa benda bentuk: patung-
patungan kecil, replika (tiruan benda), vas bunga, hiasan dinding, pigura,
hiasan pintu, gantungan kunci, dan hiasan gantungan untuk ruangan atau
mobil. Banyak dihasilkan dari Singapura, Hongkong, Taiwan, Jepang, Cina,
Belanda, Perancis, Inggris, Amerika, Spanyol, Mesir, dan Italia.
5
MENAMPILKAN SIKAP APRESIATIF TERHADAP KEUNIKAN GAGASAN DAN
TEKNIK DALAM KARYA SENI KRIYA MANCANEGARA
Apresiasi adalah sikap kepekaan yang dalam (mendalam) tentang
menghargai, mengagumi dan menilai sebuah karya seni. Apresiasi pasif
tumbuh seiring dengan pembiasaan yang sifatnya pasif sampai pada tahap
menilai, mulai dari mengamati gambar atau reproduksi karya seni rupa di
buku hingga menghadiri pameran karya seni rupa. Apresiasi aktif adalah
apresiasi pasif yang disertai pembuatan karya.
Kegiatan apresiasi dapat ditunjukkan dengan sikap empati berupa
ungkapan kata-kata atau tanggapan secara lisan atau tertulis.
Terdapat tiga tingkatan apresiasi, yaitu:
Apresiasi simpatik adalah mengapresiasi tingkat keindahan suatu
karya melalui pengamatan sekilas. Contohnya adalah pernyataan
“bagus”, “indah”, “buruk”, “jelek”, “suka”, atau “tidak suka”.
Apresiasi empatik adalah mengapresiasi nilai estetika suatu karya
secara mendalam hingga menimbulkan suatu emosi. Misalnya
perasaan kagum atau terharu.
Apresiasi kritis adalah apresiasi mendetail terhadap suatu karya
dengan mempertimbangkan gagasan, teknik, unsur-unsur rupa, dan
kaidah-kaidah komposisi