Anda di halaman 1dari 9

PEMBUATAN KOMPOSIT LATEKS KARET ALAM-ARANG AKTIF

KULIT BUAH MAHONI-PASIR COR-SERAT IJUK SEBAGAI MEDIA


PENYARINGAN AIR SUNGAI KAMPAR
Riyani Angraini1*, T.Ariful Amri2, Ganis Fia Kartika3

1
Mahasiswa Program S1 Kimia
2
Dosen Bidang Kimia Fisik Jurusan Kimia
3
Dosen Bidang Kimia Analitik Jurusan Kimia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Kampus Bina Widya Pekanbaru, 28293, Indonesia
riyani.angraini98@gmail.com

ABSTRACT

Composite is a material composed of two or more materials with different phases, namely a
matrix and filler. The composite used in this research of natural rubber latex as a matrix,
activated charcoal from mahoganiy fruit skin, cast sand and palm fiber as a filler. Compiste
is made by varying the filler material : 100% activated charcoal (KA), 100% cast sand
(KP), 100% palm fibber (KI), 50% charcoal : 50% cast sand (KAP), 50% charcoal : 50%
palm fiber (KAI), 50% cast sand : 50% palm fiber (KPI) and 33,3% charcoal : 33,3% sand :
33,3% palm fiber (KAPI). Composite was applied to filter Kampar Kiri River Water in
Teratak Buluh Village. The results showed that analysis of color, pH, TDS dan TSS
parameters after filtering using composite, show that activated charcoal composite (KA)
can reduce color intensity by 94,28%, TDS 99,81%, TSS92,13% and can increase pH from
6,1 to be 6,7.

Keyword : activated charcoal, composite, filtration

ABSTRAK

Komposit merupakan material yang tersusun atas dua atau lebih material dengan fasa yang
berbeda yaitu matriks dan bahan pengisi. Material komposit yang digunakan pada
penelitian ini terdiri dari lateks karet alam sebagai matriks, arang aktif kulit buah mahoni,
pasir cor dan serat ijuk sebagai bahan pengisi. Pembuatan komposit dilakukan dengan
memvariasikan bahan pengisi 100% arang aktif (KA), 100% pasir cor (KP), 100% serat
ijuk (KI), 50% arang : 50% pasir cor (KAP), 50% arang : 50% ijuk (KAI), 50% pasir cor :
50% ijuk (KAI) dan 33,3% arang: 33,3% pasir : 33,3% ijuk (KAPI). Komposit
diaplikasikan untuk penyaringan air Sungai Kampar Kiri di Desa Teratak Buluh. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa analisis parameter warna, pH, TDS dan TSS setelah
penyaringan menggunakan komposit, menunjukkan komposit arang aktif (KA) mampu
menurunkan intensitas warna sebesar 94,28%, TDS 99,81%, TSS 92,13% dan dapat
meningkatkan pH dari 6,1 menjadi 6,7.

