TUGAS AKHIR
Oleh :
MEUTIA MIRNANDAULIA
060405003
MEDAN
2011
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Ujian Sarjana Teknik Kimia
Oleh :
MEUTIA MIRNANDAULIA
06 0405 003
Telah Diperiksa/Disetujui :
Mengetahui,
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2011
Puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas
berkat dan rahmatNya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul Pra
Tugas akhir ini disusun untuk melengkapi tugas – tugas dan merupakan salah
satu syarat untuk mengikuti ujian sarjana pada Departemen Teknik Kimia, Fakultas
bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan
penyusunan tugas akhir ini dan juga sebagai Koordinator Tugas Akhir
3. Bapak Dr.Eng Ir. Irvan, M.Si, Ketua Departemen Teknik Kimia, Fakultas
4. Ibu Dr. Ir. Fatimah, M.T., Sekretaris Departemen Teknik Kimia, Fakultas
6. Orangtua dan Saudara Penulis, yang telah banyak memberikan dukungan moril
akhir ini.
akhir ini.
9. Teman-teman angkatan 2006 dan adik junior yang selalu memberi semangat
Medan, 2011
Penulis,
( Meutia Mirnandaulia )
INTISARI........................................................................................................... iii
DAFTAR PUSTAKA
Gambar 8.1 Tata Letak Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Butinediol ...... VIII-5
Gambar D.2 Grafik Entalpi dan Temperatur Cairan pada Cooling Tower .. LD-27
Gambar E.2 Harga Peralatan untuk Kolom Distilasi. Harga Tidak Termasuk Trays,
Packing, atau Sambungan ....................................................... LE-6
Gambar E.3 Harga Tiap Tray dalam Kolom Distilasi. Harga Termasuk Tanggul,
Permukaan Saluran Limpah, Saluran Uap dan Bagian Struktur
Lainnya .................................................................................. LE-7
Gambar E.4 Kurva Break Even Point Pabrik Pembuatan Butinediol ......... LE-30
Tabel 3.5 Neraca Massa Di Knock Out Drum (F-310) ................................ III-4
Tabel 6.1 Jenis Variabel Pengukuran dan Controller yang Digunakan ........ VI-8
Butinediol................................................................................... VI-9
Tabel 7.4 Kualitas Air Sungai Brantas, Gresik Jawa Timur ...................... VII-4
Tabel A.7 Derajat Kebebasan pada Knock Out Drum (F-310) ....................LA-9
Tabel A.8 Neraca Massa di Knock Out Drum (F-310) .............................. LA-10
Tabel A.9 Derajat Kebebasan pada Disk Centrifuge (CF-320) .................. LA-11
Tabel A.21 Derajat Kebebasan pada Prilling Tower (TK-340) ................... LA-24
Tabel B.8 Estimasi Kapasitas Panas Solid Tembaga Asetilid ..................... LB-3
Tabel B.33 Panas Masuk Udara Prilling Tower (TK-340) .......................... LB-25
Tabel B.35 Panas Keluar Udara Prilling Tower (TK-340) .......................... LB-26
Tabel C.6 Komposisi Umpan Masuk pada Knock Out Drum (F-310) ....... LC-20
Tabel C.8 Komposisi Bahan pada Alur Vd Kolom Destilasi (D-330) ....... LC-25
Tabel C.9 Komposisi Bahan pada Alur Lb Kolom Destilasi (D-330)........ LC-26
Tabel E.1 Perincian Harga Bangunan Dan Sarana Lainnya ........................ LE-1
Tabel E.4 Estimasi Harga Peralatan Utilitas dan Pengolahan Limbah ........ LE-9
Butinediol yang diproduksi 2.500 ton/tahun dengan 330 hari kerja dengan
bahan baku asetilen dan formaldehid. Lokasi pabrik pembuatan butinediol ini
direncanakan didirikan di daerah Gresik dekat sungai Brantas, Jawa Timur dengan
luas areal 5.000 m2. Tenaga kerja yang dibutuhkan 160 orang dengan bentuk badan
usaha Perseroan Terbatas (PT) yang dipimpin oleh seorang direktur utama dengan
struktur organisasi sistem garis.
Total Modal Investasi : Rp 77.125.479.364,-
Biaya Produksi : Rp 281.181.024.957,-
Hasil Penjualan : Rp 335.161.523.363,-
Laba Bersih : Rp 37.420.832.264,-
Profit Margin : 15,94 %
Break Even Point : 48,62 %
Return on Investment : 27,64 %
Pay Out Time : 3,62 tahun
Return on Network : 46,06 %
Internal Rate of Return : 39,13 %
Dari hasil analisa aspek ekonomi dapat disimpulkan bahwa pabrik pembuatan
butinediol dari asetilen dan formaldehid dengan kapasitas produksi 2.500 ton/tahun
layak untuk didirikan.
Butinediol yang diproduksi 2.500 ton/tahun dengan 330 hari kerja dengan
bahan baku asetilen dan formaldehid. Lokasi pabrik pembuatan butinediol ini
direncanakan didirikan di daerah Gresik dekat sungai Brantas, Jawa Timur dengan
luas areal 5.000 m2. Tenaga kerja yang dibutuhkan 160 orang dengan bentuk badan
usaha Perseroan Terbatas (PT) yang dipimpin oleh seorang direktur utama dengan
struktur organisasi sistem garis.
Total Modal Investasi : Rp 77.125.479.364,-
Biaya Produksi : Rp 281.181.024.957,-
Hasil Penjualan : Rp 335.161.523.363,-
Laba Bersih : Rp 37.420.832.264,-
Profit Margin : 15,94 %
Break Even Point : 48,62 %
Return on Investment : 27,64 %
Pay Out Time : 3,62 tahun
Return on Network : 46,06 %
Internal Rate of Return : 39,13 %
Dari hasil analisa aspek ekonomi dapat disimpulkan bahwa pabrik pembuatan
butinediol dari asetilen dan formaldehid dengan kapasitas produksi 2.500 ton/tahun
layak untuk didirikan.
2.1 Butinediol
(Anonimb, 2010)
Bahan baku utama dari proses pembuatan C4H6O2 (butinediol) ini adalah
C2H2 (asetilen) dan HCHO (formaldehid). HCHO (formaldehid) yang digunakan
mempunyai komposisi HCHO (formaldehid), H2O (air), metanol (CH3OH). Dalam
pembuatan butinediol digunakan katalis padat Cu2C2 (tembaga asetilid). Dalam
reaksi samping terdapat propargil alkohol yang dapat di produksi menjadi butinediol
jika di reaksikan dengan formaldehid.
Formaldehid adalah suatu bahan kimia dengan rumus umum HCHO atau
CH2O. formaldehid yang juga disebut metanal yang merupakan aldehida yang
berbentuk gas. Pada suhu normal dan tekanan atmosfer formaldehid berada dalam
bentuk gas yang tidak berwarna yang berbau sangat merangsang, beracun, mudah
larut dalam air dengan berat molekul 30,03 g/mol. Formaldehid dalam bentuk padat
disebut trioksan (CH2O)3 yaitu bentuk polimer ada formaldehid, dengan formaldehid
8 -100 unit, tetapi pada suhu 1500C formaldehid akan terkomposisi menjadi metanol
dan karbon monoksida. Formaldehid dapat dihasilkan dari membakar bahan yang
mengandung karbon, misalnya: asap knalpot kendaraan, kebakaran hutan, asap
tembakau, dan lain-lain. Formaldehid dalam kadar kecil sekali juga dihasilkan seperti
metabolit kebanyakan organisme, termasuk manusia.
Molekul formula
Rumus Kimia C3H4O
Densitas 0,945 g/cc
Viskositas 2,4603
Titik Didih 14-115 °C ( 1 atm)
Nama dalam IUPAC 2-Propyn-1-ol
(Anonimg, 2010)
Proses ini disebut dengan proses Reppe. Reaksi lain yang mungkin terjadi , yaitu :
Asetilen cair dan slurry dialirkan kedalam reaktor (R-210) dengan reaksi
sebagai berikut:
butinediol
Katalis
Cu2C2
Propargil alkohol
Perbandingan mol umpan formaldehid dengan asetilen yaitu 2:1. Reaksi terjadi
pada suhu 120 0C dan pada tekanan 5 atm, dimana konversi formaldehid menjadi
butinediol sebesar 90 % dan waktu tinggal 2 jam. Konversi formaldehid
menghasilkan propargil alkohol sebesar 4%.
Reaksi yang terjadi yaitu eksoterm, dengan jenis reaktor yang digunakan
yaitu reaktor tangki berpengaduk. Aliran keluaran reaktor berisi asetilen sisa,
formaldehid sisa, butinediol, propargil alkohol, metanol, air, dan katalis tembaga
asetilid (Cu2C2).
Proses pemurnian produk dilakukan mulai dari alur keluaran dari reaktor
yang terlebih dahulu diturunkan tekanannya sampai 1 atm kemudian dilewatkan
melalui cooler (E-221) untuk diturunkan suhunya sampai 400C, kemudian
dilewatkan menuju knock out drum (F-310) pada kondisi operasi 1 atm dan suhu
40oC. Asetilen yang tidak bereaksi pada reaktor akan terpisah dan direcycle ke mix
point I (MP-101) untuk digunakan kembali.
Aliran bawah knock out drum (F-310) yang telah dipisahkan gas asetilennya
kemudian dilewatkan menuju alat disk sentrifuge (CF-320) dimana katalis akan di
recovery kembali. Recovery katalis yang dihasilkan sebesar 99%. Katalis yang telah
diperoleh akan dialirkan ke mix point II (MP-102) untuk digunakan kembali. Sisa
katalis yang tidak dapat direcovery dibuang ke unit pengolahan limbah diutilitas.
Waktu tinggal dalam disk centrifuge (CF-320) ini 2 jam dengan temperatur 400C dan
tekanan 1 atm.
Steam
PC
17
JC-312
TC
16
25 26
PC
1 TC PC E-333
TK-334 LC FC
TI TC
P FC
FC TC TC
I
F-310 18 28 29 30 LI
2 3 4 TC 27
LI L 14 LC
C 2H 2 I FC E-337
E-119 P-336
R-210 E-211 23 24 P-335
P-116 FC
22 TK-338
LC
CF-320 E-323
PC 34
TK-113 13 15 P-322
20
P-311
FC E-332
19 D-330
5 C-115 6 21 FC FC
Cu2C2 FC 31
32 35
C-321 33
9 7
TC
PI 36
Udara bekas
FC
FC TC
LC
38
FC 11
M-110
LI 10 FC
E-118 TC
HCHO
8 P-117
Universitas Sumatera
TK-340 Utara 40
Udara masuk
Tabel 3.1 menunjukkan neraca massa pada alat Mix Point (MP-101).
N N N
kmol) F(kg/jam) F(kg/jam) F(kg/jam)
(kmol/jam) (kmol/jam)
(kmol/jam)
HCHO 30 - - 8,3514 250,5428 8,3514 250,5428
Material
- 688,9927 688,9927
Balance
Material
797,5612 797,5612
Balance -
BM
Alur 14 Alur 16 Alur 15
Komponen (kg/kmol)
N F F N
N F(kg/jam)
(kmol/jam) (kmol/jam)
(kg/jam) (kmol/jam) (kg/jam)
Material
- 797,5612 797,5612
Balance
N F N F N F N F
Material
- 787,6228 787,6228
Balance
B
Komp Alur 24 Alur 28(D) Alur 33(B)
M
X (% N X (% X (%
N F F N F
mol) mol) mol)
H2O 18 16,7029 0,7064 300,6514 16,4573 0,8321 296,2322 0,2455 0,0635 4,4192
C3H4O 56 0,0334 0,0014 1,8707 0,0278 0,0014 1,5551 0,0056 0,0015 0,3157
C4H6O2 86 3,7581 0,1589 323,2002 0,1428 0,0072 12,2784 3,6154 0,9350 310,9217
Total - 23,6451 1,0000 724,9372 19,7785 1,0000 409,2806 3,8665 1,0000 315,6566
Material
- 724,9327 724,9327
Balance
Material
- 3837,9850 3837,9850
Balance
Alur 36 Alur 37
Komponen BM
N (Kmol/jam) F (Kg/jam) N(Kmol/jam) F (Kg/jam)
Material
- 315,6566 315,6566
Balance
BAB IV
NERACA PANAS
Umpan 2554,8219 -
Produk - 64340,7304
Steam 61785,9085 -
Produk - 240758,6249
Steam 228492,4630 -
Umpan 305099,3552 -
Produk - 249086,6436
ΔHr 12008,9824 -
Umpan 249086,6436 -
Produk - 41324,3326
Umpan 36903,0205 -
Produk - 1208319,7094
Steam 1171416,6889 -
Unit destilasi terdiri dari 2 alat yaitu kondensor (E-333) dan Reboiler (E-
332). Peneracaan panas pada alat tersebut dapat dilihat dibawah ini:
QV 2171423,5094 -
QLo 175529,3101
QF 216851,3803 -
QR ( Steam) 4411948,2726
QW 2632905,4536
QD 148572,5985
QC 1847321,6008
Umpan 147719,8532 -
Umpan 160152,8080 -
Produk - 26544,0892
Tabel 4.10 merupakan neraca panas pada alat Prilling tower (TK-340).
Umpan 26544,0892 -
BAB V
SPESIFIKASI PERALATAN
Jumlah : 1 unit
Ukuran = -. Silinder
Diameter = 5,8547 m
Tinggi = 7,3184 m
Tebal = 3,0915 in
-. Tutup
Diameter = 5,8547 m
Tinggi = 1,4637 m
Tebal = 3,0915 in
Jumlah : 1 unit
Kondisi ruangan
Temperatur = 30°C
Tekanan = 1 atm
Panjang = 2,7416 m
Lebar = 1,9588 m
Tinggi =3m
Jumlah : 1 unit
Ukuran = -. Silinder
Diameter = 3,8264 m
Tinggi = 4,7829 m
Tebal = 1,6396 in
-. Tutup
Diameter = 3,8264 m
Tinggi = 0,9566 m
Tebal = 1,6396 in
Jumlah : 1 unit
Ukuran = -. Silinder
Diameter = 4,6771 m
Tinggi = 5,8463 m
Tebal = 2,7317 in
-. Tutup
Diameter = 4,6771 m
Tinggi = 1,1693 m
Tebal = 2,7317 in
Jumlah : 1 unit
Kondisi ruangan
Panjang = 3,6495 m
Lebar = 3,6495 m
Tinggi = 3 meter
Kondisi operasi:
- Temperatur (T) = 30 0C
Jenis : tangki berpengaduk flat six blade open turbine dengan tutup dan
alas ellipsoidal
Jumlah : 5 unit
Perhitungan :
a. Ukuran tangki
Jumlah : 1 unit
Jumlah : 1 unit
Jumlah : 1 unit
Kapasitas : 0,9418 m3
Ukuran : -. Silinder
- Diameter = 0,5875 m
- Panjang = 0,1469 m
- Tebal = 1 ½ in
Hsilinder = 5,6020 m
Hkonus = 1,2129 m
b. Tebal tangki
Tebal shell standar yang digunakan = 1 ½ in
c. Prills device
diameter 3,5 mm. Prills yang berputar dengan kecepatan 1000-5000 rpm.
Jumlah hairpin :6
Jumlah hairpin :2
Shell :
Passes (n) =4
Tube :
BWG = 18
Panjang = 10 ft = 3,0480 m
Shell :
Passes (n) =4
Tube :
BWG = 18
Shell :
Passes (n) =4
Tube :
BWG = 18
Panjang = 10 ft = 3,0480 m
Shell :
Passes (n) =4
Tube :
BWG = 18
Panjang = 10 ft = 3,0480 m
Jumlah hairpin :5
Jumlah hairpin :1
Jumlah : 1 unit
Jumlah : 1 unit
Jumlah : 1 unit
Jumlah : 1 unit
Jumlah : 1 unit
Jumlah : 1 unit
Jumlah : 1 unit
Jumlah : 1 unit
Jumlah : 1 unit
Jumlah : 1 unit
Lebar belt = 20 in
• Ukuran konveyor
Velocity (v) = 81,3770 ft/min
Daya conveyor = 2 hp
Jumlah : 1 unit
• Ukuran konveyor
Velocity (v) = 457,4733 ft/min
Daya conveyor = 4 ½ hp
Jumlah : 1 unit
Lebar belt = 20 in
• Ukuran konveyor
Velocity (v) = 570,6470 ft/min
Daya : ¼ hp
BAB VI
INSTRUMENTASI DAN KESELAMATAN KERJA
6.1 Instrumentasi
Instrumentasi adalah suatu alat yang dipakai di dalam suatu proses kontrol
untuk mengatur jalannya proses agar diperoleh hasil sesuai dengan yang diharapkan.
Dalam suatu pabrik kimia, pemakaian instrumen merupakan suatu hal yang sangat
penting karena dengan adanya rangkaian instrumen tersebut maka operasi semua
peralatan yang ada di dalam pabrik dapat dimonitor dan dikontrol dengan cermat,
mudah dan efisien, sehingga kondisi operasi selalu berada dalam kondisi yang
proses di pabrik mencapai tingkat kesalahan (error) yang paling minimum sehingga
1. Variabel utama, seperti temperatur, tekanan, laju alir, dan level cairan.
2. Variabel tambahan, seperti densitas, viskositas, panas spesifik, konduktivitas,
pH, humiditas, titik embun, komposisi kimia, kandungan kelembaban, dan
variabel lainnya.
Secara umum, kerja dari alat-alat instrumentasi dapat dibagi dua bagian yaitu
operasi secara manual dan operasi secara otomatis. Penggunaan instrumen pada suatu
peralatan proses bergantung pada pertimbangan ekonomis dan sistem peralatan itu
sendiri. Pada pemakaian alat-alat instrumentasi juga harus ditentukan apakah alat-
alat itu dipasang pada peralatan proses (manual control) atau disatukan dalam suatu
ruang kontrol yang dihubungkan dengan bagian peralatan (automatic control).
(Perry,1999).
Menurut sifatnya konsep dasar pengendalian proses ada dua jenis, yaitu :
2. Feedforward control
Besarnya gangguan diukur (sensor pada input), hasil pengukuran digunakan
untuk mengendalikan variabel yang dimanipulasi.
3. Adaptive control
Sistem pengendalian yang dapat menyesuaikan parameternya secara otomatis
sedemikian rupa untuk mengatasi perubahan yang terjadi dalam proses yang
dikendalikannya, umumnya ditandai dengan adanya reset input pada controller
(selain set point pada input dari sensor).
