Anda di halaman 1dari 11

KUALITAS KERTAS DARI KOMBINASI AMPAS TEBU DAN

DAUN PANDAN DURI DENGAN BAHAN PEREKAT PVAc


DAN TEPUNG UMBI SINGKONG

Diajukan sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada
Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

oleh :

NUR LAILI MIFTAKHURROHMAH


A420150128

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2019
i
ii
iii
KUALITAS KERTAS DARI KOMBINASI AMPAS TEBU DAN DAUN
PANDAN DURI DENGAN BAHAN PEREKAT PVAc DAN TEPUNG UMBI
SINGKONG

Abstrak
Ampas tebu dan daun pandan duri dapat digunakan sebagai bahan dalam pembuatan
kertas karena mengandung serat dan selulosa yang tinggi. Tujuan dalam penelitian
ini adalah untuk mengetahui uji sensoris kertas meliputi tekstur, kenampkan serat,
warna,dan daya terima. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen Rancangan
Acak Lengkap (RAL) dengan dua faktor perlakuan yaitu Faktor 1: Kombinasi ampas
tebu dan daun pandan duri (D).D1 = 50% : 50%, D2 = 30 % : 70%, D3 = 40 % : 60%.
Faktor 2 :Penambahan bahan perekat (N) N1 =PVAc 5% , N2 = Tepung umbi
singkong 5%. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah deskriptif
kualitatif. Hasil uji sensoris terhadap tekstur dan kenampakan serat paling kasar pada
perlakuan dengan konsentrasi ampas tebu dan daun pandan duri 40:60%
menggunkan bahan perekat tepung umb singkong, , sensori untuk warna kertas yang
paling menarik di dapat pada perlakuan dengan konsentrasi ampas tebu dan daun
pandan duri 30:70% menggunkan bahan perekat PVAc dan untuk daya terima
tertinggi di dapat pada perlakuan dengan konsentrasi ampas tebu dan daun pandan
duri 30:70% menggunkan bahan perekat PVAc. Terdapat Perbedaan Kualitas kertas
dari kombinasi bahan ampas tebu dan daun pandan duri dengan bahan perekat Pvac
dan tepung umbi singkong.
Kata kunci: ampas tebu, daun pandan duri, PVAc, tepung umbi singkong, kertas.

Abstract

Sugarcane pulp and pandan leaves can be used as material in paper making because
it contains high fiber and cellulose. The purpose of this study was to find out the
paper sensory test including texture, fiber appearance, color, and acceptability. This
study uses an experimental method Complete Random Design (CRD) with two
treatment factors, namely Factor 1: Combination of bagasse and pandan leaves thorn
(D). D1 = 50%: 50%, D2 = 30%: 70%, D3 = 40% : 60%. Factor 2: Add adhesive (N)
N1 = PVAc 5%, N2 = Cassava flour 5%. The data collection technique in this study
was qualitative descriptive. Sensory test results on the roughest texture and
appearance of fiber in the treatment with bagasse and pandan leaves spines
concentration 40: 60% using cassava flour umbilic adhesive, the most interesting
sensory for paper color can be treated with concentration of bagasse and pandan
leaves thorn 30: 70% using PVAc adhesive and for the highest acceptability can be
obtained with treatment with concentration of bagasse and pandan leaves thorn 30:
70% using PVAc adhesive. There is a difference in the quality of paper from a
combination of bagasse and thorny leaves with Pvac adhesives and cassava flour.
Keywords: bagasse, pandanus leaves, PVAc, cassava tuber flour, paper.

