Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Suatu hal yang dapat meningkatkan kualitas hidup manusia salah satunya adalah
Pendidikan. Pendidikan sangat berpengaruh dalam mencerdaskan dan mensejahterakan
rakyat dalam suatu bangsa. Kemudian Pendidikan juga memperoleh dampak konstruktif
dari percepatan kemajuan ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi yang berbasis kepada
pendidikan yang memberdayakan (Syafaruddin, 2008). Pendidikan bertujuan untuk
membantu generasi muda mengembangkan semua unsur potensi pribadinya baik
spiritualitas, moralitas, sosialitas, rasa, maupun rasionalitas. Pendidikan juga merupakan
suatu upaya dalam menambah pengetahuan, mengetahui keterampilan, serta membentuk
pribadi yang baik dan dapat menyadari kehidupan sosial dimasyarakat (Choimaidi, 2018).
Dalam dunia pendidikan melaksanakan pembelajaran harus menggunakan media. Peran
media dalam pembelajaran sangatlah penting, karena dengan adanya media pembelajaran
informasi yang didapat akan tersampaikan dengan jelas, sehingga dapat memperlancar
proses pembelajaran (Mushlihah, 2018). Penggunaan media yang tepat dapat menarik
minat belajar peserta didik (Mahayani, 2018). Pentingnya media dalam melakukan
pembelajaran tak lepas juga dari kreativitas dan inovasi yang digunakan dalam bagian
penting pada proses berfikir, untuk mewujudkan pengembangan teknologi. Pengembangan
teknologi dalam dunia Pendidikan merupakan salah satu hal kewajiban atau keharusan
sehingga bisa terus berinovasi dan menciptakan sesuatu hal yang bisa memungkinkan
teknologi menjadi media pembelajaran yang menarik dalam dunia Pendidikan.
Teknologi informasi dan komunikasi berkembang pesat. Salah satu bidang yang terkena
dampak signifikan adalah bidang pendidikan (Diani,2018). Perkembangan teknologi yang
pesat, pendidikan harus memiliki minat yang besar dalam mengimbangi perkembangan
teknologi (Asyhari, 2017). Maka dari itu, agar bisa memahami pelajaran yang baik
khususnya pada bidang pelajaran fisika. Pelajaran fisika merupakan pelajaran yang sulit
untuk sebagian dipelajari dan salah satu hal yang harus dilakukan dalam pembelajaran agar
lebih menarik dalam belajar atau sebelumnya kegiatan yang ditekankan pada visual yang
terlihat menarik dengan penambahan video dan gambar. Kurangnya media pembelajaran
yang digunakan menyebabkan konsep fisika belum tersampaikan dengan baik dan menjadi
susah dipahami, sehingga membuat peserta didik kurang tertarik dalam belajar fisika.
Dibutukkan media pembelajaran yang menarik, bersifat praktis (bisa digunakan kapanpun,
dimanapun, dan mudah dibawa), dan dapat menggambarkan konsep fisika secara nyata
(Maharani, 2019). Sehingga, penambahan minat belajar Peserta didik meningkat.
Media pembelajaran berbasis web sangat cocok digunakan sebagai alternatif pilihan
media pembelajaran jarak jauh. Web dapat digunakan sebagai sarana pembelajaran guna
meningkatkan dampak positif pengguna internet. Ditambah lagi jika terdapat hal-hal yang
tidak memungkinkan untuk melakukan pembelajaran di dalam kelas, contohnya seperti
ketika sedang terjadi pandemik Covid-19 seperti sekarang ini. Google sites merupakan
salah satu media website yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran. Maka dari
itu, pentingnya mengembangkan suatu media pembelajaran yang lebih efektif, inovatif, dan
efisien. Seiring dengan perkembangan zaman, maka perkembangan teknologi pun semakin
maju dan pembelajaran pun dapat dilakukan dengan jarak jauh tanpa harus dipengaruhi
oleh ruang dan waktu.
Kelebihan dari web google sites selain dapat digunakan sebagai media pembelajaran
jarak jauh dan dapat diakses melalui media perangkat apapun selagi tersambung dengan
internet. Web googles sites juga memiliki kelebihan yang lain yaitu mudah mengakses
informasi yang ingin dibutukan secara cepat, karena bisa menambahkan berkas file
lampiran serta informasi google lainnya seperti google docs, sheet, from, calender,
awesome table, video dari youtube dan lainnya. Selain itu, Web google sites mudah
digunakan untuk pemula karena dapat diakses secara gratis dan tidak menggunakan bahasa
pemrograman.
Berdasarkan dari pemaparan latar belakang diatas, sehingga peneliti menganggap perlu
dilakukannya penelitian berbasis Web Google Sites yang digunakan pada pembelajaran.
Maka dari itu, peneliti melakukan penelitian dengan judul “Pengembangan Media
Pembelajaran Berbasis Web Google Sites Materi Radioaktivitas”.

