Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Teknik dan Teknologi Volume 15 No.

30 Tahun 2020

PENGARUH PENAMBAHAN TANAH LIAT PADA PEMISAHAN INTI DAN


CANGKANG SAWIT

EFFECT OF USE OF CLAY ON THE SEPARATION OF CORE AND SHELL

Oksya Hikmawan1), Marisa Naufa2), Nur Asyiqin1)


1)
Politeknik Teknologi Kimia Industri
Program Studi Agribisnis Kelapa Sawit,2) Balai Riset dan Standardisasi Industri Medan
e-mail: oksya1110@gmail.com

ABSTRAK

Pemisahan Inti dan cangkang sawit sangat dipengaruhi oleh Berat Jenis Suspensi. Didalam
proses pemisahannya dapat terjadi perubahan berat jenis akibat pertambahan zat tersuspensi yang
berasal dari pecahan biji yang memiliki berat yang berbeda dengan tanah liat. Hal ini menyebabkan
kegagalan dalam pemisahan. Untuk mempertahankan suspense tersebut maka dilakukan
penyesuaian berat jenis dengan penambahan Tanah Liat.Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui
berat jenis larutan tanah liat yang sesuai agar pemisahan inti dan cangkang optimal. Penambahan
komposisi tanah liat bervariasi mulai dari 50 g, 100 g, 200 g, 300 g, 400 g yang dilarutkan dalam 1000
ml air. Hasil penelitian memberikan data bahwa hubungan terjadi sangat signifikan namun
berbanding terbalik antara berat jenis larutan tanah liat dengan pemisahan inti dan cangkang.
Penambahan 50 g, 100 g, 200 g, 300 g, 400 g didapat losses inti berturut-turut adalah 39,88%,
21,76%, 15,51%, 13,06%, 7,08%. Dalam penelitian ini didapat bahwa berat jenis larutan tanah liat
yang mendekati nilai standar yaitu pada komposisi 400 g dalam 1000 ml air. Tetapi saat dilakukan
proses pemisahan inti dan cangkang didapat nilai persen losses inti sebesar 7,08% yang masih jauh
dari standar pabrik yaitu 1%.

Kata kunci : Tanah liat, berat jenis, claybath, pemisahan inti dan cangkang

ABSTRACT

The separation of the kernel and the palm shell is greatly influenced by the density of the
suspension. In the separation process, there can be a change in density due to the addition of
suspended substances from seed fragments that have a different weight from clay. This results in a
failure in separation. To maintain the suspension, an adjustment of the density was made with the
addition of clay. The purpose of this study was to determine the specific gravity of the clay solution
that was suitable for optimal separation of the core and shell. The addition of clay composition varies
from 50 g, 100 g, 200 g, 300 g, 400 g dissolved in 1000 ml of water. The results showed that the
relationship was very significant but inversely proportional to the density of the clay solution with the
separation of the core and shell. The addition of 50 g, 100 g, 200 g, 300 g, 400 g obtained core losses
were 39.88%, 21.76%, 15.51%, 13.06%, 7.08%, respectively. In this study, it was found that the
density of the clay solution was close to the standard value, namely the composition of 400 g in 1000
ml of water. However, when the process of separating the core and shell is carried out, the percent
value of core losses is 7.08%, which is still far from the factory standard of 1%.

Keywords: Clay, specific gravity, claybath, core and shell separation

PENDAHULUAN pabrik kelapa sawit. Parameter-parameter


Salah satu faktor yang menentukan yang perannya penting dalam menjamin
keberhasilan perkebunan kelapa sawit daya saing industri perkebunan kelapa
adalah pengolahan kelapa sawit. sawit dibandingkan dengan industri minyak
Kombinasi perlakuan mekanis dan nabati lainnya adalah efisiensi, ekstraksi,
laboratorium merupakan hal yang terjadi di rendemen dan kualitas produk.