4. Inferential control
Seringkali variabel yang ingin dikendalikan tidak dapat diukur secara langsung,
sebagai solusinya digunakan sistem pengendalian di mana variabel yang terukur
digunakan untuk mengestimasi variabel yang akan dikendalikan, variabel terukur
dan variabel tak terukur tersebut dihubungkan dengan suatu persamaan
matematika.
Pengendalian yang banyak digunakan adalah jenis feedback (umpan balik)
berdasarkan pertimbangan kemudahan pengendalian. Diagram balok untuk sistem
pengendalian ini secara umum dapat dilihat pada Gambar 6.1 berikut ini :
Elemen
+
controller Pengendali Proses
Akhir
measuring
device
a. Konsentrasi
b. Kepadatan (density) dan spesific gravity
c. Kelembaban (humidity) dan kadar air (moisture)
d. Kekeruhan zat cair (turbidity) dan derajat warna zat cair (clarity)
− Tipe Konvensional
Tipe ini menggunakan prinsip perbedaan kapasitansi.
− Tipe Smart
Tipe smart menggunakan microprocessor elektronic sebagai pemroses sinyal.
1. Control valve
Control valve mempunyai tiga elemen penyusun, yaitu:
− Actuator Pompa.
Sebagai actuator pompa adalah motor listrik. Motor listrik mengubah
tenaga listrik menjadi tenaga mekanik. Prinsip kerjanya berdasarkan
induksi elektromagnetik yang menggerakkan motor.
1. Tekanan
Peralatan untuk mengukur tekanan fluida adalah kombinasi silikon oil dalam
membran / plat tipis dengan pengukur kuat arus listrik. Prinsipnya adalah
2. Temperatur
3. Laju Alir
5. Permukaan Cairan
Variabel Controller
Temperatur PID
Tabel 6.2 Daftar Instrumentasi pada Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Butinediol
karyawan. Keselamatan kerja dan keamanan pabrik merupakan faktor yang perlu
diperhatikan secara serius. Dalam hubungan ini bahaya yang dapat timbul dari
mesin, bahan baku dan produk, sifat zat, serta keadaan tempat kerja harus
mendapat perhatian yang serius sehingga dapat dikendalikan dengan baik untuk
petunjuk, dan pengaturan agar kegiatan kerja sehari-hari berlangsung aman dan
bahaya-bahaya yang akan terjadi dapat diketahui sedini mungkin, sehingga dapat
28 Cedera ringan
2 Cedera berat sampai
cedera mematikan
Kerusakan (badan atau benda) dapat terjadi secara tiba-tiba tanpa dikehendaki
dan diduga sebelumnya. Keadaan atau tindakan yang bertentangan dengan aturan
keselamatan kerja dapat memancing bahaya yang akut dan mengakibatkan terjadinya
kerusakan.
Untuk menjamin keselamatan kerja, maka dalam perencanaan suatu pabrik perlu
diperhatikan beberapa hal, yaitu :
Lokasi pabrik
1. Untuk mengetahui adanya bahaya kebakaran maka sistem alarm dipasang pada
tempat yang strategis dan penting seperti laboratorium dan ruang proses.
2. Pada peralatan pabrik yang berupa tangki dibuat man hole dan hand hole yang
cukup untuk pemeriksaan.
3. Sistem perlengkapan energi seperti pipa bahan bakar, saluran udara, saluran
steam, dan air dibedakan warnanya dan letaknya tidak mengganggu gerakan
karyawan.
4. Penyediaan racun api yang selalu siap dengan pompa hydrant untuk jarak tertentu
dan Mobil pemadam kebakaran yang ditempatkan di fire station setiap saat dalam
keadaan siaga.
5. Bahan-bahan yang mudah terbakar dan meledak harus disimpan pada tempat yang
aman atau diberi tanda warna dan dikontrol secara teratur.
6. Membuat pembatas kawasan tertentu pada unit proses bertekanan dan bersuhu
tinggi.
- Alarm kebakaran yang memberi tanda atau isyarat berupa bunyi khusus
(audible alarm).
- Alarm kebakaran yang memberi tanda atau isyarat yang tertangkap oleh
pandangan mata secara jelas (visible alarm).
Panel indikator kebakaran adalah suatu komponen dari sistem deteksi dan alarm
kebakaran yang berfungsi mengendalikan kerja sistem dan terletak di ruang
operator.
• Pakaian pelindung
Pakaian luar dibuat dari bahan-bahan seperti katun, wol, serat, sintetis, dan
asbes. Pada musim panas sekalipun tidak diperkenankan bekerja dengan
keadaan badan atas terbuka.
• Sepatu pengaman
Sepatu harus kuat dan harus dapat melindungi kaki dari bahan kimia dan
panas. Sepatu pengaman bertutup baja dapat melindungi kaki dari bahaya
terjepit. Sepatu setengah tertutup atau bot dapat dipakai tergantung pada jenis
pekerjaan yang dilakukan.
• Topi pengaman
Topi yang lembut baik dari plastik maupun dari kulit memberikan
perlindungan terhadap percikan-percikan bahan kimia, terutama apabila
bekerja dengan pipa-pipa yang letaknya lebih tinggi dari kepala, maupun
tangki-tangki serta peralatan lain yang dapat bocor.
• Sarung tangan
Dalam menangani beberapa bahan kimia yang bersifat korosif, maka para
operator diwajibkan menggunakan sarung tangan untuk menghindari hal-hal
yang tidak diinginkan.
• Masker
Berguna untuk memberikan perlindungan terhadap debu-debu yang berbahaya
ataupun uap bahan kimia agar tidak terhirup. (Bernasconi, 1995)
Untuk kebakaran yang terjadi pada bahan berpijar seperti kayu, arang, kertas,
dan bahan berserat. Air ini dapat disemprotkan dalam bentuk kabut. Sebagai
sumber air, biasanya digunakan air tanah yang dialirkan melalui pipa-pipa
yang dipasang pada instalasi-instalasi tertentu di sekitar areal pabrik. Air
dipompakan dengan menggunakan pompa yang bekerja dengan instalasi
listrik tersendiri, sehingga tidak terganggu apabila listrik pada pabrik
dimatikan ketika kebakaran terjadi.
UTILITAS
Total 2839,4851
Jadi total steam yang dibutuhkan = 1,3 × 2839,4851 kg/jam = 3691,3306 kg/jam.
Kebutuhan air pada pabrik pembuatan Butinediol dari gas Asetilen dan
Formaldehid adalah :
Total 21720,2847
1997)
Di mana:
Maka,
= 897,2650 kg/jam
Air yang hilang karena blowdown bergantung pada jumlah siklus sirkulasi air
pendingin, biasanya antara 3 – 5 siklus (Perry, 1997).
We 897,3650
S −1 5 −1
Wb = = = 224,3162 kg/jam (Perry, 1997)
= 1165,0128 kg/jam
= 429,8019 kg/jam
ρair pada 30 oC= 996,24 kg/m3 ; Pengunjung rata – rata = 100 orang.
= 331,8933 kg/jam
Laboratorium 58,5864
Poliklinik 41,8474
Total 862,1291
I. FISIKA
1. Bau Tidak berbau
2. Rasa Tidak berasa
0
3. Suhu C 25
II. KIMIA
1. Total kesadahan dalam CaCO3 Mg/l 150
2. TSS mg/l 400
3. Chloride mg/l 1,3
4. NO3-N mg/l 20
8. Sulfida mg/l -
9. Posfat (PO4) mg/l 1
10. Cr+2 mg/l -
11. NO3 mg/l 95
12. NO2*) mg/l -
13. Hardness (CaCO3) mg/l 95
14. pH mg/l 8,1
Kebutuhan air untuk pabrik pembuatan Butinediol dari gas asetilen dan
formaldehid diperoleh dari sungai Brantas, yang terletak di kawasan pabrik. Untuk
menjamin kelangsungan penyediaan air, maka di lokasi pengambilan air dibangun
fasilitas penampungan air (water intake) yang juga merupakan tempat pengolahan
awal air sungai. Pengolahan ini meliputi penyaringan sampah dan kotoran yang
terbawa bersama air. Selanjutnya air dipompakan ke lokasi pabrik untuk diolah dan
1. Screening
2. Sedimentasi
3. Klarifikasi
4. Filtrasi
5. Demineralisasi
6. Deaerasi
7.2.1 Screening
Tahap screening merupakan tahap awal dari pengolahan air. Adapun tujuan
screening adalah (Degremont, 1991):
− Menjaga struktur alur dalam utilitas terhadap objek besar yang mungkin
merusak fasilitas unit utilitas.
− Memudahkan pemisahan dan menyingkirkan partikel – partikel padat yang
besar yang terbawa dalam air sungai.
Pada tahap ini, partikel yang besar akan tersaring tanpa bantuan bahan
kimia. Sedangkan partikel – partikel yang lebih kecil akan terikut bersama air
menuju unit pengolahan selanjutnya.
7.2.2 Sedimentasi
Setelah air disaring pada Screening, di dalam air tersebut masih terdapat
partikel-partikel padatan kecil yang tidak tersaring pada screening. Untuk
menghilangkan padatan tersebut, maka air yang sudah disaring tadi dimasukkan ke
dalam bak sedimentasi untuk mengendapkan partikel-partikel padatan.
7.2.3 Klarifikasi
Dalam hal ini, pH menjadi faktor yang penting dalam penyingkiran koloid. Kondisi
pH yang optimum penting untuk terjadinya koagulasi dan terbentuknya flok – flok
(flokulasi). Koagulan yang biasa dipakai adalah larutan alum Al2(SO4)3. Sedangkan
koagulan tambahan dipakai larutan soda abu Na2CO3 yang berfungsi sebagai bahan
pembantu untuk mempercepat pengendapan dan penetralan pH. Dua jenis reaksi
yang akan terjadi adalah (Degremont, 1991) :
Pemakaian larutan alum umumnya hingga 50 ppm terhadap jumlah air yang
akan diolah, sedangkan perbandingan pemakaian alum dan abu soda = 1 : 0,54
(Crities, 2004).
Larutan abu soda Na2CO3 yang dibutuhkan = 27.10-6 × 2765,4170 = 0,0747 kg/jam
7.2.4 Filtrasi
Filtrasi dalam pemurnian air merupakan operasi yang sangat umum dengan
tujuan menyingkirkan Suspended Solid (SS), termasuk partikulat BOD dalam air
(Metcalf, 1984).
Untuk air domestik, laboratorium, kantin, dan tempat ibadah, serta poliklinik,
dilakukan proses klorinasi, yaitu mereaksikan air dengan klor untuk membunuh
kuman – kuman di dalam air. Klor yang digunakan biasanya berupa kaporit,
Ca(ClO)2.
Dari Tabel 12.4, Nalco Water Treatment, 1988 diperoleh data – data sebagai berikut :
- Diameter penukar kation = 2 ft
- Luas penampang penukar kation = 3,1400 ft2
- Jumlah penukar kation = 1 unit
Volume Resin yang Diperlukan
Total kesadahan air = 2,8479 kg/hari
Jadi,
2,8479 kg/hari
Kebutuhan resin = = 0,1424 ft3/hari
20 kg/ft 3
0,1424
Tinggi resin = = 0,0453 ft
3,1400
7,85 ft 3 × 20 kg/ft 3
Waktu regenerasi = = 55,1283 hari
2,8479 kg/hari
= 0,0161 kg/jam
Jadi,
4,6332 kg/hari
Kebutuhan resin = 3
= 0,3861 ft3/hari
12 kg/ft
0,3861
Tinggi resin = = 0,1230 ft
3,14
7,85 ft 3 × 12 kg/ft 3
Waktu regenerasi = = 20,3316 hari
54,6332 kg/hari
7.2.6 Deaerator
Deaerator berfungsi untuk memanaskan air yang keluar dari alat penukar ion
(ion exchanger) dan kondensat bekas sebelum dikirim sebagai air umpan ketel. Pada
deaerator ini, air dipanaskan hingga 90°C supaya gas – gas yang terlarut dalam air,
seperti O2 dan CO2 dapat dihilangkan, sebab gas – gas tersebut dapat menyebabkan
korosi. Pemanasan dilakukan dengan menggunakan koil pemanas di dalam deaerator.
4. Kantor 30,00
4. Bengkel 25,00
Total 262,90
= 196,0419 kW
= 12654153,7708 Btu/jam
= 289,0130 kg/jam
Kebutuhan solar = (289,0130 kg/jam)/(0,89 kg/ltr)
= 324,7337 L/jam
Total kebutuhan solar = (21,8618 + 324,7337) L/jam
= 346,1908 L/jam
Limbah proses ini berasal dari hasil destilat yang mengandung banyak
komponen sehingga sulit untuk mengolahnya lebih lanjut dan dibuang ke unit
utilitas. Sedangkan limbah hasil cair pencucian peralatan pabrik diperkirakan
mengandung kerak dan kotoran-kotoran yang melekat pada peralatan pabrik.
3. Limbah laboratorium.
Limbah yang berasal dari laboratorium ini mengandung bahan – bahan kimia
yang digunakan untuk menganalisa mutu bahan baku yang dipergunakan dan
mutu produk yang dihasilkan, serta yang dipergunakan untuk penelitian dan
pengembangan proses.
= 641,3333 L/jam
3. Laboratorium = 15 L/jam
Jadi, total air buangan = (416,4087 + 30 + 641,3333 + 15) L/jam
= 1102,7420 L/jam
396,9871
Kolam dijaga agar terisi 90 %. Maka volume = = 441,0968 m3
0,9
t = 0,2450 m
Luas = 54,0462 m2
4,74109
Bak dijaga agar terisi 90 %. Maka volume bak = = 4,9010 m3
0,9
4,9011 m3 = 2l × l × l
l = 0,8168 m
ml 0,15 gr 1kg
Kebutuhan Na2CO3 = (1,1027 m3/jam) × 106 x x x
m 30 ml 1000 gr
= 55,1371 kg/jam
55,1371
Laju alir larutan 30% Na2CO3 = = 183,7903 kg/jam
0,3
183,7903
Volume larutan 30% Na2CO3 = = 0,1385 m3/jam
1327
Laju volumetrik total = (1,1027 + 0,1385) m3/jam = 1,2412 m3/jam
= 16,5499 m3
14,8949
Volume bak =
0,9
16,5499 m3 = 2l × l × l
l = 2,7583 m
Luas = 15,2166 m2
Data:
Laju volumetrik (Q) air buangan = 1102,7420 m3/ jam = 6991,7333 gal/hari
Koefisien pertumbuhan yield (Y) = 0,6 mg VSS/mg BOD5 (Metcalf & Eddy, 1991)
Koefisien endogenous decay (Kd) = 0,06 hari-1 (Tabel 14.2, Metcalf & Eddy,1998)
Mixed Liquor Suspended Solid = 441 mg/l (Metcalf & Eddy, 1991)
Mixed Liquor Volatile Suspended Solid (X) = 353 mg/l (Metcalf & Eddy, 1991)
Direncanakan:
So − S
95 = × 100
So
S = 55 mg/l
V = 2t × 1,5t × 1,5t
391,7535 m3 = 4,5 t3
t = 29,0187 m
Panjang = 116,0751 m
Lebar = 29,0187 m
Faktor kelonggaran = 0,5 m di atas permukaan air (Metcalf & Eddy, 1991)
Q Q + Qr Qe
Tangki Tangki
aerasi X sedimentasi Xe
Qw
Qr
Xr Qw'
Xr
Asumsi:
Qe = Q = 6991,7333 gal/hari
Yobs =
Y
1 + k dθc
(Metcalf & Eddy, 1991)
Yobs =
0,8
1 + (0,06.(10))
= 0,50
= 3653180,6532 gal.mg/l.hari
0 = (Q + Qr)X – Qe Xe – Qw Xr
0 = QX + QrX – Q(0,001X) – Px
QX(0,001 − 1) + Px
Qr =
θ= =
Vr 103489,5369
Q + Qr 10355,9454
= 9,9932 hari = 239,8379 jam
Kedalaman air = 2 m, dari Tabel 10–11, Metcalf & Eddy, 1991 diperoleh daya
aeratornya 10 hp.
= 19,6009 m2
A = ¼ π D2
D = (4A/π)1/2
Lebar =2m
Tebal = 20 mm
Slope : 30°
Jumlah : 1 unit
Tinggi : 0,52 m
Tinggi : 0,94 m
Tinggi : 1,6290 m
Kedalaman air : 3m
Tinggi : 3,06 m
Tinggi : 0,43 m
- Tinggi : 1,2192 m
- Tinggi : 0,1524 m
- Tinggi : 1,2192 m
- Tinggi : 0,1524 m
Tinggi : 0,36 m
Tinggi : 3,32 m
Tinggi : 15,2818 m
Daya : 2,0086 hp
- Tinggi : 6,12 m
- Tinggi : 1,02 m
Jumlah : 5 unit
Kapasitas : 11,6262 m3
Diameter : 2,28 m
Tinggi : 3,42 m
Tebal shell : 0,0466 m
Jumlah : 1 unit
Jumlah : 1 unit
Jumlah : 1 unit
Jumlah : 1 unit
Jumlah : 1 unit
Jumlah : 1 unit
Jumlah : 1
Jumlah : 1 unit
Panjang : 7,3516 m
Lebar : 7,3516 m
Tinggi : 0,2450 m
Panjang : 1,6337 m
Lebar : 0,8168 m
Tinggi : 0,8168 m
Panjang : 5,5166 m
Lebar : 2,7583 m
Tinggi : 2,7583 m
a. Bahan baku
Suatu pabrik sebaiknya berada di daerah yang dekat dengan sumber bahan baku dan
daerah pemasaran sehingga transportasi dapat berjalan dengan lancar. Bahan baku
pabrik yaitu Formaldehid diperoleh dari industri di PT. Arjuna Kimia, dan Asetilen
diperoleh dari industri di PT. Samator Gas di Gresik Jawa Timur
b. Transportasi
Pembelian bahan baku dan penjualan produk dapat dilakukan melalui jalan darat dan
laut. Lokasi yang dipilih dalam rencana pendirian pabrik ini merupakan kawasan
perluasan industri yang telah memiliki sarana transportasi yang lengkap. Transportasi
darat dilakukan melalui jalan raya dan dapat juga dengan menggunakan kereta api
barang.
c. Pemasaran
Kebutuhan Butinediol terus menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun dengan
semakin banyaknya permintaan pemakaian Butinediol, sehingga pemasarannya tidak
akan mengalami hambatan di dalam maupun diluar negeri. Pemasaran Butinediol
tersebar diseluruh wilayah Indonesia, khususnya wilayah Jawa dan Kalimantan.
d. Kebutuhan air
f. Tenaga kerja
Sebagai kawasan industri, daerah ini merupakan salah satu tujuan para pencari kerja. Di
daerah ini tersedia tenaga kerja terdidik maupun yang tidak terdidik serta tenaga kerja
yang terlatih maupun tidak terlatih.
g. Biaya tanah
Tanah yang tersedia untuk lokasi pabrik masih cukup luas dan dalam harga yang
terjangkau.
j. Sosial masyarakat
Sikap masyarakat diperkirakan akan mendukung pendirian pabrik pembuatan
Butinediol karena akan menjamin tersedianya lapangan kerja bagi mereka. Selain itu
pendirian pabrik ini diperkirakan tidak akan mengganggu keselamatan dan keamanan
masyarakat di sekitarnya.
