Anda di halaman 1dari 21

CATATAN KULIAH KE-4

(Fulansyah, Aimatul, Andreas, Fina pw, Nian)


PI-382 FISIKA KUANTUM
MODEL ATOM HIDROGEN MENURUT BOHR
A. PENDAHULUAN
1. Konsep foton yang menggambarkan gelombang elektromagnet sebagai berkas gumpalangumpalan energi yang berperilaku sebagai zarah memberikan suatu wawasan baru kita
tentang struktur atom.
Seperti terlihat pada catatan-catatn kuliah yangterdahulu, pengertian atau konsep foton
datang dari pengamatan mengenai dunia mikro. Khususnya adalah mengenai prosesproses tingkat atom dan sub atom.
Oleh karena itu, telahah tentang struktur atom tak dapat lepas dari konsep-konsep yang
berkembang pada tingkat mokro : tingkat atom atau sub atom.
2. Salah satu hasil eksperimen Toms pada saatnya dan sampai tahun 1913 tak dapat
diterangkan secara forensik adalah spektrum Hidrogen.
Peralatan untuk mengukur spektrum cahaya sudah cukup berkembang pada akhir abad
ke-19. Pengamatan tentang Spektrum yang dipancarkan oleh gas-gas yang panas
menunjukkan suatu spektrum garis, yang mempunyai ketidak aturannya sendiri.
Banyak upaya orang untuk mencari rumus empirik tentang keteraturan ini. Suatu rumus
empirik mengenai garis-garis spektrumitu tentunya merupakan alat verifikasi terbaik
untuk meneliti kebenaran tentang teori-teori mengenai spektrum gas.
Ditahun 1885 J.J Belmer seorang guru sekolah menengah di SWISS, berhasil
menemukan suatu rumus (empirik) sederhana yang dengan ketepatan tinggi dapat
menyatakan frekuensi garis-garis spektrum atom hidrogen. Khususnya, yang terletak
dalam daerah tampak.

Garis-garis spektrum hidrogen termaksud adalah sebagai yang tercantum dalam tabel
berikut :
Garis Spektrum
Hidrogen
H
H
H
H
H

Panjang Gelombang
(dalam Angstrom)
6562,8
4861,3
4340,5
4101,9
3645,6

Frekuensi
(dalam 1014 Hz)
4,569
6,618
6,908
7,310
8,224

Rumus Balmer untuk panjang-panjang gelombang tersebut adalah :


3645,6 n 2
n 24

(ngstrom) =

Setiap panjang gelombang yang lain diperoleh dengan mensubtitusikan bilangan bulat >
2, seperti n=3, 4, 5,......
Dalam frekuensi hubungan diatas menjadi :

=
=

4c
3645,6

[ ][
2

=C

n 4
2
n

1 1

4 n2

1
3645,6

Dalam ungkapan diatas adalah dalam Angstrom oleh karena itu C pun harus dinyatakan
dalam Angstrom per detik, sehingga:

n = 3,289 x 10

15

( 14 n1 )
2

dengan n bilangan bulat yang lebih besar dari 2.


Berbagai modelyang diikhtiarkan untuk menerangkan rumus tentang garis-garis
spektrumitu tidak berhasil. Antara lain bahwa panjang gelombang spektrum hidrogen itu
mempunyai hubungan satu dengan yang lainnya seperti panjang gelombang getaran pada
suatu dawai yang kedua ujungnya dijepit dengan erat.
3. Dalam tahun 1908 Paschen menemukan bahwa ada suatu seri lain garis-garis spektrum
hidrogen yang terletak didaerah inframerah.
Seperti termasuk memenuhi hubungan matematik sebagai berikut:

n = 3,289 x 1015

( 19 n1 )
2

dengan n suatu bilangan bulat yang lebih besar dari 3.

Seri garis spektrum Balmer dan Paschen dapat dikembalikan pasa satu bentuk matematik
sebagai berikut:

n.m = 3,289 x 10

15

1 1

m2 n2

Dalam ungkapan tersebut seri Balmer muncul apabila diambil m = 2 dan n suatu bilangan
bulat lebih besar dari pada 2; seri Paschen m = 3, dengan n > 3.

Tabel dibawah ini memberikan harga m dan n untuk semua garis spektrum hidrogen yang
diamati.
Seri
Lyman
Balmer
Paschen
Bracket
Ptund

m
1
2
3
4
5

n
2,3,4,5,.......
3,4,5,6,.......
4,5,6,7,.......
5,6,7,8,........
6,7,8,9,........

