Anda di halaman 1dari 5

Pretest Nisbah e/m

( Oleh : Singgih Styo Purnomo ( M0215057 )

1.

Pada tahun 1897 J.J. Thomson menyelidiki kelakuan sinar katoda. Sinar katoda
adalah aliran elektron-elektron yang keluar dari katoda dan masuk ke anoda. Pada
percobaannya Thomson berhasil menunjukkan bahwa sinar katoda merupakan
partikel-partikel yang jauh lebih ringan dari pada atom dan berada di semua bentuk
benda. Hal ini ditunjukkan dengan menentukan perbandingan muatan per massa
elektron Partikel yang menjadi bagian dari sebuah atom tersebut dinamakan elektron.
Besarnya muatan dalam elektron ditemukan oleh Robert Andrew Milikan (1908)
melalui percobaan tetes minyak Milikan seperti gambar berikut.

Gambar Percobaan Tetes Minyak Milikan

Minyak disemprotkan ke dalam tabung yang bermuatan listrik. Akibat gaya tarik
gravitasi akan mengendapkan tetesan minyak yang turun. Apabila tetesan minyak
diberi muatan negatif maka akan tertarik ke kutub positif medan listrik. Dari hasil
percobaan Milikan dan Thomson diperoleh muatan elektron 1 dan massa elektron
0. Interaksi medan magnet seragam dengan elektron yang bergerak menghasilkan
lintasan elektromilli. Hal ini dikarenakan elektron mengalami gaya akibat medan
magnet. Pada percobaan ini, medan magnet berasal dari kumparan koil Helmholtz
yang menghasilkan medan seragam. Tabung berisi helium dilengkapi dengan
senapan elektron dan pelat difeleksi. Model struktur atom pertama adalah yang
dikemukakan oleh J.J. Thomson yang telah terkenal karena keberhasilannya

mencirikan elektron dan mengukur nisbah muatan terhadap massa elektron. Model
atom Thomson ini berhasil menerangkan banyak sifat atom yang diketahui
seperti: ukuran, massa, jumlah elektron, dan kenetralan muatan elektrostatik. Dalam
model ini, sebuah atom dipandang mengandung Z elektron yang dibenamkan dalam
suatu bola bermuatan positif seragam. Muatan positif total bola adalah Ze, massanya
pada dasarnya adalah massa atom (massa elektron terlalu ringan sehingga tidak
banyak mempengaruhi massa atom), dan bahwa jari-jari R bola ini adalah jari-jari
atom pula (model ini seringkali dikenal dengan nama model kue puding prem atau
pulm pudding, karena elektron-elektron tersebar di seluruh atom seperti halnya
kismis yang tersebar dalam kue puding prem atau roti kismis). Thomson mengukur
dan mendapatkan suatu nilai yang tidak bergantung pada bahan katodanya dan sisa
gas dalam tabung. Dengan demikian Thomson-lah yang dipandang sebagai penemu
partikel subatom, yaitu elektron.Pengukuran nilai muatan elektron (e) dapat dapat
diketahui setelah percobaan yang dilakukan oleh J J. Thomson, yaitu dengan
menggunakan peralatan tabung sinar katoda yang dilengkapi dengan medan listrik
dan medan magnet. Tabung sinar katoda adalah tabung hampa udara yang dibuat
dengan memanfaatkan teknik pevakuman Geisler yang dapat memancarkan elektron
dalam bentuk sinar katoda ketika saklar dihubungkan. Percobaan ini dilakukan oleh
Julius plocker. Penentuan nilai perbandingan elektron (e) dan massa elektron (m)
dapat diperoleh dengan mengukur jari-jari sinar katoda (r) pada setiap nilai arus
kumparan Helmholtz (I) dengan beberapa nilai tegangan pemercepat (V). Hubungan
antar ketiganya dapat diketahui dari sifat-sifat kumparan Helmholtz yang
menyebabkan adanya gaya sentripetal yang membuat lintasan elektron berbentuk
lingkaran dari gaya linear yang timbul akibat beda potensial antara katoda dengan
anoda. Bertolak dari percobaan yang pernah dilakukan oleh Thomson tersebut,
eksperimen ini mencoba untuk membuktikan kembali hubungan-hubungan tersebut.
Eksperimen ini berdasarkan pada eksperimen Thomson tersebut, yaitu penentuan
nilai perbandingan elektron (e) dan massa elektron (m) yang secara teoritis bernilai.
Eksperimen ini penting, karena dari hasil eksperimen J.J. Thomson ditemukan sifat
aneh pada sinar katoda. Keanehan ini terletak pada fakta bahwa rasio massa terhadap
muatannya memiliki orde 1000 kali lebih kecil dibandingkan ion yang paling ringan
yaitu ion hidrogen. Selain menentukan nilai perbandingan elektron (e) dan massa

elektron (m) eksperimen ini juga dapat memberikan informasi karakteristik sinar
katoda.
http://dilayolanda.blogspot.co.id/2015/06/eksperimen-nilai-em-jj-thomson.html
http://chem-media.blogspot.co.id/2010/03/percobaan-milikan.html
2. Penurunan rumus dari Lorentz, sentripetal, energi kinetik, energi potensial listrik
sampai e/m.

