Riniaty Khairunisa
NIM : 2011012220022
PROGRAM STUDI KIMIA UNIVERSITAS
2023 LAMBUNG MANGKURAT
PENDAHULUAN
Latar Belakang
produksi utama produk olahan dari PT. Indah Kiat Pulp & Bahan Alternatif
yaitu kayu kayu berupa pulp Paper Tbk sebanyak berupa Kayu
dan kertas 118.000 ton tiap bulan Bangkal di hutan
atau lebih dari 1.2 juta Kalimantan Selatan
ton tiap tahun.
PENDAHULUAN
Landasan Teori
PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk merupakan salah satu industri besar yang
bergerak di bidang produksi kertas. Produk kertas yang dihasilkan oleh industri ini
memiliki kualitas terbaik dengan skala internasional. Kertas adalah bahan tipis
dan rata, yang dihasilkan dengan kompresi serat yang berasal dari pulp. Serat
yang digunakan biasanya adalah alami dan mengandung selulosa dan
hemiselulosa. Syarat utama bahan baku pulp dan kertas yaitu kadar selulosa dan
hemiselulosa yang tinggi. Kadar lignin dan ekstraktif yang rendah dapat
mempengaruhi rendemen dan warna kertas. Serat yang panjang dan dinding sel
agak tebal akan mempengaruhi kekuatan kertas.
METODE ANALISA
Kadar air pada kayu bangkal sebesar 11,11%, digunakan untuk memprediksi penggunaan bahan. Kadar ekstraktif yang rendah
sangat diharapkan dalam industri pulp dan kertas karena kadar ekstraktif yang tinggi dapat menimbulkan pitch, bercak-bercak
pada kertas, dan dapat menumpulkan alat-alat yang digunakan. Kemudian, dilihat dari komponen kimianya, kualitas pulp yang
akan dihasilkan dari kayu bangkal masih rendah dibandingkan kualitas pulp dan kertas yang diproduksi dari kayu jenis A.
mangium, sengon, dan E. urophylla. Namun kayu bangkal masih memungkinkan untuk dijadikan bahan baku pulp dan kertas.
PEMBAHASAN
DIMENSI SERAT
Pembahasan
Serat kayu bangkal termasuk serat yang panjang, karena lebih dari 1 mm. Serat yang panjang bagus untuk pulp dan kertas karena
mempengaruhi kekuatan kertas yang dihasilkan. Sifat kekuatan yang dipengaruhi oleh panjang serat adalah ketahanan tarik,
ketahanan lipat, dan ketahanan sobek. Diameter serat bangkal lebih kecil dari serat terap, namun diameter ini juga lebih besar dari
jenis kayu A. mangium. Diameter serat berpengaruh terhadap pembentukan lembaran, ikatan antar serat, dan kekuatan serat dalam
lembaran. Menurut Kasmudjo (1983), serat dengan diameter kecil dan berdinding tipis lebih baik sebagai bahan pulp karena
menghasilkan kertas yang lebih tipis dengan kekuatan yang lebih tinggi. Diameter lumen bangkal lebih kecil dari medang, balik
angin, dan dari jenis A. Mangium, E. urophylla, serta sengon. Diameter lumen digunakan untuk mengukur Muhsteph ratio yang
menunjukan halus kasarnya permukaan kertas yang akan dihasilkan. Adapun dinding sel bangkal 3,25 μm lebih tebal.
PEMBAHASAN
SPEKTROSKOPI INFRAMERAH
TRANSFORMASI FOURIER (FTIR)
Pembahasan
Kayu bangkal berdasarkan spektrumnya menunjukkan adanya kandungan lignin, hemiselulosa, dan selulosa. Nilai
gelombang ekstraktif tidak muncul pada uji FTIR, hal ini dikarenakan sampel yang digunakan sebagai sampel adalah
serbuk yang sudah bebas ekstraktif.
PEMBAHASAN
COLOUR CHANGE
Pembahasan
Pengukuran dilakukan pada sampel sebelum uji ekstraktif dan setelah uji ekstraktif kelarutan air dingin, air panas,
alkohol-benzene, NaOH 1%, dan kelarutan aceton. Hasil uji perubahan warna kayu bangkal dapat dilihat pada Tabel 6
di atas. Kecerahan (L*), merah hijau (a*), dan kuning biru (b*). Kertas HVS digunakan sebagai kontrol untuk
∆
menghitung nilai perubahan ( ) pada sampel kayu bangkal.
PEMBAHASAN
COLOUR CHANGE
Pembahasan
∆ ∆
Total perbedaan ( E) sampel awal sebelum ekstraksi dengan sampel setelah ekstraksi cukup tinggi. Nilai E
∆
ini didasarkan pada kontrol yaitu kertas HVS. Tingginya E menunjukkan besar tidaknya reaksi kimia yang
∆
terjadi sebelum dan sesudah ekstraksi. Nilai E kayu bangkal yang rendah dikarenakan warna sampel awal
serbuk kayu bangkal secara keseluruhan cerah kekuningan. Warna kayu sangat penting untuk pulp dan kertas,
karena semakin cerah warna kayu semakin bagus kualitas pulp dan kertas yang dihasilkan.
PENUTUPAN