Dalam sejarahnya Balmer menemukan rumus matematis untuk garis spektrum seri
Balmer:
(ngstrom) =

3645,6 n
2
n 4

Ternyata bahwa Rydberg (1890) menemukan cara yang lebih mudah untuk menangani
rumus tersebut, ialah dengan membataskan suatu besaran baru yang dinamakan Resiprok
panjang gelombang (reciprocal wavelength)

1
K

Dengan batasan ini rumus matematik di atas menjadi:

Kn.m = 1,097x 10

1 1
2
2
m n

Besaran dimuka tanda kurung dinamakan tetapan Rydberg; data spektroskopik sekarang
memberikan:
RH = (10.967.757,6 + 1,2) m-1

Ungkapan resiprok panjang gelombang:

Kn.m = RH

1 1

m2 n2

MODEL ATOM SEBELUM MODEL ATOM BOHR


4.

Dalam tahun 1897 J.J Thomson (Direktur Cavendish Laboratory di Cambridge


University) berhasil berhasil mengeluarkan zarah-zarah bermuatan negatif (elektron) dari
atom-atom, sehingga yang tertinggal hanyalah sisa-sisa bermuatan positif (ion). Hal
tersebut diperolehnya melalui percobaan yang langsung. Dengan demikian ternyata
bahwa atom itu terdiri dari dari dua macam bagian, bagian yang bermuatan positif dan
zarah-zarah sangat kecil yang bermuatan negatif. Atas dasar informasi ketika itu,
Thomson membuat modul atom sebagai berikut:
Suatu zat dengan muatan positif yang tersebar merata dalam seluruh volum zat
a.

b.

tersebut.
Tersebar dalam zat bermuatan positif tersebut terdapat elektron-elektron yang
bermuatan negatif.

Dalam model itu muatan positif dianggap tersebar merata, sedangkan muatan elektron
adalah diskrit dititik-titik tertentu dalam zat bermuatan positif.
Secara sederhana bentuknya seperti roti kismis, dimana elektron direpresentasikan oleh
kismis-kismis dalamroti itu.
Muatan-muatan negatif (elektron) oleh muatan positifnya tertarik ketitik pusat atom,
tetapi gaya tolak-menolak antar elektron menghambat terjadinya pemusatan tersebut.
Elektron-elektron itu berada dalamkeadaan setimbang.
Gangguan pada sistem atom akanmenyebabkan getaran elektron-elektron termaksud
mengitari titik-titik kesetimbangannya. Getaran-getaran inilah yang memberikan
frekuensi yang terpancar oleh atom-atom.

Hasil yang diperoleh Thomson dan para rekannya untuk menerangkan garis-garis
spektrum atom dengan menggunakan model atom tersebut ternyata negatif. Spektrum
yang diperoleh dari modelnya sangat berbeda dari spektrum yang dikenal.
5. Diuniversitas Manchester (inggris) bekerja seorang bekas murid J.J Thomson yang
bernama Ernest Rutherford. Rutherford adalah seorang anak petani di New Zealand,
yang pergi ke Inggris untuk mempelajari ilmu fisika.
Erne st rutherford juga mempelajari struktur atom untuk percobaannya dimana suatu
berkas z arah ditambahkan pada suatu lapisan logam yang sangat tipis. zarah-zarah
yang menembus lapisan tersebut ternyata tidak semuanya melewati lintasan yang segaris
dengan arah datangnya (pada waktu sebelum menumbuk lapisa). Lintasa tersebut
melengkung, pelengkungan lintasan dari arahnya semula sesudah melewati lapisan
logam tipis dinamakan HAMBURAN RUTHERFORD. Secara skematik disertakan di
sebelah susunan percobaan Rutherford. zarah diperoleh dari sebuah sumber partikel
(pancaran radioaktivitas alamiah). Agar berkas tersebut cukup lurus maka dipergunakan
sebuah kolimator dari bahan ber-Z tinggi. Berkas sinar yang tak melalui celah
kolimator tersebut akan tertahan, oleh karna itu berkas yang dipergunakan cukup parallel.

Gambar 1. Percobaan Rutherford


Pada lapis logam yang tipis terjadi interaksi antara sinar yang bermuatan positif dengan
muatan listrik dalam zat lapisan, baik electron maupun muatan positif dalam atom
( adanya inti atom belum terbukti disaat itu, gambarnya masi atom roti kismis).