Kata kunci : arang aktif, komposit, penyaringan

PENDAHULUAN

Komposit merupakan material yang penambahan pasir cor dan arang aktif
tersusun atas dua atau lebih material cangkang kemiri yang diaktivasi
dengan fasa yang berbeda dan menggunakan kalium hidroksida (KOH)
menghasilkan material dengan sifat yang dengan variasi bahan pengisi 50% arang
baru (Handayani et al., 2018). Sifat dan aktif : 50% pasir cor ke dalam komposit
karakterisasi komposit ditentukan oleh arang-pasir (KAP) mampu menurunkan
material yang menyusun komposit yaitu intensitas warna sebesar 88,75%, TSS
matriks dan bahan pengisi (filler). Bahan 90%, TDS 63,9% dan meningkatkan pH
pengisi merupakan fase serat yang air dari 6,2 menjadi 7,02. Hal ini
berfungsi untuk menahan gaya yang membuktikan bahwa arang aktif dan pasir
bekerja pada komposit, sedangkan matriks cor berpotensi dijadikan sebagai bahan
berfungsi untuk melindungi dan mengikat pengisi dalam pembuatan komposit.
bahan pengisi. Hal ini yang menyebabkan Keuntungan menggunakan komposit
komposit memiliki struktur yang kuat dan dalam proses penyaringan air adalah
ringan (Anggraini, et al., 2014). struktur molekul yang dipisahkan tidak
Agnes (2017) dan Adryani (2020) mengalami perubahan dan tidak ada
melaporkan bahwa matriks karet alam dan penambahan zat kimia selama proses
bahan pengisi berupa arang aktif dan pasir pemisahan (Anggraini et al., 2014). Oleh
cor dapat dijadikan sebagai komposit karena itu, kajian pemanfaatan komposit
untuk penyaringan air. Berdasarkan untuk penyaringan air perlu ditingkatkan.
penelitian Agnes (2017), komposit karet Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
alam-arang aktif tongkol jagung-pasir cor efisiensi kinerja komposit lateks karet
yang diaplikasikan untuk penyaringan air alam-arang aktif kulit buah mahoni-pasir
gambut dapat menurunkan kandungan cor-serat ijuk pada proses penyaringan air
logam Fe sebesar 52,23%, mengurangi Sungai Kampar Kiri di Desa Teratak
intensitas warna sebesar 25,93% serta Buluh, terutama dalam mengurangi
dapat meningkatkan pH air gambut dari intensitas warna, TSS, TDS dan
5,3 menjadi 6,6. Menurut Adryani (2020) meningkatkan pH. Kualitas air Sungai
Kampar menurun disebabkan adanya UT 6060), spektrofotometer UV-Vis
aktivitas penduduk seperti mandi cuci (Genesys 10S) dan peralatan kaca lainnya.
kakus (MCK), pembuangan limbah Bahan yang digunakan dalam
industri dan limbah rumah tangga. penelitian ini adalah arang aktif kulit buah
Menurut Adryani (2020) kualitas air mahoni lolos teraktivasi kalium hidroksida
Sungai Kampar Kiri di Desa Teratak (Merck) 2%, pasir cor lolos ayakan ukuran
Buluh berdasarkan beberapa parameter, air 8 mesh, lateks karet alam cair dari kebun
Sungai Kampar tersebut memiliki karet Rimbo Panjang, Pekanbaru, serat
intensitas warna 125 TCU, TSS ijuk, air Sungai Kampar Kiri di Desa
70,8 mg.L-1 dan pH 6,2. Hasil tersebut Teratak Buluh, kertas saring Whatman 42,
belum memenuhi standar kualitas air aluminium foil, Aqua Demineralized
bersih berdasarkan PERMENKES RI (Akua DM) dan akuades.
No.416/MENKES/PER/IX/1990 tentang
“Syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas b. Pengambilan Sampel
Air” dan Peraturan Pemerintah RI No.82
Kulit buah mahoni didapat dari
Tahun 2001 tentang “Pengelolaan Kualitas
lingkungan Universitas Riau, Kampus
Air dan Pengendalian Pencemaran Air”
Bina Widya KM 12,5 Simpang Baru
yaitu maksimal intensitas warna
