KELOMPOK II
Afrita else ria sihotang : 203010403010
Cindy sihombing : 203010403001
Delvano pranata : 203030403059
Diva jadearman purba : 203010403007
Dicky thoif prasetyo : 203030403052
Denise varian kuncara : 203020403030
Ernika siburian : 203020403028
Mesti meliana simamora : 203010403010
Remi : 193020403023
Yeni oktapiani : 193020403022
DOSEN PENGAMPU
I.2 Tujuan
Adapun tujaun dari praktikum mesin dan peralatan industri ini adalah untuk
mengetahui mesin dan peralatan pada pabrik kelapa sawit.
II. METODELOGI
Perebusan (sterllizer)
Tandan Kosong
Perontokan ( threser)
Mulsa/
pupukupuk
Pengadukan (digester)
Pengeringan
pengendapan
hydrocyclon
Pemecahan
Pemurnian cangkang
Pemisahan
Pengeringan
Pengeringan
Penyimpanan CPO
Penyimpanan Karnel
2.2 Proses Pengolahan Kelapa Sawit Menjadi CPO (Crude Palm Oil)
Proses pengolahan buah kelapa sawit menjadi Crude Palm Oil (CPO)
dioperasikan dalam suatu rangkaian proses yang tetap. Dimana, hasil proses
instalasi sebelumya, dilajutkan oleh instalasi berikutnya tanpa merubah mutu.
Tahapan dari proses pengolahan sebagaimana diuraikan sebagai berikut :
2.1.1 Penimbangan
Sebelum dan sesudah menurunkan Tandan Buah Segar (TBS), kendaraan
angkut (turk) ditimbang. Dari selisih berat dapat diketahui jumlah TBS.
Kemudian, TBS dimasukkan ke dalam loading rap (lori) untuk diangkut ke unit
perebusan.
2.1.2 Penyortiran Buah Sawit
Buah kelapa sawit yang masuk ke Pabrik Kelapa Sawit, kualitas &
kematangannya harus diperiksa dengan baik. Proses pemeriksaan buah sawit ini
sering disebut sortir buah. Jenis buah yang masuk ke Pabrik Sawit pada umumnya
jenis Tenera atau jenis Dura. Kriteria matang panen merupakan faktor yang sangat
penting dalam pemeriksaan kualitas buah sawit di stasiun penerimaan buah.
2.1.3 Perebusan
Buah kelapa sawit berupa Tandan Bauh Segar (TBS) bersama dengan lori
dimasukkan ke dalam unit perebusan (sterilizer). Sterilisasi dilakukan dengan cara
mengalirkan uap air (steam) selama 90 menit pada suhu 130 °C dan tekanan 2.5
atm.
2.1.4 Penebahan – Pelumatan (threshing)
Setelah perebusan (sterilizer), Tandan Buah Segar kelapa sawit selanjutnya
diangkut menggunakan hosting crane menuju unit penebah dengan unit otomatis.
Penembahan dilakukan dengan cara menuang Tandan Buah Segar sedikit demi
sedikit secara teratur ke atas mesin penebah (thresher) untuk 4 melepaskan buah
dari kelopak. Secara teknis, mekanisme pelepasan buah sawit pada proses
penebahan – pelumatan (threshing), sebagaimana uraian berikut:
• Buah dari pengisi otomatis masuk ke dalam drum yang berputar, dengan bantuan
sudu-sudu yang ada dalam drum buah terangkat dan jatuh berbanting, sehingga
buah lepas dari tandan
• Melalui kisi-kisi drum buah masuk konveyor, sedangkan janjang dengan
kotoran dari unit penebahan dikeluarkan dari unit thresher atau diangkat ke
incinerator yang selanjutnya dibakar atau diabukan.
2.1.5 Peremasan
Proses ini adalah meremas buah, sehingga daging buah lepas dari biji dan
sekaligus menghancurkan sel-sel yang mengandung minyak dalam waktu singkat
(25 – 30 menit), agar minyak dapat diperas sebanyak-banyaknya pada proses
pengempaan. Secara teknis, proses peremasan buah kelapa sawit yang dimaksud,
sebagaimana uaraian berikut:
• Buah kelapa sawit yang sudah terpisah dari tandan dimasukkan ke dalam bejana
peremas (digester) yang dilengkapi dengan pisau-pisau yang berputar.