B. Tujuan
Berdasarkan pemaparan rumusan maslah diatas, maka tujuan penelitian dalam penelitian
ini adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimanakah pengembangan Web Google Sites pada materi
Radioaktivitas.
2. Untuk mengatahui kelayakan media pembelajaran berbasis Web Google Sites pada
materi Radioaktivitas.
3. Untuk mengetahui respon Peserta Didik terhadap ketertarikan pengembangan media
pembelajaran berbasis Web Google Sites materi Radioaktivitas.
C. Manfaat
1. Teoritis
Penelitian ini diharapkan agar bisa menciptakan kemajuan dalam pembelajaran, agar
bisa menghasilkan langkah-langkah lebih maju dan menarik dalam pembelajaran.
Berpedoman pada kompetensi dari sebuah institusi. Serta, diharapkan agar bisa
memberikan kontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dalam teknologi
pembelajaran fisika. Khususnya pada pengembangan produk berbasis web google sites.
Dalam proses penilaian oleh respon peserta didik dan respon pendidik sebagai pengguna.
2. Manfaat Praktis
Adapun manfaat praktis dalam penelitian ini diharapkan agar bisa bermanfaat bagi
berbagai pihak, diantaranya:
a. Bagi Peneliti, diharapkan agar bisa memberikan pengalaman dan wawasan,
yang berhubungan bagaimana memanfaatkan teknologi dalam proses
pembelajaran, khususnya pada pembelajaran fisika.
b. Bagi Pendidik, diharapkan agar bisa memberikan wawasan serta referensi
bagaimanakah pemanfaatan teknologi. Dimana kemudian akan dijadikan
media evaluasi atau penilaian pembelajaran fisika.
c. Bagi peserta didik, diharapkan agar bisa memberikan keadaan
atau suasana baru dalam pembelajaran dan penilaian. Sehingga,
bisa menumbuhkembangkan keinginan, minat, serta motivasi dalam
proses pembelajaran.
d. Bagi sekolah, diharapkan agar bisa menjadi arahan agar bisa
mengembangkan dan menyempurnakan kualitas Pendidikan
terkhusus dalam pelaksanaan pembelajaran fisika.
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Google Sites
Perkembangan teknologi dewasa ini telah berkembang dengan pesat.
Penggunaan teknologi khususnya perkembangan teknologi internet dapat
dimanfaatkan sebagai fasilitas pembelajaran berbasis online. Google memiliki
produk yang bisa dimanfaatkan untuk keperluan pendidikan secara gratis, salah
satunya adalah google sites.
Google sites adalah produk yang dibuat oleh google sebagai alat untuk
membuat situs. Google sites sangat mudah digunakan terutama untuk menunjang
pembelajaran dengan memaksimalkan fitur-fitur seperti google docs, sheet, forms,
calender, awesome table dan lain sebagainya. Google sites digunakan untuk
membuat situs webite untuk pribadi ataupun kelompok, baik untuk keperluan
personal ataupun korporat. Google Sites merupakan cara termudah dalam membuat
informasi yang bisa diakses oleh orang yang membutuhkan secara cepat, dan
orang-orang dapat bekerja sama dalam situs untuk menambahkan berkas file
lampiran serta informasi dari aplikasi google lainnya seperti google docs, sheet,
forms, calender, awesome table dan lain sebagainya.

