Anda di halaman 1dari 8

PENGGANDAAN SKALA PADA PEMBUATAN PULP DARI PELEPAH

NIPAH ( NYPA FRUTICANS )


SCALE UP IN THE MAKING OF NYPA FRUCTICAN ( NYPA FRUTICANS )
PULP
Susinggih Wijana1; Arie Febrianto Mulyadi2; Arya Yoga Pratama3
1). Alumni Jurusan Teknologi Industri Pertanian - Fakultas Teknologi Pertanian,
Universitas Brawijaya
2). Staf Pengajar Jurusan Teknologi Industri Pertanian - Fak. Teknologi Pertanian,

Universitas Brawijaya
Jl. Veteran No. 1 Malang 65145
Email: aryan6505as@yahoo.com

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui kualitas produk pulp yang dihasilkan
pada skala laboratorium setara dengan hasil pada skala ganda dan Untuk mengetahui
kebutuhan utilitas pada proses pembuatan pulp pelepah nipah pada skala ganda. penelitian ini
akan digunakan proses pembuatan pulp secara kimia menggunakan NaOH dan H2O2, untuk
pengujian menggunakan H2SO4 dengan menggunakan Metode Cesson. Analisa data hasil
kualitas pulp pelepah nipah skala ganda akan menggunakan uji T. Hasil penelitian skala
laboratorium sudah diperoleh perlakuan terbaik untuk skala ganda yaitu kadar kadar NaOH
15% yang dijadikan acuan untuk penelitian skala ganda dengan kapasitas 20 kg pelepah nipah.
Penggandaan skala digunakan untuk mengetahui perubahan karakteristik produk pulp yang
dihasilkan dari skala laboratorium ke skala ganda, serta mengetahui kebutuhan utilitas yang
meliputi kebutuhan bahan baku, bahan pembantu, kebutuhan energi, serta pemilihan alat
mesin dan tenaga kerja pada proses produksi pulp pada skala ganda. Kualitas kimia pulp
pelepah nipah skala ganda adalah selulosa 38,83% dan lignin 7,84%, serta hasil uji T
menunjukkan bahwa kualitas pulp pelepah nipah skala ganda tidak berbeda nyata dengan
kualitas pulp skala laboratorium.

Kata Kunci : Skala Ganda, NaOH, H2O2, Utilitas

ABSTRACT
The purpose of this research is to know the quality of pulp produced at the laboratory scale equivalent
to the results on a scale up -a utility needs to know the process of making pulp stem of a palm of scale up.
This research will be used in the manufacturing process chemically pulp using H2O2 and NaOH, for
testing using H2SO4 by using method of Cesson. Data analysis the results of quality pulp stem of a palm
of scale up will use the T-test. Laboratory scale research results already obtained the best treatment for
double the scale rate of 15% NaOH levels that made reference to a scale up research with capacity of 20
kg as nipah. the scale up used to determine changes in the characteristics of the resulting pulp products
from laboratory scale to double up, as well as to find out the needs of utilities which covers the needs of
raw materials, auxiliary materials, energy needs, as well as a selection of machine tool and labor in the
pulp production process on scale up. Chemical pulp quality stem of a palm of dual scale is 38,83%
cellulose and lignin 7,84%, And the result of T test show that quality pulp stem of a palm scale up no
markedly dissimilar to quality pulp scale laboratory.