Jarak yang dihambur diamati dengan mikroskop. Pada bagian muka teleskop tersebut
ditempatkan suatu lapisan tipis zat zns. Zns memerikan bintik flhoresensi setiap kali
suatu zarah mengenainya. Pengamatan mengenai hamburan tersebut dilakukan secara
visual.
Rumus Rutherford untuk hamburan ini dinyatakan dalam DIFFERENTIAL CROS

SECTION. d , yang dibataskan melalui hubungan seperti berikut:


d
dn = d

I n d

dengan:
dn : jumlah zarah d yang digambar kedalam sudut ruang d yang
berada dalam arah hambaran .
I : jumlah zarah per satuan luas yang mengenai lapis logam.
n : jumlah (inti) atom pada lapis tipis persatuan luas.
d : sudut ruang dengan sudut hamuran antara dan d.
Secara geometric situasi tersebut diatas dapat digambarkan dengan sketsa yang
dicantumkan disebelah. Lapisan harus sangat tipis agar terjamin bahwa zarah hanya
mengalami satu peristiwa hambaran dalam perjalanannya menembus lapisan logam.

Gambar 2. Percobaan Rutherford


Dari percobaan itu dicari bagaimana

d
d , berubah dengan sudut hamburan . Untuk

itu diamati , dN, I, Dan d; karena:


d
=
d

dN
d

Maka d sebagai fungsi sudut dapat ditetapkan secara eksperimental.

7. pertanyaan pertama yang timbul dalam membuat model interaksi ini adalah, again
manakah dari atom yang secara bermagna berinteraksi dengan zarah itu. Bermagna
dalam artian yang memang berpengaruh dalam proses hambaran zarah tersebut.
Zarah adalah zarah yang cukup berat karena susunannya sebagai He++ . electron adalah
zarah yang bermuatan negatif dengan massa yang kecil dibandingkan dengan zarah .
Bagian atom yang paling berperan dalam hambaran ini tampaknya adalah muatan positif
atom itu sendiri yang berkait dengan seagian terbesar dari massa atom.
Kesesuaian antara model atom dengan hasil pengamatan tentang DIFFERENTIAL

CROSS SECTION

d
d

sebagai fungsi sudut dari hamburan , diperoleh apabila

diandalkan bahwa:
a. interaksi yang mempengaruhi lintasan zarah adalah interaksi zarah secara
elektrostatik dengan muatan positif atom.
b. Muatan positif dan massa atom ternyata hanya menempati sebagian kecildari
ruang atom tersebut.
Dengan demikian terdapat suatu gambaran yang sangat berlainan dengan model atom
menurut Thomson. Seluruh muatan positif beserta massa atom (yang bukan electron)
terpusat disuatu volum kecil dalam ruang atom, bagian yang padat massa dan muatan
positif itu dinamakan inti atom. Electron tidak lagi bermukim dalam massa atom, tetapi
berada diluar inti laksana planet-planet yang mengelilingi matahari.
8. Percobaan hamburan Rutherford dan model yang dikembangkan untuk dapat
menerapkan hasil pengamatan hamburan itu, akhirnya mengubah gambaran orang
tentang struktur atom DARI MODEL ROTI KISMIS KE MODEL SISTEM PLANET
DAN MATAHARI(1911).
Ernest Rutherford karena jasanya, mula-mula diangkat menjadi sir Rutherford dan
kemudian lord Rutherford of nelson. Itu terjadi di zaman awal abad ke-20 disuatu
kerajaan seperti di britania raya. ( ilmuan sekarang dinegara industry mengajukan perinta

