Anda di halaman 1dari 7

BAB II

MATERI

Penelitian mengenai penentuan nilai e/m, telah banyak dilakukan dengan berbagai
macam metode menggunakan tabung simpangan elektron. Penelitian mengenai nilai e/m di
awali oleh JJ Thomson pada tahun 1897 (Company, 1962). Thomson menggunakan sebuah
bola kaca yang dibuat hampir hampa udara, yang di dalamnya terdapat sepasang lempeng
logam dan memiliki layar di ujung tabung tersebut. Satu lempeng dibuat bermuatan negatif
(katoda) dan lempeng lain dibuat bermuatan positif (anoda). Thomson memanasi katoda dan
memberikan beda potensial antara anoda dan katoda. Pada tabung kaca tersebut muncul
cahaya berwarna hijau. Thomson menamakan butiran – butiran yang dipancarkan katoda
yaitu elektron. Elektron ini bermuatan negatif karena dipancarkan oleh katoda (negatif) dan
ditarik oleh anoda (positif ).
Thomson melakukan percobaan lain, untuk memperoleh data tentang perbandingan
besar massa dan muatan elektron. Dalam eksperimen, Thomson memanasi katoda dan
memberikan sumber tegangan. Akibatnya katoda memancarkan elektron, kemudian elektron
ini ditarik oleh anoda. Mula – mula elektron dapat bergerak lurus horisontal dan sampai di
layar. Setelah itu percobaan kedua Thomson menggunakan medan listrik yang arahnya tegak
lurus terhadap lintasan elektron. J.J. Thomson menyimpangkan elektron dengan medan listrik
dan mengamati simpangannya di layar yang terletak di ujung tabung. Karena itu yang teramati
hanya simpangan akhir saja, tanpa mengetahui bentuk lintasannya.
Nilai e/m ditentukan dari nilai simpangan berkas, medan listrik penyimpang dan
kelajuan elektron. Nilai kelajuan elektron diperoleh dengan memberi tambahan medan
magnet yang menghasilkan gaya Lorentz untuk melawan gaya akibat medan listrik yang ada
sebelumnya (Klinken, 1991). Selanjutnya topik ini juga menjadi salah satu mata praktikum
dalam Fisika Modern. Praktikum tersebut pada dasarnya mengggunakan tabung simpangan
elektron seperti yang digunakan oleh Thomson. Tabung ini mempunyai senapan elektron
yang memancarkan berkas elektron dan memiliki layar yang berbentuk persegi panjang dan
diletakkan tegak, serta diapit oleh sepasang keping pembelok. Selanjutnya elektron tersebut
dapat disimpangkan dengan medan listrik maupun medan magnet. Posisi berkas elektron
dapat teramati dengan layar sepanjang lintasannya maupun yang terletak di ujung tabung.
Dengan tabung ini, gerak elektron dipengaruhi oleh medan magnet, medan listrik, maupun
keduanya. Bila menggunakan medan magnet, lintasan yang terbentuk tidak dapat teramati
satu lingkaran penuh. Maka dalam penentuan jari – jari lintasan elektronnya dilakukan
dengan cara mengamati koordinat titiik pada lintasan elektron. Berkas elektron juga dapat
teramati dari pendaran gas isian tabung yang mengalami proses eksitasi dan deeksitasi ketika
ditumbuk oleh elektron (Glascock, 1972).
Pada praktikum lain, penentuan nilai e/m menggunakan tabung e/m yang berisikan
gas helium dan memiliki bagian yang dapat memancarkan berkas elektron. Praktikum ini
menggunakan medan magnet untuk menyimpangkan elektron. Medan magnet ini dihasilkan
dari kumparan Helmholtz. Lintasan elektron yang terbentuk adalah melingkar diakibatkan
oleh gaya Lorentz yang timbul akibat medan magnet. Pada praktikum semacam ini elektron
yang bergerak dalam medan magnet akan mengalami gaya Lorentz dan selanjutnya bergerak
melingkar. Penentuan nilai e/m dilakukan dengan mengukur tegangan anoda terhadap katoda,
medan magnet dan jari-jari lintasan elektron (Suparno, 2014). Untuk melakukan pengukuran
semacam itu dikenal berbagai jenis tabung. Tabung keluaran Pasco mempunyai gas isian
yang akan berpendar bila ditumbuk elektron. Pendaran ini merupakan jejak elektron yang
berbentuk lingkaran dan diameternya langsung dapat diukur dengan mistar yang ada di dalam
tabung. Penentuan e/m dengan tabung e/m CENCO juga melalui pengukuran diameter
lintasan, namun secara tidak langsung. Pengukuran semacam ini bahkan perlu dikoreksi
(Howell, 2016).
Penelitian menggunakan metode analisa foto sudah banyak dilakukan. Salah satunya
pernah dilakukan untuk meneliti penentuan visikositas menggunakan sensor gaya. Dalam
penelitian ini, pengukuran diameter pipa kapiler menggunakan analisa foto. Diameter pipa
kapiler di potret, kemudian dengan bantuan sofware Logger Pro fitur foto analysis hasil foto
dapat dianalisis sehingga di peroleh nilai diameter pipa kapiler (Felisia dan Edi, 2017).
Penelitian lain menggunakan analisa foto yaitu pengukuran lubang keluaran pada tabung
pralon dalam penelitian mengenai pengukuran koefisien pada aliran air menggunakan sensor
gaya (Novita dan Edi, 2017).
Dengan mengacu pada penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya, penelitian ini
bertujuan untuk menentukan nilai e/m dari berbagai peristiwa pembelokan akibat medan
magnet dan medan listrik menggunakan tabung TEL 525 dengan bantuan analisa foto.
Berbeda dari eksperimen Thomson, penelitian ini mengamati lintasan elektronnya, tidak
hanya simpangan di ujung tabung namun mengamati lintasan elektron pada setiap koordinat
lintasan elektron serta menggunakan metode analisa foto. Selanjutnya nilai e/m elektron
ditentukan dari hasil analisa foto lintasan elektron berbantu software Logger Pro. Penelitian
ini menggunakan alat – alat yang sudah tersedia di laboratorium dan materinya sebagai bahan
matakuliah eksperimen di tingkat Universitas.
Metode analisa foto ini dapat digunakan sebagai metode penelitian di berbagai bidang
fisika, seperti mekanika, optika, elektrimanetika, fisika modern, dsb. Metode analisa foto ini
juga dapat dijadikan bahan pembelajaran maupun praktikum mata pelajaran fisika SMA dan
mata kuliah di bidang elektromagnetika, mekanika dan fisika modern. Ekperimen ini dapat
digunakan oleh guru sebagai bahan demonstrasi maupun praktikum dikelas. Di harapkan
dengan metode ini pembelajaran semakin lebih interaktif dan menambah motivasi belajar
anak. Perangkat untuk analisa juga mudah didapatkan yaitu kamera dan software seperti
Logger Pro.
BAB III
GAGASAN IDE