Keywords : Scale up, NaOH, H2O2 , Utility

PENDAHULUAN dan rawa-rawa yang berair payau dimana


Nipah merupakan salah satu hasil kondisi ini hampir di semua pulau yang
hutan bukan kayu yang sudah lama ada di Indonesia, mulai dari Sumatera,
dikenal dan dimanfaatkan oleh masyarakat Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Maluku, Irian,
Indonesia. Tanaman ini tumbuh subur di dan pulau-pulau lainnya. Luas hutan
daerah pasang surut, sungai-sungai besar nipah di Indonesia diperkirakan sekitar
700.000 hektar atau 10% dari luas daerah air dan udara), jadi diantaranya dilakukan
pasang surut yang luasnya sekitar 7 juta dengan mengembangkan proses soda,
hektar. yaitu proses pemasakan secara alkali
Di pulau Bawean dengan luas areal 280 dengan NaOH sebagai larutanya (Tapanes
Ha terdapat tanaman nipah sebanyak 3000 et al., 1992).
pohon perhektar (Wijana, 2011). Hasil Pembuatan pulp secara kimia bertujuan
penelitian Anshory (2012),pulp untuk untuk memisahkan lignin yang terikat
kertas seni dari pelepah nipah pada serat secara selektif (Sjostrom, 1995).
mengandung serat yang cukup besar Proses soda dalam pembuatan pulp secara
dengan kadar selulosa 38,905%, oleh kimia yaitu dengan menggunakan larutan
karena itu pemanfaatan pulp pelepah NaOH sebagai bahan kimia yang aktif,
nipah berpotensi untuk skala industri. dimana larutan NaOH akan berfungsi
Tanaman nipah sendiri dapat mencapai untuk melarutkan lignin, karbohidrat,
tinggi hingga 8 m. Setiap batang nipah asam-asam organik, resin dan lain-lain
biasanya terdiri atas 3-5 tangkai atau sehingga selulosa akan terlepas dari
pelepah daun dengan panjang antara 5-7 ikatanya. Proses tersebut cocok untuk
m, sehingga terdapat 40.000 tangkai bahan baku yang memiliki serat yang
pelepah daun setiap hektarnya pendek seperti merang, jerami dan lain-
(Baharuddin dan Taskirawati, 2009). Dari 1 lain. Selama proses tersebut tidak
pohon nipah didapat pelepah sekitar 5 kg, menggunakan proses sulfur, maka
apabila 1 hektar terdapat kurang lebih 3000 polusinya tidak akan terlalu besar. Pulp
pohon maka, diperkirakan ada 15 ton per yang telah dihasilkan dari proses ini
hektar/tahun (Akpakpan, 2011) serta kurang kuat, ukuranya pendek dan akan
jumlahnya yang berlimpah, pelepah daun memiliki warna coklat tetapi mudah
nipah memiliki potensi untuk digunakan diputihkan (Putra, 2008).
sebagai bahan baku pembuatan pulp untuk Bahan kimia yang digunakan dalam
kertas seni yang berkualitas. proses hidrolisis alkali adalah NaOH atau
Pulp adalah bahan berupa serat soda api yang berupa kristal padat
berwarna putih yang diperoleh melalui berwarna putih. Dalam perdagangan,
proses penyisihan lignin dari biomassa. NaOH disediakan dalam dua tujuan
Selain itu, pulp merupakan produk utama penggunaan, yaitu pro technis (p.t) dan pro
pengolahan kayu yang digunakan untuk analyst (p.a) (Wijana, 2005). Bahan baku
pembuatan kertas. Pembuatan pulp yang telah dibersihkan dapat dipotong-
bertujuan untuk menghilangkan lignin potong setelah itu dapat dimasak dengan
dari kayu (delignifikasi) agar diperoleh pulp pelarut pada suhu pemasakan 100 oC
yang bebas lignin (Fengel dan Wegener, selama 1 jam untuk melarutkan lignin.
1995). Proses pembuatan pulp pada Lignin akan larut sebagai alkali lignin pada
umumnya dilakukan secara mekanik, suhu tinggi dengan NaOH dan pulp yang
secara kimia atau biologis (Sjostrom, 1995). dihasilkan berwarna coklat (Fangel, 1995).