14
Jurnal Teknik dan Teknologi Volume 15 No. 30 Tahun 2020

Dalam membahas sektor Industri, Tanah liat berfungsi untuk


Pabrik Kelapa Sawit (PKS) di Indonesia memudahkan pemisahan Kernel dan Shell
tidak hanya sebagai unit ekstraksi Crude berdasarkan Spesific Gravity. Selain itu,
Palm Oil, tetapi secara keseluruhan tanah liat juga berfungsi untuk menaikkan
mengolah biji dari buah kelapa sawit. Hal - berat jenis air dari 1 kg/m3 menjadi 1,3
hal yang mempengaruhi kualitas dan kg/m3. Kernel yang mengapung akan
kuantitas inti kelapa sawit yang baik adalah diangkat dengan kincir yang kecil
saat pemisahan inti di Claybath. Tingkat sedangkan cangkang menggunakan kincir
keberhasilan proses pemisahan selain yang panjang. Cangkang akan masuk ke
dipengaruhi oleh alat pemisah, juga Shell Bin menggunakan blower sedangkan
berasal dari bahan larutan atau media kernel yang berasal dari claybath akan
pemisahan inti sawit (Sari Hasmayani, masuk ke vibrating kernel menggunakan
2011). blower.
Tahapan pemisahan inti sawit dengan Pada pemisahan kernel dan
cangkangnya merupakan bagian dari cangkang, Pabrik Kelapa Sawit pada
rangkaian proses pengolahan untuk umumnya menggunakan dua sistem yaitu
memperoleh inti sawit di stasiun kernel. sistem pemisahan kering dan basah.
Media pemisah yang digunakan umumnya Pada sistem pemisahan kering dilakukan
menggunakan larutan kalsium karbonat, dalam satu kolom vertikal dengan
kaolin, dan abu janjangan. Penambahan bantuan hisapan udara dengan prinsip
larutan-larutan di atas dapat mengurangi kerja adalah fraksi yang lebih ringan akan
berat jenis inti sehingga inti akan terhisap keatas dan fraksi yang berat
mengambang di dalam larutan dan jatuh kebawah. Unit pemisahan nya
cangkang akan tetap tenggelam dan jatuh adalah Light Tenera Dust Separation
ke dasar kerucut. Dalam aspek ekonomis, (LTDS). Pada sistem pemisahan basah
harga dari calcium carbonat lebih mahal dilakukan pada unit Claybath untuk
dari bahan pemisah lainnya. Oleh karena memisahkan kernel kecil, kernel pecah
itu, penulis tertarik untuk melakukan dan cangkang besar. Pemisahan basah
penelitian dengan mengganti peran dilakukan agar kernel kecil, kernel pecah
calcium carbonat dengan tanah liat. dan cangkang besar dari LTDS
dibersihkan kembali.

Gambar 1. Proses Pemisahan Kernel dan Cangkang di Claybath

15
Jurnal Teknik dan Teknologi Volume 15 No. 30 Tahun 2020

Gambar 1. merupakan cara kerja


pemisahan kernel dan cangkang di unit
Claybath. Umpan dari LTDS atau nut
grading masuk kedalam bak berbentuk
kerucut yang dilengkapi dengan pompa
untuk mensirkulasikan cairan tanah liat.
Gerak cairan akibat sirkulasi membawa
kernel menuju ayakan getar untuk
dibersihkan lalu dikirim ke kernel dryer.
Cangkang yang tenggelam terdorong
keluar melalui under flow yang kemudian
masuk ke silo cangkang dan akan menjadi
bahan bakar boiler.
Tanah liat/Hidrosilikat Alumina
adalah partikel mineral berkerangka dasar
silika yang berdiameter kurang dari empat
mikrometer. Tanah liat memiliki rumus
kimia Al2O3.2SiO2.2H2O. Gambar 2. Tanah Liat
Tanah liat terbentuk dari proses
pelapukan batuan silika oleh asam Gambar 2. merupakan tanah liat primer.
karbonat dan sebagian dihasilkan dari Tanah liat primer berwarna putih kusam
aktivitas panas bumi. Tanah liat sebagai karena tidak tercampur oleh humus dan
campuran partikel-partikel pasir dan debu zat pengotor lainnya.Suhu matang
dengan bagian-bagian tanah liat yang berkisar antara 1300-1400oC.yang
mempunyai sifat-sifat karakteristik yang termasuk kedalam tanah liat primer
berlainan dalam ukuran yang kira-kira adalah kaolin, bentonite, kwarsa dan
sama. Material tanah liat mempunyai daya dolomite.
serap yang baik terhadap perubahan kadar
kelembapan karena tanah liat mempunyai Tabel 1. Komposisi Unsur Kimia Pada
luas permukaan yang sangat besar Tanah Liat/ Hidrosilikat Alumina
(Mahida, 1984).
No Unsur/Senyawa Persentase (%)
Sifat-sifat yang dimiliki tanah liat 1 Silica (SiO2) 75,40
adalah sebagai berikut: 2 Kalsium Oksida (CaO) 0,70
a. Ukuran butir halus kurang dari 0,002 mm.
3 Magnesium Oksida (MgO) 0,71
b. Permeabilitas rendah.
c. Bersifat sangat kohesif. 4 Besi Oksida (Fe2O3) 0,01
d. Kadar kembang susut yang tinggi. Aluminium Karbonat
e. Proses konsolidasi lambat. 5 (Al2O3) 14.10