1 Pos jaga 20
3 Parkir 100
4 Taman 100
8 Perkantoran 140
10 Poliklinik 50
21 Jalan 500
23 Perpustakaan 50
TOTAL 5.000
Perpustakaan
Perkantoran 2
Security
Security
Areal Proses
Ruang K
Parkir
Beng
Unit Permadam
Kebakaran
Mushalla
Poliklinik
Perluasan
Kantin
Gudang
Perkantoran 1 Laboratorium Rua
Peralatan
Masalah organisasi merupakan hal yang penting dalam perusahaan, hal ini
menyangkut efektivitas dalam peningkatan kemampuan perusahaan dalam
memproduksi dan mendistribusikan produk yang dihasilkan. Dalam upaya
peningkatan efektivitas dan kinerja perusahaan maka pengaturan atau manajemen
harus menjadi hal yang mutlak. Tanpa manajemen yang efektif dan efisien tidak akan
ada usaha yang berhasil cukup lama. Dengan adanya manajemen yang teratur baik
Perkataan organisasi, berasal dari kata Latin “organum” yang dapat berarti
alat, anggota badan. James D. Mooney, mengatakan: “Organisasi adalah bentuk
setiap perserikatan manusia untuk mencapai suatu tujuan bersama”, sedangkan
Chester I. Barnard memberikan pengertian organisasi sebagai: “Suatu sistem
daripada aktivitas kerjasama yang dilakukan dua orang atau lebih” (Siagian, 1992).
Dari pendapat ahli yang dikemukakan di atas dapat diambil arti dari kata
organisasi, yaitu kelompok orang yang secara sadar bekerjasama untuk mencapai
tujuan bersama dengan menekankan wewenang dan tanggung jawab masing-masing.
Secara ringkas, ada tiga unsur utama dalam organisasi, yaitu (Sutarto, 2002) :
1. Kesatuan komando terjamin dengan baik, karena pimpinan berada di atas satu
tangan.
2. Proses pengambilan keputusan berjalan dengan cepat karena jumlah orang yang
diajak berdiskusi masih sedikit atau tidak ada sama sekali.
3. Rasa solidaritas di antara para karyawan umumnya tinggi karena saling
mengenal.
Keburukan bentuk organisasi garis, yaitu:
1. Seluruh kegiatan dalam organisasi terlalu bergantung kepada satu orang sehingga
kalau seseorang itu tidak mampu, seluruh organisasi akan terancam kehancuran.
2. Kecenderungan pimpinan bertindak secara otoriter.
3. Karyawan tidak mempunyai kesempatan untuk berkembang.
1. Dapat digunakan oleh setiap organisasi yang besar, apapun tujuannya, betapa pun
luas tugasnya dan betapa pun kompleks susunan organisasinya.
2. Pengambilan keputusan yang sehat lebih mudah diambil, karena adanya staf ahli.
Keburukan bentuk organisasi garis dan staf, adalah:
Dari uraian di atas dapat diketahui kebaikan dan keburukan dari beberapa
bentuk organisasi. Setelah mempertimbangkan baik dan buruknya dan juga jumlah
karyawan, maka pada Pra-rancangan Pabrik Pembuatan Butinediol menggunakan
bentuk organisasi garis. Bagan Struktur Organisasi Perusahaan Pabrik Pembuatan
Butinediol ditampilkan pada Gambar 9.1.
Dengan demikian, jelaslah bahwa pengertian manajemen itu meliputi semua tugas
dan fungsi yang mempunyai hubungan yang erat dengan permulaan dari
pembelanjaan perusahaan (financing).
Dengan penjelasan ini dapat diambil suatu pengertian bahwa manajemen itu
diartikan sebagai seni dan ilmu perencanaan (planning), pengorganisasian,
penyusunan, pengarahan, dan pengawasan dari sumber daya manusia untuk
mencapai tujuan (criteria) yang telah ditetapkan (Siagian, 1992). Manajemen dibagi
menjadi tiga kelas pada perusahaan besar yaitu (Siagian, 1992) :
1. Top manajemen
2. Middle manajemen
3. Operating manajemen
Orang yang memimpin (pelaksana) manajemen disebut dengan manajer.
Manajer ini berfungsi atau bertugas untuk mengawasi dan mengontrol agar
manajemen dapat dilaksanakan dengan baik sesuai dengan ketetapan yang digariskan
bersama. Syarat-syarat manajer yang baik adalah (Madura, 2000) :
Bentuk-bentuk badan usaha yang ada dalam praktek di Indonesia, antara lain
adalah (Sutarto, 2002) :
1. Perusahaan Perorangan
2. Persekutuan dengan firma
3. Persekutuan Komanditer
4. Perseroan Terbatas
5. Koperasi
6. Perusahaan Negara
7. Perusahaan Daerah
Bentuk badan usaha dalam Pra-rancangan Pabrik Butinediol direncanakan
adalah perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT). Perseroan Terbatas
adalah badan hukum yang didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan
usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham, dan memenuhi
persyaratan yang ditetapkan dalam UU No. 1 tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas
(UUPT), serta peraturan pelaksananya.
1. Didirikan oleh dua orang atau lebih, yang dimaksud dengan “orang” adalah orang
perseorangan atau badan hukum.
2. Didirikan dengan akta otentik, yaitu di hadapan notaris.
3. Modal dasar perseroan, yaitu paling sedikit Rp.20.000.000,- (dua puluh juta
rupiah) atau 25 % dari modal dasar, tergantung mana yang lebih besar dan harus
telah ditempatkan dan telah disetor.
Prosedur pendirian Perseroan Terbatas adalah :
Pemegang kekuasaan tertinggi pada struktur organisasi garis dan staf adalah
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang dilakukan minimal satu kali dalam
setahun. Bila ada sesuatu hal, RUPS dapat dilakukan secara mendadak sesuai dengan
jumlah forum. RUPS dihadiri oleh pemilik saham, Dewan Komisaris dan Direktur.
Dewan Komisaris dipilih dalam RUPS untuk mewakili para pemegang saham
dalam mengawasi jalannya perusahaan. Dewan Komisaris ini bertanggung jawab
kepada RUPS. Tugas-tugas Dewan Komisaris adalah :
9.4.3 Direktur
9.4.5 Sekretaris
Senin – Kamis
Contoh siklus jam kerja karyawan shift pada pabrik pembuatan Butinediol
dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Hari
Regu
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
A I I II II III III - - I I II II
B II II III III - - I I II II III III
C III III - - I I II II III III - -
D - - I I II II III III - - I I
Hari
Regu
13 14 15 16
A III III - -
B - - I I
C I I II II
D II II III III
3. Karyawan borongan
a) Ruang Lingkup
1.Sesuai dengan Undang-undang No. 3/1992, termasuk peraturan
pelaksanaannya, perusahaan mengikutsertakan setiap karyawannya
dalam program Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK) yang
meliputi :
(a) Jaminan kesehatan kerja
b) Iuran
1. Iuran kecelakaan kerja dan kematian ditanggung oleh perusahaan
2. Iuran jaminan hari tua akan ditanggung oleh perusahaan sebesar 3,7 %
dan ditanggung oleh karyawan sendiri sebesar 2% dari gaji bulanan,
yang dibayar langsung oleh perusahaan ke kantor ASTEK (pasal 1 ayat
3, PP No. 14/1993)
3. Perhitungan iuran dapat berubah dengan ketetapan pemerintah yang
berlaku
GENERAL MANAGER
SEKRETARIS
SEKRETARIS
KASIE KASIE
KASIE KASIE MESIN KASIE KA
PEMELIHAR KASIE
PROSES UTILITAS INSTRUMENT LISTRIK PEM
AAN PABRIK KEUANGAN
ASI A
K A R Y A W A N
juga dilakukan analisa terhadap aspek ekonomi dan pembiayaannya. Dari hasil
secara tepat. Suatu rancangan pabrik dianggap layak didirikan bila dapat beroperasi
layak tidaknya suatu pabrik didirikan dan besarnya tingkat pendapatan yang dapat
menjalankan usaha sampai mampu menarik hasil penjualan. Modal investasi terdiri
dari:
segala peralatan dan fasilitas manufaktur pabrik. Modal investasi tetap ini terdiri
dari:
= Rp. 77.125.479.364,-
PD = × HPT
IP
12
Rp. 53.056.613.785,-
Biaya produksi total merupakan semua biaya yang digunakan selama pabrik
produksi, meliputi:
= Rp 230.636.267.469,-
= Rp 50.544.757.488,- + Rp 230.636.267.469,-
= Rp 281.181.024.957,-
× 100 %
Laba sebelum pajak
PM =
total penjualan
Rp 53.433.331.806,-
PM = x 100%
Rp 335.161.523.363,-
= 15,94 %
Dari hasil perhitungan diperoleh profit margin sebesar 15,94 % maka pra
rancangan pabrik ini memberikan keuntungan.
× 100 %
Biaya Tetap
Total Penjualan − Biaya Variabel
BEP =
Rp 50.823.414.884,-
BEP = x 100%
Rp 335.161.523.363,- - Rp 230.636.267.469,-
= 48,62 %
Dari perhitungan diperoleh BEP = 48,62 %, maka pra rancangan pabrik ini layak
untuk didirikan.
× 100 %
Laba setelah pajak
ROI =
Total modal investasi
Rp 37.420.832.264,-
ROI = x 100%
Rp 135.394.622.028,-
= 27,64 %
total dalam pendirian pabrik. Kategori resiko pengembalian modal tersebut adalah:
1
POT = x 1 tahun
0,2764
Dari harga di atas dapat dilihat bahwa seluruh modal investasi akan kembali
× 100 %
Laba setelah pajak
RON =
Modal sendiri
Rp 37.420.832.264,-
RON = x 100%
Rp 81.236.773.217,-
RON = 46,06 %
Apabila IRR ternyata lebih besar dari bunga riil yang berlaku, maka pabrik
akan menguntungkan tetapi bila IRR lebih kecil dari bunga riil yang berlaku maka
pabrik dianggap rugi. Dari perhitungan Lampiran E diperoleh IRR = 39,13 %,
sehingga pabrik akan menguntungkan karena, IRR yang diperoleh lebih besar dari
bunga pinjaman bank saat ini, sebesar 13,5 % (Bank Mandiri, 2011).
KESIMPULAN
Bank Mandiri. 2011. Cicilan Ringan KPR dan Kredit Usaha. Jakarta.
Brownell, L.E., Young E.H. 1959. Process Equipment Design. New Delhi: Wiley
Eastern Ltd.
Geankoplis, C.J. 1997. Transport Process and Separation Process Principles. 3th
Edition. New Jersey: Prentice-Hall.
Geankoplis, C.J. 2003. Transport Process and Separation Process Principles. 4th
Edition. New Jersey: Prentice-Hall.
Hort, e. v,. 1977. Ethynylation Catalyst And Process For Producing Alkynols. New
York.
Kern, D.Q. 1965. Process Heat Transfer. New York: McGraw-Hill Book Company.
Laporan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. 2009. Status Mutu Air Sungai Brantas.
McCabe, W. L., Julian C. S, dan Peter H. 1999. Operasi Teknik Kimia. Jilid 1.
Jakarta: Penerbit Erlangga.
Metcalf dan Eddy. 1984. Wastewater Engineering Treatment, Disposal, Reuse. New
Delhi: McGraw-Hill Book Company.
Metcalf dan Eddy. 1991. Wastewater Engineering Treatment, Disposal, Reuse. New
Delhi: McGraw-Hill Book Company.
Nalco. 1988. The Nalco Water Handbook. 2nd Edition. New York: McGraw-Hill
Book Company.
Peters, M.S, Klaus D. Timmerhaus dan Ronald E. West. 2004. Plant Design and
Economics for Chemical Engineer. 5th Edition. International Edition.
Singapore: Mc.Graw-Hill.
PT. Noah Funtastic Pools, 2009. Spesialisasi MenJual / Suplier Chemical khusus
Kolam Renang. Jakarta.
PT. Pertamina. 2011. Harga Solar Untuk Industri.
Reid, R.C., John M. P, dan Bruce E. P. 1987. The Properties of Gases and Liquids.
4th Edition. R.R. New York: Donneley & Sons Company.
Rusjdi, M. 2004. PPN dan PPnBM: Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak atas
Barang Mewah. Jakarta: PT Indeks Gramedia.
Speight, J. G,. 2002. Chemical And Process Design Handbook. New York. McGraw
Hill Book Company.
Timmerhaus, K.D dan Peters, M.S. 2004. Plant Design and Economics for Chemical
Engineer. New York: John Wiley and Sons.
= 315,6566 kg/jam
Bahan Baku dan Berat Molekul Bahan Baku yang digunakan (Wikipedia, 2007;
Perry, 1999) :
= 310,9217 kg/jam
C2H2
17
C2H2
C2H2 2 3
Cu2C2 21 Cu2C2
6
Cu2C2
Neraca massa total : F6 + F21 = F7
F7 = 10 % x F8 (Moore, W.P, 1964)
F7 = 10% x 626,3570 = 62,6357 kg/jam
21
F = 62,0093 kg/jam (Dari perhitungan CF-320)
F6 = F7 - F21 = (62,6357 – 62,0093) kg/jam = 0,6264 kg/jam
Tabel A.2 Neraca Massa Mix Point
Alur Masuk Alur keluar
7
9 Cu2C2
M-110
HCHO
CH3OH
H2O
10
P = 1 atm ; T = 300C Cu2C2
HCHO
CH3OH
H2O
Komposisi 4
Hubungan pembantu
Konversi -
Ratio splitter -
Basis -
Jumlah 0
P = 5 atm
T = 1200C R-210
C2H2
HCHO
CH3OH
H2O
Cu2C2
13 C3H4O
C4H6O2
Spesifikasi
X4C2H2, X12HCHO, X12CH3OH, X12H2O, X12Cu2C2
Komposisi 5
Laju Alir -
Hubungan pembantu
XHCHO
Konversi 1
Ratio splitter -
Jumlah 0
Reaksi:
Cu2C2
2HCHO (l) + C2H2 (l) HOH2C―C C―CH2OH (l)
Cu2C2
HCHO (l) + C2H2(l) HC C―CH2OH (l)
Konversi:
= 0,3842 kmol/jam
108,568
4,1757 - - 0,3842 9,9883
C2H2 26 5
250,524
- - 8,3514 0,8017
HCHO 30 8 24,0521
300,651 300,651
- - 16,7029
H2O 18 4 16,7029 4
323,200
- - - -
C4H6O2 86 3,7581 2
C2H2
16
T = 400C
P= 1 atm P = 1 atm
F-310 T = 500C
C2H2 14 C2H2
HCHO HCHO
CH3OH CH3OH
H2O H2O
C4H6O2 15 C3H4O
C3H4O C4H6O2
Cu2C2 CU2C2
Komposisi 7
Hubungan pembantu
Laju alir 1
Konversi -
Basis 1
Jumlah 0
Alur 16:
F16 = F16C2H2 = 0,995 x F14C2H2 = 0,995 x 9,9883 kg /jam = 9,9384 kg/jam
Alur 15 :
F15 = F14- F16 = 797,5612– 9,9384 = 787,6228 kg/jam
F15C2H2 = F14C2H2 - F16C2H2 = (9,9883 -9,9384) = 0,0499 kg/jam
F15HCHO = F13HCHO = 24,0521 kg/jam
BM
N F N
F N F(kg/ja
(kmol/ja (kmol/j (kg/ja (kmol/ja
(kg/jam) m)
m) am) m) m)
- 300,651
H2O 18 16,7029 300,6514 - 16,7029
4
323,200
C4H6O2 86 323,2002 - -
3,7581 3,7581 2
C3H4O 56 1,8707 - -
0,0334 0,0334 1,8707
787,622
Total - 797,5612 0,3822 9,9384 24,0616
24,4439 8
C2H2
HCHO
CH3OH
H2O
C4H6O2
C3H4O
18 Cu2C2
20
22
CF-320
C2H2 HCHO
Cu2C2 CH3OH
19
H2O
Cu2C2 C4H6O2
C3H4O
T = 400C, t (waktu tinggal) = 2 jam dan kecepatan = 1800 kali kecepatan gravitasi
bumi. (Moore, W.P, 1964)
Disk Keterangan
Centifuse
Spesifikasi
X18C2H2, X18HCHO, X18CH3OH, X18H2O, X18C4H6O2,
Komposisi 7 X18C3H4O, X18Cu2C2,
Efisiensi 1
Ratio splitter -
Basis -
Jumlah 0
Tembaga asetilid (Cu2C2) yang bisa direcovery pada alur 19 sebesar 99%,
sedangkan sisanya yang berupa larutan blood C2H2 dan Cu2C2 pada alur 20
akan dialirkan ke unit utilitas pengolahan limbah. (Moore, W.P, 1964)
CH3OH 32 - - - - 75,1628
2,3488 75,1628 2,3488
300,651
H2O 18 16,7029 - - - - 16,702 300,6514
4
9
323,200
C4H6O2 86 3,7581 - - - - 323,2002
2 3,7581
C3H4O 56 - - - - 1,8707
0,0334 1,8707 0,0334
E-333
TK-334 HCHO
CH3OH
24
HCHO H2 O
CH3OH C3H4O
H2 O P-335 27 28
C3H4O
C4H6O2
34
E-332
D-330
31
H2O
P-331 32 C3H4O
C4H6O2
P-106
33
Destilasi Keterangan
Spesifikasi
X24HCHO, X24CH3OH, X24H2O, X24C4H6O2, X24C3H4O,
Komposisi 7 X33C4H6O2, X33C3H4O.