Dalam penelitian ini akan digunakan Panjang dan pendek serat untuk kertas,
proses pembuatan pulp secara kimia ditentukan oleh pemotongan bahan secara
menggunakan NaOH dan H2O2, untuk manual dan pemberian soda api (NaOH)
pengujian menggunakan H2SO4 dengan pada waktu proses pemasakan. Pemberian
menggunakan Metode Cesson. NaOH secara berlebihan mengakibatkan
Menurut Julian (2010), proses serat menjadi rusak atau hancur (Bahari,
pembuatan pulp menggunakan metode 1995). Larutan alkali dapat meningkatkan
kimia/soda, yaitu pemisahan serat-serat daya penghancuran dan pembengkakan
dari bahan pencampur dengan bahan-bahan selulosa hasil pertanian saat
menggunakan bahan kimia, dimana pada proses hidrolisis. Degradasi alkalis lignin
proses ini bahan yang digunakan adalah dapat dilakukan baik hidrolisis dengan
Natrium Hidroksida (NaOH). Proses NaOH atau dengan dengan oksidasi
pulping kimiawi diarahkan pada proses alkalis dengan adanya oksigen, oksida-
pulping bebas belerang untuk mengurangi oksida logam atau senyawa oksigen
masalah lingkungan hidup (pencemaran organik. NaOH dalam pemasakan
berfungsi sebagai pemutus ikatan antar Dengan adanya penggandaan skala
serat (selulosa) sehingga dapat diharapkan diketahui kondisi proses
mempercepat terbentuknya pulp (Malo, pengolahan secara pasti karena adanya
2004). peningkatan kapasitas dan penyesuaian
Menurut Purba (2009), salah satu bahan pada alat pemasakan yang digunakan akan
kimia yang digunakan sebagai zat pemutih berpengaruh terhadap kualitas dari pulp
pada unit bleaching adalah hidrogen pelepah nipah yang dihasilkan. Sehingga
peroksida. Hidrogen peroksida merupakan dari hasil penggandaan skala diharapkan
senyawa kimia yang ramah lingkungan antara produk yang dihasilkan dengan
dan jika digunakan dalam jumlah yang skala laboratorium akan memiliki kualitas
besar tidak akan merusak selulosa. yang identik atau sama dengan produk
Hidrogen peroksida merupakan zat yang dihasilkan dengan penggandaan
oksidator yang dapat digunakan sebagai skala.
pemutih pulp yang ramah lingkungan. Hasil penelitian skala laboratorium
Hidrogen peroksida juga mempunyai sudah diperoleh perlakuan terbaik untuk
beberapa kelebihan antara lain pulp yang skala ganda yaitu kadar kadar NaOH 15%
diputihkan mempunyai ketahanan yang yang dijadikan acuan untuk penelitian
tinggi serta penurunan kekuatan serat skala ganda dengan kapasitas 20 kg
sangat kecil. Pemakaian hidrogen pelepah nipah. Penggandaan skala
peroksida dalam proses pemutihan yaitu digunakan untuk mengetahui perubahan
berkisar antara suhu 60oC sampai 80oC karakteristik produk pulp yang dihasilkan
dengan lama proses 30 menit hingga 180 dari skala laboratorium ke skala ganda,
menit dan untuk mendapatkan hasil serta mengetahui kebutuhan utilitas yang
kecerahan yang maksimum dari proses meliputi kebutuhan bahan baku, bahan
tersebut yaitu jika disertai penambahan pembantu, kebutuhan energi, serta
konsentrasi NaOH yang optimum (Dence pemilihan alat mesin dan tenaga kerja
and Reeve, 1996). pada proses produksi pulp pada skala
Hidrogen peroksida telah banyak ganda.
digunakan sebagai pengganti senyawa klor Berdasarkan uraian diatas dengan
pada proses pemutihan terutama pada adanya penelitian ini diharapkan
industri pulp. Hidrogen peroksida mengetahui kualitas dan kebutuhan
mempunyai kelebihan yaitu sifatnya yang utilitas yang digunakan untuk proses