B. Radioaktivitas
1. Pengertian Radioaktivitas
Inti Radioaktif adalah unsur inti atom yg mempunyai sifat memancarkan salah
satu partikel alfa, beta atau gamma.Radioaktivitas adalah kemampuan inti atom
yang tak-stabil untuk memancarkan radiasi dan berubah menjadi inti stabil. Proses
perubahan ini disebut peluruhan dan inti atom yang takstabil disebut radionuklida.
Materi yang mengandung radionuklida disebut zat radioaktif. Peluruhan ialah
perubahan inti atom yang tak-stabil menjadi inti atom yang lain, atau berubahnya
suatu unsur radioaktif menjadi unsur yang lain. Peluruhan radioaktif adalah
kumpulan beragam proses di mana sebuah inti atom yang tidak stabil
memancarkan partikel subatomik (partikel radiasi). Peluruhan terjadi pada sebuah
nukleus induk dan menghasilkan sebuah nukleus anak. Ini adalah sebuah proses
acak sehingga sulit untuk memprediksi peluruhan sebuah atom.
2. Sejarah Penemuan Radioaktif
 Pada tahun 1895 Williem K. Rontgen menemukan sinar-X dengan jalan
menembakkan sinar katoda pada pelat aluminium. Para ilmuwan menyadari
bahwa ada beberapa unsur yang dapat memancarkan sinar tertentu, walaupun
pada saat itu belum memahami tentang sifat sinar tersebut, mengapa unsur
tersebut memancarkan sinar?
 Pada tahun 1896, Henry Becquerel mengamati garam uranium yang dapat
memancarkan radiasi. Radiasi yang dipancarkan ini dapat menghitamkan pelat
film meskipun film tersebut ditutup rapat dengan kertas hitam. Henry Becquerel
mengatakan bahwa garam uranium memancarkan sinar secara spontan. Unsur
yang memancarkan sinar secara spontan disebut unsur radioaktif dan sinar yang
dipancarkan ini disebut sinar radioaktif.
 Kemudian pada tahun 1898 suami istri Piere Curie dan Marie Curie dapat
menemukan unsur polonium (Po) dan radium (Ra) yang juga bersifat radioaktif.
 Pada tahun 1903 Ernest Rutherford menemukan sinar yang bermuatan positif
disebut sinar alfa (α), yang merupakan inti helium (He). Rutherford juga
menemukan sinar bermuatan negatif yang disebut sinar beta (β).
 Pada waktu itu pula Paul Ulrich Villard menemukan sinar yang tidak
bermuatan disebut sinar gamma (γ). Sinar ini merupakan gelombang
elektromagnetik dengan panjang gelombang sangat pendek.
 Pada tahun 1905 Einstein mengemukakan adanya hubungan masa dengan
energi dalam rumus :
E = mc2
Dimana :
E = energi (erg)
c = kecepatan cahaya (3 x 1010cm/detik)
m = massa (gram)

3. Sifat-Sifat Sinar Radioaktif


Meskipun tidak dapat dilihat dengan mata namun secara umum sinar radioaktif
memiliki sifat-sifat:
 Menghitamkan pelat film,
 Dapat mengionkan gas yang dilewati,
 Memiliki daya tembus yang besar, serta
 Menyebabkan benda-benda berlapis ZnS dapat berpendar (mengalami
fluoresensi).
Sinar yang dipancarkan unsur radioaktif ada tiga macam, yaitu sinar alfa (α), sinar
beta (β), dan sinar gamma (γ).