Tanah liat terbagi menjadi dua


yaitu tanah liat primer dan tanah liat Tabel 1. adalah komposisi dari tanah liat
sekunder. Tanah liat primer adalah tanah primer, dimana unsur atau senyawa yang
liat hasil pelapukan batu feldspatik yang terdapat dalam tanah liat primer meliputi
dibantu dengan tenaga dari bumi dan pasir, kalsium, magnesium, besi,
tidak berpindah dari batuan aluminium dan sebagainya.
induknya.Tanah liat sekunder adalah
tanah liat primer yang telah berpindah Faktor-Faktor yang mempengaruhi efisiensi
kedudukan nya jauh dari batuan induknya pemisahan :
sehingga tanah liat sekunder berwarna
coklat dan kemerah-merahan karena 1. Berat jenis suspensi. Pemisahan inti
sudah tercampur oleh humus, ranting termasuk “Continuous Process”, dan
atau zat pembusuk lainnya. Letak tanah berat jenis dapat berobah akibat
liat primer biasanya di tempat-tempat pertambahan zat tersuspensi yang
lebih tinggi dari letak tanah liat sekunder. berasal dari pecahan biji yang memiliki

16
Jurnal Teknik dan Teknologi Volume 15 No. 30 Tahun 2020

berat yang berbeda dengan tanah liat. Saringan, Batang Pengaduk, Spatula,
Akibatnya pemisahan inti dan cangkang Mortar/ Alu, Mangkuk 5 kg, Piring
tidak sesuai dengan yang diinginkan. Aluminium.
Untuk mempertahankan suspensi Bahan : Air, Tanah Liat/Hidrosilikat Alumina,
tersebut maka sering dilakukan Umpan masuk dari nut grading.
penyesuaian BJ dengan penambahan
tanah liat atau penggantian suspensi Prosedur Percobaan :
secara terjadual. 1. Persiapan Larutan
2. Kualitas tanah liat. Karena kesulitan Larutan yang digunakan pada penelitian
memperoleh tanah liat maka sering ini adalah larutan tanah liat. Prosedur
orang mencari tanah liat seperti kaolin. pembuatan larutan tanah liat adalah:
Kaolin memiliki warna dan sifat yang a. Tanah liat ditimbang sebanyak 50 gram.
baik, akan tetapi harganya tinggi. Orang b. Tanah liat dilarutkan dalam air sebanyak
mencoba dengan menggunakan kapur ( 1000 ml.
CaCO3 ), akan tetapi akan diperoleh c. Larutan tanah liat diaduk sampai
suspensi yang tidak baik dan hal ini homogen.
dapat terlihat apabila pemompaan d. Larutan tanah liat diukur berat jenisnya
berhenti kapur mengendap dan dengan airometer.
sangat sulit untuk mengaktifkan e. Hal yang sama diulangi untuk berbagai
kembali. Juga kapur memiliki sifat yang variasi tanah liat. (50 gram, 100 gram,
tidak baik yaitu terjadinya pembentukan 200 gram, 300 gram, 400 gram).
busa sehingga mempersulit pemisahan
inti. Tanah liat harus dilarutkan terlebih dahulu
menjadi larutan untuk dialirkan menuju
METODOLOGI claybath sebagai media pemisah inti dan
Alat : Gelas Ukur 1000 ml, Ember, cangkang.
Hydrometer/ Airometer, Neraca, Digital,

