Anda di halaman 1dari 16

PERCOBAAN J.J.

THOMSHON
(NISBAH MUATAN LISTRIK e/m)
Musfira, Wenni Amiruddin Salamba

Mahasiswa jurusan fisika fakultas Sain dan Teknologi


UIN Alauddin Makassar
Email : Musfira_Fhira@yahoo.co.id
Abstrak
Ekseperiment J.J. Thomson ini, bertujuan untuk (1) mengetahui hubungan
antara tegangan pemercepat dengan jejari berkas electron, menentukan besarnya
nilai e/m untuk partikel elektron berdasarkan hasil percobaan dan grafik serta
mengetahui perbandingan nilai e/m secara pustaka dengan hasil perhitungan dan
persen perbedaannya Pada percobaan ini dilakukan dengan menghubungkan
arus kumparan (I), tegangan pemercepat (V), jari-jari berkas elektron (r), dari
perumusan nilai tetapan serta nilai variabel yang di ukur maka hasilnya akan
didekatkan terhadap nilai pustaka energi permassa elektron (e/m). Dari hasil
percobaan nilai perhitungan (e/m) rata-rata 1.92373E+11 C/Kg, kemudian nilai
rerata grafik (e/m) rata-rata 1.86x1011C/Kg
Keywords : J.J Thomson, (e,m), Helmholtz, elektron, sinar katoda.

I.

PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Elektron ditemukan oleh J.J. Thomson melalui percobaan tabung sinar
katoda. Sebuah tabung sinar katoda terdiri dari tabung gelas tertutup dipasang di
kedua ujungnya dengan disk logam yang disebut elektroda. Elektroda tersebut
kemudian dihubungkan ke sumber listrik. Salah satu elektroda yang disebut
dengan anoda bermuatan positif sedangkan elektroda lainnya yang disebut katoda
bermuatan negatif. Sebuah sinar cahaya (sinar katoda) melakukan perjalanan dari
katoda ke anoda.

Prinsip yang digunakan Thomson dalam melakukan pengukuran ini adalah


jika suatu muatan elektron bergerak di dalam ruang yang berada di bawah
pengaruh medan magnet atau medan listrik maka muatan tersebut akan
mengalami gaya sehingga pergerakan elektron akan menyimpang. Adanya gejala
fisis ini dipertimbangkan sebagai pergerakan muatan elektron didalam medan
magnet maupun medan listrik persis seperti partikel yang dilemparkan horizontal
didalam medan gravitasi bumi.
Berdasarkan diatas maka dilakukanlah percobaan ini guna untuk
mengetahui hubungan antara tegangan pemercepat dengan jejari berkas electron,
untuk menentukan besarnya nilai e/m untuk partikel electron berdasarkan hasil
percobaan, dan untuk membandingkan nilai e/m secara pustaka dengan hasil
perhitungan grafik dan menghitung persen perbedaannya.

I.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah pada percobaan ini adalah:
1. Bagaimana hubungan antara tegangan pemercepat dengan jejari berkas
electron?
2. Seberapa besar nilai e/m untuk partikel electron berdasarkan hasil
percobaan?
3. Bagaimana perbandingan nilai e/m secara pustaka dengan hasil
perhitungan grafik dan menghitung persen perbedaannya?

II.3 Tujuan Percobaan


Tujuan percobaan pada ekperimen ini adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana hubungan antara tegangan pemercepat
dengan jejari berkas electron.
2. Untuk menentukan besarnya nilai e/m untuk partikel electron
berdasarkan hasil percobaan.

Membandingkan nilai e/m secara pustaka dengan hasil perhitungan


grafik dan persen perbedaannya.

II.4 Ruang Lingkup


Pada percobaan ini akan membahas tentang nisbah muatan listrik antara
muatan electron dengan massa electron (e/m), dimana secara umum akan dibahas
hubungan antara tegangan pemercepat dengan jejari berkas electron, nilai e/m
untuk partikel electron, dan nilai e/m secara pustaka dengan hasil perhitungan
grafik dan persen perbedaannya

II.5 Manfaat Percobaan


Manfaat percobaan yang diperoleh dalam eksperimen ini adalah
1. Dari hasil eksperimen ini diharapkan dapat memberikan informasi
hubungan antara tegangan pemercepat dengan jejari berkas electron.
2. Diharapakan dapat memberikan informasi tentang besarnya nilai e/m
untuk partikel electron

II.