dan kemudian menjualnya pada industry, konteks maupun dinamika kehidupan sudah
jauh berbeda). Analisa tentang hamburan Rutherford tidak disertakan disini kaarna
dianggap telah dipelajari dalam kuliah fisika atom.
9. Ada suatu peredaan yang besar dalam analogi antara electron inti atom dengan system
planet yang mengelilingi matahari. Hal ini terletak pada gaya interaksi antara bagianbagian dari sistemnya ; dalam kasus atom adalah gaya elektro magnet dan dalam system
matahari-planet adalah gaya gravitasi.
Hokum dasar electromagnet meramalkan bahwa muatan yang dipercepat akan
memancarkan radiasi electromagnet. Jadi menurut hokum klasik electron yang
mengelilingi inti atom akan senantiasa memancarkan radiasi electron magnetic. Karena
itu lintas adanya makin kecil sehingga akhirnya electron akan masuk kedalam inti. Teori
klasik tentang electromagnet dapat dipergunakan untuk menghitung berapa lamanya
waktu yang diperlukan untuk memancarkan semua energy kinetic dan potensial electron
menjadi radiasi elektromagnetik. Ternyata bahwa hal itu hanya memerlukan waktu
sebesar 10-8 detik. Jadi sambaran serat planet yang dilakukan electron mengelilingi inti
atom tidak didukung oleh teori klasik mengenai listrik dan magnet.
Masalahnya sangat berbeda dengan system planet-matahari. Menurut teori umum tentang
kenisian (EINSTEIN) planet-planet dalam lintasanya mengelilingi matahari juga
memancarkan gelombang gravitasi dan juga mengurangi energinya.
Tetapi karena kecilnya factor ini diperkirakan bahwa kehilangan energy system metakar
karena hal ini hanyala beberapa persen dari energy asli yang dimiliki sejak
pembetukannya 4 atau 5 109 tahun yang lalu.
MODEL ATOM HIDROGEN MENURUT BOHR
10.Niels bohr seorang ahli fisika lulusan universitas kopenhasin muncul ditahun 1911 di
covindish laboratory, cambridge university. Kehadiranya disana adalah dalam rangka
erlanglang buana keluar negri untuk mencari dan turut mengembangkan ilmu.

Tidak lama bohr berada di Cavendish laboratory, terutama karena gagasan-gagasanya


tidak sejalan dengan j.j Thomson. Bohr berpendapat bahwa karena cahaya tidak lagi
dapat dipandang sebesar gelomang, maka juga system atom dari mana cahaya itu berasal
harus pula terkuantisasi. Oleh karena itu mekanika klasiknya newton harus ditinggalkan
sebagai landasan untuk sistem-sistem atomik. Ini tentunya berarti disingkirkanya model
atom menurut atom menurut Thomson. Akhirnya bohr muncul di Manchester university
dan bekerja dengan Rutherford.
Diwaktu itu Rutherford sedang sibuk dengan studi tentang hamburan sinar oleh lapisan
tipis (Au atau Ag). Sesudah Rutherford merumuskan model atom yang dilandaskan pada
percobaan hamburan zarah , tentunya timbul pertanyaan tentang apa yang dapat
dilakukan dengan model itu.
11.Pikiran bohr di Manchester adalah bagaimana mengkuantisasi system atom yang pada
dasarnya merupakan system mekanis.
Jalan pikiran yang ditempuh adalah kir-kira sebagai berikut:
a. Karena radiasi yang dipancarkan oleh atom itu terkuatisasi, maka seharusnya system
atom yang menjadi sumber pancaran radiasi itu harus terkuantisasi pula.
b. Apabila atom memancarkan energy dalam kuantum ho, tentunya sistem atom akan
kehilangan energi sebanyak itu pula.
c. Mengingat hal dalam b, maka beda energi-energi antara berbagai tingkat energi yang
dimiliki sistem atom mempunyai harga-harga tertentu. Demikian pula halnya dengan
harga mutlak ( bahan relatip) dari tingkat-tingkat energi ini.
Oleh karena itu mekanika baru yang dicari berbeda dengan mekanika klasik,
khususnya tentang atom, adalah bahwa mekanika baru ini memungkinkan adanya
beberapa keadaan stabil dalam atom. Yaitu bahwa dalam keadaan-keadaan tertentu
elektron dalam atom tidak memancarkan radiasi elektromagnet meskipun elektron itu
melakukan gerak lingkar (atau eliptik) mengelilingi inti atom.
Hal diatas tidak sejalan dengan teori elektromagnet tetapi mungkin memeri jalan pada
pengajaran tentang mekanika baru.

