Anda di halaman 1dari 2

Pada 1909 Rutherford mulai percobaan yang mengubah wajah fisika.

Ia menemukan inti atom dan


membangun model atom yang mirip dengan sistem tatasurya. Seperti planet, elektron elektron
mengorbit sebuah pusat, inti seperti matahari. Rutherford bersama dua orang muridnya ( Hans
Geigerdan Erners Masreden ) melakukan percobaan yang dikenal dengan hamburan sinar alfa (λ)
terhadap lempeng tipis emas. Sebelumya telah ditemukan adanya partikel alfa, yaitu partikel yang
bermuatan positif dan bergerak lurus, berdaya tembus besar sehingga dapat menembus lembaran
tipis kertas. (Andi Mutia, dkk. 2017) Ernest Rutherford mendapat ide bahwa struktur atom dapat
diselidiki dengan mengamati hamburan partikel alfa. Partikel alfa, seperti yang baru-baru ini
ditunjukkan oleh Rutherford, adalah emanasi zat radioaktif yang bermuatan positif. Mereka juga
merupakan inti helium. Menurut model puding kismis, partikel alfa yang melintasi film emas tipis
harus mengalami banyak defleksi sudut kecil ketika melewati dekat atau melalui bidang positif dari
atom-atom emas (MIT Departement of Physics) Eksperimen hamburan Rutherford menunjukkan
bahwa atom terdiri dari inti yang dikelilingi oleh elektron-elektron. Dibandingkan dengan ukuran inti,
lintasan elektron-elektron berada pada jarak yang sangat besar dari inti. Sebagian besar massa atom
terletak dalam intinya. Model atom Rutherford didasarkan pada mekanika klasik (Jumini, Sri 2017).
Percobaan tersebut sebenarnya bertujuan untuk menguji pendapat Thomson, yakni apakah atom itu
betul-betul merupakan bola pejal yang positif yang bila dikenai partikel alfa akan dipantulkan atau
dibelokkan. Dari pengamatan mereka, didapatkan fakta bahwa apabila partikel alfa ditembakkan
pada lempeng emas

yang sangat tipis, maka sebagian besar partikel alfa diteruskan (ada penyimpangan sudut kurang
dari 1°), tetapi dari pengamatan Marsden diperoleh fakta bahwa satu diantara 20.000 partikel alfa
akan membelok sudut 90° bahkan lebih. (Andi Mutia, dkk. 2017) Model Atom Rutherford dapat
diterima karena dapat diperoleh suatu rumus yang menggambarkan hamburan partikel alfa oleh
selaput tipis berdasarkan model tersebut. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa partikel alfa dan
inti yang berinteraksi dengannya berukuran cukup kecil sehingga dapat dipandang sebagai massa
titik dan muatan titik. (Amir Rahman, 2018) Dalam analisis hamburan partikel alpha, Rutherford
menyimpulkan bahwa kemungkinan besar partikel alpha (m=4u) dapat dibelokkan melalui sudut
yang besar dengan sebah tubrukan tunggal dengan objek yang lebih massif. Pada gambar
menunjukkan untuk setiap parameter dampak b, ada sudut hamburan terentu, dan kita
membutuhkan hubungan antara b dan teta. Proyek dapat ditunjukkan mengikuti jalur hiperbolik,
dalam koor dinat kutub r dan psi, persamaan hioerboliknya yaitu

Dengan menggunakan koordinat pada posisi akhir dapat disingkat menjadi

(Kenneth Krane, 2012) Partikel α adalah partikel bermuatan positif. Pantulan partikel α dengan sudut
lebih dari 90 hanya mungkin disebabkan adanya tumbukan antara partikel alfa dengan suatu partikel
yang memiliki kerapatan sangat tinggi dan bermuatan sejenis. Akibatnya, partikel α yang menuju
kepada partikel itu akan dibelokkan arahnya karena adanya penolakan uatan yang sama. Gejala lain
yang diamati adalah hanya sebagian kecil dari partikel α yang dipantulkan, umumnya partikel α
diteruskan. Sehingga untuk emnvcari energy kinetic partikel alpha dapat ditentukan

melalui persamaan pada hamburan Rutherford yang dirumuskan sebagai berikut :


dengan : b : jarak partikel α menuju inti terhadap sumbu pusat inti (Fairusy Fitria, 2020)

Daftar Pustaka Andi M, dkk. 2017. Laporan Praktikum Simulasi PHET Fisika Modern: Eksperimen
Hamburan Rutherford. Mataram: Universitas Mataram Ariefatosa, F., Santoso, B., Muslim, M., &
Mutanto, A. (2019). Penyelesaian Numerik Hamburan Kuantum Potensial Sentral Dengan Metode
Runge-Kutta. Jurnal Ilmiah Giga, 17(1), 38-44. Haryani, Fairusy Fitria. (2020). Petunjuk Praktikum
Fisika Modern. Hamburan Rutherford. Jumini, Sri (2017). Nanoteknologi Manivestasi Nanosciences.
Jurnal PPKM UNSIQ. 4(2) : Krane, Kenneth. 2012. Modern Physics third edition. USA: John Wiley &
Sons, Inc. Hal. 174-175 Rahman, Amir. 2018. Simulasi Atom Hidrogen Berdasarkan Model Teori Atom
Klasik Menggunakan Eclipse. Makassar: Universitas Alauddin

https://pdfcoffee.com/ahamburan-rutherfordatika-sella-wulandari-pashak2318013-pdf-free.html

Anda mungkin juga menyukai