Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

MESIN DAN PERALATAN INDUSTRI

MESIN DAN PERLATAN PADA PABRIK PENGOLAHAN KELAPA


SAWIT

KELOMPOK II
Afrita else ria sihotang : 203010403010
Cindy sihombing : 203010403001
Delvano pranata : 203030403059
Diva jadearman purba : 203010403007
Dicky thoif prasetyo : 203030403052
Denise varian kuncara : 203020403030
Ernika siburian : 203020403028
Mesti meliana simamora : 203010403010
Remi : 193020403023
Yeni oktapiani : 193020403022

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN


JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2022
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIKUM MESIN DAN PERALATAN INDUSTRI


MESIN DAN PERLATAN PADA PABRIK PENGOLAHAN KELAPA
SAWIT

Telah diperiksa dan disetujui oleh Dosen Pengampu pada :


Hari :.....................
Tanggal :.....................

DOSEN PENGAMPU

Ir. Muliansyah, M.Si


NIP.19630908 199302 1 001
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI................................................................................................ ii
DAFTAR GAMBAR................................................................................... iii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................ 1
1.2 Tujuan............................................................................................. 2
BAB II. METODELOGI
2.1 Proses Pengolahan Kelapa Sawit Menjadi CPO............................. 4
2.2 Diagram Alir Proses Pengolahan.................................................... 5
2.3 Gambar Mesin dan Peralatan serta Klasifikasi, Fungsi dan Tujuan
Dari Masing-masing Mesin dan Peralatan...................................... 6
BAB III. PEMBAHASAN
3.1 Pemilihan Produk Dan Proses Pengolahan Kelapa Sawit .............. 14
BAB V. KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan..................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA
I. PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Kelapa sawit merupakan tumbuhan industri/ perkebunan yang berguna
sebagai penghasil minyak masak, minyak industri, maupun bahan bakar. Pohon
Kelapa Sawit terdiri dari dua spesies yaitu elaeis guineensis dan elaeis oleifera
yang digunakan untuk pertanian komersil dalam pengeluaran minyak kelapa
sawit. Indonesia dan Malaysia merupakan negara produksi minyak kelapa sawit
terbesar sehingga menjadi pemegang kontribusi dalam produksi minyak kelapa
sawit. Negara Indonesia memiliki luasan lahan perkebunan kelapa sawit terbesar
disusul oleh peringkat kedua yaitu negara Malaysia, akan tetapi tingkat produksi
masih dibawah potensi yang seharusnya sehingga produksi minyak kelapa sawit
masih lebih rendah dibandingkan dengan perkebunan Malaysia (Khairani, 2007).
Pabrik kelapa sawit (PKS) merupakan pabrik yang mengolah tandan buah
segar (TBS) sawit menjadi minyak sawit mentah atau sering disingkat CPO
(Crude Palm Oil). Dalam pengolahannya TBS akan dibawa oleh truk-truk
pengangkut sawit dari kebun menuju PKS untuk diproses lebih lanjut. secara garis
besarnya proses ini antara lain, perebusan, penggilingan dan pengepresan. Hasil
akhir yang berupa CPO akan disimpan pada tangki-tangki penyimpanan sebelum
dijual atau dikirim ke pabrik pengolahan minyak goreng atau pabrik-pabrik lain
tergantung CPO tersebut mau diolah menjadi produk apa. TBS yang dibawa dari
perkebunan harus diproses sesegera mungkin untuk mendapatkan hasil dengan
mutu terbaik, itulah sebabnya ada istilah buah restan atau buah sisa. Sehingga
mutu dari CPO itu sendiri sangat bergantung kepada kecepatan pengangkutan dari
kebun ke pabrik kelapa sawit (Andy. H, 2009).
Di dalam prabrik kelapa sawit juga dapat kita ketahui alat dan mesin yang
digunakan dalam produksi kelapa sawit yaitu seperti:
a). Fruit Cages adalah untuk alat yang digunakan untuk mengangkut tandan buah
segar; b). Capstand, digunakan untuk menarik lori buah; c). Sterilizer yaitu Station
durm untuk merebus buah sawit; d). Thresher Drum digunakan untuk membanting
tandan buah agar brondolan buah dapat rontok; e). Screw press utnuk
mengekstrak minyak sawit; f. Vibro separator untuk memisahkan serabut halus
dan bahan-bahan kasar; g). Continous Settling Tank yaitu digunakan untuk
memisahkan minyak murni berdasarkan prinsip perbedaan massa jenis; h). Oil
Purifier untuk pemrosesan
minyak menjadi minyak murni dengan kadar air maksimal 0,1% dan kadar
kotoran maksimal 0,02%; i). Sludge Centrifuge danVacum Oil Drier, untuk
mengeringkan
minyak dalam kondisi vakum melalui penguapan; j). Cake Breaker untuk
mengurai kadar air pada ampas; k). Depericarper untuk memisahkan biji
dariserabut; l). Nut Polishing Drum digunakan untuk membersihkan biji dari
seratserat; m). Nut Silo Drier untuk mengurangi kadar air (moistur) biji; n). Nut
Cracker/Ripple Mill untuk memecahkan biji yang telah dikeringkan (Jaya, 2008).