Pekanbaru. Lateks karet alam didapat dari
15 TCU, TSS 50 mg.L-1 dan pH 6,5-8,5.
Kebun petani Karet alam Rimbo Panjang,
Oleh karena itu dibutuhkan suatu
Pekanbaru. Sampel air sungai Kampar Kiri
penyaringan berpori yaitu komposit yang
di Desa Teratak Buluh.
diharapkan mampu memperbaiki kualitas
air Sungai Kampar Kiri di Desa Teratak
c. Pembuatan arang aktif kulit buah
Buluh.
mahoni
METODE PENELITIAN
Kulit buah mahoni dicuci hingga
a. Alat dan Bahan bersih dan dipotong kecil-kecil dengan
ukuran sekitar 2x2 cm. Kulit buah mahoni
Alat yang digunakan dalam dikering-anginkan selama 6-7 hari. Kulit
penelitian ini adalah konduktometer, buah mahoni dikarbonisasi pada suhu
ayakan 8, 100 dan 200 mesh, alat uji tekan 400oC selama 30 menit. Arang kulit buah
(Hung-Ta HT-8503), alat pengukur waktu, mahoni dihaluskan dan diayak dengan
desikator, furnace (Nabertherm GmbH), ayakan 100 mesh dan tertahan 200 mesh.
lumpang dan alu, kolom, neraca analitik Arang kulit buah mahoni diambil
(Kern ABJ-NM/ABS-N), pH meter (pHep 10g, kemudian direndam dengan aktivator
HANNA), oven (Thermo scientific heraeus kalium hidroksida (KOH) 2% (w/v)
sebanyak 100 mL ke dalam gelas kimia bahan pengisi berupa arang aktif kulit
250 mL, diaduk selama 15 menit dan buah mahoni, pasir cor serta serat ijuk.
Komposit kontrol terdiri atas gabungan
didiamkan selama 24 jam. Selanjutnya matriks lateks karet alam.
campuran disaring menggunakan kertas Komposit dibuat menggunakan
saring Whatman No.42 dan dicuci dengan metode mixing (pencampuran). Berat
akua DM sampai pH netral. Arang aktif bahan pengisi tiap komposit yang
dikeringkan dalam oven pada suhu 105 oC digunakan yaitu 5% dari berat total lateks
selama 2 jam dan dikalsinasi pada suhu karet alam. Komposit dibuat dengan
500oC selama 60 menit. Arang aktif kulit mencampurkan lateks karet alam cair
buah mahoni dilakukan karakterisasi kadar sebagai matriks dan bahan pengisi (arang
air dan kadar abu berdasarkan SNI 06- aktif kulit buah mahoni, pasir cor serta
3730-1995. serat ijuk). Campuran diaduk hingga
homogen sampai menjadi adonan.
d. Perlakuan awal pasir cor
Selanjutnya adonan dimasukkan ke dalam
Pasir cor dicuci dan dikering- cetakan bulat dengan diameter 3,5 cm dan
anginkan selama 2-3 hari. pasir cor diayak dijemur selama 1-2 jam hingga kering.
dengan ayakan 8 mesh dan dipanaskan Sampel dimasukkan ke dalam oven pada
pada suhu 105oC selama 1 jam. suhu 160oC selama 45 menit. Adapun
komposisi bahan komposit lateks karet
e. Pembuatan Komposit alam-arang aktif kulit buah mahoni-pasir
cor dan serat ijuk dapat dilihat pada
Komposit dibuat dalam bentuk uji
Tabel 1.
dan kontrol. Komposit uji terdiri atas
matriks berupa lateks karet alam dan
Tabel 1. Komposisi komposit lateks karet alam-arang aktif kulit buah mahoni-pasir cor-
serat ijuk
Berat Berat Berat Berat
Jenis % bahan pengisi
Keterangan Lateks Arang Pasir Ijuk
Komposit
Komposit (g) (g) (g) (g)
Arang Pasir Ijuk
KA Arang Aktif 100 0 0 5,0032 0,2514 0,0000 0,0000
KP Pasir Cor 0 100 0 5,0021 0,0000 0,2507 0,0000
KI Serat Ijuk 0 0 100 5,0071 0,0000 0,0000 0,2510
KAP Arang-Pasir 50 50 0 5,0017 0,1250 0,1250 0,0000
KPI Pasir-Ijuk 0 50 50 5,0024 0,0000 0,1250 0,1250
KAI Arang-Ijuk 50 0 50 5,0011 0,1250 0,0000 0,1250
KAPI Arang- 33,3 33,3 33,3 5,0016 0,0833 0,0833 0,0833
pasir-ijuk
f. Prosedur penyaringan air Sungai 3. Zat padat tersuspensi (Total
Kampar Kiri di Desa Teratak Buluh Suspended Solid atau TSS)