• Di dalam bejana peremas (digester), buah kelapa sawit diaduk pada kondisi
panas dengan temperature 80-90° C.
• Putaran pisau menyebabkan terjadinya gesekan sesame buah. Diantara masa
remasan dengan pengaduk dan dinding ketel, dikombinasikan dengan pemanasan
menyebabkan sel-sel yang mengandung minyak hancur. Sehingga, daging buah
menjadi longgar terhadap biji dan akhirnya semua daging buah terlepas, namun
serat-serat daging buah masih kelihatan utuh atau tidak teremas sampai halus.
• Minyak yang dibebaskan dari bejana atau digester segera dikeluarkan untuk
mencegah terbentuknya emulsi yang akan menghambat ekstrasi minyak.
2.1.6 Pengempaan
Pengempaan atau ekstraksi merupakan proses pengeluarlan minyak dari
buah kelapa sawit yang telah diremas. Proses ini dilakukan dengan 5
menggunakan alat kempa berupa hydraulic press (kempa hidraulik) atau screw
press dengan tekanan 1.000 psi. Proses pengempaan, minyak akan di ekstraksi
sebanyak mungkin. Agar diperoleh minyak yang banyak, maka perbandingan biji
denga pericarp (kulit buah) dalam massa yang dikempa harus optimal. Hal ini
dapat dilakukan dengan cara menambah biji atau cangkang dan daun mahkota
buah, sehingga didapat perbandingan optimal. Minyak hasil pengempaan,
selanjutnya diklarifikasi untuk mendapatkan minyak kasar (CPO) yang bersih.
Sedagkan cake (limbah) yang mengandung campuran serat dan biji dipisah pada
proses selanjutnya.
2.1.7 Pemisahan Serat Inti Biji
Selain minyak sawit (CPO), pada proses pengempaan juga dihasilkan
padatan berupa campuran serat dan biji sawit (cake). Jika proses pengempaan
berjalan baik maka cake yang dihasilkan berkadar lemak rendah dan bersifat
kering. Produk berupa cake dimasukkan ke dalam alat yang disebut depericarper
yang bekerja dengan sistim pneumatic, berfungsi memisahkan serat (ampas) dan
biji sawit serta membersihkan biji dari sisi serabut yang masih melekat pada biji.
Ampas kering (serat kering) akan tersisap ke dalam unit silicon ampas (fiber
cyclone), sedangkan biji dengan berat jenis lebih besar jatuh dan diangkut oleh
conveyor agar masuk ke dalam drum pemolis. Serat yang telah kering dipakai
untuk bahan bakar boiler, sedangkan biji dikeringkan di dalam silo.
2.3 Gambar Mesin dan Peralatan serta Klasifikasi, Fungsi dan Tujuan
Dari Masing-masing Mesin dan Peralatan
1. Jebatan timbang
Jembatan timbang merpakan suatu alat yang
digunakan sebagai tempat/alat penimbangan TBS yang
dibawa ke pabrik (minyak/inti sawit) serta penimbangan
barang lain yang terkait dengan aktivitas kebun. Pada
prinsipnya penimbangan buah bertujuan untuk
mengetahui berat brutto (berat kotor), tarra (berat
Gambar 1
Jembatan Timbang kosong) dan akhirnya berat netto (berat bersih) dari
setiap pengukuran yang dilakukan. Jembatan timbang adalah seperangkat alat
untuk menimbang kendaraan barang/truk yang dapat dipasang secara tetap atau
alat yang dapat dipindah-pindahkan (portable) yang digunakan untuk mengetahui
berat kendaraan beserta muatannya. Jembatan timbang digunakan untuk
pengawasan jalan ataupun untuk mengukur besarnya muatan pada industri,
pelabuhan ataupun pertanian. Jembatan timbang dibangun untuk mengawasi
tonase kendaraan pengangkut barang yaitu truk agar tidak melebihi tonase yang
ditentukan dan untuk mencegah kerusakan jalan dan keselamatan juga keawetan
kondisi setiap jalan (SAMSUL BAHRI,2011).