I.2 Tujuan
Adapun tujaun dari praktikum mesin dan peralatan industri ini adalah untuk
mengetahui mesin dan peralatan pada pabrik kelapa sawit.
II. METODELOGI

2.1 2.2 Diagra m Alir Proses Pengolahan

Tandan Buah Segar

Perebusan (sterllizer)

Tandan Kosong
Perontokan ( threser)

Mulsa/
pupukupuk
Pengadukan (digester)

Pengepresan (screw presser)

Penyaringan Pemisahan ampas

Pengeringan
pengendapan

hydrocyclon
Pemecahan
Pemurnian cangkang

Pemisahan
Pengeringan

Pengeringan
Penyimpanan CPO

Penyimpanan Karnel
2.2 Proses Pengolahan Kelapa Sawit Menjadi CPO (Crude Palm Oil)
Proses pengolahan buah kelapa sawit menjadi Crude Palm Oil (CPO)
dioperasikan dalam suatu rangkaian proses yang tetap. Dimana, hasil proses
instalasi sebelumya, dilajutkan oleh instalasi berikutnya tanpa merubah mutu.
Tahapan dari proses pengolahan sebagaimana diuraikan sebagai berikut :
2.1.1 Penimbangan
Sebelum dan sesudah menurunkan Tandan Buah Segar (TBS), kendaraan
angkut (turk) ditimbang. Dari selisih berat dapat diketahui jumlah TBS.
Kemudian, TBS dimasukkan ke dalam loading rap (lori) untuk diangkut ke unit
perebusan.
2.1.2 Penyortiran Buah Sawit
Buah kelapa sawit yang masuk ke Pabrik Kelapa Sawit, kualitas &
kematangannya harus diperiksa dengan baik. Proses pemeriksaan buah sawit ini
sering disebut sortir buah. Jenis buah yang masuk ke Pabrik Sawit pada umumnya
jenis Tenera atau jenis Dura. Kriteria matang panen merupakan faktor yang sangat
penting dalam pemeriksaan kualitas buah sawit di stasiun penerimaan buah.
2.1.3 Perebusan
Buah kelapa sawit berupa Tandan Bauh Segar (TBS) bersama dengan lori
dimasukkan ke dalam unit perebusan (sterilizer). Sterilisasi dilakukan dengan cara
mengalirkan uap air (steam) selama 90 menit pada suhu 130 °C dan tekanan 2.5
atm.
2.1.4 Penebahan – Pelumatan (threshing)
Setelah perebusan (sterilizer), Tandan Buah Segar kelapa sawit selanjutnya
diangkut menggunakan hosting crane menuju unit penebah dengan unit otomatis.
Penembahan dilakukan dengan cara menuang Tandan Buah Segar sedikit demi
sedikit secara teratur ke atas mesin penebah (thresher) untuk 4 melepaskan buah
dari kelopak. Secara teknis, mekanisme pelepasan buah sawit pada proses
penebahan – pelumatan (threshing), sebagaimana uraian berikut:
• Buah dari pengisi otomatis masuk ke dalam drum yang berputar, dengan bantuan
sudu-sudu yang ada dalam drum buah terangkat dan jatuh berbanting, sehingga
buah lepas dari tandan
• Melalui kisi-kisi drum buah masuk konveyor, sedangkan janjang dengan
kotoran dari unit penebahan dikeluarkan dari unit thresher atau diangkat ke
incinerator yang selanjutnya dibakar atau diabukan.
2.1.5 Peremasan
Proses ini adalah meremas buah, sehingga daging buah lepas dari biji dan