Laju Alir -
Hubungan pembantu
Ratio splitter -
Basis -
Jumlah 0
Untuk alur 23 :
F33 H2O = 0,014 (315,6566) = 4,4192 kg/jam
F33 C3H4O = 0,001 (315,6566) = 0,3157 kg/jam
F33 C4H6O2 = 0,985 (315,6566) = 310,9218 kg/jam
Dari persamaan 2:
0,0332 (724,9372) = X28 HCHO F28 = F28 HCHO
24,0521 kg/jam = F28HCHO
Dari persamaan 3 :
0,1037 (724,9372) = X28 CH3OH F28 = F28 CH3OH
F28CH3OH = 75,1628 kg/jam
Dari persamaan 4 :
0,4147 (724,9372) = X28 H2O F28 + 0,014 F33
293,6340 = F28H2O + 0,014 (308,2891)
F28 H2O = 296,2322 kg/jam
Dari persamaan 5 :
0,0026(724,9372) = X28C3H4O F28 + 0,0010 F33
B
Komp Alur 24 Alur 28 (D) Alur 33(B)
M
X
N X (% X (%
N (% F F N F
mol) mol)
mol)
0,001 0,001
C3H4O 56 0,0278 0,0014 1,5551 0,0056 0,3157
0,0334 4 1,8707 5
(T + C)
B
ln P = A - (Reklaitis, 1983)
C4H6O2
0,1589 87,6116 0,4388 0,0681 1,0000
(HK)
Untuk mengetahui suhu pada destilat, maka perlu perhitungan trial dew point sampai
syarat Σyid/Ki = 1 terpenuhi.
P = 2 atm = 202,650 kPa
Trial : T = 119,53 0C = 392,68 K
Tabel A.15 Dew Point Destilat
Komponen YiD Pi Ki YiD/Ki αiD
Total 1 - - 1,0000≈1 -
E-333
TK-334
Ld(17) HCHO
24 CH3OH
HCHO H2 O
CH3OH 27 28
C3H4O
P-335
H2 O C4H6O2
C3H4O
C4H6O2
1− q = ∑
α i .x Fi
α i −θ
R Dm + 1 = ∑
α i .x Di
α i −θ
(Geankoplis, 1997)
1− q = ∑ ∑α =0
α i .x iF αi .x iF
αi − Φ i −Φ
sehingga
∑α = 0, terpenuhi.
αi .x iF
i −Φ
Trial : Φ = 1,1065
∑α
α i .x iF
i −Φ
Komponen XiF αiF
∑α
α i .x iD
i −Φ
Tabel A.18
∑α
α i .x iD
i −Φ
Komponen Yid αiD
= 1,1814
Ld
Jika : Rd =
D
Ld = 1,1814 x 19,7785 = 23,3670 kmol/jam
Vd = Ld + D
Vd = 23,3670 + 19,7785 = 43,1454 kmol/jam
Komposisi :
Alur 26 (Vd)
Total : N26 = N27 + N28 = 43,1454 kmol/jam
HCHO : X26HCHO N26 = 0,0405 x 43,1454 = 1,7748
kmol/jam
CH3OH : X26 CH3OH N26 = 0,1188 x 43,1454 = 5,1238
kmol/jam
H2O : X26H2O N26 = 0,8321 x 43,1454 = 35,9006 kmol/jam
C3H4O : X26C3H4O N26 = 0,0014 x 43,1454 = 0,0606
kmol/jam
C4H6O2 : X26C4H6O2 N26 = 0,0072 x 43,1454 = 0,3114
kmol/jam
HCHO 24
CH3OH
H2 O
C3H4O
C4H6O2 Vb(22)
34
E-332
D-330
Lb(21)
30
H2O
P-331 32 C3H4O
33
C4H6O2
Vd = Vb + (1-q)F (McCabe,1997)
43,1454 = Vb
Vb = 43,1454 kmol/jam
Lb = Vb + B
Lb = 43,1454 + 3,8665
Lb = 47,0120 kmol/jam
Komposisi :
HCHO : X33HCHO = XVbHCHO = XLb HCHO = 0,0000
CH3OH : X33CH3OH = XVb CH3OH = XLbCH3OH = 0,0000
H2O : X33H2O = XVb H2O = XLb H2O = 0,0635
C3H4O : X33C3H4O = XVbC3H4O = XLb C3H4O = 0,0015
33
C4H6O2 : X C4H6O2 = XVbC4H6O2 = XLbC4H6O2 = 0,9350
Alur 21 (Lb)
Total : N32 = N32 + N34 = 47,0120 kmol/jam
HCHO : X32HCHO N32 = 0,0000 x 47,0120 = 0,0000 kmol/jam
Alur 22 (Vb)
Total : N34 = N32 – N33 = 43,1454 kmol/jam
HCHO : X34HCHO N34 = 0,0000 x 43,1454 = 0,0000 kg/jam
CH3OH : X34CH3OH N34 = 0,0000 x 43,1454 = 0,0000 kmol/jam
H2O : X34H2O N34 = 0,0635 x 43,1454 = 2,7396 kmol/jam
C3H4O : X34C3H4O N34 = 0,0015 x 43,1454 = 0,0629 kmol/jam
34 34
C4H6O2 : X C4H6O2 N = 0,9350 x 43,1454 = 40,3429 kmol/jam
H2O 36
C 3H4O
C4H6O2
TK-350
H2O
C 3H4O
C4H6O2
37
Prilling Keterangan
Tower
Spesifikasi
X36H2O, X36C4H6OH, X36C3H4O ,
Komposisi 3
Hubungan pembantu
Konversi -
Ratio splitter -
Ratio laju alir -
Basis -
Jumlah 0
Alur 36 Alur 37
Komponen BM
N (Kmol/jam) F (Kg/jam) N(Kmol/jam) F (Kg/jam)
∫
T
Q=H= n x Cp x dT (Smith,Van Ness, 1996)
Tref
Data-data kapasitas panas, panas perubahan fasa dan panas reakdi komponen:
Tabel B.1 Kapasitas Panas Gas Cpg T°K = a + bT + cT2 + dT3+eT4 [ J/mol K ]
Komponen a b
Komponen a b
C pS = ∑ N i ∆ Ei
Komponen Ei
n
= C- 2,18 i =1
Cu 26,92
Beberapa persamaan yang digunakan untuk perhitungan neraca panas adalah sebagai
berikut:
Cp = a + bT + cT 2 + dT 3
Untuk sistem yang melibatkan perubahan fasa persamaan yang digunakan adalah :
T1 T1 Tb
Hv = A (1 – T/Tc)n
n = konstanta pemangkatan
(Yaws, C. L, 1998)
Superheated Steam
T=250oC, P=15,35 atm
1 atm;
1 atm; 1200C
300C
Asetilen Asetilen
3 Heater 4
(C2H2) (C2H2)
(E-119)
Kondensat
T= 200oC, P=15,35 atm
Asetilen (C2H2)
∫ ∫
30 303,15
Cp dT = Cpl dT
25 298,15
∫ ∫ [2,0019 + 7,23.10 ]
T − 3,57.10 -3 T 2 + 7,63.10 −6 T 3 dT
303,15
30
-1
Cp dT =
25
298,15
7,23.10 −1
× − + × (303,15 2 − 298,15 2 )
=
2,0019 (303,15 298 ,15)
2
3,57.10 −3 7,63.10 −6 4
− × (303,15 − 298,15 ) + (303,15 − 298,15 )
3 3 4
3 4
= 611,8291 kJ/kmol
Qin = n.Cp.dT
= 2554,8219 kJ/jam
Asetilen (C2H2)
∫ ∫
120 393,15
Cp dT = Cpl dT
25 298,15
∫ ∫ [2,0019 + 7,23.10 ]
T − 3,57.10 -3 T 2 + 7,63.10 −6 T 3 dT
393,15
120
-1
Cp dT =
25
298,15
7,23.10 −1
2,0019 × (393,15 − 298,15) + × (393,15 2 − 298,15 2 )
=
2
3,57.10 −3 −6
− × (393,15 3 − 298,15 3 ) + (393,15 4 − 298,15 4 )
7 ,63.10
3 4
= 15408,3274 kJ/kmol
Qout = n.Cp.dT
= 64340,7304 kJ/jam
Qs = Qout - Qin
= 61785,9085 kJ
Dari perhitungan diatas, hasil yang diperoleh dapat ditabulasikan sebagai berikut :
Panas Masuk :
N3 (kmol/jam) 298.15∫
303,15
Komponen cpl dT (kJ/kmol) Qin (kJ/jam)
Panas Keluar :
N4 (kmol/jam) 298.15∫
393,15
Komponen cpl dT (kJ/kmol) Qout (kJ/jam)
m= =
Q 61785,9085 kJ/jam
Hvl 2069,1 kJ/kg
= 29,8612 kg/Jam
Superheated Steam
T=250oC, P=15,35 atm
1 atm; 1 atm;
300C 1200C
Formaldehid (HCHO) Formaldehid
Metanol (CH3OH) 11 Heater 12 (HCHO)
Air (H2O) (E-118) Metanol (CH3OH)
Katalis (Cu2C2) Air (H2O)
Katalis (C2Cu2)
Kondensat
T=200oC, P=15,35 atm
Panas Masuk :
298.15∫
303,15
Komponen N11 (kmol/jam) cps dT (kJ/kmol) Qin (kJ/jam)
298.15∫
303,15
Komponen N11 (kmol/jam) cpl dT (kJ/kmol) Qin (kJ/jam)
Panas Keluar :
298.15∫
393,15
Komponen N12 (kmol/jam) cpl dT (kJ/kmol) Qout (kJ/jam)
m= =
Q 228942,4630 kJ/jam
Hvl 2069,1 kJ/kg
= 110,6483 kg/Jam
P = 5 atm
T = 1200C
P = 5 atm HCHO
Air Pendingin 4
12 CH3OH
T = 1200C C2H2 H2O
0 Cu2C2
(28 C)
Air Pendingin (280C)
R-210
C2H2
HCHO
CH3OH P = 5 atm
H2O
13 Cu2C2
C3H4O T = 1200C
Air Pendingin bekas C4H6O2
(550C)
Panas Masuk :
298.15∫
393,15
Komponen N4 (kmol/jam) cpl dT (kJ/kmol) Q (kJ/jam)
298.15∫
393,15
Komponen N12 (kmol/jam) cpl dT (kJ/kmol) Q (kJ/jam)
Total panas masuk (Qin) = panas masuk alur 4 + panas masuk alur 12
= 305099,3552 kJ/jam
Panas Keluar :
Panas Reaksi
= [(-155)-(2x(-108,6)+228,2)]
= -166 J/mol
= - 3101,9868 kJ/kmol
= [(-42,2)-(-108,6 + 228,2)]
= -77,4 kJ/kmol
= -10947,2230 kJ/kmol
= -12008,9824 kJ/jam
=
dQ
- 68021,6940 kJ/jam
dt
m=
dQ/dt.
H Air pendingin (28 C ) - H air pendingin (55 0 C)
0
=
- 68021,6940 kJ/jam
(117,43 - 230,23) kJ/kg
= 624,4752 kg/jam
1 atm; 1 atm;
C2H2 1200C 400C C2H2
HCHO HCHO
CH3OH CH3OH
H20 13 Cooler 14 H20
C3H4O (E-221) C3H4O
C4H6O2 C4H6O2
Cu2C2 Cu2C2
Panas Masuk :
Panas Keluar :
298,15∫
313,15
Komponen N14 (kmol/jam) cpl dT (kJ/kmol) Qout (kJ/jam)
= -207762,3110 kJ/jam
m=
Q total
H Air pendingin (28 0 C ) - H air pendingin (55 0 C)
=
- 207762,3110 kJ/jam
(117,43 - 230,23) kJ/kg
= 1841,8645 kg/jam
2 atm; 2 atm;
400C 122,380C
CH2O CH2O
CH3OH 23 24 CH3OH
Heater CH2O
H2O
(E-323) C3H4O
C3H4O
C4H6O2 C4H6O2
Kondensat
T=250oC, P=15,35 atm
Panas Masuk :
Panas Keluar :
= 1171416,6889 kJ/jam
m= =
Q total 1171416,6889 kJ/jam
Hvl 2069,1 kJ/kg
= 566,1479 kg/jam
25 26
E-333 HCHO
TK-334
HCHO CH3O
24
CH3O H2O
P-335 27 28
H2O C 3H4O
C 3H4O C4H6O2
22
E-332
D-330
31
P-331 32 H2O
P-106
33
C 3H4O
C4H6O2
Menghitung panas yang dibawa masing – masing alur:
Tabel B.23 Panas yang dibawa input feed (QF) pada T = 395,53 K
Total - - 216851,3803
Total - - 148572,5985
Total - - 175529,3091
Total - - 2171423,5094
HCHO - 23640,9353 -
CH3OH - 14885,2175 -
Total - - 2632905,4536
CH3OH (l)
Air (l)
QV = QLo + QD + QC
= 1847321,6008 kJ/jam
Superheated Steam
T=250oC, P=15,35 atm 2 atm;
2 atm; 188,5250C
122,380C H2O
34 C3H4O
H2O 32 C4H602
C3H4O
Reboiler
(E-332) 33 H2O
C4H602
C3H4O
2 atm; C4H602
188,5250C
Kondensat
T=250oC, P=15,35 atm
Sebagai pemanas digunakan superheated steam pada suhu 250 0C, λ = 2061,
kJ/kmol, maka :
m= =
Q total 4411948,2726 kJ/jam
Hvl 2069,1 kJ/kg
= 2132,8322 kg/jam
Air Pendingin
0
(28 C)
C3H4O (l)
Air Pendingin bekas
C4H6O2 (l)
0
(55 C)
Panas Masuk :
298,15∫
391,15
Komponen N29 (kmol/jam) cpl dT (kJ/kmol) Qin (kJ/jam)
Panas Keluar :
298,15∫
303,15
Komponen N30 (kmol/jam) cpl dT (kJ/kmol) Qout (kJ/jam)
= - 139983,1426 kJ/jam
m=
Q total
H Air pendingin (28 C ) - H air pendingin (55 0 C)
0
=
- 139983,1426 kJ/jam
(117,43 - 230,23) kJ/kg
= 1240,9853 kg/jam
Air Pendingin
0
(28 C)
Panas Masuk :
298,15∫
461,675
Komponen N35 (kmol/jam) cpl dT (kJ/kmol) Qin (kJ/jam)
= -133608,7188 kJ/jam
m=
Q total
H Air pendingin (28 0 C ) - H air pendingin (55 0 C)
=
- 133608,7188 kJ/jam
(117,43 - 230,23) kJ/kg
= 1184,4745 kg/jam
30 C Udara
1 atm 30 C
1 atm
40
37
H2O
C3H4O
30 C
C4H6O2
1 atm
Panas Masuk :
298,15∫
327,15
Komponen N36 (kmol/jam) cpl dT (kJ/kmol) Qin (kJ/jam)
Asumsi suhu udara masuk 30 oC (303,15 K) dan massa udara (F= 1000 kg/jam)
BM rata-rata udara = (79% x BM N2) + (21% x BM O2) = (0,79 x 28) + (0,21 x 32)
= 28,84 kg/kmol
= 57096,9238 kJ/jam
Panas Keluar:
298,15∫
303,15
Komponen N37 (kmol/jam) cps dT (kJ/kmol) Qout (kJ/jam)
Panas Keluar
303,15
= ∑ N 38
senyawa ∫ Cps dT = 2204,3993 kJ/jam
298,15
Panas keluar alur 38
= ∑ N senyawa
T
∫ Cpg dT
298.15
udara
Panas keluar udara
Σ N ∫ CpdTin = N
T
∫ + udara ∫ Cpg dT
T2 303,15
298.15
CpdTout N
T1 298,15
T
= 2645.2852 + N udara ∫ Cpg dT
298.15
57096,9238 kJ/jam
T
N udara ∫ Cpg dT
298.15
= 54892,5241 kJ/jam
Dengan cara trial dan error diperoleh suhu udara keluar sebesar 33,9260 0C
298,15∫
307,855
Komponen Nudara keluar (kmol/jam) cpg dT (kJ/kmol) Qout (kJ/jam)
Umpan 26544,0892 -
Produk - 2152,9660
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi :
Perhitungan:
F Fraksi ρ ρcampuran
Komponen
(kg/jam) Berat (kg/m3) (kg/m3)
a. Volume tangki
Vl = 207,8672 m3
Direncanakan :
5
Vs = πD 3
16
19
249,4352 m3 = πD 3
48
Di = 5,8547 m
Hs = 7,3184 m
Hh 1
= × D = × 5,80547 = 1,4637 m
D 4
Hh
2037,8672 m 3
Tinggi cairan dalam tangki = x 7,3184 m = 6,0987 m
249,4352 m 3
PHidrostatik =ρxgxl
Faktor kelonggaran = 20 %
Allowable stress (S) = 13700 psia = 94459,21 kPa (Peters, et.al., 2004)
t= + n.C
PD
2SE − 1,2P
= + 10x0,0032m
(173,4563 kPa) (5,8547 m )
2(94458,2 kPa)(0,8) − 1,2(173,4563 kPa)
= 0,0785 m = 3,0915 in
Tekanan = 1 atm
= 45097,7040 kg
Asumsi 1 sak = 25 kg
45097,7040 kg
Jumlah kemasan sak plastik = = 1803,9082 sak = 1804 sak
25 kg
Cu2C2 dibeli dalam kemasan karung plastik @ 25 kg dengan massa jenis 4620 kg/m3
dan faktor kelonggaran volume 10% maka :
= 10,7375 m3
= l× l×2
= 2l2
V 15,0326
Lebar gudang (l) = 2 = 2
2 2
= 2,7416 m
Faktor kelonggaran tinggi gudang ialah 50% dari tinggi susunan kemasan, maka:
= 3 meter
Jumlah : 1 unit
Perhitungan:
a. Volume tangki
Direncanakan :
5
Vs = πD 3
16
23 3
84,2892 m3 = πD
48
Di = 3,8264 m
Hs = 4,7829 m
Hh 1
= × D = × 3,8264
D 4
Hh = 0,9566 m
70,2410 m 3
Tinggi cairan dalam tangki = x 4,7829 m = 3,9858 m
84,2892 m 3
PHidrostatik =ρxgxl
Faktor kelonggaran = 20 %
Allowable stress (S) = 150.000 psia = 1034214 kPa (Peters, et.al., 2004)
= + 10 × 0,0032
(623,7462 kPa) (3,8264 m)
2(1034214kPa)(0,8) − 1,2(623,7462 kPa)
= 0,0416 m = 1,6396 in
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi :
Perhitungan:
ρcampuran
ρ (kg/m3)
F Fraksi
Komponen
(kg/jam) Berat (kg/m3)
a. Volume tangki
Direncanakan :
5
Vs = πD 3
16
19
127,1639 m3 = πD 3
48
Di = 4,6771 m
Hs = 5,8463 m
Hh 1
= × D = × 4,6771
D 4
Hh = 1,1693 m
105,9699 m 3
Tinggi cairan dalam tangki = x 5,8463 m = 4,8719 m
127,1639 m 3
PHidrostatik =ρxgxl
Faktor kelonggaran = 20 %
t= + n.C
PD
2SE − 1,2P
= + 10 x 0,0032
(174,6980 kPa) (4,6771 m)
2(94458,21 kPa)(0,8) − 1,2((174,6980 kPa)
= 0,0649 m = 2,7317 in
Tekanan = 1 atm
ρcampuran
ρ (kg/m3)
F Fraksi
Komponen
(kg/jam) Berat (kg/m3)
= 75757,5840 kg
75757,5840 kg
Jumlah kemasan sak plastik = = 3030,3033 sak = 3030 sak
25 kg
C4H6O2 dijual dalam kemasan karung plastik @ 25 kg dengan massa jenis 1200
kg/m3 dan faktor kelonggaran volume 10% maka :
25 kg
Volume kemasan C4H6O2 = (1+10%) x = 0,0229 m3
3030,3033 kg/m3
= 64,4444 m3
= l× l×2
= 2l2
V 97,2222
Lebar gudang (l) = 2 = 2
2 2
= 6,9721 m
Faktor kelonggaran tinggi gudang ialah 50% dari tinggi susunan kemasan, maka:
= 3 meter
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi :
Perhitungan:
a. Volume tangki
Direncanakan :
2
Vs = πD 3
4
7
0,6843 m3 = πD 3
12
Di = 0,7202 m
Hs = 1,4404 m
Hh 1
= × D = × 0,7202
D 4
Hh = 0,1801 m
0,65702 m 3
Tinggi cairan dalam tangki = x 1,4404 m = 1,2004 m
10,4843 m 3
PHidrostatik =ρxgxl
Faktor kelonggaran = 20 %
Allowable stress (S) = 13700 psia = 94458,21 kPa (Peters, et.al., 2004)
t= + n.C
PD
2SE − 1,2P
= + 10 x 0,0032
(138,6431 kPa) (0,7202 m)
2 (94458,21 kPa) (0,8) − 1,2 (138,6431 kPa)
= 0,03673 m = 1,4307 in
• Pengaduk
Jenis pengaduk : flat 6 blade turbin impeller
dengan:
Dt = diameter tangki
Da = diameter impeller
J = lebar baffle
Bilangan Reynold,
ρ N (D a )2
N Re = (Geankoplis, 1997)
μ
(75,4185)(4)(0,7876)2
N Re = = 791127,1840
0,00024
P=
K T .n 3 .D a ρ
5
(McCabe,1999)
gc
KL = 6,3 (McCabe,1999)
P= ×
6,3(4 put/det) 3 .(0,7876 ft) 5 (75,4135 lbm/ft 3 ) 1hp
2
32,174 lbm.ft/lbf.det 550 ft.lbf/det
= 0,5208 hp
0,5208
Daya motor penggerak = = 0,6510 hp
0,8
ρcampuran
ρ (kg/m3)
F Fraksi
Komponen
(kg/jam) Berat (kg/m3)
Ukuran tangki,
= 2 jam x 1,0736 m3
= 2,1471 m3
= 2,5766 m3
1 25
πD 2 (H s ) = πD D =
4 16
1 5
Volume silinder (Vs) = πD 3
4 4
Tutup dan alas tangki berbentuk ellipsoidal dengan rasio axis major terhadap
1
Tinggi head (Hh) = D ................. (Halaman 80, Brownell dan Young. 1959)
6
π
( )
= D (H h )(2 ) = ( )
D D (2) = D 3
π 2 1 π
4 6
2
V2 tutup ellipsoidal (Vh)
4 12
5 π 19 3
Vt = Vs + Vh = πD 3 + D 3 =
16 12 48
πD
48xVt 48 x 2,5766
Diameter tangki (D) = 3 = 3 = 1,2751 m = 50,1994 in
19π 19π
5 5
Hs = D = (1,2751 m) = 1,9126 m = 75,2991 in
4 4
1 1
Tinggi tutup ellipsoidal (Hh) = D = (1,2751 m) = 0,2125 m = 8,3666 in
6 6
= 92,0332 in
Tekanan desain,
(V )(tinggi tangki)
Tinggi tangki = 2,3376 m
(2,1471)(2,3376)
= = 1,9840 m
2,5766
Poperasi = Po + Phidrostatik
= 527,4227 kPa
= 624,9687 kPa
Allowable stress (S) = 11200 psia = 77221,3120 kPa (Peters, et.al., 2004)
t= + n.C
PD
2SE − 1,2P
= + 10 x 0,0032
(632,9073 kPa) (1,2751 m)
2(77221,3120 kPa)(0,8) − 1,2(623,9073 kPa)
= 0,0303 m = 1,5087 in
Tutup atas tangki terbuat dari bahan yang sama dengan shell.
