Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM EKSPERIMEN FISIKA II

HAMBURAN RUTHERFORD

NAMA : TRISANTARI KONGA WANDAL


NIM : 2006060003
SEMESTER :IV
I. TUJUAN

Untuk memcatat laju cacah hamburan dari partikel alfa yang dihamburkan oleh
lempeng emas berupa fungsi peta
Untuk menghitung laju cacah dengan menggunakan koreksi
Mengfalidasi rumus hamburan Rutherford
Menetukan nomor atom dari alumunium

II. ALAT DAN BAHAN


Refarasi am 2141
Lempeng alumunium dan lempenng emas
Camber
Discriminator
Counter
Pompa
III. DASAR TEORI
Rutherford bersama dua orang muridnya (Hans Geigerdan dan Ernerst Masreden)
melakukan percobaan yang dikenal dengan hamburan sinar alfa (λ) terhadap
lempeng tipis emas. Sebelumya telah ditemukan adanya partikel alfa, yaitu
partikel yang bermuatan positif dan bergerak lurus, berdaya tembus besar
sehingga dapat menembus lembaran tipis kertas. Percobaan tersebut sebenarnya
bertujuan untuk menguji pendapat Thompson, yakni apakah atom itu betul-betul
merupakan bola pejal yang positif yang bila dikenai partikel alfa akan
dipantulkan atau dibelokkan.
Dari pengamatan mereka, didapatkan fakta bahwa apabila partikel alfa
ditembakkan pada lempeng emas yang sangat tipis, maka sebagian besar partikel
alfa diteruskan (ada penyimpangan sudut kurang dari 1°), tetapi dari pengamatan
Marsden diperoleh fakta bahwa satu diantara 20.000 partikel alfa akan membelok
sudut 90° bahkan lebih Berdasarkan gejala-gejala yang terjadi, diperoleh
beberapa kesimpulan bahwa atom bukan merupakan bola pejal, karena hampir
semua partikel alfa diteruskan; Jika empeng emas tersebut dianggap sebagai satu
lapisan atom-atom emas, maka di dalam atom emas terdapat partikel yang sangat
kecil yang bermuatan positif.
Partikel tersebut merupakan partikel yang menyusun suatu inti atom, berdasarkan
fakta bahwa 1 dari 20.000 partikel alfa akan dibelokkan. Bila perbandingan
1:20.000 merupakan perbandingan diameter, maka didapatkan ukuran inti atom
Berdasarkan fakta-fakta yang didapatkan dari percobaan tersebut, Rutherford
mengusulkan model atom yang dikenal dengan Model Atom Rutherford yang
berhasil memperbaiki model atom Thompson. Oleh karena itu kami sebagai
mahasiswa Fisika pada mata kuliah Fisika Eksperimental Lanjut akan melakukan
Eksperimen Hamburan Rutherford di Laboratorium Radiasi.
 IV. PROSEDUR KERJA

Dihubungkan camber pada deskriminator


Discriminator dihubungkan pada counter yang kemudian discriminator ini
dihubungkan pada sumber tegangan listrik
Dihubungkan counter ke sumber tegangan listrik
Dihubungkan pompa unttuk mengfakumkan camber menggunakan selang dsn
dihubungkan pompa ke sumber tegangan listrik
Dibuka camber dan diambil sampel alumunium dan diletakkan ditutupan ca,ber
Diambil refarasi 241 dan dile takan pada bagian depan sampel alumunium yng telah
dipasang
Ditutup kembali tutupan camber dan didtutup pompa
Difakumkan camber dengan menggunakan pompa,ditunggu hingga dua menit hingga
suaranya terdengar halus dan pompa dimatikan dan sudut yang digunakan yaitu sudut
minus 20 derajat
V. PEMBAHASAN