TINJAUAN PUSTAKA
Model struktur atom diperkenalkan pertama kali oleh J.J. Thomson pada
tahun 1898, yang telah tersohor karena keberhasilannya mencirikan electron dan
mengukur nisbah (perbandingan) muatan terhadap massa (e/m) elektron. Model
atom yang diperkenalkan oleh Thomson dapat dijelaskan beberapa sifat yans
dimiliki oleh atom, seperti ukuran, massa, jumlah electron, dan kenetralan muatan
listrik. Mengingat bahwa pada kenyataannya seringkali atom-atom tidak
memancarkan dan menyerap radiasi pada frekuensi yang sama. Kegagalan yang

paling cocok adalah muncul dari hamburan partikel bermuatan atom ( Iswadi,
2003 ).
Sinar katoda merupakan sinar dengan muatan negatif yang memiliki sifat
yakni mampu menghitamkan plat foto, dapat menghasilkan sinar-x, sinar katoda
merambat menurut garis lurus, dapat menghasilkan panas, dapat memendarkan
sulfida, dapat dibelokkan oleh medan listrik dan medan magnet. Pada tahun 1869
fisikawan Jerman Johann Wilhelm Hittorf melakukan kajian mengenai
konduktivitas listrik dalam gas, dari eksperimen ini berhasil menemukan sebuah
pancaran yang dipancarkan dari katoda dimana ukurannya dari pancaran ini terus
meningkat seiring dengan menurunnya tekanan gas, pada tahun 1876, fisikawan
Jerman Eugen Goldstein menunjukkan bahwa sinar pancaran ini menghasilkan
bayangnya dan kemudian diberi nama sinar katoda (Kenneth, 1982).
Percobaan tabung sinar katoda pertama kali dilakukan William Crookes
(1875). Hasil eksperimennya adalah ditemukannya seberkas sinar yang muncul
dari arah katoda menuju ke anoda yang disebut sinar katoda. George Johnstone
Stoney (1891) yang memberikan nama sinar katoda disebut elektron.
Kelemahan dari teori Stoney adalah tidak dapat menjelaskan pengertian atom
dalam suatu unsur memiliki sifat yang sama sedangkan unsur yang berbeda akan
memiliki sifat berbeda, padahal keduanya sama-sama memiliki elektron. Antoine
Henri Becquerel (1896) menentukan sinar yang dipancarkan dari unsur-unsur
Radioaktif yang sifatnya mirip dengan elektron. Joseph John Thomson (1897)
melanjutkan eksperimen William Crookes yaitu pengaruh medan listrik dan
medan magnet dalam tabung sinar katoda.
Berdasarkan eksperimennya Thomson mengukur bahwa kecepatan sinar
katoda jauh lebih kecil dibandingkan kecepatan cahaya. Selain itu Ia juga
menetapkan perbandingan muatan listrik (e) dengan massa (m). Hasil rata-rata
e/m sinar katoda kira-kira 1,76 x 1011 Coulumb per kilogram. Dengan demikian
partikel sinar katoda bermuatan negative dan merupakan partikel dasar suatu
benda yang harus ada pada setiap atom.