Proses penyaringan dilakukan Total Suspended Solid (TSS) diuji


dengan bantuan kolom yang memiliki menggunakan metode gravimetri. Uji
diameter 5 cm dan tinggi 50 cm. TSS secara gravimetri dilakukan dengan
Penyaringan dilakukan dengan cara mengambil sebanyak 25 mL sampel air
menyusun dan memadatkan komposit ke Sungai Kampar Kiri. Sampel air disaring
dalam kolom. Sampel air Sungai Kampar menggunakan kertas saring whatman
Kiri di Desa Teratak Buluh dibiarkan No.42. Filtrat ditampung ke dalam gelas
mengalir melewati komposit dan beaker. Kertas saring whatman No.42
filtratnya di tampung. yang berisi padatan yang tersuspensi
dikeringkan ke dalam oven 100 ±5οC
g. Analisis parameter air Sungai selama 1 jam dan didinginkan hingga
1. Warna berat konstan. Penentuan jumlah TSS
Analisis warna dilakukan dengan dapat dihitung menggunakan persamaan :
menggunakan spektrofotometer UV-Vis. TSS =
Panjang gelombang yang digunakan Keterangan :
adalah 455 nm. Alat dikalibrasi terlebih W1= Berat kertas saring sebelum
dahulu. Sampel air sungai Kampar di penyaringan (telah
Desa Teratak Buluh dimasukkan ke kering/konstan) (mg)
dalam kuvet. Intensitas warna yang telah W2 = Berat kertas saring ditambah residu
diukur dicatat. (mg).
2. Derajat Keasaman (pH)
4. Zat Padat Terlarut (Total Dissolved
Analisis derajat keasaman (pH) Solid atau TDS)
diukur menggunakan pH meter. pH meter
Filtrat hasil penentuan TSS diukur
dikalibrasi terlebih dahulu dengan larutan
TDSnya dengan menggunakan alat
penyangga pH 4, 7 dan 10. Elektroda
konduktometer. Alat konduktometer
dibilas dengan akuades dan dikeringkan.
dihidupkan dengan menekan tombol
Elektroda dicelupkan ke dalam sampel.
on/off. Elektroda dikalibrasi terlebih
pH dicatat ketika angka yang ditunjukkan
dahulu. Elektroda dicelupkan ke dalam
pH meter telah stabil.
sampel air sambil menekan tombol meas
untuk melakukan pengukuran nilai TDS.
Nilai TDS akan muncul di monitor alat
dalam satuan mg L-1 atau ppm. penentuan kadar abu bertujuan untuk
menentukan kandungan oksida logam
HASIL DAN PEMBAHASAN arang aktif. Berdasarkan Tabel 2. dapat
dilihat bahwa hasil kadar air dan kadar
Pembuatan arang aktif kulit buah
abu arang aktif kulit buah mahoni yang
mahoni
teraktivasi kalium hidroksida (KOH)
Arang aktif kulit buah mahoni telah memenuhi standar mutu arang aktif
diaktivasi menggunakan kalium berdasarkan SNI 06-3730-1995. Hasil
hidroksida (KOH 2%). Pemilihan KOH analisis kadar air pada penelitian ini yaitu
(kalium hidroksida) sebagai aktivator 2,1930%. Hal ini dikarenakan adanya
karena KOH berperan sebagai keberadaan aktivator KOH. KOH
dehydrating agent. KOH juga mencegah memiliki sifat higroskopis, sehingga
pembentukan tar, asam asetat, metanol KOH dapat menyerap molekul air yang
dan lain-lain (Atmayudha, 2007). Arang terkandung dalam arang aktif. Nilai kadar
aktif yang telah diaktivasi dicuci dengan abu yaitu 4,2278 %. Peningkatan kadar
aqua DM bertujuan untuk menghilangkan abu ini disebabkan oleh terbentuknya
sisa aktivator KOH dan zat-zat hasil garam-garam mineral pada saat proses
reaksi. Kalsinasi pada suhu 500oC selama karbonisasi maupun aktivasi kimia (Laos
1 jam bertujuan untuk menghilangkan dan Arkilaus, 2016).
oksida dari senyawa organik yang tidak
Pembuatan komposit lateks karet
hilang hanya dengan pemanasan pada
alam-arang aktif kulit buah mahoni-