Eksperimen hamburan Rutherford merupakan loncatan besar dalam pemahaman


mengenai atom yang mana hasil eksperimen ini menggagalkan model atom
Thomson sebelumnya. Eksperimen dilakukan dengan cara mengarahkan partikel-
 ke suatu lembaran emas
Partikel alfa merupakan partikel bermuatan positif yang bergerak lurus dengan
memiliki daya tembus yang besar. Hal ini memungkinkan hamburan partikel alfa
memiliki sudut pantul yang besar pula. Hamburan partikel alfa dengan sudut
pantul besar hanya mungkin terjadi apabila ada interaksi antara partikel alfa
dengan suatu partikel yang memiliki massa besar tetapi berukuran kecil dan
bermuatan sejenis (positif). Hal yang demikian ini cenderung mengakibatkan
partikel alfa akan menuju partikel tersebut dan akan dibelokkan arahnya karena
adanya penolakan akibat muatan yang sama (positif).
Menurut data hasil pengamatan pada lampiran, nomor kanal yang digunakan utuk
eksperimen ini adalah 90. Hal inI dikarenakan pada nomor kanal 90 hasil cacahan
terbanyak didapatkan.
Grafik yang didaptakan pada percobaan kali ini adalah sebagai berikut :
Grafik 1 menunjukan grafik yang berbentuk hiperbola. Hal ini dikarenakan pada
eksperimen Rutherford dijelaskan bahwa muatan dan massa atom yang
terpusatkan di tengah merupakan inti atom. Inti atom inilah yang memiliki
medan listrik dan bermuatan positif sehingga ketika partikel alfa ditembakkan
ke inti atom akan mengalami pembelokkan dan menyebabkan terjadinya
lintasan hiperbola. Pada eksperimen hamburan rutherford berlaku hubungan
antara sudut dan jumlah cacahan pada rumus berikut :
Grafik yang dihasilkan dari hubungan sudut dan jumlah cacahan yang sesuai
dengan rumus diatas adalah sebagai berikut
Dari grafik 1, didapatkan penjelasan bahwa semakin besar sudut yang diberikan
maka akan semakin kecil jumlah cacahan partikel alfa yang tertangkap oleh
detektor, atau dengan kata lain semakin mendekati 0 derajat, maka jumlah cacahan
akan semakin besar hingga mendekati angka tak terhingga sesuai dengan
persamaan Rutherford yang dapat dianalisa ketika sudut 0 dimasukkan pada rumus
() , maka nilai yang keluar adalah tak terhingga dengan dibuktikan pada grafik
hiperbola ke atas. Pembelokkan arah partikel alfa menandakan bahwa sebagian
besar ruang yang berada dalam atom-atom tersebut merupakan ruangan kosong
Hasil eksperimen yang dilakukan menunjukkan bahwa jumlah cacahan per 10
detik yang terbesar adalah pada saat sudut hamburannya 2,5°, sehingga dapat
disimpulkan bahwa partikel- banyak yang tak terhamburkan (atau dengan kata
lain banyak yang diteruskan). Hal ini sesuai dengan teori Rutherford yang
mengatakan bahwa sebagian besar partikel- akan diteruskan dan tidak
bertumbukan dengan apapun karena pada lembaran tipis tersebut terdapat banyak
ruang kosong. Selain itu, berdasarkan berdasarkan grafik hasil eksperimen terlihat
bahwa semakin besar sudut hamburan yang diberikan maka semakin sedikit pula
pulsa yang tercacah per 10 detiknya. Hal ini juga sesuai dengan teori Rutherford
yang mengatakan bahwa ada sedikit partikel- yang dihamburkan dalam sudut
hamburan yang besar. Partikel- untuk dapat dibelokkan atau dihamburkan hingga
mencapai sudut yang sangat besar adalah apabila terjadi tumbukan tunggal dengan
suatu objek yang sangat padat (masif).
VI. KESIMPULAN
Dari percobaan ini dapat disimpulkan bahwa :
1. Nilai cacahan terbanyak didapatkan pada nomor kanal 90 yakni sebanyak 266
cacahan
2. Partikel alfa merupakan partikel yang bermuatan positif dan bergerak lurus
serta memiliki daya tembus yang besar sehingga dapat menembus lembaran
tipis kertas.
3. Eksperimen hamburan rutherford mampu menunjukan keberadaan inti atom
pada partikel alfa
4. Grafik yang diperoleh dari hubungan sudut dan jumlah cacah berbentuk
grafik hiperbola, yang membuktikan bahwa partikel alfa yang menuju inti atom
akan bertolak karena inti atom bersifat positif.
5. Dari penurunan rumus hamburan Rutherford, ketika dimasukkan sudut 0,
maka nilai yang dihasilkan yaitu tak terhingga. Hal ini sesuai dengan hasil
eksperimen bahwa ketika sudut diarahkan ke angka 0, maka jumlah cacahan
akan meningkat ekstrem, namun nilai tak terhingga tidak akan keluar di
pencacah karena keterbatasan alat.
VII. DAFTAR PUSTAKA

Hamburan rutherford diakses pada https://coushero.com ,1 maret 2022

Data dan pembahasan diakses pada link https://f.dokumen.com.


Pada 1 Maret 2022

Anda mungkin juga menyukai