Titik tolak yang dipergunakan bohr untuk dapat menerangkan spektrum garis pada atom
hidrogen dicantumkan pada butir 18. Andaian-andaian itu adalah model atom H menurut
bohr, atau juga dapat dikatakan sebagai postulat-postulat bohr.
12. Dalam tahun 1913 Nicls Bohr mengajkan postulat-postulat berikut tentang atom
hidrogen.
POSTULAT I :
Atom hidrogen terdiri dari sebuah elektron yang bergerak dalam suatu
lintas. Edar berbentuk lingkarang mengelilingi inti atom; gerak elektron tersebut
dipengaruhi oleh gerak tarik coulumb sesuai dengan kaidah mekanika klasik.
POSTULAT II :
Lintas edar elektotron dalam atom hidrogen yang mantap, kaidahbyang
mempunyai harga momentum angular L yang merupakan kelipatan dari tetapan Planck
dibasi 2 :
L=n

n bilanagan bulat ; = 2

POSULAT III :
Lintas edar yang mantap, elekron yang mengelilingi inti atom tidak
memancarkan energi elektromaknet ; dalam hal ini energi totalnya, E , tidak berubah.
POSTULAT IV :
Energi elektromaknetik dipancarkan oleh sistem atom, apabila suatu
elektron yang melintasi orbit mantap denagn energi E, secara fak sinambung pindah
kesuatu orbit mantap lainnya berenergi Ef ; pancaran energi elektron maknetnya
memiliki frekuensi D yang besarnya sama dengan :
D=

Postulat I ;

EiEf
h

memberikan susunan atom hidrogen, dan gaya yang bekerja

antara inti atom dan elektron.


Postulat II ;
memberikan kuantisasi sistem atom; yang dikuantisasikan adalah
momentum angular L.

Postulat III : menyatakan bahwa dalam orbit yang stabil elektron tidak memancarkan
energi elektromaknetik
Postulat IV : menyatakan bahwa dalam transisi dari suatu orbiot stabil ke yang
lainnya, elektron memancarkan energi elektromaknetik (foton) dengan frekuensinya yang
sesuainya dengan beda energi atom pada dua keadaan stabil di atas.
Perilaku model atom hidrogen menurut Bohr akan diuraikan dibawah ini.
13. Gaya elektromaknet bekerja antara inti (muatan + Ze) dan elektron (muatan e) ;
gaya elektostatik tersebut adalah gaya sentripetal, maka :
1
4

c
2
r

m v 2
r

Dengan r Redlus orbet electron, v kecepatan electron pada radlus r iFn, dan m massa
electron. masaa inti, M, dianggap sangat besar dibandingkan dengan m].
Hubungan arafas memberikan bahwa :
m v
v

1
4

c2
r 2 ; atau

1
4

c2
r2

. (*)

Energi fosal electron E, terdiri dari energi kinetic Ek, dan energy potensial Ep,
sehingga :
E = Ek + Ep
Energi kinetik :
1
2

Ek =

m v

1
4

c2
r

Energi potensial :
Ep = -

1
4

c
r

sehingga

Energi total electron :


E=

1
4

c2
r

Sekarang angular momentum L dikuantisasikan, apa pengaruh kuantisasi dari radius r ?


L = m v r = n , menurut postulat II
Jadi, juga radius dikuantisasi sebagai

2
r n = m v

Kuadratkan :
2

r n

n
2 2
m v

Karena diketahui di atas (*) bahwa :


v

2
Maka : r n

c2
m r

1
4
n2 2
m 2 v 2

n2 2
m 2

4 m r n
,
c2

Diperoleh rumus kuantisasi untuk radius orbit :


rn = .

4 2
c2 m

n2
15
Secara analog diperoleh untuk n=3, m=3, deret paschen : Dm.3 = 3,292x 10

( 3 2 - m2 ), dan deret-deret yang lain.


Kesesuaian sanset fungsi antara perilaku moul dan kenyataan eksperintealnya.
Jadi,

15
Dm.n = 3,292x 10 ( n2 - m2 ),.(1)

Secara rons ini berasal dari :


Dm.n =

z 2 c4 m 0
32 22 02 2

1
h

( n2 - m2 ),..(2)

Dengan z=1, atau :

Dm.n=

c 4 m0
(4 )3 02 3

( n2 - m2 )(3)

Sedangkan resiprok panjang gelombang


Km.n =

1
m . n

Dm . n
c

,(4)

Atau :
Km.n

m 0 c4
(4 )3 02 3 C

1
n2

1
m2

),.(5)

Apabila tetapannya divaluasi, maka di peroleh


m 0 c4
(4 )3 02 3 C

7
= 1,0394x 10

7
Km.n = 1,0894x 10

1
2
n

1
2
m

Perbedaan lisan tetapan Rydberg gaus di peroleh cara empiric :