suhu 105oC pada permukaan arang
pasir cor-serat ijuk
sehingga pori yang terbentuk akan
semakin banyak. Komposit lateks karet alam-arang
aktif kulit buah mahoni-pasir cor-serat
Karakterisasi arang aktif ulit buah
ijuk yang dibuat pada penelitian ini,
mahoni
berdasarkan jenis matriksnya termasuk ke
Tabel 2. Hasil karakterisasi kadar air dan dalam jenis komposit polimer, sedangkan
abu arang aktif kulit buah mahoni berdasarkan jenis bahan penguatnya
Hasil SNI 06- termasuk ke dalam jenis komposit serat
No Analisis
(%) 3730-1995 yaitu komposit arang aktif (KA) dan
1. Kadar air 2,1930 Maks 15,0 komposit serat ijuk (KI) dan komposit
2. Kadar abu 4,2278 Mak 10,0
partikel yaitu komposit pasir cor (KP).
Penentuan kadar air arang aktif Komposit dibuat dengan cara
bertujuan untuk mengetahui sifat menambahkan bahan pengisi sebanyak
higroskopis dari arang aktif, sedangkan 5% dari berat total lateks. Penambahan
bahan pengisi sebanyak 5% bertujuan Tabel 4. Hasil analisis air Sungai Kampar
untuk membuat komposit tidak Kiri setelah Penyaringan
mengalami kejenuhan (Rahmaniar, 2017). Menggunakan Komposit
Apabila komposit mengalami kejenuhan Setelah Penyaringan
maka akan menyebabkan lemahnya Parameter Menggunakan Komposit
KA KP KI KAI
interaksi antara matriks dengan bahan
Warna 16,0
pengisinya sehingga material komposit 4,00 10,60 7,00
(TCU) 0
tersebut mudah terdeformasi (Hildayati et Ph 6,70 4,98 4,20 4,08
al., 2009). Komposit dibuat dalam bentuk TSS 10,0 12,0
4,00 4,00
(mg.L-1) 0 0
bulat, hal ini bertujuan agar memudahkan
TDS
dalam penyusunan komposit ke dalam 0,13 0,24 0,95 0,65
(mg.L-1)
kolom.
Setelah Penyaringan Menggunakan
Analisis parameter air Sungai Kampar Komposit
Kiri di Desa Teratak Buluh KAP KPI KAPI Kontrol
Tabel 3. Hasil analisis air Sungai 10,30 8,30 16,00 11,60
4,02 4,20 4,01 6,60
Kampar Kiri di Desa Teratak 6,00 12,00 6,00 11,00
Buluh sebelum penyaringan 0,36 0,23 0,26 0,24
komposit
PERMENKES 1. Warna
RI No.416/
MENKES/PER/ Sebelum Berdasarkan Tabel 4. dapat dilihat
Parameter
IX/1990 dan PP Penyaringan bahwa intensitas warna air Sungai
No.82 Tahun
Kampar Kiri di Desa Teratak Buluh
2001
Warna setelah penyaringan menggunakan
15(1) 70 komposit mengalami penurunan.
(TCU)
pH 6,5-8,5(1) 6,1 Komposit yang memberikan kinerja
TSS (2)
50 50,87 terbaik yaitu komposit arang aktif (KA)
(mg.L-1)
TDS mampu menurunkan intensitas warna dari
1000(1) 68,50
(mg.L-1) 70 TCU menjadi 4 TCU dengan efisiensi
Keterangan : penurunan intensitas warna sebesar
1. PERMENKES RI No.416/MENKES/PER/IX/1990
94,28%. Nilai ini telah memenuhi
tentang “Syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas Air “.
2. Peraturan Pemerintah No.82 Tahun 2001
parameter kualitas air berdasarkan
tentang “Pengelolaan Kualitas Air dan PERMENKES RI No.416/MENKES/PER/IX/
Pengendalian Pencemaran Air”. 1990. Hal ini dikarenakan adanya senyawa-
senyawa organik dan ion ion metal seperti
besi dan mangan penyebab munculnya
warna di dalam air teradsorpsi ke dalam 4 mg.L-1 dengan efisiensi penurunan
pori-pori arang aktif. sebesar 92,13%. Nilai ini telah memenuhi
parameter kualitas air berdasarkan
1. Derajat Keasaman (pH) Peraturan Pemerintahan No.82 Tahun
2001.
Hasil analisis awal air Sungai
Kampar Kiri di Desa Teratak buluh
3. Zat padat terlarut (Total Dissolved
menunjukkan pH air yaitu 6,1. Derajat
Solid atau TDS)