sekaligus menghancurkan sel-sel yang mengandung minyak dalam waktu singkat
(25 – 30 menit), agar minyak dapat diperas sebanyak-banyaknya pada proses
pengempaan. Secara teknis, proses peremasan buah kelapa sawit yang dimaksud,
sebagaimana uaraian berikut:
• Buah kelapa sawit yang sudah terpisah dari tandan dimasukkan ke dalam bejana
peremas (digester) yang dilengkapi dengan pisau-pisau yang berputar.
• Di dalam bejana peremas (digester), buah kelapa sawit diaduk pada kondisi
panas dengan temperature 80-90° C.
• Putaran pisau menyebabkan terjadinya gesekan sesame buah. Diantara masa
remasan dengan pengaduk dan dinding ketel, dikombinasikan dengan pemanasan
menyebabkan sel-sel yang mengandung minyak hancur. Sehingga, daging buah
menjadi longgar terhadap biji dan akhirnya semua daging buah terlepas, namun
serat-serat daging buah masih kelihatan utuh atau tidak teremas sampai halus.
• Minyak yang dibebaskan dari bejana atau digester segera dikeluarkan untuk
mencegah terbentuknya emulsi yang akan menghambat ekstrasi minyak.
2.1.6 Pengempaan
Pengempaan atau ekstraksi merupakan proses pengeluarlan minyak dari
buah kelapa sawit yang telah diremas. Proses ini dilakukan dengan 5
menggunakan alat kempa berupa hydraulic press (kempa hidraulik) atau screw
press dengan tekanan 1.000 psi. Proses pengempaan, minyak akan di ekstraksi
sebanyak mungkin. Agar diperoleh minyak yang banyak, maka perbandingan biji
denga pericarp (kulit buah) dalam massa yang dikempa harus optimal. Hal ini
dapat dilakukan dengan cara menambah biji atau cangkang dan daun mahkota
buah, sehingga didapat perbandingan optimal. Minyak hasil pengempaan,
selanjutnya diklarifikasi untuk mendapatkan minyak kasar (CPO) yang bersih.
Sedagkan cake (limbah) yang mengandung campuran serat dan biji dipisah pada
proses selanjutnya.
2.1.7 Pemisahan Serat Inti Biji
Selain minyak sawit (CPO), pada proses pengempaan juga dihasilkan
padatan berupa campuran serat dan biji sawit (cake). Jika proses pengempaan
berjalan baik maka cake yang dihasilkan berkadar lemak rendah dan bersifat
kering. Produk berupa cake dimasukkan ke dalam alat yang disebut depericarper
yang bekerja dengan sistim pneumatic, berfungsi memisahkan serat (ampas) dan
biji sawit serta membersihkan biji dari sisi serabut yang masih melekat pada biji.
Ampas kering (serat kering) akan tersisap ke dalam unit silicon ampas (fiber
cyclone), sedangkan biji dengan berat jenis lebih besar jatuh dan diangkut oleh
conveyor agar masuk ke dalam drum pemolis. Serat yang telah kering dipakai
untuk bahan bakar boiler, sedangkan biji dikeringkan di dalam silo.
2.3 Gambar Mesin dan Peralatan serta Klasifikasi, Fungsi dan Tujuan