Rh = 10.969,757,6
Maka perbedaan adalah -6,7%. (sangat kecil)
Hasil perhitungan lisan menggunakan medel atom hydrogen bohr menghasilkan :
A. ungkapan teoretik tentang LSm.n yang berat sama dengan rumus embirik untuk Km.n
B.harga perhitungan Rh yang sama dengan penetapan empirik Rh.
Moul atom bohr untuk hydrogen teryata dapat memberikan keterangan tentang spectrum
garis radiasi yang dipancarkannya dan pola ramalan tentang frekuensi radiasi yang sesuai
dengan hasil penetapan secara eksperintal.
16. table tentang berbagai tingkat energy system atom hydrogen seperti yang tertera
dalam bohr 17, halaman 16, sering direpsentasikan secara skemafik sebagai berikut .

Transisi tingkat energy untuk berbagai deret yang disebutkan dalam table dihalaman 3
juga disertakan dalam skema tingkat energy. Skema skema semacam ini sangat
membantu dalam memperoleh transisi dalam atom dan molekul.
Apabila atom berada dalam ke adaan yang dinyatakan dengan bilangan kuantum n=1,
maka dikatakan bahwa atom tersebut berada pada tingkat dasarnya (ground state).
Hal tersebut mudah di mengerti ,karena dalam keadaan itu ikaan antara electron dan inti
atom paling kuat
Apabila n=2,3,.. < , atom dikatakan berada dalam keadaan freksitasi terangsang ,
excited state.
Untuk n= , electron fdk losi menjadi bagian system dalm hal demikian atom ferlonisasi
ionized.
sangatlah menyolok kesesuaian antara teori atom hydrogen menurut bohr dan
penyesuaian eksperintal tentang garis spectrum
pancaran atom ke hydrogen.
Hal tersebut menjadikan ke empat postulet bohr sangat
kokoh dalam usaha mencari dasar-dasar suatu mekanika
baru nyaris dapat meneruskan hal bahwa pada tingkat
atom dan sub atom.
Niels bohr, hadiah
nobel fisika-1992
Sebagaimana diuraikan sebelumnya ke-4 postulat bohr berpijak pada hal-hal
fundamerntal yang menonjol di bidang fisika pada awal abad ke-20 dilihat dari sudut
penpahasan konsepnya, maka ini merupakan salah satu contoh hasil pemikiran induktif

Karya niels bohr adalah salah satu contoh hasil kerja yang berani mendobrak landasanlandasn lama yang tak memberi jalan keluar , dengan upaya untuk jajahi lintasan
lintasan baru melalui hokum-hukum ad hoc , hasi 1900.1930 adalah maja kreefi para
fisikawan di eropha barat , dimana individu dapat tampil menonjol sebagaimna seorang
solist dalam suatu jazz jam session ,
Koreksi terhadap hasil teori bohr
17. secara garis besar teori bohr tentang atom hedrogen memberikan ramalan yang benar
tentang spectrum garis hedrogen .
Meskipun hasilnya cukup baik dibandingkan dengan hasil pengukuran eksperintal
tentang frekuensi radiasi atom hydrogen, beberapa koreksi masih dapat dilakukan.
Koreksi koreksi ini feak mengubah secara fundamental rumus rumus tentang
spectrum hydrogen , artinya sudah banyak mengubah hasil-hasil perhitungan.
A. koreksi karena massa inti atom berhingga
Perhitungan energy atom En didasarkan pada andaian bahwa massa inti M=
Dalam kenyataannya massa proton m 1836 mo, semua perhitungan akan sama
dengan yang sebelumnya asal saja digunakan massa teredeksi ,

m0m
mo+ m

4
= ( 1-5x 10 ) mo..

4
Koreksinya terhadap harga Rh adalah 5x 10 , demikian pula terhadap En.
Jelas bahwa koreksi ini sangat kecil.
B. koreksi relativistic