624,4752 kg/jam
Laju alir air pendingin (Qw) = 3
= 0,6336 m3/jam
985,655 kg/m
= 53,2169 in = 1,3517 m
= 55,2169 in = 1,4025 m
π π
A= (D2-d2) = (1,4025 2 - 1,3517 2) = 0,1098 m2
4 4
Qw 624,4752 m 3 /jam
v= = = 5,7684 m/jam
A 0,1098 m 2
Phidrostatik = ρgh
= 22,5801 kPa
= 634,0461 kPa
Allowable stress (S) = 11200 psia = 77221,31 kPa (Peters, et.al., 2004)
= + 10 x 0,125
( 635,0461 ) (53,2196 / 2 )
2 ( 77221,31 kPa ) (0,8 ) − 0,6 ( 635,0461 kPa)
= 0,0387 m = 1,5252 in
Pengaduk (impeller),
Jenis : flat six blade open turbin (turbin datar enam daun)
E/Da = 1 ; E = 0,4250 m
dengan:
Dt = diameter tangki
Da = diameter impeller
J = lebar baffle
Bilangan Reynold,
ρ N (D a )2
N Re = (Geankoplis, 1997)
μ
(68,0123)(4)(1,3944)2
N Re = = 2515349,0745
0,00021
P=
K T .n 3 .D a ρ
5
(McCabe,1999)
gc
KL = 6,3 (McCabe,1999)
P= ×
6,3(4 put/det) 3 .(1,3944 ft) 5 (68,0123 lbm/ft 3 ) 1hp
32,174 lbm.ft/lbf.det 2 550 ft.lbf/det
= 8,1695 hp
8,1695
Daya motor penggerak = = 10,2119 hp
0,8
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi :
Temperatur = 40°C
Tekanan = 1 atm
= 0,00099 lbm/ft3
=
F 724,9372
Volume cairan, Vcairan = = 0,8202 m3/jam = 0,0096 ft3/detik
ρ 960,1475
u = 0,14 −1
ρ
(Walas,1988; hal 615)
ρ gas
−1 = 34,4030 ft/detik
59,9434
= 0,14
0,00099
Diameter tangki:
3000
μ vertikal × ( π /4) ) × 60
D= (Walas,1988; hal
618)
3000
34,4043 × ( π / 4 ) × 60
= = 1,3606 ft
= 1,1958 + 5,5
= 6,6958 ft
= = 4,9209
L 6,6958
D 1,3606
Karena L/D < 5 dan L/D > 4, maka tangki dengan L = 6,6958 ft, D = 1,3606 ft, dapat
diterima (Walas, 1988; hal 611).
Tekanan hidrostatik :
Faktor kelonggaran = 20 %
n = 10 tahun
t= + n CA
PD
2SE − 1,2P
(18,2321 Psi ) (1,3606 ft) × (12 in/1ft)
= + 10(0,125)
2(22500)(0,8) − 1,2(18,2321 Psi)
= 1,2582 in
Jumlah : 1 unit
ρ (kg/m3)
Laju alir, F Volume,Q=F/ρ
Bahan
(kg/jam) (m3/jam)
sg campuran = 1,107
Perhitungan :
Q = 0,7149 m3/jam
= 0,1986 l/s
= 2,6210 gal/min
Spesifikasi dari Tabel 18-12 (Bab 18, Hal. 112, Perry. 1997).
Untuk harga Q (gal/min), diperoleh :
Tipe yang sesuai : Nozzle discharge
Bowl Diameter = 10 in
Kecepatan = 10000 rpm
G/g = 14200
Menggunakan gambar 18-140 (Bab 18, Hal. 110, Perry. 1997), diperoleh:
v = 14 ft/s
rp = 0,2540 m
Daya centrifuge :
P = 5,984 . 10-10 .sg . Q. ( N. rp)2 (Perry,1997)
Dimana:
Diameter bucket = 10 in
Radius bucket (rp) = 0,2540 m
Laju putar rotor (N) = 10000 rpm
P = 5,984 . 10 .( 1,107). (0,71451) .( 10000. 0,2540)2 = 0,0112 hp
-10
Jumlah : 1 unit
Nm =
log[(X LD D/X HD D)(X HW W/X LW W)]
(Geankoplis,1997)
log(α L,av )
= 16,4108
Nm
diperoleh = 0,58, maka:
N
=
N m 16,3806
N= = 28,2945
0,48 0,58
X W X LW
Penentuan lokasi umpan masuk
= 0,206log HF
2
Ne
X LF D X HD
log (Geankoplis,1997)
Ns
= 1,9670
Ne
Ns
Ne = 1,9670 Ns
N = Ne + Ns
13 = 1,9670 Ns + Ns
Ns = 9,4371 ≈ 10
Ne = 28 – 10 = 18
Desain kolom
Direncanakan:
Mrav - - - 20,4048
HCHO - - - - -
CH3OH - - - - -
ρav - - - - 1196,8971
d
= 0,907 o
2
Ao
Aa p'
0,0045
= 0,907 = 0,1275
2
Ao
Aa 0,0120
q ρL 0,0011 1196,8971
=
1/ 2 1/ 2
σ
CF = αlog + β
0, 2
1
(q/Q)(ρ L / ρ V ) 0,02
(Pers 6.30 Treybal, 1981)
= 0,0862
ρ − ρV
VF = C F L
0,5
ρV
= 2,6383 m/s
0,4665
An = = 0,2210 m2
0,8 x 2,6383
Untuk W = 0,8T dari Tabel 6.1 Treybal (1981), diketahui bahwa luas downspout
8,8%.
= 0,2423 m
0,2210
1 − 0,088
2
At =
= − − 1 + 2 1
2 2 2 0,5
W W W T W
{[ }
(Pers 6.34 Treybal, 1981)
Weff
]
= (1,25) − (1,25) − 1 + 2(0,0475)(1,25)
2
2
W
2 2 0,5
Weff
= 0,9048
W
q Weff
h 1 = 0,666
2/3 2/3
W W
(0,9048)
0,0011
h 1 = 0,666
2/3
0,4445
2/3
h 1 = 0,0112 m
Perhitungan diulangi sampai h1 konstan yaitu pada nilai 0,0116 m.
= 18,3149
Q
uo =
Ao
2 gρ l An d o An
(Pers 6.36 Treybal, 1981)
u o 2 ρ v
h d = 51,0 2
C o ρ L
h d = 41,8696 mm = 0,0419 m
Hydraulic head
Va =
Q
= 2,3360 m/s
Aa
T + W 0,5556 + 0,4445
z= = = 0,5001 m
q
2 2
h L = 0,0136 m
hR =
6 σ gc
= 0,0045 m (Pers 6.42 Treybal, 1981)
ρLdog
2g A da
(Pers 6.43 Treybal, 1981)
Backup in downspout
h3 = hG + h2
h3 = 0,0600 + 0,0014
h3 = 0,0614 m
Check on flooding
hw + h1 + h3 = 0,05 + 0,0136 + 0,0614
= (0,5556 ) = 0,1389 m
Tinggi kolom = 29 x 0,4 m = 11,6 m
1
Tinggi tutup
4
Tinggi total = 11,6 + 2(0,1389) = 11,8778 m
Faktor kelonggaran = 5%
Allowable stress (S) = 13700 psia = 94457,39 kPa (Peters, et.al., 2004)
= 2142,9285 kg
t= +nC
PD
2SE − 1,2P
= + 10 x0,0032m
(323,2049 kPa) (0,5556 m )
2(94457,39 kPa)(0,8) − 1,2(323,2049 kPa)
= 0,0329 m = 1,2969 in
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi :
ρcampuran
ρ (kg/m3)
F Fraksi
Komponen
(kg/jam) Berat (kg/m3)
Perhitungan:
a. Volume Tangki
Vl 0,9418
Fraksi volum = = = 0,8333
Vt 1,1301
α
= LR 2 − sin α cos α
57,30
Volume tangki, Vt
cos α = 1-2(0,777)
cos α = -0,554
α = 123,642 derajat
α
= LR 2 − sin α cos α
57,30
Maka, volume tangki, Vt
2,158
= 5R 2 − sin123,642 cos123,642
57,30
1,1301 m3
R (radius) = 0,2938 m
Allowable stress (S) = 13700 psia = 94458,21 kPa (Peters, et.al., 2004)
Tekanan Hidrostatik:
PHidrostatik = ρ × g × l
t= + nC
PD
2SE − 1,2P
= + ( 10x0,0032)
(248,2697 kPa) (0,5875 in)
2(94458,21 kPa)(0,8) − 1,2(248,2697 kPa)
= 0,0327 m = 1,2881 in
c. Tutup tangki
Hh 1
= × D = × 0,5875 = 0,1469 m
D 4
Lh
Lt (panjang tangki) = Ls + 2 Lh
Tutup atas tangki terbuat dari bahan yang sama dengan shell sehingga tebal
tutup 1 ½ in.
Kondisi operasi:
Temperatur = 303,15 K
Faktor keamanan = 20 %
Perhitungan
A. Volume tangki
Waktu tinggal udara = 5 menit = 0,083 jam
Volume Konus
Sudut Konus = 60 o , maka Hkonus = 0,5 D tan 60o
Volume konus =
1
πD 2 H konus , maka volume konus= 1/12 π D3 (0,8660)
12
D = 1,4005 m
θ
Hsilinder = 5,6020 m
Hkonus = 1,2129 m
5 inc
C. Tebal tangki
P = 101,325 kPa
Faktor kelonggaran = 5%
Allowable stress (S) = 13700 psia = 94458,2 kPa (Peters, et.al., 2004)
t= +nC
PD
2SE − 1,2P
= + 10 x 0,0032 m
(106,3912 kPa) (1,4005 m )
2(94458,2 kPa)(0,8) − 1,2(106,3912 kPa)
= 0,03274 m = 1,2889 in
D. Prills device
Prills yang digunakan adalah prills dengan diameter 3,5 mm (Walas,
1988) karena diameter partikel butinediol yang diharapkan (yang akan
dipasarkan) adalah 3 mm. Prills yang berputar dengan kecepatan 1000-
5000 rpm (Walas, 1988), diletakkan di atas prilling tower. Butinediol akan
masuk ke prills dan keluar dari prills dalam bentuk butiran.
Jumlah : 1 unit
Fluida panas
Δt 2 − Δt 1
LMTD = = = 268,3923 °F
72
Δt 2 306
ln ln
1
Δt 234
(2) Tc dan tc
T1 + T2 482 + 392
Tc = = = 437 °F
2 2
t 1 + t 2 86 + 248
tc = = = 167 °F
2 2
D2 = = 0,1723 ft
2,067
(Tabel 11, kern)
12
D1 = = 0,1383 ft
1,66
( ) = π (0,1723
12
aa =
π D 2 2 − D1 2 2
− 0,1383 2 )
= 0,0083 ft 2
(D ) = (0,1723
4 4
Equivalen diam = 2 − D1
2 2 2
)
− 0,1383 2
= 0,0761
D1 0,1383
Ga =
W
aa
Ga = = 29499,8840
243,9390 lbm
0,0083 jam . ft 2
Da × G a
Re a =
µ
0,0761 × 29499,8840
Re a = = 131233,3400
0,0387
k = 0,021 Btu/(jam)(ft2)(0F/ft)
k
\
0,021
µW
3
De k
(pers. (6.15b), kern)
= 96 × × 0,9601 × 1
0,021
0,0761
= 25,4182 Btu/(jam)(ft 2 )( 0 F)
D= = 0,115 ft
1,38
(3’) (Tabel 11, kern)
12
πD 2
ap = = 0,0104 ft 2
4
Gp =
W
ap
Gp = = 133012,7053
1380,8666 lbm
0,0104 jam . ft 2
Dp × G p
Re p =
µ
0,115 × 133012,7053
Re p = = 351158,4277
0,0436
k = 0,0105 Btu/(jam)(ft2)(0F/ft)
k 0,0105
k c.µ µ
(8’) h i = J H
1 0 ,14
µW
3
De k
(pers. (6.15a), kern)
= 420 × × 1,1839 × 1
0,0105
0,115
= 45,4005 Btu/(jam)(ft 2 )( 0 F)
h io × h o 37,7462 × 25,4182
UC = = = 15,1890 Btu/(jam)(ft 2 )( 0 F )
h io + h o 37,7462 + 25,4182
(11) UD
Rd ketentuan = 0,002
= + RD = + 0,002
1 1 1
UD UC 15,1890
U D = 14,7412 btu/jam ft2 F
Q = UD x A x Δ t
A= = = 54,8462 ft 2
Q 216994,7330
U D × ∆t 14,7412 + 268,3920
Pressure drop
F = 0,0035 + = 0,0072
0,264
(pers.(3.47b),kern)
25840,3340 0,42
s = 1, ρ = 0,6000
V 2 0,0068 2
Fi = 6 × = 2 × = 17,3779 ft
2g ' 2 × 32,2
F = 0,0035 + = 0,0047
0,264
(pers.(3.47b),kern)
351158,4277
0,0883 × 75,4181
(3’) ΔPp = = 0,0462 psi
144
t1(oC) 30 86 o
F
Δt1 234 o
F
Δt2 306 o
F
Δt2 - Δt1 72 o
F
ID 2,067 In 0,1723 ft
OD 1,66 in 0,1383 ft
aa 0,0083 ft2
De 0,0761 Ft
o
pada Tc = 437 F
Ret 35.416,5864
jH 110
C 0,4800 Btu/lbm. oF
Btu/jam.lbm.ft.