1
1. PENDAHULUAN
Kertas merupakan salah satu kebutuhan manusia yang sangat penting,sehingga
pemakaian kertas setiap harinya sangat besar. Kebutuhan kertas yang berjumlah
besar itu selain mendorong produksi kertas yang berlebih, ternyata juga
menimbulkan masalah-masalah lain seperti masalah lingkungan, seperti penebangan
pohon yang semakin hari semakin besar, penimbunan sampah, pencemaran air dan
udara. Pada saat ini kebutuhan kertas sebagian besar dipenuhi dari serat kayu. Bahan
baku kertas terdiri dari serat yang mengandung selulosa dan hemiselulos.Semakin
panjang serat, semakin kuat dan tahan kertas yang dihasilkan. Serat kayu yang
panjang ini terdapat pada pohon pinus. Sedang serat kayu yang pendek berguna
untuk kehalusan kertas, pohon jenis ini banyak terdapat di Indonesia. Selain serat
kayu, kertas juga dapat di buat dengan alternative lain seperti serat ampas tebu dan
serat pandan duri.
Ampas tebu merupakan limbah yang di dapat dari hasil perasan batang tebu .
secara umum ampas tebu mempunyai sifat serat yang hampir sama dengan sifat serat
kayu. Menurut data FAO (Food and Agricultural Organization) tahun 2006 tentang
negara – negara produsen tebu dunia, Indonesia menduduki peingkat ke- 11 dengan
produksi per tahun sekitar 25.500.00 juta ton, dimana 35% dari produksi tersebut
merupakan ampas tebu. Berdasarkan penelitian vitaloka (2017) , komponen utama
ampas tebu terdiri dari Abu sebanyak 3 %, Lignin 22 %, Selulosa 37 %, Sari 1 %,
Pentosan 27 %, dan Sio 3 % . Ampas tebu yang berlimpah dan memiliki kandungan
selulosa yang cukup tinggi ,sehingga memiliki potensi besar untuk di manfaatakan
sebagai pengganti serat kayu dalam pembuatan kertas.
Pandan duri termasuk golongan tumbuhan monokotil dari genus Pandanus.
Sebagian besar anggotanya merupakan tumbuh tersebar di daerah tropika, di tepian
pantai dan sungai-sungai. Umumnya daun pandan duri di manfaatkan sebagai bahan
baku pembuatan tikar atau anyaman.Dari hasil penelitian mengenai kandungan yang
terdapat pada pandan durin (Pandanus tectorius) yaitu kandungan lignin (18-22 %),
selulosa (83-88%), holoselulosa (37-76 %), kadar air berkisar 7-9 % (Ina Winarni
dan Totok K.Waluyo, 2006). Dengan kandungan yang dimiliki , daun pandan duri
memenuhi syarat bahan baku pembuatan kertas.

2
Penambahan perekat dalam pembuatan kertas juga di gunakan untuk
memperkuat ikatan kertas.Pada penelitian widiawati (2016) semakin homogen antara
perekat dan pulp maka akan menghasilkan ketahanan sobek dan tarik yang tinggi,
karena perekat akan mengisi ruang antar serat sehingga kertas menjadi kuat. Selain
PVAc bahan perekat yang bisa di gunakan dalam pembuatan kertas adalah tepung
umbi singkong. Tepung umbi singkong atau sering di sebut tepung tapioka adalah
tepung pati yang di ekstrak dari umbi singkong.
Metode yang digunakan dalam pembuatan pulp adalah proses delignifikasi
menggunakan pelarut NaoH dan etanol, penggunaan pelarut etanol merupakan
metode yang lebih ramah lingkungan. Menurut penelitian yang dilakukan oleh
Kurnia (2009) semakin meningkatnya konsentrasi etanol yang dilakukan pada larutan
pemasak, maka kandungan lignin yang hilang akan semakin banyak, sedangkan
selulosa tidak terdegradasi hingga konsentrasi etanol tertinggi yaitu 40%.