Dihalaman 14 di peroleh ungkapan untuk


Juga terdapat ungkapan untuk rn :
n

Rn = mov
Dari mana diperoleh bahwa vn:
2

ze
Vn = 4 0

1
n

Kecepatan terbesar didapat apabila n=1

1
4 0

ze 2
mov

ze
V1 = 4 0

1
n = 2,18 x

10

m/sek

3
=7,3 x 10 c

3
Jadi = c = 7,3 x 10

v
c

3
5,3 x 10

Oleh karna itu perubahan energy En tons terjadi karena perubahan massa electron,
4

hanyalah di sekitar 10
Koreksi yang kecil pola
Gambaran yang baru akan di peroleh apabila kita tidak membatasi diri pada orbit berapa
lingkungan , tersebar mulai menjajaki kemungkinan orbit yang berbentuk elips.
Orbit yang berbentuk elips merupakan solusi apabila gaya inferaksi bekerja dengan

kebergantungan fungsional terhadap r sebagai r 2


Hal ini menjadi pokok perhartian dalam moul sominerfeld
Model atom hydrogen menurut sommerfeld
15, kuantiesasi atom hydrogen dilakukan dengan
A. mengkuantifisasikan anguler momentum L, dari electron yang mengelilingi inti atom .
L = N
B. mempostulatkan bahwa dalam orbit yang mentap, electron tidak memancarkan energy
elektromagnetik.
Pertanyaan yang timbul adalah :
Adakah kuantisasi angular momentum tersebut masih dapat di abstrasikan ke dalam
bentuk yang lebih umum ?
Mungkin hal ini dapat dijajahi dengan merumuskan kuantifisasi
Ln = N,berarti bawha
Ln 2 = nh
Atau dapat pula altulis sebagai
Ln d = N
Dengan sudut simpangan electron terhadap kedudukan semula

Dalam atom bohr kita hanya berhubungan


dengan satu variablenya itu
Jari- jari gerak electron mengitari inti freak berubah dan gerakannya pun berada dalam
suatu bidang datar
Apabila Ln adalah generalized momentum ( momentum rampatan ) maka Ln dapat
ditulis sebagai p konstan, maka kaedah kuanfisasi itu dapat pula ditulis sebagai :
p d = N

Apakah ini suatu perumusan umum dalam kaedah kuantisasi


19. Kita cobakan ini pada suatu osilator harmonik, satu dimensi (x).
Energi total suatu osilator harmonik, E, adalah :
E = EK + EP
1 2
kx , dan energi kinetik E =
K
2

Untuk energi potensial EP =

px 2
2m .

Persamaan energi tersebut dapat ditulis sebagai :


px 2
2 mE

x2
2 E /k

=1

Apabila dibataskan bahwa :


1 /2

A ( 2 mE )

2E
k

1/ 2

( )

dan B

, maka

Persamaan diatas dapat dituliskan sebagai :


px
A

( )

x
B

( )

=1

Dalam suatu system koordinat, dengan sumbu px dan sumbu x, persamaan diatas
merupakan suatu lengkung berbentuk elips

dengan

sumbu utama sepanjang A dan B. Lihatlah


gambar. Luas elips tersebut adalah AB.
Luas elips itu dapat dinyatakan sebagai

pxdx

Jadi

pxdx = AB
Dari batasan lintang A dan B, diperoleh bahwa
AB =

( 2 mE )1 /2

2E
k

1/ 2

( )

2E

= ( k /m )1/ 2

2E
( k /m )1/ 2

Jadi AB =

dari teori tentang osilator


k
m

= w atau

k
m

1/ 2

( )

= ( 2 )

Darimana diperoleh :
2 E

AB = 2
Integral

E
.

pxdx berharga untuk suatu osilator harmonic :

pxdx =

Apabila memang perumusan kuantisasi secara umum


p p = nh
Diterapkan disini, maka :
nh =

pxdx

Darimana diperoleh Kuantisasi Planch :


E = nh
Gagasan kuantisasi ini cukup janggal, tetapi memberikan cara untuk mengkuantisasi
system mekanik.
PERUMUSAN TENTANG CARA MENGKUANTISASIKAN SISTEM FISIK YANG
KOORDINATNYA BERUBAH SECARA PERIODIK DENGAN WAKTU
DINAMAKAN DAERAH KUANTISASI WILSON SOMMERFELD :
Untuk setiap system fisik yang koordinatnya berubah secara periodic dengan waktu, ada
syarat kuantisasi untuk setiap koordinatnya.
Syarat kuantisasi itu adalah :
p d = nh
Dengan koordinat rampatan, p momentum rampatan yang sesuai , n bilangan bulat,
dan h tetapan Planck. Integral dilakukan untuk satu periode .
20. Sommerfeld meluaskan orbit atom Bohr sampa juga melipat orbit yang berbentuk
elips.
Secara esensial electron masih berputar dalam bidang datar.
Dalam hal ini ada 2 koordinat rampatan, yaitu r dan .
Apabila kaedah Wilson Sommerfeld diterapkan untuk mengkuantisasikan system, maka
diperoleh perangkat persamaan :

p d
pr d r

= nh
= n rh

Jadi keadaan system ditentukan oleh 2 bilangan kuantum, n dan nr.