lebih ramah lingkungan dibandingkan pulping pada skala ganda.
dengan oksidator lain. Hal ini disebabkan
karena penguraian hanya menghasilkan air BAHAN DAN METODE
dan oksigen (Filho, 2002). Dari hasil Alat yang digunakan dalam penelitian
penelitian yang dilakukan Endawati ini antara lain parang untuk mencacah
(2008), bahwa semakin tinggi konsentrasi pelepah, timbangan duduk, pengaduk
hidrogen peroksida maka semakin lama volume 50 liter dengan motor 3/4 PK
waktu operasi maka semakin tinggi tingkat dengan kecepatan 25 rpm tipe CMS-50SL
kecerahan yang dihasilkan. Menurut Sub untuk memasak pelepah nipah, pengering
(2003), pemutihan pulp dengan oven, Erlenmeyer, kompor listrik, water
menggunakan hidrogen peroksida, bath, penyaring vakum.
menghasilkan pulp dengan kecerahan yang Bahan yang digunakan antara lain serat
lebih stabil jika dibandingkan dengan pelepah nipah yang digunakan sebagai
menggunakan klorin dioksida. bahan baku utama dalam pembuatan pulp
Penelitian lain yang dilakukan Onggo pelepah nipah yang didapatkan di Malang
(2004) tentang rendemen dan warna pulp selatan tepatnya di pantai Tamban. NaOH
serat daun nenas, penggunaan terbaik yang digunakan sebagai bahan tambahan
hidrogen peroksida yaitu pada konsentrasi untuk proses delignifikasi. H2O2 yang
2%. Penelitian dengan serat yang sama digunakan untuk proses pemucatan. ,
oleh Jayanudin (2009), hasil terbaik H2SO4 yang digunakan sebagai bahan
pemakaian hidrogen peroksida juga untuk pengujian lignin dan selulosa. Dan
sebesar 2% pada suhu 60oC selama 1,5 jam.
air yang digunakan untuk campuran 4. Residu ditambah 150 ml H2SO4 1 N,
dalam pembuatan bahan pakan kemudian direfluk dengan water bath
terfermentasi. selama 1 jam pada suhu 100oC.
Proses pembuatan pulp dari serat 5. Hasilnya disaring dan dicuci sampai
pelepah nipah adalah: netral (300 ml) dan residunya
1. Pelepah nipah dikupas untuk dikeringkan hingga beratnya
diambil serat dalamnya yang konstan. Berat ditimbang (berat c).
berwarna putih kemerahan saja. 6. Residu kering ditambahkan 100 ml
2. Pelepah nipah dikecilkan ukurannya H2SO4 72% dan direndam pada suhu
hingga menjadi serpihan dengan kamar selama 4 jam.
ukuran kurang lebih 2 cm. 7. Ditambahkan 150 ml H2SO4 1 N dan
3. Serpihan pelepah lalu ditimbang direfluk pada suhu 100oC dengan
hingga 15.483,02 gram. water bath selama 1 jam pada
4. Pelepah nipah dilakukan delignifikasi pendingin balik.
yaitu pemasakan dengan 8. Residu disaring dan dicuci dengan
menggunakan air 50 liter dan larutan H2O sampai netral (400 ml).
NaOH pada konsentrasi 15% selama 9. Residu kemudian dipanaskan
1 jam dengan suhu 100oC. dengan oven dengan suhu 105oC
5. Pulp disaring dan dibersihkan dari sampai beratnya konstant dan
sisa larutan kimia sampai bersih. ditimbang (berat d).
6. Pulp berwarna gelap dilakukan 10. Selanjutnya residu diabukan dan
pencerahan menggunakan larutan ditimbang (berat e)
hidrogen peroksida 2% selama 1 jam Perhitungan kadar selulosa dan kadar
pada suhu 80oC. lignin menggunakan rumus sebagai
7. Pulp disaring dan dibersihkan dari berikut:
sisa larutan kimia sampai bersih. Kadar selulosa = (c-d)/a x 100%
8. Pulp di keringkan menggunakan Kadar lignin = (d-e)/a x 100%
oven selama 7 jam jam dengan suhu
105’c Analisis data
9. Pulp kering kemudian di lakukan Pengolahan data analisis kimia dihitung