3.1 Originalitas Ide

Ide ini terinspirasi dari materi dinamika elektron pada matakuliah fisika zat padat.
sehingga penulis membuat sebuah rekayasa ide yang berjudul Penentuan E/M Elektron
Menggunakan Analisa Foto Pembelokan Lintasan Elektron Oleh Medan Magnet dan Medan
Listrik. Dengan ini menyatakan bahwa Rekayasa Ide ini merupakan hasil karya tulis sendiri,
bukan terjemahan, belum pernah dilakukan dalam konferensi atau dipublikasikan, dan belum
pernah dibuat dalam media apapun. Kami bersedia menanggung segala tuntutan jika di
kemudian hari ada pihak yang merasa dirugikan, baik secara pribadi maupun secara hukum.
3.2 Perangkat Yang Dibutuhkan

Rekayasa Ide ini bertujuan untuk menentukan nilai e/m menggunakan tabung defleksi
TEL 525. Untuk menentukan nila e/m diperlukan sebuah perangkat pendukung. Adapun
perangkat yang dibutuhkan dalam rekayasa ide ini antara lain :

1. Tabung defleksi TEL 525

Tabung defleksi TEL 525 merupakan sebuah bola kaca yang terdiri dari sebuah
senapan elektron yang dapat memancarkan pita sempit sinar katoda. Di dalam tabung tersebut
terdapat lembaran mika datar, satu sisi dilapisi dengan graticule sentimeter sehingga jalur
elektron mudah di lihat. Lembar mika di letakan 150 terhadap sumbu tabung oleh dua
keping pembelok (Glascock,1972).