Syarat kuantisasi pertama ternyata memberikan
L = n ; n = 1,2,3,4,.
Sebagaimana halnya dengan lintasan lingkaran.
Syarat kuantisasi yang kedua memberikan

( ab 1)

Dengan

= nr ; nr = 0,1,2,3,4..
a
b

perbandingan antara sumbu utama elips.

Analisa selanjutnya memberikan hasil sebagai berikut :


2

a=
En = -

4 0
2
mz e

1
4 0

n
2

( )

;b=a

n
n

u z2 ex
2 n2 2

Dengan n = n + nr ; n dinamakan bilangan kuantum utama ; n bilangan kuantum azimuth.


Karena n = 1,2,3,4,.... dan nr = 1,2,3,4,....
maka :
n = 1,2,3,4....
Apabila diketahui bahwa n mempunyai suatu harga tertentu n0 , maka harganya dapat
berkisar antara :
n = 1,2,3,4,......., n0
Jadi sebaran n adalah sebagai berikut :
n

1
2
3
4
.
.
.
Bentuk-bentuk lintas edarnya :

1
1,2
1,2,3
1,2,3,4
.
.
.

Uraian tentang energi sistem terdapat pada pembahasan berikutnya.


Ungkapan En untuk model Sommerfeld (lihat halaman sebelumnya):
2

En=

1
Z e
4 0 2 2 2

( )

;=

m0 m
m0 +m

Dengan n (nr + n) = 1,2,3, ....


Tidak berbeda dengan hasil telaah model atom Bohr yang tercantum di halaman
sebelumnya, meskipun untuk n =3 misalnya dikenal 3 bentuk orbit yang berlainan, sesuai
persamaan n = 1, n = 2, n = 3.
Ketiga bentuk orbit diatas semuanya memiliki En yang sama besar; dikatakan bahwa
tingkat energi dengan n = 3 adalah degenerate.
Hanya satu tingkat saja yang tidak degenerate, yaitu n = 1 ; karena hanya ada satu orbit
dengan nr = 0 dan n = 1.
Ternyata bahwa sifat degenarate ini dapat ditiadakan dengan menangani model atom
hidrogen secara relativistik.
Melalui suatu jalan yang sangat rumit, pendekatan relativistik itu memberikan :
Z 2 e4
Besaran adalah suatu bilangan
besarnya :
E (N,N) = -saja4yang
0 )2 n2 2
(
1
= 13 ; namanya Tetapan struktur halus.

Koreksi ini hanya menyngkut 10-4 saja, tetapi dapat diamati.

Disebelah ini dicantumkan skema energi model


atom Summerfeld dengan menggunakan
pendekatan relativistik. Bilangan kuantum adalah
perangkat (n, n).
PENUTUP
21. Hal pokok yang berkaitan dengan model atom Bohr adalah kuantisasi sistem atom ;
bagaimana atom tersebut harus dikuantisasikan agar tingkat-tingkat energi atom tersebut
konsisten dengan cahaya yang dipancarkan.
Karena cahaya yang dipancarkannya diskrit dan memiliki sebaran frekuensi tertentu,
maka model atom yang dibentuk harus pula merefleksikan dalam pancarannya hal-hal
tersebut.
Hal-hal fundamental dalam postulat-postulat Bohr adalah :
KUANTISASI MOMENTUM ANGULAR L
(Postulat II), dan
ADANYA ORBIT MANTAP PADA LINTASAN MANA ELEKTRON TAK
MENANCAPKAN ENERGI ELEKTROMAGNET (Postulat III).
Postulat IV adalah kuntisasi energi menjadi foton.
Postulat V rupanya dapat diabstraksikan menjadi bentuk yang lebih umum, seperti yang
dilukiskan dengan kaedah Wilson-Summerfeld:
pd = n h.
Sampai saat ini kita mengenal :
Terkuantisasinya materi (atom dan molekul)
Terkuantisasinya muatan listrik
Terkuantisasinya Cahaya (foton)
Terkuantisasinya Sistem Atom.
Pengertian Kuantisasi adalah yang memberi ciri pada sistem-sistem atomik dari subatomik.
Bandung, 20/2/83

Anda mungkin juga menyukai