analis yang meliputi kadar lignin, dengan menggunakan perhitungan statistik
selulosa uji T. Adapun penghitungan statistik uji
yang digunakan adalah sebagai berikut:
Uji Kimia
Pulp serat pelepah nipah pada skala
ganda selanjutnya di uji kimia yaitu
meliputi kadar lignin dan selulosa. Proses
analisa lignin dan selulosa dapat dilihat
sebagai berikut:
Proses analisis selulosa dan lignin
dengan metode Chesson (Nurwita, 2011):
1. Satu g sampel kering (berat a)
ditambahkan 150 ml H2O atau
alkohol-benzene dan direfluk pada
suhu 100oC dengan water bath selama
1 jam.
2. Hasilnya disaring, residu dicuci
dengan air panas 300 ml.
3. Residu kemudian dikeringkan
dengan oven sampai beratnya
konstan dan kemudian ditimbang
(berat b). Bila thitung lebih kecil daripada ttabel
maka tidak terdapat perbedaan nyata
antara skala ganda dan skala laboratorium. metode proses yang sama sehingga
Sedangkan sebaliknya, bila thitung lebih memiliki kandungan kadar selulosa yang
besar daripada ttabel maka terdapat sama. pada Tabel 1 kadar selulosa pada
perbedaan nyata antara skala ganda dan skala ganda lebih rendah yaitu 38,83 %
skala laboratorium. daripada kadar selulosa pada skala
laboratorium yaitu 38,905 %. Hasil ini
HASIL DAN PEMBAHASAN dikarenakan waktu proses pembuatan
Kadar lignin dan selulosa pulp pelepah yang berbeda antara skala ganda dengan
nipah waktu proses 12 jam dan skala
Setelah dilakukan uji kimia dengan laboratorium 6 jam.
metode chesson pada pulp pelepah nipah Panjang dan pendek serat untuk kertas,
pada skala ganda dapat dilihat ditentukan oleh pemotongan bahan secara
perbandingan kandungan antara pulp manual dan pemberian soda api (NaOH)
skala ganda dengan pulp skala pada waktu proses pemasakan. Pemberian
laboratorium sebagai berikut: NaOH secara berlebihan mengakibatkan
serat menjadi rusak atau hancur (Bahari,
Tabel 1 Kualitas Pulp Pelepah Nipah pada 1995). Selulosa adalah komponen utama
Skala Laboratorium dengan Pulp Pelepah dari kayu dan merupakan polisakarida
Nipah pada Skala Ganda linier dengan rantai yang cukup panjang
yang terdiri dari glukosa-glukosa yang
Parameter Skala Skala
berhubungan satu sama lain. Selulosa
Laboratorium Ganda
merupakan komponen kayu yang terbesar,
Kadar selulosa
38,905% 38,83% yang dalam kayu lunak dan kayu keras
(%)
jumlahnya mencapai hampir setengahnya.
Kadar lignin (%) 7,735% 7,84%
Selulosa merupakan struktur dasar sel-sel
tanaman dan di dalam kayu selulosa tidak
hanya disertai poliosa dan lignin tetapi
Kandungan kimia yaitu lignin dan
juga terikat erat denganya dan
selulosa pada Tabel 1 dapat diketahui
pemisahanya memerlukan perlakuan
bahwa kadar lignin dan selulosa pada pulp
kimia. Selulosa merupakan bahan dasar
skala ganda yaitu masing-masing sebesar
dari banyak produk teknologi dan karena
7,84% dan 38,83%. Kandungan lignin dan
itu diisolsi terutama dari kayu dengan
selulosa pada pulp skala laboratorium
proses pembuatan pulp (Putra, 2008).
yaitu masing-masing sebesar 7,735% dan
38,905%. Dari data tersebut apabila
2. KadarLignin
dibandingkan dengan pulp skala ganda,
hasil penelitian pulp pelepah nipah
nilai kimia dari pulp skala laboratorium
pada skala ganda menunjukkan kadar
lebih tinggi apabila dibandingkan dengan
lignin sebesar 7,84% sedangkan kadar
pulp pada skala ganda.
lignin pada penelitian skala labortorium
sebesar 7,735%. Hasil uji T diketahui thitung
1. Kadar Selulosa
(0,8029) < ttabel (4,303) maka dapat