2. Loading Ramp
Loading ramp merupakan rangkaian proses awal
dari pengolahan kelapa sawit seelum memasuki proses
selanjutnya. Loading ramp juga memiliki fungsi sebagai
tempat menerima dan memindahkan TBS ke lori dan
tempat penampungan sementara TBS dari kebun
sebelum diproses, mempermudah pemasukan TBS ke
Gambar 2
Loading Ramp lori dan mengurangi kadar kotoran. TBS sebelum
dimasukan kedalam lori dengan dituang ke tiap-tiap bays dari loading ramp. Maka
TBS yang akan diproses diisi ke dalam lori-lori yang berkapasitas 9,5 ton TBS
untuk kapasitas olah 50 ton TBS/jam dengan cara membuka pintu bays yang
diatur dengan system pintu hidraulik. Lantai loading ramp dibuat miring dan
berkisi-kisi sehingga saat pembongkaran TBS dari truk maupun pemasukan TBS
ke lori, sebagian besar kotoran turun/keluar melalui kisikisi tersebut dan juga
bertujuan untuk memisahkan kotoran – kotoran seperti pasir, kerikil dan sampah-
sampah lain yang terikut. Selain itu loading ramp juga memiliki peralatan yang
mendukung seperti:
1. Sistem kontrol hidrolik/sistem gear box
Sistem ini merupakan proses penurunan atau pemasukan dan
mempersiapkan TBS ke dalam lori dengan menggunakan tenaga untuk
membuka dan menutup pintu loading ramp, selain menurunkan TBS
hidrolik juga digunakan untuk menarik lori kosong ke bawah apron loading
ramp dan untuk menarik lori isi ke jalur perebusan sterilizer.
2. Pintu loading ramp
Pintu loading ramp berfungsi untuk menahan agar TBS tidak langsung turun
atau terjatu ke lantai selain itu untuk menggerakan pintu ini menggunakan
sitem hidrolik pada setiap pintu loading ramp.
III. PEMBAHASAN
4.1 Kesimpulan
Dari hasil laporan praktikum mata kuliah Mesin dan Peralatan Industri ini
dapat disimpulkan bahwa dengan adanya teknologi Mesing dan alat yang
memadai, maka semakin canggih alat yang digunakan, maka akan semakin baik
hasil dari produksi kelapa sawit sehingga menjadi minyak (CPO). selain itu kita
juga dapat mengetahui cara alat dan berfungsi dalam proses pengolahan kelapa
sawit menjadi CPO yaitu; 1. Jembatan Timbang adalah salahsatu tahapan awal
dalam proses pembuatan kelapa sawit menjadi CPO; 2. Loading Ramp merupakan
unit yang berfungsi untuk menapung tandan buah segar (TBS) yang dikirim dari
kebun petani lokal atau dari kebun inti. loading ramp memiliki tempat
penyimpanan yang besar hingga mencapai 300 ton bahkan sampai dengan 1000
ton; 3. Unit Proses berfungsi sebagai perebusan yang dipakai di industri dalam
pengolahan minyak kelapa sawit juga untuk memudahkan dalam melepaskan
brondolan dari tandan, melunakan daging brondolan atau mesocrap,
mempermudah memisahkan antara inti kernel dan cangkang; 4. Stasiun press
terdiri dari dua unit besar, yakni Digester dan Press. Kedua unit ini mengolah
brondolan yang sudah terpisahkan dari TBS dengan cara dilumatkan dalam unit
Digester, dan kemudian di press menggunakan mesin press dengan tujuan
memisahkan kandungan minyak (Oil Gutter) dan Nut disertai fibre hasil dari
mesocrap yang sudah hancur; 5. Unit Karnel disebut dengan Kernel Recovery.
Proses-proses pemisahan dalam stasiun ini adalah pertama, memisahkan nut dan
fibre di depericarper secara pneumatic. Kedua, Pemisahan shell dan kernel juga
tempat dimana udara dapat melewati ducting yang memiliki luas penampang
tertentu udara memiliki kecepatan dan kapasitas tertentu; 6. Unit Klarifikasi
merupakan unit sebagai pemisahan antara lapisan minyak dengan sludge; 7. Unit
Power House merupakan Tangki Continious Clarifier (CCT), dimana Minyak
yang dipisahkan di CCT mengapung ke permukaan; 8. Unit Boiler merupakan
ketel uap yang menghasilkan steam hasil dari air yang dipanaskan dalam sebuah
drum; 9. Unit Water merupakan unit yang dibangun ditengah perkebunan itu
sendiri, sehingga harus mempunyai sumber mata air dan kita sebut waduk; 10.
Effluent merupakan industri yang akan menghasilkan limbah, atau hasil pabrik
yang tidak mempunyai nilai jual.