Gambar 3. Tanah Liat Menjadi Larutan Tanah Liat

17
Jurnal Teknik dan Teknologi Volume 15 No. 30 Tahun 2020

Gambar 3. adalah gambar kerja dari c. Campuran diaduk selama 10 menit.


proses pelarutan tanah liat, dimana
d. Campuran disaring dengan
tanah liat yang masih berbentuk
penyaringan sederhana.
padatan dihaluskan kemudian
diencerkan dengan menggunakan e. Hasil saringan di cuci dengan air
pelarut air. mengalir.
f. Hasil saringan di pisahkan antara inti,
2. Pemisahan Inti dan Cangkang. cangkang, biji utuh kemudian
Prosedur pemisahan inti dan cangkang ditimbang.
adalah:
a. Larutan yang telah diukur berat
Pengaruh Berat Jenis Terhadap
jenisnya dimasukkan ke dalam ember
sebanyak 1000 ml. Losses Inti
Tabel 2. merupakan rekapitulasi data
b. Umpan masuk dari nut grading berat jenis larutan terhadap losses inti.
dimasukkan ke dalam ember berisi
larutan tanah liat sebanyak 50 gram.

Tabel 2. Data Perhitungan Berat Jenis larutan terhadap Losses Inti

No Berat Jenis (g/ml) Losses Inti (%)

1 1,016 39,88
2 1,078 21,76
3 1,081 15,51
4 1,112 13,06
5 1,120 7,08

Perhitungan dimulai dari mencari % inti


dalam biji utuh dan % inti tenggelam. b. % inti tenggelam dengan BJ 1,016
g/ml.
a. Inti dalam biji utuh dengan BJ 1,016
g/ml. % inti tenggelam = 19,42 %
c. % total losses dengan BJ 1,016 g/ml.
Berat biji utuh = 14,48 gram
Berat cangkang = 10,13 gram
Gambar 4. Berikut ini merupakan
Berat Inti = 4,35 gram gambar grafik Berat Jenis Larutan terhadap
Losses Inti. Grafik diatas menjelaskan
Berat sampel inti = 21,26 gram
bahwa semakin banyak tanah liat yang
% inti dalam biji utuh = 0,2046 dicampurkan maka losses inti semakin
menurun.
= 20,46 %

18
Jurnal Teknik dan Teknologi Volume 15 No. 30 Tahun 2020

Gambar 4. Grafik Pengaruh Berat Jenis Larutan terhadap Losses Inti

Menurut Hasmayani Siregar Tabel 2. Data Perhitungan Variasi


(2011:5), Berat Jenis (BJ) inti kelapa sawit Komposisi Tanah Liat Terhadap Berat
sebesar 1,07 g/ml dan Berat Jenis (BJ) Jenis.
cangkang kelapa sawit 1,15-1,20 g/ml, maka
dari itu untuk memisahkan cangkang dan inti Komposisi Larutan
No Berat Jenis (g/ml)
kelapa sawit dibuat larutan dengan berat Tanah Liat (gram)
jenis diantara kedua nya.
1 50 1,016
Pemisahan terjadi ditandai dengan
inti yang mengapung dan cangkang yang 2 100 1,078
tenggelam. Oleh karena itu, penambahan 3 200 1,081
komposisi tanah liat membuat nilai berat
jenis akan terus meningkat dan inti berpisah 4 300 1,112
dengan cangkang. Berdasarkan hal ini maka
perlu diketahui berapa banyak tanah liat 5 400 1,120
yang dicampurkan pada pemisahan inti dan
cangkang sehingga tidak menyebabkan
losses inti dan losses cangkang Tabel 2. merupakan rekapitulasi
(Indah.Vonny, 2013). Banyaknya tanah liat data variasi komposisi tanah liat terhadap
yang dicampurkan agar sesuai dengan berat jenis larutan.
norma pabrik adalah 1,1426 g/ml.
Gambar 2. merupakan gambar grafik
Komposisi Tanah Liat terhadap Berat Jenis
Pengaruh Penambahan Tanah Liat larutan. Penambahan tanah liat
Terhadap Berat Jenis mempengaruhi perubahan berat jenis
dimana semakin banyak tanah liat yang
Telah dilakukan analisis terhadap hubungan ditambahkan maka semakin tinggi berat
antara komposisi Tanah Liat terhadap Berat jenis larutan. Berat Jenis larutan semakin
Jenis sebagai berikut : tinggi dikarenakan sifat dari tanah liat yang
sulit menyerap air maka cepat membentuk
endapan (Siregar. Hasmayani, 2011).