3. Prinsip kerja dari tabung sinar katoda ini,tabung memiliki dua buah elektroda yaitu
anoda dan katoda.Ketika kedua elektrode ini dipasang pada tegangan dan arus
tertentu,elektron yang mengandung katoda akan tereksitasi dan selanjutnya akan
dibelokkan oleh medan magnet.Medan magnet tersebut timbul karena terdapatnya
kumparan Helmholtz yang dialiri arus listrik.Elektron tersebut bergerak dengan
energi kinetik karena tegangan yang melewati medan magnet didalamnya terjadi gaya
magnet sehingga mengalami gaya Lorentz.Dan adanya perubahan arah kecepatan
elektron tanpa merubah kelajuannya disebabkan oleh gaya sentripetal.Hal inilah yang

akhirnya menimbulkan lintasan berwarna kebiruan yang melingkar pada jari-jari


tertentu. Penentuan nilai perbandingan elektron (e) dan massa alektron (m) dapat
diperoleh dengan mengukur jari-jari sinar katoda (r) pada setiap nilai arus kumparan
Helmholtz (I) dengan beberapa nilai tegangan pemercepat (V). Hubungan antar
ketiganya dapat diketahui dari sifat-sifat kumparan Helmholtz yang menyebabkan
adanya gaya sentripetal yang membuat lintasan elektron berbentuk lingkaran dari
gaya linier yang timbul akibat perbedaan tegangan listrik antara katoda dengan anoda.
Nilai diperoleh dari hubungan gaya antara gaya sentripetal elektron dan gaya Lorentz.
dari elektron tersebut yang sebelumnya merupakan garis lurus, lintasan berubah
menjadi lingkaran akibat medan magnet yang ditimbulkan oleh kumparan Helmholtz
yang diberikan kuat arus listrik. Diameter berkas lintasan elektron (lingkaran) inilah
yang akan diukur menggunakan penggaris yang kemudian ditentukan jari-jarinya, lalu
menentukan nilai e/m dari elektron tersebut yang persamaan yang ada.

Gambar Skema dan Rangkaian Percobaan Nisbah e/m


Vina Puji Lestari, Faridhatul Khasanah, Ihfadni Nazwa, Imroatul Maghfiroh,
Yousida Hariyani. (2014). JURNAL FISIKA EKSPERIMEN 1 MENENTUKAN
NILAI

PERBANDINGAN

MENGGUNAKAN

MUATAN

TABUNG

SINAR

DAN

MASSA

KATODA

ELEKTRON
UNTUK

DENGAN

MENGETAHUI

KARAKTERISTIK ELEKTRON DALAM TERBENTUKNYA ARUS LISTRIK .


Universitas Airlangga.
http://id-scintech.blogspot.co.id/2014/12/laporan-ekseprimen-fisika-modern.html

4. Interaksi pada medan magnet yang berasal dari kumparan dan elektron yang bergerak
serta adanya arus inilah yang kemudian menimbulkan pembelokan terhadap lintasan
sinar katoda.Sinar ini tidak dapat kita lihat begitu saja,maka perlu adanya suatu zat
yakni zat Helium yang dimana elektron dari katoda akan menembus atau menumbuk
zat Helium sehingga dapat terbentuk sebuah sinar berwarna kebiruan. Warna sinar
kebiruan ini dapat terlihat akibat ada panjang gelombang yang dicapai oleh elektron
valensi He ketika bertumbukan dengan elektron pada katoda dan karena terdapatnya
kumparan Helmholtz sehingga terjadi suatu gaya Lorentz dan gaya sentripetal.Gejala
fisis pergerakan muatan elektron dalam medan magnet maupun medan listrik ini
persis seperti partikel yang dilemparkan horizontal dalam medan gravitasi bumi.

Vina Puji Lestari, Faridhatul Khasanah, Ihfadni Nazwa, Imroatul Maghfiroh,


Yousida Hariyani. (2014). JURNAL FISIKA EKSPERIMEN 1 MENENTUKAN
NILAI PERBANDINGAN MUATAN DAN MASSA ELEKTRON DENGAN
MENGGUNAKAN

TABUNG

SINAR

KATODA

UNTUK

MENGETAHUI

KARAKTERISTIK ELEKTRON DALAM TERBENTUKNYA ARUS LISTRIK .


Universitas Airlangga.

Anda mungkin juga menyukai