2. METODE
Penelitian ini di laksanakan di Laboratorium Biologi Universitas Muhammadiyah
Surakarta dan di laboratorium bagian LAS Balai Latihan Kerja Surakarta. Penelitian
di laksanakan pada bulan Maret-sampai bulan April 2019. Rancangan penelitian
yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua faktorial yaitu
perbandingan ampas tebu dan daun pandan duri dengan perekat PVAc dan tepung
umbi singkong.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.
Analisis data pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yaitu dilakdilakukan
dengan cara menganalisis hasil penghitungan dari nilai ketahanan tarik dan
ketahanan sobek, serta Tingkat kualitas kertas dengan uji organoleptik meliputi :
tekstur, kenampakan serat dan daya terima masyarakat.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1 Hasil Penelitian
Hasil penelitian dari uji sensoris di dapat kualitas yang berbeda setiap perlakuan
yang ada, dari 10 panelis yang terlibat untuk pengujian sensoris di dapat hasil
dalam
3
table 1 uji sensori kertas dari ampas tebu dan daun pandan duri dengan penambahan
bahan perekat PVAc dan tepung umbi singkong dengan perbandingan komposisi
bahan dan perbedaan bahan perekat. Panelis menilai pada kualitas tekstur,
kenampakan serat, warna dan daya terima.
Table 1. Data hasil pengujian sensoris kertas
Perlakuan Tekstur Kenampakan Warna Kesukaan
Serat
D1 N1 Cukup halus Cukup tampak Menarik Suka
D2 N1 Halus** Cukup tampak** Menarik** Suka**
D3 N1 Cukup halus Tampak Cukup menarik* Cukup suka
D1 N2 Cukup halus Cukup tampak Cukup menarik Suka
D2 N2 Cukup halus Tampak Cukup menarik Suka
D3 N2 Kasar* Tampak* Cukup menarik Cukup*

Keterangan
(*) : Nilai terkecil
(**) : Nilai tertinggi

Pada table 1 menunjukan bahwa hasil dari uji sensori untuk tekstur dan
kenampakan serat paling kasar pada perlakuan dengan konsentrasi ampas tebu dan
daun pandan duri 40:60% menggunkan bahan perekat tepung umb singkong
,sedangkan tekstur dan kenampakan serat paling halus di dapat pada perlakuan
dengan konsentrasi ampas tebu dan daun pandan duri 30:70% menggunkan bahan
perekat PVAc . Uji sensori untuk warna kertas yang paling menarik di dapat pada
perlakuan dengan konsentrasi ampas tebu dan daun pandan duri 30:70%
menggunkan bahan perekat PVAc, sedangkan pada perlakuan dengan konsentrasi
ampas tebu dan daun pandan duri 40:60% menggunkan bahan perekat PVAc
memiliki warna yang kurang menarik. Uji sensori untuk daya terima tertinggi di
dapat pada perlakuan dengan konsentrasi ampas tebu dan daun pandan duri 30:70%
menggunkan bahan perekat PVAc, sedangkan pada perlakuan dengan konsentrasi
ampas tebu dan daun pandan duri 40:60% menggunkan bahan perekat tepung umbi
singkong dengan nilai daya terima terendah.

4
3.2 Pembahasan
Hasil uji sensori yang akan menunjukkan hasil penilaian produk yang dilakukan oleh
10 penelis dari mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta dari berbagai
program studi. Berikut merupakan penjelasan tentang hasil uji kualitas sensoris kertas
seni dari ampas tebu dan daun pandan duri dengan bahan perekat PVAc dan tepung
umbi singkong.

Nilai Uji Sensoris


4.5
4
3.5
3 TEKSTUR
2.5 Kenampakan serat
2 Warna
1.5
Daya terima
1
0.5
0
D1N1 D2N1 D3N1 D1N2 D2N2 D3N2
Perlakuan
Gambar 1. Nilai Uji Sensoris

3.2.1 Warna
Penilaian panelis berdasarkan kriteria di dapat lima kategori antara lain, nilai sangat
tidak menarik, tidak menarik, cukup menarik, menarik, dan sangat menarik.
Penilaian warna paling tinggi di dapat pada perlakuan dengan perbandingan bahan
ampas tebu dan daun pandan duri sebanyak 30:70 % dengan menggunakan bahan
perekat PVAc. Sedangkan yang terendah pada perlakuan dengan perbandingan bahan
ampas tebu dan daun pandan duri sebanyak 40:60 % dengan menggunakan bahan
perekat PVAc. Warna di pengaruhi oleh larutan yang di gunakan dalam pemasakan ,
Hal ini dikarenakan lignin yang terkandung didalam ampas tebu dan daun pandan
duri akan semakin tinggi. Lignin yang terdapat dalam pulp maka akan semakin gelap
warna kertas dan sebaliknya jika kandungan ligninnya banyak terurai maka warna

5
kertas akan semakin terang dan terlihat menarik.Menurut Onggo (2000) Semakin
banyak dan tinggi konsentrasi etanol yang digunakan dalam pemasakan
menyebabkan warna kertas semakin cerah.