19
Jurnal Teknik dan Teknologi Volume 15 No. 30 Tahun 2020

Gambar 2. Grafik Pengaruh Komposisi Tanah Liat terhadap Berat Jenis (g/ml)

korelasi diatas menunjukkan bahwa


Dari data analisa komposisi tanah liat
hubungan antara berat jenis larutan tanah
yang telah diperoleh pada Tabel 2.,
liat dengan losses inti berbanding terbalik
dilakukan pengujian apakah ada hubungan
dan sangat berpengaruh. Melalui uji
antara berat jenis terhadap pemisahan inti
hipotesis menggunakan regresi linear
dan cangkang di stasiun claybath.
sederhana diketahui bahwa H1 diterima
Perumusan Hipotesis Berat Jenis dan H0 ditolak, artinya ada hubungan
Larutan Tanah Liat dengan Pemisahan Inti antara berat jenis larutan tanah liat dengan
dan Cangkang digunakan untuk pemisahan inti dan cangkang.
mengetahui korelasi/ hubungan.
Semakin tinggi berat jenis larutan
Perumusan hipotesis nya adalah sebagai
maka semakin besar pemisahan inti dan
berikut:
cangkang. Hal ini disebabkan karena
H0: Tidak ada hubungan antara Berat Jenis perbedaan berat jenis pada setiap
Larutan Tanah Liat dengan Pemisahan Inti perbandingan tanah liat dan air pada
dan Cangkang di stasiun Claybath H1: Ada larutan tanah liat. Apabila larutan senakin
hubungan antara Berat Jenis Larutan kental maka berat jenis semakin meningkat
Tanah Liat dengan Pemisahan Inti dan dan apabila larutan semakin encer maka
Cangkang di stasiun Claybath berat jenis semakin menurun.
Pengujian statistik yang digunakan Campuran tanah liat pada
adalah uji korelasi. Uji korelasi digunakan penelitian memiliki berat jenis 1,01-1,12
untuk mengetahui hubungan antara berat g/ml. Karena berat jenis inti sawit lebih
jenis larutan tanah liat dengan pemisahan kecil dibandingkan campuran tanah liat dan
inti dan cangkang. berat jenis cangkang lebih besar dari
Besar korelasi antara X (berat jenis campuran tanah liat, maka inti sawit akan
larutan tanah liat) dan Y (losses inti) pada terapung. Ini sejalan dengan penelitian
penelitian ini adalah -0,9808. Perhitungan yang dilakukan oleh Sari Hasmayani
uji korelasi menggunakan regresi linier (2011) dengan judul : Kajian Penggunaan
sederhana dapat dilihat pada lampiran tiga. Tanah Rayap Sebagai Media Pemisah Inti
Berdasarkan ketetapan Pearson, nilai dan Cangkang Kelapa Sawit pada
Claybath di Pabrik Kelapa Sawit.