J.J. Thompson membuat gas discharge tubes khusus untuk membuat


pengukuran secara kuantitatif sifat-sifat sinar katoda. Thompson membuat anoda
berbentuk lempengan yang berlubang ditengahnya, lalu dibelakangnya dibuat
dinding yang akan berflouresensi jika tertembak electron. Di belakang anoda pun
Thompson menyusun sepasang lempengan logam yng bermuatan positif dan
negatif, di atas dan di bawah, serta medan magnet kutub utara dan selatan di
kanan dan kiri sedemikian rupa.
Proses percobaan tersebut adalah sebagai berikut :

Gambar II: Percobaan J.J Thomson


Berkas 1

: Hanya dengan adanya medan listrik, berkas sinar katoda


dibelokkan ke atas menyentuh layar pada titik 1

Berkas 2

: Hanya dengan adanya medan magnet, berkas sinar katoda


dibelokkan ke bawah menyentuh layar pada titik 2

Berkas 3

: Berkas sinar katoda akan lurus dan menyentuh layar dititik 3, bila
medan listrik dan medan magnet sama besar.

Jari-jari lintasan R dapat dihitung melalui mistar pada layar. Dengan


mengukur potensial pemercepat (V), arus kumparan Helmholtz (I), dan jari-jari
melingkar elektron (r), maka nilai e/m dapat dihitung dengan mudah.
Berkas elektron dipenuhi oleh gaya magnetik Fm dan gaya sentripugal Fs
kedua gaya tersebut memberikan nilai :
F s=

m v2
r
Dan

Fm =q v B
Karena Fm = Fs, maka
qvB=

mv 2
r

(II.1)
q=e

: muatan elektron
eB=

mv
r

(II.2)
Sehingga :

e v
=
m Br

(II.3)

Elektron dipercepat melalui potensila (v) dikarenakan memiliki energi kinetik,


1
2
eV = m v
(II.4)
2
Kecepatan elektron menjadi :

2eV
v

1
2

(II.5)

Medan magnet yang dihasilkan disekitar sumbu sepasang kumparan Helmholtz


diberikan oleh :
B

N o I

4
5

Jika persamaan

3
2

a
(II.6)

(II.3) dan (II.4) disubtitusikan ke persamaan (II.1), maka

diperoleh :

2
5
e 2V 4 a

m
0 INr 2

(II.7)

Dengan
V= Potensial Pemercepat (Volt)

o= Permeabilitas
a = Jejari kumparan Helmholtz (cm)
I = Arus kumparan Helmholtz (A)
r = Jejari berkas elektron (cm)
III.
METODOLOGI PERCOBAAN
III.1 Waktu dan Tempat
Eksperimen ini dilakukan pada hari Jumat 11 november 2016, pukul
16.15 18.00 WITA, di Laboratorium Optik, lantai II Fakultas Sains dan
Teknologi, UIN Alauddin Makassar, Samata-Gowa
III.2 Alat & Bahan
Alat yang digunakan dalam percobaan ini yaitu balok tabung dengan satu
buah soket, kumparan helmholtz satu pasang, power supply (0 600 V), power
supply (universal), digital multimeter dua buah.
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah kabel penghubung (4
mm plug, 32 A, merah, 1 = 10 cm, satu buah), kabel penghubung (4 mm plug, 32
A, biru, 1 = 10 cm, satu buah), kabel penghubung (4 mm plug, 32 A, merah, 1 =
75 cm, lima buah), kabel penghubung (4 mm plug, 32 A, biru, 1 = 75 cm, lima
buah),kabel penghubung (4 mm plug, 32 A, kuning, 1 = 75 cm, tiga buah).

III.3 Prosedur Kerja


Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan. Merangkai alat dan bahan
seperti gambar berikut:

Gambar III: Rangkaian percobaan e/m

Kedua kumparan diputar terhadap satu sama lain dalam aturan Helmholtz. Pada
saat ini harus sama dikedua gulungan, koneksi dalam seri adalah lebih baik untuk
koneksi secara parallel. Arus maksimum kontinyu yang diizinkan 5 A tidak boleh
terlewati. Jika polaritas medan magnet benar, sebuah lintasan cahaya melengkung
terlihat di ruang gelap. Dengan memvariasikan medan magnet (arus) dan
kecepatan electron (percepatan dan tegangan focus) jari-jari orbit dapat
disesuaikan sedemikian rupa sehingga bertetapan dengan radius yang yang
ditetapkan oleh luminous. Ketika berkas electron bertetapan dengan jejak
bercahaya , hanya setengah dari lingkaran diamati. jari-jari lingkaran kemudian
2,3,4, dan 5 cm. jika jalur memiliki bentuk heliks yang ini harus dihilangkan
dengan memutar beam tube sempit sekitar sumbu longitudinal.
IV.
HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1 Hasil Pengamatan
Tabel 1. : Hasil Pengukuran tegangan dan arus pada masing-masing Jejari
berkas electron
r = 0.05 m

r = 0.04 m

r = 0.03 m

r = 0.02 m

I (A)