o
K 0,0210 F
hio/φt 29,1250
Φt 1,0000
Hio 29,1250
ID 1,38 In 0,115 ft
Ap 0,013 ft2
Res 87649,0587
jH 60
C 0,4400 Btu/lbm. oF
ho/φs 27,1948
φs 1,0000
Ho 27,1948
Uc 14,0634
Rd 0,002
1/Ud 0,0731
A 15,9514 ft2
L 36,6698
Hairpin 1,5279 2
A sebenarnya 20,88
L yang dipakai 48
De 0,0339
F 0,0099 ft2/in2
Densitas 0,4
V 5,5287
Fi 0,9493 ft
F 0,0057 ft2/in2
ΔFp 0,0137
Fluida dingin
Δt 2 − Δt 1
LMTD = = 257,7607 °F
Δt 2
ln
1
Δt
T1 − T2
R= = 0,6069
t 2 − t1
t 2 − t1
S= = 0,3923
T1 − t 1
(2) Tc dan tc
T1 + T2 482 + 392
Tc = = = 437 °F
2 2
t 1 + t 2 104 + 252,284
tc = = = 178,1420 °F
2 2
a. Dari Tabel 8, hal. 840 (Kern, 1965), heater untuk fluida panas steam dan
fluida dingin heavy organics, diperoleh UD = 6-60, faktor pengotor (Rd) =
0,003
Diambil UD = 20 Btu/jam⋅ft2⋅°F
A= = 219,7594 ft 2
Q
U D × Δt
b. Dari Tabel 9, hal 842, Kern, 1965, nilai yang terdekat dengan 60 tube adalah
ID shell 17 1/4 in.
c. Koreksi UD
A = L × Nt × a"
= 264,4320 ft 2
UD = = 16,2888
Q Btu
A ⋅ Δt jam ⋅ ft 2 ⋅ °F
N t × a 't
at =
144 × n
(Pers. (7.48), Kern)
a t = 0,6390 ft
2
Gt = 10045,4697 lbm/jam.ft
2
ID = 0,9020 in = 0,07517 ft
ID × G t
Re t = (Pers.(7.3),Kern)
μ
Re t = 195088,3940
(6) Taksir jH dari Gbr. 24, Kern, diperoleh jH = 100 pada Re t = 195088,3940
c.μ
= 0,9600
1
3
k
k c.μ
= jH × ×
1
ϕt
hi 3
ID k
(8)
= 26,8200
ϕt
hi
= ×
ϕt ϕt
h io hi ID
OD
= 24,1917
ϕt
h io
h io = ×ϕt
ϕt
h io
h io = 24,1917
Ds × C' × B 2
as =
144 × PT
ft (Pers. (7.1), Kern)
B = Baffle spacing = 2 in
C′ = Clearance = PT – OD
= 0,25 in
17,2500 × 0,25 × 2
as = = 0,0479 ft
144 × 1,25
2
Gs =
w
(Pers. (7.2), Kern)
as
G s = 33354,1837 lbm/jam.ft
2
Pada tc = 178,1420°F
Dari Gbr. 28, Kern, untuk 1 in dan 1 1/4 in square pitch, diperoleh De = 0,72 in.
De × Gs
Re s = (Pers. (7.3), Kern)
μ
Re s = 2061,9913
c = 0,9310 Btu/lbm⋅°F
c.μ
= 2,3923
1
3
k
k c.μ
= jH × ×
1
ϕs
ho 3
De k
(8’)
= 60,5240
ϕs
ho
ho = × ϕ s = 560,5239
ϕs
ho
h io × h o
UC = = 17,2834 Btu/jam ⋅ ft 2 ⋅ °F
h io + h o
Pressure drop
s = 1,00
φt = 1
f ⋅ Gt2 ⋅ L ⋅ n
ΔPt =
5,22 ⋅ 1010 ⋅ ID ⋅ s ⋅ φ t
(2) (Pers. (7.53), Kern)
2
V
(3) Dari Gbr. 27, Kern, 1965 pada diperoleh =0
2g'
ΔPr =
4n V 2
.
s 2g'
=
(4).(6)
.0
0,0813
= 0,0144 psi
= 0,01461 psi
φs =1
s = 0,8914
N + 1 = 12 x
L
(2′)
B
Ds = 17,2500/12 = 1,4375 ft
f. G 2 . D . (N + 1)
∆P = s s
5,22.10 . D s. ϕ
(3′) (Pers. (7.44), Kern)
s 10
e. s
∆P = 0,0616 psi
s
Fluida Dingin
Δt1 110,6550 o
F
Δt2 139,7160 o
F
LMTD 124,6213
R 0,7559
S 0,5183
FT 0,8900
Rd 0,0030
A 5594,2682 ft2
A 5600,4200 ft2
UD 59,9341 Btu/jam.ft2.F
At 1,5400 in2
At 0,5320 ft2
Gt 2304,9974 lbm/jam,ft2
o
pada Tc = 437,0000 F
Ret 6947,7379
jH 350,0000
C 0,4800 Btu/lbm. oF
Btu/jam.lbm.ft.
o
K 0,0210 F
hi/φt 60,4792
hio/φt 84,6708
Hio 84,6708
Ds 39,0000 in ID shell = 33 in
B 3,0000 in
PT 1,2500 in
C' 0,2500 in
As 0,1625 ft2
Res 167474,1427
jH 310,0000
C 0,7600 Btu/lbm. oF
Btu/jam.lbm.ft.
o
K 0,2980 F
ho/φs 827,1783
Φs 1,0000
Ho 827,1783
Uc 76,8086
utk Re t 6947,7379
F 0,0002 ft2/in2
Φt 1,0000
V2/2g' 0,0009
F 0,0002 ft2/in2
Φs 1,0000
N+1 40,0000
Ds 2,7500 Ft
Δt1 117,0000 o
F
Δt2 21,6000 o
F
LMTD 56,4671
R 2,9630
S 0,2935
FT 0,8500
(heavy organic-air
UD 20,0000 Btu/jam.ft2.F pendingin):
UD = 5-75
Rd 0,0030
A 205,1377 ft2
Koreksi UD
A 247,9050 ft2
At 0,6390 in2
At 0,1165 ft2
Gt 15094,7577 lbm/jam,ft2
o
pada Tc = 176,0000 F
Ret 2700,4907
jH 10
C 0,7982 Btu/lbm. oF
Btu/jam.lbm.ft.
o
K 0,1300 F
hi/φt 31,3529
hio/φt 28,2803
Φt 1,0000
Hio 28,2803
B 3,0000 in
PT 1,2500 in
C' 0,2500 in
As 0,0719 ft2
Res 24463,3520
jH 28,0000
C 0,4432 Btu/lbm. oF
Btu/jam.lbm.ft.
o
K 0,3919 F
ho/φs 137,5416
Φs 1,0000
Ho 137,5416
Uc 23,4574
F 0,0004 ft2/in2
Φt 1,0000
V2/2g' 0,0000
F 0,0030 ft2/in2
N+1 40,0000
Δt1 121,2840 o
F
Δt2 164,7540 o
F
LMTD 141,9111
R 0,1056
FT 1,0000
(medium organic-air
UD 50,0000 Btu/jam.ft2.F pendingin):
UD = 50-125
Rd 0,0030
A 253,5658 ft2
Koreksi UD
A 253,2300 ft2
UD 50,0663 Btu/jam.ft2.F
At 1,5400 in2
At 0,3690 ft2
Gt 100553,5724 lbm/jam,ft2
o
pada Tc = 249,7190 F
Ret 6864,3312
Jh 40,0000
C 0,8620 Btu/lbm. oF
K 0,1640
Btu/jam.lbm.ft.
hi/φt 116,8862
hio/φt 109,0938
Φt 1,0000
Hio 109,0938
B 3,0000 in
PT 1,8750 in
C' 0,3750 in
As 0,0635 ft2
Res 1968,9962
jH 25,0000
C 0,4432 Btu/lbm. oF
Btu/jam.lbm.ft.
o
K 0,3919 F
ho/φs 127,3577
Φs 1,0000
Ho 127,3577
Uc 58,7602
utk Re t 6864,3312
F 0,0004 ft2/in2
Φt 1,0000
V2/2g' 0,0000
F 0,0025 ft2/in2
Φs 1,0000
N+1 20,0000
Ds 1,2708 ft
T2(oC) 30,0000 86 o
F
Δt1 116,1540 o
F
Δt2 3,6000 o
F
LMTD 32,3991
o
Tc 166,5770 F
o
Tc 106,7000 F
ID 2,0670 in 0,1723 ft
OD 1,6600 in 0,1383 ft
aa 0,0083 ft2
De 0,0761 ft
Ret 11.661,8200
jH 40,0000
C 0,7982 Btu/lbm. oF
Btu/jam.lbm.ft.
o
K 0,1300 F
hio/φt 146,6082
Φt 1,0000
Hio 146,6082
ID 1,3800 in 0,115 ft
Ap 0,0104 ft2
Res 21396,4217
jH 75,0000
C 0,4432 Btu/lbm. oF
Btu/jam.lbm.ft.
o
K 0,3919 F
ho/φs 401,4979
φs 1,0000
Ho 401,4979
Rd 0,002
1/Ud 0,0118
A 48,3916 ft2
L 111,2451
Hairpin 4,6352 5
A sebenarnya 52,2000
De 0,0339
F 0,0137 ft2/in2
ΔFa 0,7323 ft
V 0,4930 Fps
Fi 0,0189 ft
F 0,0075 ft2/in2
Δt1 240,3450 o
F
Δt2 46,8000 o
F
ID 2,469 in 0,2058 ft
OD 1,66 in 0,1383 ft
aa 0,0182 ft2
De 0,1677 ft
A’ 0,435 Tabel 11
o
pada Tc = 250,2725 F
Ret 55.851,19
jH 125
c 0,7982 Btu/lbm. oF
Btu/jam.lbm.ft.
o
k 0,1300 F
hio/φt 143,4482
Φt 1,0000
Hio 143,4482
ID 1,3800 in 0,115 ft
Ap 0,0104 ft2
Res 14591,9994
jH 448
Btu/jam.lbm.ft.
o
k 0,3919 F
ho/φs 948,8807
φs 1,0000
Ho 948,8807
Uc 124,6101
Rd 0,002
1/Ud 0,0100
A 10,7324 ft2
L 24,6721
Hairpin 1,0280 1
A sebenarnya 10,44
L yang dipakai 24
f 0,0082 ft2/in2
V2/2g' 0,0097 ft
F 0,0078 ft2/in2
Densitas 62,5000 ft
V 0,6374 Fps
Fi 0,0063 ft
Jumlah : 1 unit
Schedule number : 40
Bilangan Reynold:
NRe =
= 52594,4199
Untuk pipa commercial steel dan pipa ½ in, diperoleh ε/D = 0,0029
Dari Gambar 2.10-3, Geankoplis, 1997 untuk NRe = 44989,6878 dan ε/D = 0,0029
diperoleh f = 0,008
Friction loss:
= 0,1392 ft.lbf/lbm
= 5,3400 ft.lbf/lbm
= 0,2531 ft.lbf/lbm
Σ F + Ws =0 (Geankoplis,2003)
maka:
Ws = 164,6676 ft.lbf/lbm
Efisiensi pompa, η= 80 %
Ws = η × Wp
164,6676 = 0,8 × Wp
Wp = 205,8345 ft.lbf/lbm
= 0,0249 hp
Dipilih pompa dengan daya 1/12 hp.
Jumlah : 1 unit
Schedule number : 40
Jumlah : 1 unit
Schedule number : 40
Jumlah : 1 unit
Schedule number : 40
Jumlah : 1 unit
Desain pompa:
Di,opt = 3,9 (Q)0,45(ρ)0,13 (Geankoplis, 2003)
= 3,9 (0,0065 ft3/s)0,45(65,9309 lbm/ft3)0,13
= 0,7007 in
Schedule number : 40
Jumlah : 1 unit
Desain pompa:
Di,opt = 3,9 (Q)0,45(ρ)0,13 (Geankoplis, 2003)
= 3,9 (0,0317 ft3/s)0,45(74,6993 lbm/ft3)0,13
= 1,44 in
Schedule number : 40
Jumlah : 1 unit
Desain pompa:
Di,opt = 3,9 (Q)0,45(ρ)0,13 (Geankoplis, 2003)
3 0,45 3 0,13
= 3,9 (0,0051 ft /s) (59,1682 lbm/ft )
= 0,6186 in
Schedule number : 40
Jumlah : 1 unit
Schedule number : 40
Jumlah : 1 unit
Schedule number : 40
P = 101,325 kPa
T = 30 oC
= 862,4933 m3 /jam
144 × efisiensi × Q
P= (Perry, 1997)
33000
Sehingga,
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi
Temperatur = 30°C
Tekanan = 1 atm
Lebar belt = 20 in
Angle = 10 derajat
Inklinasi = 5 derajat
• Ukuran konveyor
62,6357 kg/jam
Velocity (v) = x 100 ft/min = 82,1990 ft/min
76,2 kg/jam
35 ft
Panjang konveyor desain (L) = = 35,1336 ft
cos 5o
+ (82,1990 x 0,5/100)
= 1,7657 hp
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi
Temperatur = 30°C
Tekanan = 1 atm
Lebar belt = 20 in
Angle = 10 derajat
Inklinasi = 5 derajat
• Ukuran konveyor
62,0093 kg/jam
Velocity (v) = x 100 ft/min = 81,3770 ft/min
76,2 kg/jam
70 ft
Panjang konveyor desain (L) = = 70,2673 ft
cos 5o
• Daya conveyor :
P = P horizontal + P vertical + P empty
= 1,773 hp
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi
Temperatur = 30°C
Tekanan = 1 atm
Lebar belt = 20 in
Angle = 20 derajat
Inklinasi = 5 derajat
• Ukuran konveyor
615,6566 kg/jam
Velocity (v) = x 100 ft/min = 457,4733 ft/min
69 kg/jam
50 ft
Panjang konveyor desain (L) = = 50,1909 ft
cos 5 o
• Daya conveyor :
P = P horizontal + P vertical + P empty
+ (457,4733 x 0,5/100)
= 4,3744 hp
Jumlah :1 unit
(Timmerhaus,1991)
η = efisiensi kompresor = 75 %
Data:
= 0,0257 m3 /jam
9,9384 kg/jam
Laju alir volum (qfm i) = 3
377 kg/m
= 0,0024 hp
= 0,0026 hp
0,00244
P=
0,75
De =3,9(Q)0,45( ρ )0,13
(Timmerhaus,1991)
= 0,1414 in
LAMPIRAN D
Kondisi operasi:
Temperatur = 30°C
Ukuran bar:
Lebar bar = 5 mm; Tebal bar = 20 mm; Bar clear spacing = 20 mm; Slope = 30°
Panjang screen = 2m
Lebar screen = 2m
40x = 1980
x = 49,5 ≈ 50 buah
=
Q2 (0,00077 ) 2
Head loss (∆h) = 2 2 2 2
= 2,02 x 10-8 m dari air
2 g Cd A 2 2 (9,8) (0,6) (2,04)
2000
2000
20
Gambar LD-1: Sketsa sebagian bar screen , satuan mm (dilihat dari atas)
Jumlah : 1 unit
Data :
= 1,5347 ft3/menit
Desain Perancangan :
Bak dibuat dua persegi panjang untuk desain efektif (Kawamura, 1991).
h
L = K v
υ0
Desain panjang ideal bak : (Kawamura, 1991)
=
(10 x 2 x 0,7809) ft 3
= 9,5541 menit
1,6347 ft 3 / min
=
Q laju alir volumetrik
Surface loading :
A
= 7,8301 gpm/ft2
(Kawamura, 1991).