3.2.2 Tingkat Kesukaan atau Daya Terima Masyarakat


Pada penilaian hasil yang di dapat cukup beragam, karena di sesuaikan dengan selera
panelis. Semakin rendah nilai yang didapat maka daya terima juga semakin rendah
sedangkan semakin tinggi nilai yang di dapat maka semakin tinggi daya terima
masyarakat. Nilai tertinggi terdapat pada perlakuan dengan perbandingan bahan
ampas tebu dan daun pandan duri sebanyak 30:70 % dengan menggunkan bahan
perekat PVAc dengan hasil warna cukup menarik dengan tektur yang halus dan
kenampakan serat yang cukup sedikit sehingga daya terima masyarakat tinggi. Nilai
terendah terdapat pada perlakuan dengan perbandingan bahan ampas tebu dan daun
pandan duri sebesar 40:60% dengan menggunakan bahan perekat tepung umbi
singkong yang memiliki warna terlalu menarik dengan tekstur kasar dan kenampakan
serat yang begitu terlihat sehingga daya terima masyarakat cukup rendah. Pada
penilaian daya terima ini sangatlah relative, tetapi bisa di acu pada penilaian sensoris
lainnya seperti pada penilaian tekstur, kenampakan serat,dan warna, jika pada ke tiga
penilaian tersebut baik maka daya terima masyarakat juga baik.

4. PENUTUP
Pada uji sensori tekstur perlakuan tertinggi pada perlakuan dengan konsentrasi ampas
tebu dan daun pandan duri sebanyak 30:70 % dengan menggunkan bahan perekat
PVAc. Penilaian kenampakan serat tertinggi pada perlakuan dengan konsentrasi
ampas tebu dan daun pandan duri 30:70 % dengan menggunakan bahan perekat
PVAc. Penilaian warna tertinggi pada perlakuan dengan konsentrasi ampas tebu dan
daun pandan duri sebanyak 30:70 % dengan menggunakan bahan perekat PVAc.
Penilaian daya terima masyarakat tertinggi pada perlakuan dengan konsentrasi ampas
tebu dan daun pandan duri sebanyak 30:70 % dengan menggunkan bahan perekat
PVAc.
.

6
DAFTAR PUSTAKA

Agusoye,J.O.,dan Aigbodion,V.S. 2013. Bagasse Filled Recyled Polythylene Bio-


Composites : Morphological and Mechanical Properties Study. Results and
Physi, 3(1): 187-194.
Asngad, Aminah; Siti, Inna N ; Siska, Suci . 2016. Pemanfaatan Kulit Kacang Dan
Bulu Ayam Sebagai Bahan Alternatif Pembuatan Kertas Melalui Chemical
Pulping Dengan Menggunakan Naoh Dan CaO. Jurnal Bioeksperimen.
Volume 2 No. 1, ISSN 2460-1365.
FAO. 2006. Mayor Food And Agricultural Commodities And Procedures: Sugar
Cane2006,http://www.fao.org/es/ess/ top/commodity.html.
Kurnia, Tri Dewi; Wulandari, Ariza; dan Romy. 2009 .Pengaruh Temperatur, Lama
Pemasakan, Dan Konsentrasi Etanol Pada Pembuatan Pulp Berbahan Baku
Jerami Padi Dengan Larutan Pemasak Naoh-Etanol. Jurnal Teknik Kimia.
No. 3, Vol. 16.
Pitakasari, A. R. 2011. Perusahaan Tak Cemas Krisis Di Barat, Kebutuhan Pulp dan

Valencia, L.E.C., Alonso, E., Manzano, A., Pe´rez, J., Contreras, M.E., & Signoret,
C.2007. Improving the Compressive Strengths of Cold-Mix Asphalt Using
Asphalt Emulsion Modified by Polyvinyl Acetate. Construction and Building
Materials, 21, 583 – 589.
Zulferiyenni; Nawansih,Otik; dan Hidayat,Sri. 2009. Proses Pembuatan Pulp
Berbasis Ampas Tebu: Batang Pisang Dengan Metode Acetosolve. Jurnal
Teknologi Industri dan Hasil Pertanian .Volume 14, No. 1.

Anda mungkin juga menyukai