I (A)

I (A)

I (A)

105.00

0.88

1.07

1.42

2.57

125.00

0.98

1.20

1.67

2.72

145.00

1.06

1.34

1.83

2.90

165.00

1.13

1.44

1.99

3.13

185.00

1.23

1.56

2.12

3.40

205.00

1.31

1.65

2.26

3.55

225.00

1.40

1.72

2.36

3.72

245.00

1.43

1.84

2.50

3.90

265.00

1.52

1.89

2.58

4.08

10

285.00

1.57

1.96

2.66

4.09

11

305.00

1.62

2.06

2.77

4.07

No

V (V)

12

325.00

1.67

2.10

2.85

4.07

13

345.00

1.72

2.17

2.96

4.06

IV.2 Analisis Data


o = 4 10-7 Wb/A.m2
a = 0.2 m
r = 0.05, 0.04, 0.03, 0.02 m
N = 154 lilitan
Nilai e/m dari hasil percobaan untuk V = 1,05 V, I = 0,88 A dan r = 0,05
5 3 2
2V ( ) a
e
4
=
m ( o I r N )2
5 3
2(1,05)( ) (0.2)2
e
4
=
7
m ((4 x 10 )(0.88)(154)( 0.05))2
e
m

11
2,26278x 10
Coulomb/Kg

Analisis data perhitungan nilai e/m


(e/m)1 (C/kg)
(e/m)2 (C/kg) (e/m)3 (C/kg)
r = 0.05 m
r = 0.04 m
r = 0.03 m
2.26508E+11 2.39387E+11 2.4164E+11
2.17429E+11 2.26583E+11 2.07986E+11
2.15584E+11 2.10784E+11 2.0092E+11
2.15867E+11 2.07701E+11 1.93346E+11
2.04278E+11 1.98427E+11 1.9101E+11
1.99559E+11 1.96546E+11 1.86249E+11
1.91772E+11 1.9852E+11 1.87463E+11
2.00149E+11 1.8889E+11 1.81904E+11

(e/m)4 (C/kg)
r = 0.02
1.65983E+11
1.76405E+11
1.80016E+11
1.75847E+11
1.67091E+11
1.69839E+11
1.6976E+11
1.68181E+11

1.9161E+11
1.93155E+11
1.94146E+11
1.94675E+11
1.94815E+11

1.93643E+11
1.93648E+11
1.87605E+11
1.92364E+11

1.84741E+11
1.86913E+11
1.84458E+11
1.85674E+11

1.9124E+11 1.82723E+11

1.66213E+11
-

2.03042E+11 2.01949E+11 1.93464E+11


1.71037E+11
e/m total
1.92373E+11
IV.3 Analisis Grafik
1. Grafik Hubungan Antara tegangan (V) dengan Arus (I2) saat r = 0.05 m
Hubungan Antara Tegangan Pemercepat V (V) dengan Kuat Arus elektron I (A)
400
300
Kecepatan (V) 200

f(x) = 117.91x
R = 1

100
0
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
Arus (I)

I(A)
V(volt)
0.88
0.7744
105
0.98
0.9604
125
1.06
1.1236
145
1.13
1.2769
165
1.23
1.5129
185
1.31
1.7161
205
1.4
1.96
225
1.43
2.0449
245
1.52
2.3104
265
1.57
2.4649
285
1.62
2.6244
305
1.67
2.7889
325
I(A) 2.9584
V(volt)
1.72
345
(e/m)grafik
1.07
1.1449
105
1.2(C/kg) 1.44 1.96958E+11
125
1.34
1.7956
145