20
Jurnal Teknik dan Teknologi Volume 15 No. 30 Tahun 2020

Dalam penelitian ini dapat dilihat 400 g yaitu sebesar 7,08% dengan berat
bahwa berat jenis larutan tanah liat yang jenis 1,120 g/ml.
mendekati dengan berat jenis pemisahan Berat jenis yang sesuai agar
inti terletak pada 400 g tanah liat dalam pemisahan inti dan cangkang optimal
1000 ml air. Namun, ketika dilakukan sesuai norma pabrik (1%) yaitu 1,1426
pemisahan antara inti dan cangkang g/ml.
didapat nilai losses inti sebesar 7,08%.
Persen losses inti pengujian berbeda
dengan data standar pabrik yaitu 1%. DAFTAR PUSTAKA
Armanda Ricky. 2011. Efisiensi Biaya
Menurut Vonny Indah (2013),
Penggunaan Bahan Kimia CaCO3 di
Perbedaan yang terjadi dapat disebabkan
Claybath.Medan: STIPAP
oleh beberapa faktor diantaranya adalah:
a. Kondisi media pemisah yang kurang Fauzi Yan. 2014. Kelapa Sawit. Jakarta:
optimal untuk dilarutkan. Itu terjadi Penebar Swadaya
biasanya saat musim hujan tiba dimana
kondisi media pemisah menjadi basah Naibaho,M Ponten. 2016. Teknologi
dan sulit untuk diukur beratnya. Pengolahan Kelapa Sawit.Medan:
Pusat Penelitian Kelapa Sawit
b. Berat jenis dapat berubah akibat
pertambahan komposisi tanah liat. Maka Pahan Iyung.2008.Panduan Lengkap
dari itu, untuk mempertahankan larutan Kelapa Sawit.Jakarta: Penebar
dengan berat jenis optimal disesuaikan Swadaya
penambahan tanah liat atau
penggantian larutan secara terjadwal. Pardamean,M. 2008 .Pengolahan
c. Kurang optimal disaat pengadukan atau Kelapa Sawit dan Pengolahan
pencampuran tanah liat dengan air yang Limbah Pabrik Kelapa Sawit.Jakarta :
membuat tanah liat cepat mengendap. Direktorat Jendral Perkebunan

Sari Indah Vonny. 2013.


KESIMPULAN Perbandingan Penggunaan Kalsium
Pemisahan Inti dan cangkang Karbonat dan Natrium Karbonat
sawit sangat dipengaruhi oleh Berat Jenis Dalam Pemisahan Cangkang dan
Suspensi. Didalam proses pemisahannya Kernel.Riau: Politeknik Kampar
dapat terjadi perubahan berat jenis akibat
pertambahan zat tersuspensi yang berasal Sari Hasmayani. 2011. Kajian
dari pecahan biji yang memiliki berat yang Penggunaan Tanah Rayap Sebagai
berbeda dengan tanah liat. Hal ini Media Pemisah Inti dan Cangkang
menyebabkan kegagalan dalam Kelapa Sawit Pada Claybath Di
pemisahan. PKS.Medan: STIPAP
Untuk mempertahankan suspense
tersebut maka dilakukan penyesuaian Sitepu Tekad. 2011. Analisa Kebutuhan
berat jenis dengan penambahan Tanah Uap Pada Sterilizer Pabrik Kelapa
Liat.Tujuan dari penelitian ini untuk Sawit Dengan Lama Perebusan
mengetahui berat jenis larutan tanah liat 90 Menit.Medan: Universitas
yang sesuai agar pemisahan inti dan Sumatera Utara
cangkang optimal.
Berat Jenis larutan tanah liat Siradjuddin Irsyadi. 2015. Dampak
sangat mempengaruhi pemisahan inti dan Perkebunan Kelapa Sawit
cangkang. Dapat dilihat dari penelitian Terhadap Perekonomian Wilayah
semakin tinggi berat jenis larutan tanah liat Di Kapubaten Rokan Hulu.Riau:
maka nilai losses inti semakin menurun. UIN SUSKA
Nilai standar pemisahan yang mendekati
terdapat pada komposisi larutan tanah liat Suandi, dkk. 2016. Analisa Pengolahan
Kelapa Sawit Dengan Kapasitas

21
Jurnal Teknik dan Teknologi Volume 15 No. 30 Tahun 2020

Olah 30 ton/jam Di PT. BIO


Nusantara Teknologi.Bengkulu:
Universitas Bengkulu

22

Anda mungkin juga menyukai