kadar selulosa pulp pelepah nipah
disimpulkan bahwa kadar lignin pada
pada skala ganda sebesar 38,83%,
skala ganda tidak memiliki beda nyata
sedangkan selulosa pulp pelepah nipah
dengan yang dihasilkan pada penelitian
pada penelitian skala laboratorium sebesar
skala laboratorium. Diduga meskipun
38,905%.%. Hasil uji T diketahui thitung pada penggandaan skala jumlah bahan
(1,185) < ttabel (4,303) maka dapat baku yang digunakan jumlahnya lebih
disimpulkan bahwa tidak terdapat beda besar dari pada yang digunakan pada
nyata antara kadar selulosa pulp pelepah skala laboratorium, tetapi jumlah naOH
nipah yang digunakan pada skala yang ditambahkan proporsinya sama yaitu
laboratorium dan yang digunakan pada sebanyak 15% yang digunakan dalam
skala ganda, hal ini diduga karena bahan pembuatan pulp pelepah nipah.
baku yang digunakan menggunakan Lignin merupakan bagian yang tidak
pelepah nipah dari jenis yang sama dan diinginkan dalam pulp, sehingga harus
dihilangkan atau diputihkan sesuai mutu Prinsip kerja reaktor berpengaduk ini
pulp yang diinginkan. Hal ini disebabkan menggunakan sistem double jacket. Tabung
oleh lignin yang mempunyai sifat menolak pengaduk terdiri dari dua lapisan (double
air dan kaku sehingga kandungan lignin jacket), lapisan dalam dan lapisan luar.
dalam pulp akan menyulitkan Lapisan dalam bersentuhan langsung
penggilingan (Putra, 2008). Menurut Edy dengan produk, sedangkan lapisan luar
(2009), Sebagian pulp akan stabil dan berhubungan langsung dengan sumber
biasanya bertahun-tahun kemudian baru panas (kompor LPG). Diantara kedua
akan berubah menjadi kuning. Sebagian lapisan tersebut terdapat sebuah ruangan
lagi hanya dalam hitungan bulan akan tempat fluida berada. Fungsinya adalah
berubah menjadi kuning dan bahkan yang sebagai pengatur suhu dan penghantar
dalam hitungan hari sudah berubah. panas antara api dengan bahan yang
Lignin bukan penyebab utama pada dimasak pada tangki pengaduk, sehingga
perubahan warna ini jika pulp hanya tidak ada kontak langsung antara api
mengandung sedikit lignin. Lignin yang dengan bahan. Oleh karena itu, mesin ini
terkandung dalam jumlah besar dapat dapat mengurangi tingkat kerusakan gizi
menjadi penyebab utama dalam dalam bahan. Ruang kosong tersebut harus
perubahan warna pulp. Oleh karena itu diisi sebuah fluida yang berfungsi
efektivitas penghilangan lignin pada tahap menghantarkan panas, yaitu minyak
klorinasi juga merupakan faktor yang sebanyak 12,5 liter. Spesifikasi mesin lebih
sangat menentukan dalam proses lengkap dapat dilihat pada Tabel 2
perubahan warna.
Tabel 2 Spesifikasi Reaktor Berpengaduk
Karakteristik Alat
mesin yang digunakan pada skala Bagian
No Spesifikasi
ganda, berbeda dengan skala laboratorium, Mesin
Sehingga dalam hal ini diperlukan sebuah
mesin yang memiliki kapasitas produksi - Daya:1 hp = 746 watt
yang lebih tinggi. Dalam penelitian ini,
mesin yang digunakan adalah reaktor -Putaran Mesin :±1420
Motor
berpengaduk. Mesin ini dapat 1 Rpm
menampung bahan mencapai 50 liter, Pengaduk
sehinnga dapat meningkatkan proses - Transmisi:Gear box tipe
pemasakan dibandingkan dengan skala 60, rasio 60 : 1
laboratorium yang hanya menggunakan
erlenmeyer dengan kapasitas 1 liter. Mesin -Bentuk:Tabung terbuka
ini digunakan untuk proses pemasakan
pulp pelepah nipah. -Bahan:FoodGradeStainless
Steel
Tangki
2
Pengaduk -Kapasitas:50 Liter