2. Grafik Hubungan Antara tegangan (V)


dengan Arus (I2) saat r= 0.04 m

Hubungan Antara Tegangan Pemercepat V (V) dengan Kuat Arus elektron I (A)
400
300

1.44

f(x) = 74.46x
R = 1

Kecepatan (V) 200


100

2.0736

0
0

Arus (I)

1.56
2.4336
1.65
2.7225
1.72
2.9584
1.84
3.3856
1.89
3.5721
1.96
3.8416
2.06
4.2436
2.1
4.41
2.17
4.7089
(e/m)grafik
(C/kg)

165
185
205
225
245
265
285
305
325
345
1.944E+11

3. Grafik Hubungan Antara tegangan (V) dengan Arus (I2) saat r = 0.03 m

I(A)
1.42
1.67
1.83
1.99
2.12
2.26
2.36
2.5

2.0164
2.7889
3.3489
3.9601
4.4944
5.1076
5.5696
6.25

V(volt)
105
125
145
165
185
205
225
245

Hubungan Antara Tegangan Pemercepat V (V) dengan Kuat Arus elektron I (A)
400
300

f(x) = 40.23x
R = 1

Kecepatan (V) 200


100

2.58

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Arus (I)

6.6564
2.66
7.0756
2.77
7.6729
2.85
8.1225
2.96
8.7616
(e/m)grafik

265
285
305
325
345
1.86637E+1

(C/kg)

4. Grafik Hubungan Antara tegangan (V) dengan Arus (I2) saat r = 0.02 m

I(A)
2.57
2.72

6.6049
7.3984

V(volt)
105
125
Hubungan Antara Tegangan Pemercepat V (V) dengan Kuat Arus elektron I (A)
300
f(x) = 16.25x
200 R = 1
Kecepatan (V)

2.9

100
0
6 8 10 12 14 16 18
Arus (I)

3.13

8.41
9.7969

145
165

3.4
11.56
3.55
12.6025
3.72
13.8384
3.9
15.21
4.08
16.6464
0
0
0
0
0
0
0
0
(e/m)grafik
(C/kg)

185
205
225
245
265
285
305
325
345
1.69561E+11

Keseluruhan Nilai Rata-rata (e/m) masing-masing grafik adalah


e 1.96 x 1011 C /kg+1.94 x 1011 C/kg +1.86 x 1011 C / kg+1.69 x 1011 C /kg
=
m
4
= 1.86x1011C/Kg

IV.4 Perbandingan grafik-pustaka dan hitung-pustaka

| |

perbedaan=

( ( ))
e
e

m m

( me )

%Perbedaan nilai e/m secara teori dengan:


Pustaka-Grafik
Pustaka-Hitung
0.05%
0.09%
%Perbedaan nilai e/m secara teori dengan:
Grafik Pustaka
Grafik Hitung
0.05%
0.03%

%Perbedaan nilai e/m secara teori dengan:


Hitung Grafik
Hitung Pustaka
0.03%
0.08%

IV.5 Pembahasan
D ari h a sil

penga m atan

yang

t el a h

dil ak uk a n ,

t el a h

did a p a tk a n b a h w a p a d a p er c o b a a n J.J. Tho m s o n ini si n a r k a t o d a


m e r u p a k a n p a r tikel-p a r tikel y a n g jau h le bih rin g a n d a rip a d a
a t o m d a n b er a d a di s e m u a b e n t uk b e n d a .

H al ini dit u njukk a n

d e n g a n m e n e n t uk a n p e r b a n din g a n m u a t a n p er m a s s a el ek tro n
( e/ m). Partikel y a n g m e nj a di b a gi a n d a ri s e b u a h a t o m t er s e b u t
din a m a k a n el ek tro n. Pa d a p erc o b a a n ini, m e d a n m a g n e t b er a s al
d a ri ku m p a r a n H el m h olt z y a n g m e n g h a silk a n m e d a n s e r a g a m .
Tabu n g e/ m b erisi h eliu m dil e n gk a pi d e n g a n s e n a p a n el ektro n
dan

p el a t

difel ek si

m e n g h a silk a n

m el e paskan el ek tro n dib u t u h k a n

medan

listrik.