Headloss (∆h); bak menggunakan gate valve, full open (16 in) :
∆h = K v2
2g
2 (9,8 m/s2)
Data:
Temperatur = 30°C
Tekanan = 1 atm
Na2CO3 yang digunakan = 27 ppm
Na2CO3 yang digunakan berupa larutan 30 % (% berat)
Laju massa Na2CO3 = 0,0747 kg/jam
Densitas Na2CO3 30 % = 1327 kg/m3 = 82,8423 lbm/ft3 (Perry, 1999)
Viskositas Na2CO3 30 % (μ) = 3,69 10-4 lbm/ft s = 0,549 cP (Othmer, 1968)
× 0,52 = 0,43 m
0,0405
=
0,0486
= 5,6184 kPa
Faktor kelonggaran = 5 %
Allowable stress (S) = 13700 psia = 94458,21 kPa (Peters, et.al., 2004)
t= + nC
PD
2SE − 1,2P
= + (10 × 0,0032)
(128,3320 kPa) (0,35 m)
2(94459,21 kPa)(0,8) − 1,2(128,3320 kPa)
= 0,03379 m = 1,3302 in
c. Daya pengaduk
Jenis pengaduk : flat 6 blade turbin impeller
dengan:
Dt = diameter tangki
Da = diameter impeller
J = lebar baffle
Bilangan Reynold,
ρ N (D a )2
N Re = (Geankoplis, 1997)
μ
=
(82,8423)(4 )(0,3779 )
2
= 12829,4184
3,69 ⋅10− 4
N Re
P=
K T .n 3 .D a ρ
5
(McCabe,1999)
gc
KL = 6,3 (McCabe,1999)
P= ×
6,3(4 put/det)3 .(0,37797 ft)5 (82,8423 lbm/ft3 ) 1hp
2
32,174 lbm.ft/lbf.det 550 ft.lbf/det
= 0,0182 hp
0,0145
Daya motor penggerak = = 0,0182 hp
0,8
Kondisi operasi:
Temperatur = 300C
Tekanan = 1 atm
Al2(SO4)3 yang digunakan = 50 ppm
Al2(SO4)3 yang digunakan berupa larutan 30% (% berat)
Laju massa Al2(SO4)3 = 0,1382 kg/jam
Densitas Al2(SO4)3 30% = 1363 kg/m3 = 85,0898 lbm/ft3 (Perry, 1997)
Viskositas Al2(SO4)3 30 % (μ)= 6,72 10 lbm/ft s = 1 cP
-4
(Othmer, 1968)
Desain Tangki
a. Ukuran Tangki
0,1382 kg/jam × 24 jam/hari × 30 hari
Volume larutan, Vl = 3
= 0,2435 m3
1363 kg/m
Volume tangki, Vt = 1,2 × 0,2435 m3 = 0,2922 m3
Direncanakan perbandingan diameter dengan tinggi tangki, D : H = 2 : 3
× 0,63 = 0,94 m
0,2435
Tinggi cairan dalam tangki =
0,2922
b. Tebal Dinding Tangki
Tekanan hidrostatik: P = ρ × g × h
Faktor kelonggaran = 5%
Allowable stress (S) = 13700 psia = 94458,21 kPa (Peters, et.al., 2004)
t= + nC
PD
2SE − 1,2P
(117,4077 kPa) × (0,63 m)
= + (10 × 0,0032)
2 × (94459,21 kPa) × (0,8) − 1,2 × (117,4077 kPa)
= 0,03226 m = 1,2700 in
E/Da = 1 ; E = 0,2095 m
dengan:
Dt = diameter tangki
Da = diameter impeller
J = lebar baffle
Bilangan Reynold,
ρ N (D a )2
N Re = (Geankoplis, 1997)
μ
N Re =
(85,0898)(3)(0,6872)2 = 179390,5677
6,72 ⋅ 10− 4
P= T
K .n 3 .D a ρ
5
(McCabe,1999)
gc
KL = 6,3 (McCabe,1999)
0,1253
Daya motor penggerak = = 0,1566 hp
0,8
Kondisi operasi:
Temperatur = 300C
Tekanan = 1 atm
Reaksi koagulasi:
Al2(SO4)3 + 3 Na2CO3 + 3 H2O → 2 Al(OH)3 + 3 Na2SO4 + 3CO2
Dari Metcalf & Eddy (1984) diperoleh bahwa untuk clarifier tipe upflow (radial):
- Kedalaman air = 3-5 m
- Settling time = 1-3 jam
Dipilih : Kedalaman air (H) = 3 m
Settling time = 1 jam
Diameter dan Tinggi Clarifier
(2765,6299)
Densitas larutan,
ρ= = 995,6235 kg/m3
+ +
2765,4170 0,1383 0,0747
995,68 1363 1327
2765,4170 kg/jam × 1 jam
Volume cairan, V = = 2,7776 m3
995,6235
V = ¼ π D2H
4 × 2,7776
D = ( )1/2 = = 1,0860 m
1/2
4V
πH 3,14 × 3
Maka, diameter clarifier = 1,0860 m
Tinggi clarifier = 1,5 × D = 1,6290 m
Phid = ρ× g × h
= 15,8945 kPa
Allowable stress (S) = 13700 psia = 94458,21 kPa (Peters, et.al., 2004)
t= +nC
PD
2SE − 1,2P
(123,0805 kPa) × (1,0806 m)
= + (10)(0,00318)
2 × (94458,21 kPa) × (0,8) − 1,2 × (123,0805 kPa)
= 0,03789 m = 1,4917 in
Daya Clarifier
P = 0,006 D2 (Ulrich, 1984)
dimana: P = daya yang dibutuhkan, kW
Sehingga, P = 0,0078 × (1,0806)2 = 0,0070 kW = 0,0100 hp
V=
1
πD 2 H
4
4
1,1082 m 3 = πD 2 D
1
4 3
1,1082 m 3 = πD 3
1
3
Maka: D = 1,0192 m
H = 3,0577 m
c. Diameter dan tinggi tutup
× 1,0192 = 0,2548 m
1
Tinggi tutup =
4
Tinggi tangki total = 3,0577 + 2(0,2548) = 3,5672 m
d. Tebal shell dan tutup tangki
× 3,5672 = 0,7644 m
1
Tinggi penyaring =
4
× 3,0577 m = 1,9158 m
0,6944 m 3
Tinggi cairan dalam tangki =
1,1082 m 3
= 18,6940 kPa
Ppenyaring = ρ×g×l
= 7,4589 kPa
Faktor kelonggaran = 5%
Allowable stress (S) = 13700 psia = 94458,21 kPa (Peters, et.al., 2004)
t= + nC
PD
2SE − 1,2P
(133,8518 kPa) × (1,0192 m)
= + (10 × 0,0032)
2 × (94458,21 kPa) × (0,8) − 1,2 × (133,8518 kPa)
= 0,0380 m = 1,4968 in
Kondisi operasi:
Temperatur = 300C
Tekanan = 1 atm
Laju massa air = 2760,4170 kg/jam
Densitas air = 995,68 kg/m3 (Geankoplis, 1997)
Kebutuhan perancangan = 3 jam
Faktor keamanan = 20%
Desain Tangki
a. Volume tangki
2765,4170 kg/jam × 3 jam
Volume air, Va = 3
= 8,3322 m3
995,68 kg/m
Volume tangki, Vt = 1,2 × 8,3322 m3 = 9,9987 m3
b. Diameter tangki
Direncanakan perbandingan diameter dengan tinggi silinder, D : H = 2 : 3
V=
1
πD2 H
4
3
9,9987 m3 = πD2 D
1
4 2
9,9987 m3 = πD3
3
8
Maka, D = 2,04 m
H = 3,06 m
× 3,06 m = 2,5502 m
8,3322 m 3
Tinggi air dalam tangki =
9,9987 m 3
= 24,8838 kPa
Faktor kelonggaran = 5%
Allowable stress (S) = 13700 psia = 94458,21 kPa (Peters, et.al., 2004)
t= +nC
PD
2SE − 1,2P
(135,5192 kPa) × (2,04 m)
= + (10 × 0,0032)
2 × (94458,21 kPa) × (0,8) − 1,2 × (135,5192 kPa)
= 0,0441 m = 1,7391 in
Desain Tangki
a. Diameter tangki
0,0161 kg/hari × 90 hari
Volume larutan, Vl =
0,05 × 1028,86 kg/m 3
= 0,0339 m3
V=
1
πD2 H
4
3
0,0407 m3 = πD2 D
1
4 2
0,0407 m3 = πD3
3
8
Maka: D = 0,33 m
H = 0,43 m
b. Tebal Dinding Tangki
× 0,43 m = 0,36 m
0,0339 m 3
Tinggi larutan H2SO4 dalam tangki =
= 3,6488 kPa
Faktor kelonggaran = 5 %.
Allowable stress (S) = 13700 psia = 94458,21 kPa (Peters, et.al., 2004)
t= + nC
PD
2SE − 1,2P
= + (10 × 0,0032)
(110,2225 kPa) (0,33 m)
2(94458,21kPa)(0,8) − 1,2(110,2225 kPa)
= 0,0334 m = 1,3149 in
c. Daya Pengaduk
Jenis pengaduk : flat 6 blade turbin impeller
E/Da = 1 ; E = 0,1086 m
Bilangan Reynold:
ρ N (D a )2
N Re = (Geankoplis, 1997)
μ
N Re =
(66,2801)(1) (0,3562)2 = 679,0473
0,012
Untuk NRe < 10000, maka perhitungan dengan pengadukan menggunakan rumus:
K L .n 2 .Da µ
P=
3
(McCabe,1999)
gc
KL = 71 (McCabe,1999)
P= ×
71(1 put/det) 2 .(0,3562 ft) 3 (66,2801 lbm/ft ) 1hp
2
32,174 lbm.ft/lbf.det 550 ft.lbf/det
= 0,0014 hp
0,0014
Daya motor penggerak = = 0,0018 hp
0,8
Kondisi operasi:
Temperatur = 30oC
Tekanan = 1 atm
Laju massa air = 2765,4170 kg/jam
Densitas air = 995,68 kg/m3 (Geankoplis, 1997)
Kebutuhan perancangan = 1 jam
Faktor keamanan = 20%
= 7,4354 kPa
Faktor kelonggaran = 5%
Allowable stress (S) = 13700 psia = 94458,21 kPa (Peters, et.al., 2004)
t= + nC
PD
2SE − 1,2P
= + (10 × 0,0032)
(114,1984 kPa) (0,6069 m)
2(94458,21 kPa)(0,8) − 1,2(114,1984 kPa)
= 0,0349 m = 1,3758 in
Tutup terbuat dari bahan yang sama dengan dinding tangki dan ditetapkan tebal tutup
1 ½ in.
Data:
Desain Tangki
a. Diameter tangki
(0,0365 kg/jam)(24 jam/hari)(60 hari)
Volume larutan, V1 = 3
= 0,0505 m3
(0,04)(1039,76 kg/m )
Volume tangki = 1,2 × 0,0505 m3 = 0,0606 m3
Ditetapkan perbandingan tinggi tangki dengan diameter tangki D : H = 2 : 3
V=
1
πD2 H
4
3
0,0606 m3 = πD2 D
1
4 2
0,0606 m3 = πD3
3
8
Maka: D = 0,37 m
H = 0,47 m
b. Tebal dinding tangki
× 0,56 m = 0,47 m
0,0505 m 3
Tinggi larutan NaOH dalam tangki =
0,0606 m 3
Tekanan hidrostatik: Phid = ρ × g × h
Allowable stress (S) = 13700 psia = 94458,21 kPa (Peters, et.al., 2004)
t= + nC
PD
2SE − 1,2P
= + (10 × 0,0032)
(111,3669 kPa) (0,40 m)
2(87218,714 kPa)(0,8) − 1,2(111,3669 kPa)
= 0,0336 m = 1,3298 in
c. Daya pengaduk
Jenis pengaduk : flat 6 blade turbin impeller
E/Da = 1 ; E = 0,1240 m
ρ N (D a )2
N Re = (Geankoplis, 1997)
μ
N Re =
(94,7662)(1) (0,4068)2 = 53727,4970
0,0004
Untuk NRe > 10000, maka perhitungan dengan pengadukan menggunakan rumus:
P=
K T .n 3 .D a ρ
5
(McCabe,1999)
gc
KT = 6,3 (McCabe,1999)
P= ×
6,3.(2 put/det)3.(0,4069 ft)5 (94,7662 lbm/ft3 ) 1hp
2
32,174 lbm.ft/lbf.det 550 ft.lbf/det
= 0,0663 hp
0,0890
Daya motor penggerak = = 0,0829 hp
0,8
= 7,4321 kPa
Faktor kelonggaran = 5%
Allowable stress (S) = 13700 psia = 94458,21 kPa (Peters, et.al., 2004)
t= + nC
PD
2SE − 1,2P
= + (10 × 0,0032)
(114,1949 kPa) (0,6096 m)
2(94458,21kPa)(0,8) − 1,2(114,1949 kPa)
= 0,04748 m = 1,8692 in
Tutup terbuat dari bahan yang sama dengan dinding tangki dan ditetapkan tebal tutup
2 in.
Desain Tangki
a. Diameter tangki
V=
1
πD 2 H
4
3
0,0167 m3 = πD 2 D
1
4 2
0,0167 m3 = πD3
3
8
Maka: D = 0,24 m
H = 0,36 m
× 0,36 m = 0,30 m
0,0139 m 3
Tinggi larutan NaOH dalam tangki =
0,0167 m 3
Tekanan hidrostatik: Phid = ρ × g × h
= 3,7741 kPa
Faktor kelonggaran = 5 %.
Allowable stress (S) = 13700 psia = 94458,21 kPa (Peters, et.al., 2004)
t= + nC
PD
2SE − 1,2P
= + (10 × 0,0032)
(110,3541 kPa) (0,24 m)
2(94458,21 kPa)(0,8) − 1,2(110,3541 kPa)
= 0,0329 m = 1,2983 in
c. Daya Pengaduk
Jenis pengaduk : flat 6 blade turbin impeller
E/Da = 1 ; E = 0,0807 m
Bilangan Reynold:
ρ N (D a )2
N Re = (Geankoplis, 1997)
μ
(79,4088)(2) (0,2649 ) 2
N Re = = 16631,4386
0,00067
P= T
K .n 3 .D a ρ
5
(McCabe,1999)
gc
KT = 6,3 (McCabe,1999)
P= ×
6,3.(2 put/det)3.(0,2649 ft)5 (79,4088 lbm/ft3 ) 1hp
2
32,174 lbm.ft/lbf.det 550 ft.lbf/det
= 0,0095 hp
0,0095
Daya motor penggerak = = 0,0118 hp
0,8
Kondisi operasi:
Temperatur = 300C
Tekanan = 1 atm
Laju massa air = 862,1291 kg/jam
Densitas air = 995,68 kg/m3 (Geankoplis, 1997)
Kebutuhan perancangan = 24 jam
Faktor keamanan = 20%
Desain tangki
a. Volume tangki
862,1291 kg/jam × 24 jam
Volume air, Va = 3
= 20,7809 m3
995,68 kg/m
V=
1
πD2 H
4
3
24,9370 m3 = πD2 D
1
4 2
24,9370 m3 = πD3
3
8
Maka, D = 2,77 m
H = 3,32 m
× 3,32 m = 2,7667 m
20,7809 m 3
Tinggi air dalam tangki =
24,9370 m 3
c. Tebal tangki
Tekanan hidrostatik: Ph = ρ×g×h
= 26,9965 kPa
Allowable stress (S) = 13700 psia = 94458,21 kPa (Peters, et.al., 2004)
t= + nC
PD
2SE − 1,2P
(134,7376 kPa) × (3,00 m)
= + (10 × 0,0032)
2 × (94458,21 kPa) × (0,8) − 1,2 × (134,7376 kPa)
= 0,0490 m = 1,9245 in
Kondisi operasi:
Suhu air masuk menara (TL2) = 550C = 1310F
Suhu air keluar menara (TL1) = 280C = 82,40F
Suhu udara (TG1) = 280C = 82,40F
Dari Gambar 12-14, Perry (1999) diperoleh suhu bola basah, Tw = 770F.
Dari kurva kelembaban, diperoleh H = 0,02 kg uap air/kg udara kering.
Dari Gambar 12-14, Perry (1999) diperoleh konsentrasi air = 2,3 gal/ft2⋅menit
Densitas air (550C) = 993,6067 kg/m3 (Geankoplis, 1997)
Laju massa air pendingin = 21720,2847 kg/jam
Laju volumetrik air pendingin = 21720,2847 / 993,6067 = 21,8600 m3/jam
Kapasitas air, Q = 21,8600 m3/jam × 264,17 gal/m3 / 60 menit/jam
= 96,2461 gal/menit
Faktor keamanan = 20%
Luas menara, A = 1,2 × (kapasitas air/konsentrasi air)
= 1,2 × (96,2461 gal/menit/2,3 gal/ft2.menit)
= 1,0777 kg/s.m2
Perbandingan L : G direncanakan = 5 : 6
Sehingga laju alir gas tiap satuan luas (G) = 1,0777 kg/s.m2
500
450
400
E ntalphy Hy [J /kg x10 3]
350
300
150
100
50
0
0 10 20 30 40 50 60 70
T e m pe ra tur ( C )
Gambar D.2 Grafik Entalpi dan Temperatur Cairan pada Cooling Tower (CT)
∫
Hy
2
dHy
M.kG.a.P Hy Hy * − Hy
Ketinggian menara, z = G . (Geankoplis, 1997)
1
0.1
0.09
0.08
0.07
1/(Hy*-Hy) x E -03
0.06
0.05
0.04
0.03
0.02
0.01
0
60 80 100 120 140 160 180 200 220 240
Hy x E-03
Luasan daerah di bawah kurva dari Hy = 79,2128 sampai 214871,6 pada Gambar
∫
Hy 2
dHy
Hy * − Hy
D.3 adalah = 5,0279
Hy1
= 15,2818 m
Perhitungan:
a. Ukuran tangki
2765,4170 kg/jam × 24 jam
Volume air, Va = 3
= 66,6580 m3
995,68 kg/m
V=
1
πD 2 H
4
3
79,9896 m 3 = πD 2 D
1
4 2
79,9896 m 3 = πD 3
3
8
Maka: D = 4,08 m
H = 6,12 m
× 6,12 m = 5,1003 m
66,6580
Tinggi cairan dalam tangki =
79,9896
× 4,08 m = 1,02 m
1
Tinggi tutup = (Brownell,1959)
4
c. Tebal tangki
Tekanan hidrostatik
P = ρ×g×h
= 49,7676 kPa
Faktor kelonggaran = 5%
Allowable stress (S) = 13700 psia = 94458,21 kPa (Peters, et.al., 2004)
= + (10 × 0,0032)
(158,6472 kPa) (4,08 m)
2(94458,21 kPa)(0,8) − 1,2(158,6472 kPa)
= 0,06 154 m = 2,4228 in
Tutup terbuat dari bahan yang sama dengan dinding tangki dan ditetapkan tebal
tutup 2 1/2 in.
- Panjang tube = 30 ft
- Diameter tube = 3 in
- Luas permukaan pipa, a’ = 0,9170 ft2 / ft (Kern, 1965)
Sehingga jumlah tube:
(617,9231 ft 2 )
30ft × 0,9170 ft 2 /ft
A
L × a'
Nt = =
Nt = 22,4618
Nt = 22 buah
(11,6262)(3,42)
= = 2,85 m
(13,9515)
Tebal Dinding Tangki
Tekanan hidrostatik
Faktor kelonggaran = 5 %.