- Sistem:double jacket

-Tebaldinding:1,5 mm

3 Kompor Jenis Bahan Bakar:LPG

Kebutuhan Bahan Baku


jumlah kebutuhan bahan baku pelepah
nipah per batch sebanyak 20 kg dengan
Gambar 1 Reaktor Berpengaduk harga Rp 2500/kg. Tentunya jumlah
kebutuhan bahan pembantu per batch akan
ikut menyesuaikan dengan jumlah 2. Kebutuhan Listrik
kebutuhan bahan baku. Kebutuhan bahan Kebutuhan listrik dalam pembuatan
pembantu per batch meliputi NaOH pulp pelepah nipah dibutuhkan oleh
sebesar 0,405 kg dengan harga Rp mesin reaktor, daya dari mesin ini adalah
15.000,00/kg, H2O2 sebesar 1 kg dengan 0,6 kw, dengan proses pencampuran
harga Rp 13.000,00/kg. Sehingga yang berlangsung selama 4,55 jam
didapatkan total biaya kebutuhan bahan sehingga total daya yang dibutuhkan
pada pembuatan pulp pelepah nipah pada untuk pengadukan tiap hari adalah
skala ganda sebesar Rp 69.075,00 sebesar 2,73 KWh. Kemudian kebutuhan
listrik lainnya adalah penerangan dengan
Kebutuhan Utilitas jumlah 3 buah, daya pada masing-masing
Utilitas adalah bagian yang sangat lampu ini adalah 0,02 kw dengan
penting dalam kelancaran proses produksi pemakaian selama 12 jam maka total
karena utilitas merupakan bagian daya yang dibutuhkan adalah 0,883
penunjang beroperasinya mesin atau KWh. oven, daya listrik yang dibutuhkan
peralatan produksi. Dalam penggandaan adalah 0,286 Kw dengan lama pemakaian
skala harus direncanakan penggunaannya, selama 5 jam sehingga yang dibutuhkan
karena pada penggandaan skala terdapat untuk proses pengeringan setiap hari
peningkatan jumlah bahan yang lebih adalah 1,43 KWh. Total daya kebutuhan
besar untuk menyesuaikan kapasitas alat listrik yang digunakan per hari adalah
yang lebih besar. Sehingga diperlukan sebesar 5,043 KWh, sehingga biaya listrik
kecermatan dalam merencanakan yang dibutuhkan per batch adalah sebesar
kebutuhan air, listrik maupun bahan bakar Rp 5.449,095.
LPG yang tentunya jumlahnya ikut
meningkat mengikuti kapasitas alat yang 3. Kebutuhan LPG
digunakan. Pada Tabel 4.3 akan disajikan Bahan bakar yang digunakan dalam
kebutuhan utilitas pembuatan pulp pelepah pembuatan pulp pelepah nipah ini adalah
nipah pada skala ganda gas LPG. Kebutuhan LPG dihitung
Tabel 4.3 Jumlah Kebutuhan Utilitas pada dengan menimbang gas LPG tiap jam
Pembuatan Pulp Pelepah Nipah pemakaian. Kebutuhan LPG pada proses
Kebu Jumlah/ Biaya/batch pembuatan pulp pelepah nipah pada
No
tuhan batch (Rp) skala ganda ini dibutuhkan pada saat
1 Air 16 m3 3.448,000 melakukan proses delignifikasi dan
2 Listrik 5,043 bleaching. Dari kedua proses tesebut
5.449,095
KWh didapatkan total kebutuhan gas LPG per
3 LPG 2,86 hari untuk proses pembuatan sebesar
17.875,000
kg 2,86 kg, sehingga biaya untuk LPG yang
Total 26.772,095 dibutuhkan untuk pembuatan per batch
Beberapa utilitas yang digunakan adalah sebesar Rp 17.875,00.
dalam proses produksi pulp pelepah nipah
adalah sebagai berikut : 4. Kebutuhan Tenaga Kerja
Pada proses produksi pulp pelepah
1. Kebutuhan Air nipah pada skala ganda jumlah tenaga
Kebutuhan air pada pembuatan pulp kerja yang dibutuhkan sebanyak 3 orang.
pelepah nipah digunakan dalam proses Tenaga kerja bekerja melakukan proses
pencucian pelepah sebanyak 0,05 m3, produksi yang dimulai dari proses
delignifikasi sebanyak 0,05 m3, bleaching pengecilan ukuran sampai dengan
sebanyak 0,05 m3 dan pencucian alat pencetakan pada proses akhir.
sebanyak 0,01 m3. Kebutuhan air dalam 1
hari proses pembuatan adalah sebesar KESIMPULAN
0,16 m3. Sehingga pemakaian air yang Pulp pelepah nipah pada skala ganda
dibutuhkan untuk proses pembuatan dan skala laboratorium tidak memiliki