2. Sumber tegangan tinggi 3000 – 5000 volt


Sumber tegangan tinggi 3000 – 5000 volt akan dihubungkan dengan filamen
pemanas, sepasang keping pembelok dan anoda.
3. Sumber tegangan 300 volt
Catu daya 300 volt akan dihubungkan dengan multimeter serta sepasang kumparan
Helmholtz
4. Sepasang Kumparan Helmholtz
Kumparan Helmholtz merupakan kumparan yang akan digunakan dalam penelitian
ini. Kumparan Helmholtz ini digunakan untuk menghilangkan medan magnet bumi dan
memberikan medan magnet seragam dalam ruang sempit terbatas (Tippler, 2001).
5. Multimeter
Multimeter berfungsi untuk mengukur arus yang mengalir pada penelitian yang akan
dilakukan.

6. Penggaris

Penggaris digunakan sebagai acuan ketika pemotretan yang akan digunakan dalam
analisa foto.
7. Statif
Statif digunakan untuk menyangga pengaris (benda acuan).
8. Kabel penghubung
Kabel penghubungkan digunkan untuk menghubungkan rangkaian alat.
9. Kamera
Kamera digunakan untuk mempotret hasil lintasan elektron yang terbentuk.
10. Software Logger Pro
Sofware yang digunakan dalam menganalis hasil eksperiemn adalah software
Logger Pro.

Rekayasa Ide ini dirangkai dengan sistematika dan metode yang jelas dan tidak terlalu
rumit sehingga memiliki peluang keterwujudan yang cukup tinggi. Rekayasa Ide ini memiliki
nilai inovasi dan menimbulkan metode yang baru. Metode analisa foto dapat digunakan untuk
menentukan nilai e/m elektron dari lintasan elektron yang terbentuk berbagai peristiwa
pembelokan yaitu pembelokan akibat medan magnet, akibat medan magnet dan listrik, dan
dapat menenentukan nilai e/m dari lintasan trochoidal yang terbentuk. Hasil pengamatan
dianalisis menggunakan bantuan software Logger Pro.

Metode ini dapat digunakan tidak hanya dalam pengukuran nilai e/m, namun dalam
berbagai bidang fisika eksperimen dan pembelajaran fisika. Eksperimen ini juga dapat
digunakan dalam proses pembelajaran tingkat SMA maupun dipakai dalam praktikum di
Perguruan Tinggi, dikarenakan dapat mempermudah guru, dosen maupun siswa dalam
pelaksanan eksperimen.
DAFTAR PUSTAKA

A.M. Portis and H.D. Young, Berkeley Physics Laboratory 2nd edition, McGraw- Hill
Company, 1965.
Baiquni.1985. Fisika Modern.Jakarta : PN Balai Pustaka Company, Nostrand van.1962.
Modern College Physics. Canada : D. Van Nostran Company

D.S. Edmonds, Cioffari’s Experiments in College Physics 9th edition, D.C Heath and
Company, 1993.
E. Armitage, Practical Physics in SI, John Murray, 1982. Felisia A. Dan Ignatius Edi, 2017,
Pengukuran Visikositas dengan Bantuan Sensor Gaya, Prosiding Pertemuan Ilmiah XXXI
HFI Jateng & DIY, Yogyakarta.

Instruction Manual and Experimental Guide for the Pasco scientific model SE-9638 e/m
Apparatus
Giancoli,Douglas . 2014. Fisika. Jakarta : Erlangga Ishaq, Mohamad.2007. Fisika Dasar
(Elektisitas dan Magnetisme).Yogyakarta : Graha Ilmu
J. Howell, Correction for the radii of curvature for electron beam trajectories in CENCO’s
e/m apparatus, Am.J.Phys, vol 74, no 12, 2006, pp 1061-1065. Johanes.1978. Listrik
Magnet. Jakarta : PN Balai Pustaka

Anda mungkin juga menyukai