keasaman air sungai setelah dilakukan
penyaringan menggunakan komposit Hasil analisis air Sungai Kampar
arang aktif (KA) mengalami peningkatan Kiri di Desa Teratak Buluh sebelum
dari 6,1 menjadi 6,7. Hal ini dikarenakan penyaringan yaitu sebesar 68,50 mg.L-1.
adanya pengaruh penambahan bahan Berdasarkan Tabel 4. komposit yang
pengisi berupa arang aktif lebih banyak mampu menurunkan nilai TDS terbaik
ke dalam komposit, sehingga mampu yaitu komposit arang aktif (KA) dengan
mengadsorpsi asam-asam organik nilai TDS yang dihasilkan sebesar
penyebab munculnya pH di dalam air 0,13 mg.L-1. Nilai ini telah memenuhi
sungai. Nilai ini telah memenuhi parameter kualitas air berdasarkan
parameter kualitas air berdasarkan PERMENKES RI No.416/MENKES/PER/IX/
PERMENKES RI No.416/MENKES/PER/IX/ 1990. Hal ini dikarenakan arang aktif
1990. mampu mengadsorpsi padatan terlarut
berupa unsur logam dan mineral
2. Zat padat tersuspensi (Total penyebab munculnya TDS di dalam air.
Suspended Solid atau TSS)
KESIMPULAN
Zat padat tersuspensi (TSS)
berhubungan dengan tingkat kekeruhan Berdasarkan hasil penelitian dapat
air. Semakin tinggi nilai TSS maka disimpulkan bahwa penyaringan
semakin tinggi kekeruhan air. Kekeruhan menggunakan komposit mampu
air terjadi karena banyaknya material memperbaiki kualitas air Sungai Kampar
tersuspensi seperti pasir, lumpur dan Kiri di Desa Teratak Buluh. Komposit
tanah liat di dalam air sungai. Nilai TSS kinerja terbaik yaitu komposit arang aktif
air Sungai Kampar Kiri di Desa Teratak (KA) mampu menurunkan intensitas
Buluh sebelum penyaringan yaitu warna sebesar 94,28%, TDS 99,81%, TSS
50,87 mg.L-1. Berdasarkan Tabel 4. dapat 92,13% dan dapat meningkatkan pH dari
dilihat bahwa komposit kinerja terbaik 6,1 menjadi 6,7. Nilai ini telah memenuhi
adalah komposit arang aktif (KA) yang parameter kualitas air berdasarkan
memberikan nilai TSS terendah yaitu
PERMENKES RI No.416/MENKES/PER/IX/ Karakterisasi Komposit Karet
1990 dan peraturan Pemerintah No.82 Alam/Selulosa Dengan Variasi
Tahun 2001. Jenis Selulosa. Indonesian J. Nat.
Rubber. Res. 36 (2) : 173 - 182.
DAFTAR PUSTAKA
Hildayat i., Tr iwikant oro., Heny, F
Adryani, A. 2020. Pembuatan komposit & Sudir man. 2009. Sintesis dan
karet alam SIR 20-arang aktif karakterisasi bahan komposit
cangkang kemiri-pasir cor sebagai karet-silika. Seminar Nasional
penyaring air sungai Kampar Kiri. Pasca Sarjana IX ITS, Surabaya.
Skripsi. FMIPA, Universitas Riau,
Rahmaniar, Y. 2017. Pembuatan
Pekanbaru.
komposit karet alam-arang kulit
Agnes, N. 2017. Karakteristik komposit durian dan pasir cor dalam
karet alam arang aktif tongkol aplikasi penjernihan sampel air
jagung dan pasir cor sebagai sungai Kampar dengan
media penyaring dalam menggunakan parameter warna,
memperbaiki kualitas air gambut. pH dan TDS. Skripsi. FMIPA,
Skripsi. FMIPA, Universitas Riau, Universitas Riau.
Pekanbaru.

Anggraini, D. A., Tengku, A. A dan


Amilia, L. 2014. Penggunaan
Komposit Karet Alam-Arang
Aktif-Pasir Cor Untuk
Mengurangi Kandungan Nitrat
Dalam Larutannya. JOM FMIPA.
1 (2) : 88-89.

Atmayudha, A.2007. Pembuatan Karbon


Aktif Berbahan Dasar Tempurung
Kelapa dengan Perlakuan Aktivasi
Terkontrol Serta Uji Kinerjanya.
Skripsi. FT-UI, Depok.

Handayani, H., Adi, C., Aniek, S.H.,


Mochammad, C., Riana, H dan
Shirley, S. 2018. Sintesis dan

Anda mungkin juga menyukai