setiap batch adalah sebesar Rp3.448,00. beda nyata pada kadar selulosa dan kadar
lignin. Pulp pelepah nipah pada skala
ganda memiliki rerata kadar selulosa Reaksi. Penerjemah
38,83%, kadar lignin 7,84%. H.Sastrohamidjojo. Gadjah Mada
Kebutuhan utilitas pembuatan pulp University Press. Yogyakarta.
pelepah nipah meliputi kebutuhan air, Filho, C. 2009. Hydrogen Peroxide in
kebutuhan listrik, dan kebutuhan LPG. Chemical Pulp Bleaching.
Kebutuhan air setiap batch sebesar 0,16 Iberoamerican Congress on Pulp and
m3,untuk kebutuhan listrik setiap batch Paper Research. Brazil.
adalah 5,043 KWh, dan kebutuhan LPG Julian, F. 2010. Penelitian Bahan Kertas
setiap batch sebesar 2,86 kg. Biaya Menggunakan Bahan Baku Jerami
kebutuhan utilitas pulp pelepah nipah pada Padi Pada Suhu Pemasakan 120 oC.
skala ganda untuk utilitas air setiap batch Tugas Akhir Jurusan Teknik Mesin.
sebesar Rp 3.448,00, biaya untuk utilitas Fakultas Teknik. Universitas
listrik setiap batch sebesar Rp 5.449,095, Muhammadyah Surakarta.
dan biaya utilitas kebutuhan LPG sebesar Malo, B. A. 2004. Membuat Kertas Dari
Rp 17.875,00, sehingga total biaya utilitas Pelepah Pisang.Kanisius. Yogyakarta.
per batch pembuatan pulp pelepah nipah Nurwita, A., dkk. 2011. Pemanfaatan
sebesar Rp 26.772,095. Limbah Kulit Kacang Tanah (Arachis
hypogeae L) Sebagai Bahan Baku
UCAPAN TERIMA KASIH Pulp Kertas Dengan Teknologi
Atas terselenggaranya penelitian ini Biopulping Ramah Lingkungan. PKM
diberikan ucapan terima kasih kepada Penelitian. UGM. Yogya.
Purba, B. 2009. Pengaruh Penambahan
Badan Penelitian dan Pengembangan
Hidrogen Peroksida (H2O2) terhadap
Provinsi Jawa Timur yang telah membiayai Derajat Keputihan (Brightness) Pada
penelitian “Penggandaan Skala Pada Tahap D2 di Unit Bleaching PT. Toba
Pembuatan Pulp dari Pelepah Nipah ( Nypa Pulp Lestari. Tbk-PORSEA. Karya
Fruticans )” pada Tahun Anggaran 2012. Ilmiah Universitas Sumatra Utara.
Medan.
DAFTAR PUSTAKA Putra. 2008. Pengaruh Variasi Jumlah dan
Anshory, D. 2012. Studi Proses Pulping Jenis Air Pencuci Terhadap Soda
Serat Pelepah dan Serat Kulit Buah LOSS dan % SOLID pada Proses
Nipah (Nypa Fruticans) Dengan Washing Pulp di PT. Toba Pulp
Metode Kimia (Kajian Konsentrasi Lestari. Tbk-PORSEA. Karya Ilmiah
Naoh). Skripsi. Jurusan Teknologi Universitas Sumatra Utara. Medan.
Industri Pertanian. Fakultas Teknologi Sjostorm, E. 1995. Kimia Kayu : Dasar-
Pertanian. Universitas Brawijaya. Dasar Penggunan. Gadjah Mada
Malang Unversity Press. Yogyakarta.
Bahari, N. 2001. Sejarah Ketas. Dilihat 20 Sub, U. 2003. Progress in Bleaching of
Maret 2012. Chemical Pulp. Solution For This
http://www.geocities.com/kertasseni Decades. Journal International
/sejarah_kertas.htm Paperword.
Baharuddin, dan I. Taskirawati. 2009. Tapanes, E., M.E. Nararjo, C. Aguero. 1992.
Buku Ajar : Hasil Hutan Bukan Soda-Anthraquinone Pulping of
Kayu. Fakultas Kehutanan. Bagasse. Non Wood Plant Fiber
Universitas Hasanuddin. Makasar Pulping Progress Report. TAPPI
Dence, C and Reeve, P. W. 1996. Pulp Press. Atlanta.
Bleaching Principle and Practice. Wijana, S., N Hidayat dan A. Hidayat.
TAPPI Perss. Atlanta. Page : 349-415. 2005. Mengolah Minyak Goreng
Edy, Y. 2009. Pengujian Kadar Lignin Bekas. Trubus Agrisarana. Surabaya.
dalam Pulp. Dilihat 23 Wijana, S. 2011. Inovasi Teknologi
April2012.<http://www.chemistry.or Produksi Gula Palma dari Nipah di
gsituskimiaindonesia>. wilayah Kepulauan Jawa Timur.
Fengel, D dan G.Wegener. 1995. Kayu, Laporan Penelitian Balitbang Provinsi
Kimia Ultrastruktur dan Reaksi- Jawa Timur

Anda mungkin juga menyukai