Allowable stress (S) = 13700 psia = 94458,21 kPa (Peters, et.al., 2004)
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi:
- Temperatur = 300C
- Densitas air (ρ) = 995,68 kg/m3 = 62,1599 lbm/ft3 (Geankoplis, 1997)
- Viskositas air (µ) = 0,8007 cP = 0,00054 lbm/ft⋅jam (Geankoplis, 1997)
Laju alir massa (F) = 2765,4170 kg/jam = 1,9082 lbm/detik
Desain pompa
Q 0,0272 ft 3 /s
Kecepatan linier: v = = = 2,6196 ft/s
A 0,0104 ft 2
ρ×v×D
Bilangan Reynold : NRe =
μ
= 34803,9310
A v2
1 Sharp edge entrance: hc = 0,5 1 − 2
A1 2α
= 1,7159 ft.lbf/lbm
v2 2,6196 2
2 elbow 90°: hf = n.Kf. = 2(0,75) = 0,1599 ft.lbf/lbm
2.g c 2(32,174)
v2 2,6196 2
2 check valve: hf = n.Kf. = 1(2) = 0,2132 ft.lbf/lbm
2.g c 2(32,174)
(70)(. 2,6196 )
(0,1149).2.(32,174)
ΔL.v2
2
= 1 (1 − 0)
A v2
= n 1 − 1
2(1)(32,174)
2
2,6196 2
A 2 2.α.αc
2
1 Sharp edge exit: hex
= 0,1066 ft.lbf/lbm
( )
Dari persamaan Bernoulli:
v 2 − v1 + g(z 2 − z1 ) + 2 1 + ∑ F + Ws = 0
1 2 2 P −P
(Geankoplis,1997)
2α ρ
dimana : v1 = v2
P1 = P2
∆Z = 50 ft
maka : 0 +
32,174ft/s 2
(50 ft ) + 4,0132 + Ws = 0
32,174ft.lbm/lbf.s 2
Ws = -54,0132 ft.lbf/lbm
Ws = - η × Wp
–54,0132 = –0,8 × Wp
Wp = 67,5165 ft.lbf/lbm
Daya pompa : P = m × Wp
Jumlah : 1 unit
Jumlah unit 1
Spesifikasi Pipa
Do 0,1227 ft 1,4727 In
Schedul number 40
Ukuran nominal 1 ¼ in
Nre 34803,9310
Dari geankoplis
Perhitungan ekivalensi
delta Z 30 ft
Ws 39,5214 ft lbf/lbm
Efisiensi 0,8
P1 1 atm
P2 1 atm
Beda tekanan 0
Jumlah : 1 unit
Jumlah unit 1
Spesifikasi Pipa
Do 0,0472 ft 0,5675 in
Schedul number 40
Nre 17404378,11
Dari geankoplis
Perhitungan ekivalensi
delta Z 30 ft
Ws 23,4549 ft lbf/lbm
Efisiensi 0,8
P1 1 atm
P2 1 atm
Beda tekanan 0
Jumlah : 1 unit
Jumlah unit 1
Spesifikasi Pipa
Do 0,0002 ft 0,0024 In
Schedul number 40
Nre 309,5708
Dari geankoplis
Perhitungan ekivalensi
delta Z 20 ft
Ws 20,0000 ft lbf/lbm
Efisiensi 0,8
P1 1 atm
Beda tekanan 0
Jumlah : 1 unit
Jumlah unit 1
Spesifikasi Pipa
Do 0,1227 ft 1,4727 in
Schedul number 40
Ukuran nominal 1 ¼ in
Nre 34803,9312
Dari geankoplis
Perhitungan ekivalensi
delta Z 20 ft
Ws 34,7882 ft lbf/lbm
Efisiensi 0,8
P1 1 atm
P2 1 atm
Beda tekanan 0
Jumlah : 1 unit
Jumlah unit 1
Spesifikasi Pipa
Do 0,1227 ft 1,4727 in
Schedul number 40
Ukuran nominal 1 ¼ in
Nre 34803,9312
Dari geankoplis
Perhitungan ekivalensi
delta Z 30 ft
Ws 32,0223 ft lbf/lbm
Efisiensi 0,8
P1 1 atm
P2 1 atm
Beda tekanan 0
Jumlah : 1 unit
Jumlah unit 1
Spesifikasi Pipa
Do 0,0677 ft 0,8128 in
Schedul number 40
Ukuran nominal ½ in
Nre 20739,8688
Dari geankoplis
Perhitungan ekivalensi
delta Z 30 ft
Ws 33,5308 ft lbf/lbm
Efisiensi 0,8
P1 1 atm
P2 1 atm
Beda tekanan 0
Jumlah : 1 unit
Jumlah unit 1
Spesifikasi Pipa
Do 0,0831 ft 0,9981 in
Schedul number 40
Nre 24541,9617
Dari geankoplis
Perhitungan ekivalensi
delta Z 20 ft
Ws 25,6031 ft lbf/lbm
Efisiensi 0,8
P2 1 atm
Beda tekanan 0
Pemilihan Pompa ¼ Hp
Jumlah : 1 unit
Jumlah unit 1
Spesifikasi Pipa
Do 0,0726 ft 0,8718 in
Schedul number 40
Ukuran nominal 1 in
Nre 18161,3000
Dari geankoplis
Perhitungan ekivalensi
delta Z 20 ft
Ws 56,0424 ft lbf/lbm
Efisiensi 0,8
P1 1 atm
P2 1 atm
Beda tekanan 0
Jumlah : 1 unit
Jumlah unit 1
Spesifikasi Pipa
Do 4,22E-05 ft 0,0005 in
Schedul number 40
Nre 0,0129
Dari geankoplis
Perhitungan ekivalensi
delta Z 20 ft
Ws 20 ft lbf/lbm
Efisiensi 0,8
P1 1 atm
P2 1 atm
Beda tekanan 0
Jumlah : 1 unit
Jumlah unit 1
Spesifikasi Pipa
Do 0,0677 ft 0,8128 in
Schedul number 40
Ukuran nominal ½ in
Nre 20739,8668
Dari geankoplis
Perhitungan ekivalensi
delta Z 20 ft
Ws 23,0952 ft lbf/lbm
Efisiensi 0,8
P1 1 atm
P2 1 atm
Beda tekanan 0
Jumlah : 1 unit
Jumlah unit 1
Do 0,0001 ft 0,00124 in
Schedul number 40
Nre 0,0011
Dari geankoplis
Perhitungan ekivalensi
delta Z 20 ft
Ws 20,0000 ft lbf/lbm
Efisiensi 0,8
P1 1 atm
P2 1 atm
Jumlah : 1 unit
Jumlah unit 1
Spesifikasi Pipa
Do 0,0677 ft 0,8128 in
Schedul number 40
Ukuran nominal ½ in
Nre 20739,8668
Dari geankoplis
Perhitungan ekivalensi
delta Z 20 ft
Ws 44,098 ft lbf/lbm
Efisiensi 0,8
P1 1 atm
P2 1 atm
Beda tekanan 0
Jumlah : 1 unit
Jumlah unit 1
Spesifikasi Pipa
Do 4,98E-07 ft 5,87E-06 in
Schedul number 40
Nre 0,0002
Dari geankoplis
Perhitungan ekivalensi
delta Z 20 ft
Ws 20,0000 ft lbf/lbm
Efisiensi 0,8
P1 1 atm
P2 1 atm
Beda tekanan 0
Jumlah : 1 unit
Jumlah unit 1
Spesifikasi Pipa
Do 0,0726 ft 0,8717 in
Schedul number 40
Nre 18161,3250
Dari geankoplis
Perhitungan ekivalensi
delta Z 20 ft
Ws 56,0424 ft lbf/lbm
Efisiensi 0,8
P1 1 atm
P2 1 atm
Beda tekanan 0
Jumlah : 1 unit
Jumlah unit 1
Do 0,3103 ft 3,7237 in
Schedul number 40
Nre 106393,3095
Dari geankoplis
Perhitungan ekivalensi
delta Z 30 ft
Ws 35,5481 ft lbf/lbm
Efisiensi 0,8
P1 1 atm
P2 1 atm
Pemilihan Pompa 1 ½ Hp
Jumlah : 1 unit
Jumlah unit 1
Spesifikasi Pipa
Do 0,1242 ft 1,4905 in
Schedul number 40
Nre 26238,9844
Dari geankoplis
Perhitungan ekivalensi
delta Z 30 ft
Ws 30,7341 ft lbf/lbm
Efisiensi 0,8
P1 1 atm
P2 1 atm
Beda tekanan 0
Pemilihan Pompa ¼ Hp
Biaya tanah pada lokasi pabrik di daerah sungai Brantas Gresik Jawa Timur
berkisar Rp 1.200.000,-/m2. (www.berandakawasan.wordpress.com,2009)
1 20 1250000 25.000.000
Pos keamanan
2 130 1250000 162.500.000
Areal bahan baku
3 100 500000 500.000.000
Parkir
4 100 250000 50.000.000
Taman
X Ix
Cx = Cy 2
m
X1 I y
koefisien korelasi:
[n ⋅ ΣX i ⋅ Yi − ΣX i ⋅ ΣYi ]
(n ⋅ ΣX i 2 − (ΣX i )2 )× (n ⋅ ΣYi 2 − (ΣYi )2 )
r= (Montgomery, 1992)
koefisien korelasi:
≈ 0,9808 = 1
X = variabel tahun ke n – 1
(n ⋅ ΣX i Yi ) − (ΣX i ⋅ ΣYi )
b=
(n ⋅ ΣX i 2 ) − (ΣX i )2
ΣYi. ΣXi 2 − ΣXi. ΣXi.Yi
a =
n.ΣXi 2 − (ΣXi) 2
Maka :
b = 16 .( 31612010,5) – (31912)(15846,4)
= 18,7226
= -36351,9196
Y=a+b⋅X
Y = 18,7226X – 36351,9196
Y = 1299,32
Jan,2002
P-82
103 2
10-1 1 10 10 103
Capacity, m3
Gambar E.1 Harga Peralatan untuk Tangki Penyimpanan (Storage) dan Tangki
Pelarutan.(Peters et.al., 2004)
Indeks harga tahun 2011 (Ix) adalah 1299,32. Maka estimasi harga tangki untuk (X2)
249,4352 m3 adalah :
Cx = US$ 6700 ×
0 , 49
249,4352 1299,32
x
1 1102,5
Cx = US$ 118,011,-
Cx = Rp 1.035.497.659,-/unit
m, dengan tinggi kolom 11,8778 m dengan banyaknya tray dalam kolom sebanyak
29 buah. Dari Gambar LE.2, didapat bahwa untuk spesifikasi tersebut didapat harga
peralatan pada tahun 2002 (Iy= 1102,5) adalah US$ 30.000,-.Maka harga sekarang
(2011) adalah :
Gambar E.2 Harga Peralatan untuk Kolom Distilasi. Harga Tidak Termasuk Trays,
Packing, atau Sambungan. (Peters et.al., 2004)
1299,32
Cx,kolom = US$ 30.000 x x (Rp 8.800)/(US$ 1)
1102,5
Cx = US$ 35.356,-
Gambar E.3 Harga Tiap Tray dalam Kolom Distilasi. Harga Termasuk Tanggul,
Permukaan Saluran Limpah, Saluran Uap dan Bagian Struktur Lainnya
0 ,86
0,5556 1299,32
Cx,tray = 29 x US$ 500 x x x (Rp 8.800)/(US$ 1)
1 1102,5
Cx,tray = Rp 90.716.221,-
= Rp 311.130.567,- + Rp 90.716.221,-
= Rp 401846788,-
Untuk harga alat impor sampai di lokasi pabrik ditambahkan biaya sebagai berikut:
- Biaya transportasi = 5%
- Biaya asuransi = 1%
- Bea masuk = 15 % (Rusjdi, 2004)
- PPn = 10 % (Rusjdi, 2004)
- PPh = 10 % (Rusjdi, 2004)
- Biaya gudang di pelabuhan = 0,5 %
- Biaya administrasi pelabuhan = 0,5 %
- Transportasi lokal = 0,5 %
- Biaya tak terduga = 0,5 %
Total = 43 %
Untuk harga alat non impor sampai di lokasi pabrik ditambahkan biaya sebagai
berikut:
12 Tray 29 I 73.777.426
3.128.146
1 NI
32 P-322 (Pompa Disk centrifuge) 21.253.913
21.253.913
1 NI
33 P-335 (Pompa Accumulator) 19.598.618
19.598.618
1 NI
34 P-336 (Pompa Kondensor) 17.912.178
17.912.178
1 NI
36 P-339 (Pompa reboiler) 15.692.823
15.692.823
CT ( Menara Pendingin
1 I 96.325.700 96.325.700
6 Air)
TB ( Tangki Bahan
5 I 1.264.257.960 1.264.257.960
17 Bakar)
PU-01 (Pompa
1 NI 2.141.835 2.141.835
18 Screening)
PU-02 (Pompa
1 NI 2.141.835 2.141.835
19 Sedimentasi)
PU-08 ( Pompa ke
1 NI 1.603.037 1.603.037
25 menara Pendingin Air)
PU-09 ( Pompa ke
1 NI 1.000.000 1.000.000
26 Tangki Utilitas)
Import Rp 2.438.275.240
= Rp. 15.010.348.601,-
= Rp. 5.854.035.954,-
= Rp 15.010.348.601,- + Rp 5.854.035.954,-
= Rp 20.864.384.555,-
= Rp. 3.902.690.636,-
= Rp 3.002.069.720,-
= Rp 3.002.069.720,-
= 0,02 × 15.010.348.601,-
Mitsubishi
1
2 Direktur Pajero 430.000.000 430.000.000
Mobil pemadam
8 2 truk tangki 350.000.000 700.000.000
kebakaran
Total 5.670.000.000
Total MITL = A + B + C + D + E + F + G + H + I + J
= Rp 64.864.313.548,-
= Rp. 4.503.104.580,-
= Rp. 600.413.944,-
= Rp. 2.851.966.234,-
= Rp. 5.553.828.982,-
= Rp. 14.560.038.143,-
= Rp. 77.125.479.364,-
2. Modal Kerja
1. Asetilen (C2H2)
Kebutuhan = 108,5685 kg/jam = 287,9801 L/jam
2. Formaldehid (HCHO)
Kebutuhan = 626,3570 kg/jam
= Rp. 11.270.818.184,-
3. Katalis
= Rp. 21.200.594,-
= Rp. 1.095.536,-
= Rp 3.549.744,-
3. Kaporit
Kebutuhan = 0,0025 kg/jam
= Rp 331.649,-
4. H2SO4
Kebutuhan = 0,0161 kg/jam = 0,0088 L/jam
5. NaOH
Kebutuhan = 0,0438 kg/jam
= Rp 1.126.834,-
6. Solar
Kebutuhan = 346,5786 L/jam
= Rp 18.830.031.232,-
Total biaya persediaan bahan baku proses dan utilitas selama 1 tahun
(330 hari) adalah = Rp 206.755.954.701,-
Total biaya persediaan bahan baku proses dan utilitas selama 1 bulan
(30 hari) adalah = Rp 206.755.954.701,-/12 = Rp. 17.229.662.892,-
= Rp 549.482.948,-
= Rp 1.150.089.711,-
= 0,08 × Rp 77.125.479.364,-
= Rp 6.170.038.349,-
PD = × HPT
IP
12
Penjualan :
= Rp 335.161.523.363,-
× Rp 335.161.523.363,-
1
Piutang Dagang =
12
= Rp 27.930.126.947,-
= 0,6 × Rp 135.394.622.028,-
= Rp. 81.236.773.217,-
= 0,4 × Rp 135.394.622.028,-
= Rp 54.157.848.811,-
= Rp 7.692.761.272,-
= Rp 7.311.309.590`,-
Tabel E.9 Aturan depresiasi sesuai UU Republik Indonesia No. 17 Tahun 2000
Kelompok Harta Masa Tarif
Berwujud (tahun) (%) Beberapa Jenis Harta
I. Bukan Bangunan
1.Kelompok 1 4 25 Mesin kantor, perlengkapan, alat perangkat/
tools industri.
8 12,5 Mobil, truk kerja
2. Kelompok 2
16 6,25 Mesin industri kimia, mesin industri mesin
3. Kelompok 3
II. Bangunan
20 5 Bangunan sarana dan penunjang
Permanen
D = Px %
P = Harga peralatan
% = Tarif penyusutan
Tabel E.10 Perhitungan Biaya Depresiasi sesuai UURI No. 17 Tahun 2000
Umur
Komponen Biaya (Rp) Depresiasi (Rp)
(tahun)
TOTAL Rp 5.030.382.425
Untuk masa 4 tahun, maka biaya amortisasi adalah 25 % dari MITTL. sehingga :
= Rp 3.640.009.536,-
= Rp 5.030.382.452,- + Rp 3.640.009.536,-
= Rp 8.670.391.961,-
= Rp 2.086.438.445,-
2. Perawatan bangunan
Diperkirakan 10 % dari harga bangunan (Timmerhaus et al, 2004).
= Rp 1.006.750.000,-
3. Perawatan kendaraan
Diperkirakan 10 % dari harga kendaraan (Timmerhaus et al, 2004).
= Rp 390.269.063,-
5. Perawatan perpipaan
Diperkirakan 10 % dari harga perpipaan (Timmerhaus et al, 2004).
= Rp 900.620.916,-
= Rp 300,206,972,-
7. Perawatan insulasi
Diperkirakan 10 % dari harga insulasi (Timmerhaus et al, 2004).
= Rp 300.206.972,-
= Rp 45.031.046,-
= Rp 30.020.697,-
= Rp 15.425.095.873,-
= Rp 771.254.794,-
= Rp 193.952.868,-
= Rp 279.576.924,-
Yang menjadi objek pajak adalah perolehan hak atas tanah dan atas bangunan
(Pasal 2 ayat 1 UU No.20/00).
• Tanah Rp 6.000.000.000,-
• Bangunan Rp 9.657.500.000,-
= Rp 50.823.414.884,-
= 0,01 × Rp 206.755.954.701,-
= Rp 2.067.559.547,-
= 0,05 × Rp 22.743.155.751,-
= Rp 50.544.757.488,- + Rp 230.636.267.469,-
= Rp 281.181.024.957,-
= Rp 335.161.523.363,- - Rp 281.459.682.353,-
= Rp 53.701.841.011,-
= 0,005 x Rp 53.701.841.011,-
= Rp 268.509.205,-
Pengurangan bonus atas penghasilan bruto sesuai dengan UURI No. 17/00
Pasal 6 ayat 1 sehingga :
= Rp 53.433.331.806,-
- 10 % × Rp 50.000.000 = Rp 5.000.000,-
- 15 % × (Rp 100.000.000- Rp 50.000.000) = Rp 7.500.000,-
- 30% × (Rp 53.433.331.806,- – Rp 100.000.000) = Rp 15.999.999.542,-
= Rp 53.701.841.011,- – Rp 16.021.499.542,-
= Rp 37.420.832.264,-
× 100 %
Laba sebelum pajak
PM =
total penjualan
Rp 53.433.331.806,-
PM = x 100%
Rp 335.161.523.363,-
= 15,94 %
× 100 %
Biaya Tetap
Total Penjualan − Biaya Variabel
BEP =
Rp 50.823.414.884,-
BEP = x 100%
Rp 335.161.523.363,- - Rp 230.636.267.469,-
= 48,62 %
= 1.215,5774 ton/tahun
= Rp 162.965.907.227,-
× 100 %
Laba setelah pajak
ROI =
Total modal investasi
Rp 37.420.832.264,-
ROI = x 100%
Rp 135.394.622.028,-
= 27,64 %
1
POT = x 1 tahun
0,2764
× 100 %
Laba setelah pajak
RON =
Modal sendiri
Rp 37.420.832.264,-
RON = x 100%
Rp 81.236.773.217,-
RON = 46,06 %
Rp. 453.234.345,-
Rp 453.234.345,- − (-Rp 2. 982.051.016,-)
IRR = 39% + × (39% - 40%)
= 39,13%