Unt uk

t e g a n g a n 3 0 0 Mev. Lepasnya

el e ktro n dit a n d ai d e n g a n g a ris el e ktro n y a n g s ej aj ar ke a t a s ,


dap at

dilih a t

pada

tabung

si n a r

katod a.

Jejari ku m p a r a n

H el m h olt z b er uk ur a n 2 0 c m d e n g a n ju ml a h lilit a n (N = 1 5 4 lilit a n )


7
d e n g a n p er m e a bilit a s ru a n g h a m p a y ait u d e n g a n nil ai 4 x 10

Wb/A m. Jejari b e rk a s el e ktro n t er b e n t uk m el alu p e n g a t u r a n d a ri


p o w er s u p ply u niv er s al.
D ari h a sil p er c o b a a n dip erol e h b a h w a s e m a kin b e s a r jejari
b e rk a s el ek tro n y a n g dig u n a k a n m a k a a r u s y a n g t er uk ur s e m a kin
ke cil, b e git u p u n s e b alik n y a s e m a kin r e n d a h jejari b erk a s el ektro n
y a n g dig u n a k a n m a k a s e m a kin b e s a r a r u s y a n g t er uk ur. Pa d a
p erc o b a a n ini, jika jejari b e rk a s el ek tro n y a n g dig u n a k a n s e m a kin
r e n d a h , m a k a a r u s s e m a kin b e s ar. Na m u n , u n t uk p e n g uk ur a n
a r u s n y a t er b a t a s , ini dis e b a bk a n k ar e n a p a r tikel di si ni m e m iliki
b a t a s m a k si m u m d al a m p e n g uk ur a n a r u s n y a , s e hin g g a jika t el a h
m e n c a p ai b a t a s m a k si m u m , m a k a a k a n b er nil ai 0 ( n ol). rerata

persen perbedaan (e/m)pustaka

dengan (e/m)hitung sebesar 0,03%, rerata persen

perbedaan (e/m)hitung dengan (e/m)grafik sebesar 0,03%, rerata persen perbedaan


(e/m)pustaka dengan (e/m)grafik sebesar 0,05 %.
V. PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari percobaan ini adalah:
1. Semakin besar nilai tegangan pemercepatnya maka akan semakin kecil nilai
jejari berkas elektronnya, begitu juga sebaliknya jika semakin kecil nilai
tegangan pemercepatnya maka akan semakin besar nilai jejari berkas
elektronnya.
2. Berdasarkan hasil percobaan di peroleh nilai e/m rata-rata hasil perhitungan
adalah 1,92178C/kg dan nilai e/m rata-rata hasil grafik adalah sebesar
1,86 x 1011 C/Kg
3. Per s e n

p erb e d a a n

p er hit u n g a n a d al a h

nil ai

e/ m

s ecara

s e b e s a r 0,09% d a n

teori d e n g a n

h a sil

p e r b e d a a n nil ai e / m

s e c a r a teori d e n g a n h a sil g r a fi k a d al a h s e b e s a r 0, 0 5 % .
S e d a n g k a n p e r b a n din g a n a n t a r a nil ai hit u n g e/ m d e n g a n
g r a fi k a d al a h s e b e s a r 0, 0 3 %
V.2 Saran
Saran yang dapat disampaikan dalam percobaan ini yaitu sebaiknya pada
percobaan selanjutnya, alat-alat yang akan digunakan diperiksa terlebih dahulu,
agar pada saat pengambilan data tidak menghambat percobaan.

DAFTAR PUSTAKA
Iswadi. 2013. Fisika Modern. Makassar: Alauddin University press. Tim Dosen
Krane, Kenneth S. 1992. Fisika Modern. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia
Tim dosen. 2016. Penuntun Praktikum Fisika Eksperimen I. Universitas Islam
Negeri Alauddin Makassar

Anda mungkin juga menyukai