Dari Masing-masing Mesin dan Peralatan
1. Jebatan timbang
Jembatan timbang merpakan suatu alat yang
digunakan sebagai tempat/alat penimbangan TBS yang
dibawa ke pabrik (minyak/inti sawit) serta penimbangan
barang lain yang terkait dengan aktivitas kebun. Pada
prinsipnya penimbangan buah bertujuan untuk
mengetahui berat brutto (berat kotor), tarra (berat
Gambar 1
Jembatan Timbang kosong) dan akhirnya berat netto (berat bersih) dari
setiap pengukuran yang dilakukan. Jembatan timbang adalah seperangkat alat
untuk menimbang kendaraan barang/truk yang dapat dipasang secara tetap atau
alat yang dapat dipindah-pindahkan (portable) yang digunakan untuk mengetahui
berat kendaraan beserta muatannya. Jembatan timbang digunakan untuk
pengawasan jalan ataupun untuk mengukur besarnya muatan pada industri,
pelabuhan ataupun pertanian. Jembatan timbang dibangun untuk mengawasi
tonase kendaraan pengangkut barang yaitu truk agar tidak melebihi tonase yang
ditentukan dan untuk mencegah kerusakan jalan dan keselamatan juga keawetan
kondisi setiap jalan (SAMSUL BAHRI,2011).
2. Loading Ramp
Loading ramp merupakan rangkaian proses awal
dari pengolahan kelapa sawit seelum memasuki proses
selanjutnya. Loading ramp juga memiliki fungsi sebagai
tempat menerima dan memindahkan TBS ke lori dan
tempat penampungan sementara TBS dari kebun
sebelum diproses, mempermudah pemasukan TBS ke
Gambar 2
Loading Ramp lori dan mengurangi kadar kotoran. TBS sebelum
dimasukan kedalam lori dengan dituang ke tiap-tiap bays dari loading ramp. Maka
TBS yang akan diproses diisi ke dalam lori-lori yang berkapasitas 9,5 ton TBS
untuk kapasitas olah 50 ton TBS/jam dengan cara membuka pintu bays yang
diatur dengan system pintu hidraulik. Lantai loading ramp dibuat miring dan
berkisi-kisi sehingga saat pembongkaran TBS dari truk maupun pemasukan TBS
ke lori, sebagian besar kotoran turun/keluar melalui kisikisi tersebut dan juga
bertujuan untuk memisahkan kotoran – kotoran seperti pasir, kerikil dan sampah-
sampah lain yang terikut. Selain itu loading ramp juga memiliki peralatan yang
mendukung seperti:
1. Sistem kontrol hidrolik/sistem gear box
Sistem ini merupakan proses penurunan atau pemasukan dan
mempersiapkan TBS ke dalam lori dengan menggunakan tenaga untuk
membuka dan menutup pintu loading ramp, selain menurunkan TBS
hidrolik juga digunakan untuk menarik lori kosong ke bawah apron loading
ramp dan untuk menarik lori isi ke jalur perebusan sterilizer.
2. Pintu loading ramp
Pintu loading ramp berfungsi untuk menahan agar TBS tidak langsung turun
atau terjatu ke lantai selain itu untuk menggerakan pintu ini menggunakan
sitem hidrolik pada setiap pintu loading ramp.
III. PEMBAHASAN

Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan maka dapat diketahui


bahwa pada proses pengolahan kelapa sawit merupakan salah satu faktor yang
menentukan keberhasilan usaha perkebunan kelapa sawit terutama pada pabrik
kelapa sawit mesin dan peralatan sangat penting dalam mempermudah proses
pengolahan di Pabrik Kelapa Sawit (PKS). Pada pengolahan tandan buah segar
(TBS) di pabrik kelapa sawit menghasilkan minyak sawit sebagai produk utama
dan disamping itu akan dihasilkan limbah cair dalam jumlah besar karena dalam
proses pengolahan TBS di pabrik kelapa sawit ada perlakuan penambahan air
yang dipakai pada proses perebusan, pemisahan inti dengan tempurung pada
stasiun hidrosiklon, air pencucian pada pabrik dan lain-lain. Proses pengolahan
Pabrik kelapa sawit dilakukan dengan mengolah bahan baku berupa TBS (Tandan
Buah Segar) menjadi minyak kelapa sawit CPO (Crude palm oil) dan juga inti
sawit (kernel), dalam pengolahan kelapa sawit ini yang menjadi prioritas dalam
pengolahan minyak mentah yaitu CPO untuk menghasilkan CPO kita memerlukan
mesin dan peralatan agar dapat mempermudah dalam proses.
Pada prinsipnya pengolahan proses pengolahan kelapa sawit yaitu proses
ekstraksi CPO (Crude Palm Oil) secara mekanis dari tandan buah segar (TBS)
yang dilakukan juga dengan proses pemurnian, dalam proses pengolahan kelapa
sawit di pabrik dilakukan dengan menggunakan mesin dan peralatan antara lain
fruit cages untuk mengangkut tandan buah segar, capstand untuk menarik lori
buah, sterilizer station, drum untuk merebus buah sawit, thresher drum untuk
membanting tandan buah agar brondolan buah dapat rontok, screw press untuk
mengekstrak minyak sawit, vibro separator untuk memisahkan serabut halus dan
bahan-bahan kasar, continuous settling tank untuk memisahkan minyak murni
berdasarkan prinsip perbedaan massa jenis, oil purifier untuk pemprosesan
minyak menjadi minyak bumi, sludge centrifuge, vacum oil drier untuk
mengeringkan minyak dengan dalam vakum melalui penguapan, cake breaker
untuk mengurai kadar air ampas, depericarper untuk memisahkan biji dari serabut,
nut polishing drum untuk membersihkan biji dari serat, nut silo drier untuk
mengurangi kadar air biji, nutcracker/ripple mill untuk memecahkan biji yang
kering. Dalam pabrik kelapa sawit mempunyai berbagai macam jenis yang perlu
dilakukan perawatan agar tidak adanya hambatan dalam proses atau mengurangi
masalah dalam pengolahan.
IV. KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan
Dari hasil laporan praktikum mata kuliah Mesin dan Peralatan Industri ini
dapat disimpulkan bahwa dengan adanya teknologi Mesing dan alat yang
memadai, maka semakin canggih alat yang digunakan, maka akan semakin baik
hasil dari produksi kelapa sawit sehingga menjadi minyak (CPO). selain itu kita
juga dapat mengetahui cara alat dan berfungsi dalam proses pengolahan kelapa
sawit menjadi CPO yaitu; 1. Jembatan Timbang adalah salahsatu tahapan awal
dalam proses pembuatan kelapa sawit menjadi CPO; 2. Loading Ramp merupakan
unit yang berfungsi untuk menapung tandan buah segar (TBS) yang dikirim dari
kebun petani lokal atau dari kebun inti. loading ramp memiliki tempat
penyimpanan yang besar hingga mencapai 300 ton bahkan sampai dengan 1000
ton; 3. Unit Proses berfungsi sebagai perebusan yang dipakai di industri dalam
pengolahan minyak kelapa sawit juga untuk memudahkan dalam melepaskan
brondolan dari tandan, melunakan daging brondolan atau mesocrap,
mempermudah memisahkan antara inti kernel dan cangkang; 4. Stasiun press
terdiri dari dua unit besar, yakni Digester dan Press. Kedua unit ini mengolah
brondolan yang sudah terpisahkan dari TBS dengan cara dilumatkan dalam unit
Digester, dan kemudian di press menggunakan mesin press dengan tujuan
memisahkan kandungan minyak (Oil Gutter) dan Nut disertai fibre hasil dari
mesocrap yang sudah hancur; 5. Unit Karnel disebut dengan Kernel Recovery.
Proses-proses pemisahan dalam stasiun ini adalah pertama, memisahkan nut dan
fibre di depericarper secara pneumatic. Kedua, Pemisahan shell dan kernel juga
tempat dimana udara dapat melewati ducting yang memiliki luas penampang
tertentu udara memiliki kecepatan dan kapasitas tertentu; 6. Unit Klarifikasi
merupakan unit sebagai pemisahan antara lapisan minyak dengan sludge; 7. Unit
Power House merupakan Tangki Continious Clarifier (CCT), dimana Minyak
yang dipisahkan di CCT mengapung ke permukaan; 8. Unit Boiler merupakan
ketel uap yang menghasilkan steam hasil dari air yang dipanaskan dalam sebuah
drum; 9. Unit Water merupakan unit yang dibangun ditengah perkebunan itu
sendiri, sehingga harus mempunyai sumber mata air dan kita sebut waduk; 10.
Effluent merupakan industri yang akan menghasilkan limbah, atau hasil pabrik
yang tidak mempunyai nilai jual.

Anda mungkin juga menyukai