Perbedaan ketiga jenis sinar tersebut dapat dilihat pada tabel berikut
Sinar alfa ( α ) Sinar beta (β) Sinar gamma ( γ )
1. Merupakan Inti Helium, 1. Merupakan Elektron 1. Merupakan Gelombang
Bermasa 4 Dan Berkecepatan elektromagnetik, Tidak
Bermuatan +2, Tinggi, Bermassa Dan Tidak
Simbolnya 4
2 α Atau Tidak Bermassa Dan Bermuatan, Simbolnya
4
He Bermuatan Negatif Satu(- 0
0 Γ
2

2. Daya Ionisasinya Besar 1), Simbolnya−10 β Atau 2. Daya Ionisasinya Kecil


3. Daya Tembusnya Kecil
0
−1 e 3. Daya Tembusnya Besar
2. Daya Ionisasi Α > β > γ
3. Daya Tembus Α < β< γ

Dengan jenis muatan yang dimilikinya, bila sinar radioaktif dilewatkan dalam medan
magnet maka akan terurai sebagai berikut.
a. Sinar alfa (α): akan tertarik ke medan magnet negatif.
b. Sinar beta (β): tertarik ke medan magnet positif.
c. Sinar gamma (γ): tidak dibelokkan oleh medan magnet.

4. Peluruhan Radioaktif
Inti atom terdiri atas netron dan proton. Proton bermuatan positif, sedangkan
netron tidak bermuatan (netral). Netron dalam inti berfungsi menjaga gaya tolak-
menolak antarproton. Oleh karena itu kestabilan inti ditentukan oleh perbandingan
banyaknya proton dengan netron. Jika digambarkan grafik nomor atom (jumlah
proton) terhadap jumlah netron pada inti yang stabil (tidak radioaktif), akan
diperoleh suatu grafik berupa pita yang dinamakan pita kestabilan inti (stability
band).
Disintegrasi inti adalah peristiwa berubahnya inti atom mejadi inti atom lain
yag berlangsung dengan sendirinya. Inti-inti yang tidak stabil akan meluruh
(bertransformasi) menuju konfigurasi yang baru yang mantap (stabil). Dalam proses
peluruhan akan terpancar sinar alfa, sinar beta, atau sinar gamma dan energi
peluruhan. Jika inti radioaktif meluruh, akan menjadi inti baru yang beda sifat
kimianya. Unsur radioaktif secara spontan memancarkan radiasi, yang berupa
partikel atau gelombang elektromagnet (non partikel).

 Peluruhan Sinar Alfa


Suatu inti yang tidak stabil dapat meluruh menjadi inti yang lebih ringan
dengan memancarkan partikel alfa (inti atom helium). Pada peluruhan alfa terjadi
pembebasan energi. Energi yang dibebaskan akan menjadi energi kinetik partikel
alfa dan inti anak. Inti anak memiliki energi ikat per nukleon yang lebih tinggi
dibandingkan induknya. Ernest Rutherford menemukan bahwa partikel α adalah
atom-atom helium tanpa elektron dan partikel α atau β keluar dari atom, jenis
atom berubah. Perubahan demikian dapat menyebabkan radiasi γ.
Peluruhan alfa menyebabkan nomor atom berkurang dua dan nomor massa
berkurang empat, dan karena itu sebuah inti baru akan terbentuk. Adapun pada
peluruhan beta akan menambah atau mengurangi nomor atom sebesar satu (nomor
massa tetap sama).
Contoh :
238 234 4
92 U→ 90 Th+ 2 He
226 222 4
88 Ra → 86 Th + 2He

 Peluruhan Sinar Beta


Salah satu bentuk peluruhan sinar beta adalah peluruhan neutron. Neutron akan
meluruh menjadi proton, elektron, dan antineutrino. Antineutrino merupakan
partikel netral yang mempunyai energi, tetapi tidak memiliki massa. Bentuk
peluruhan sinar beta yang lain adalah peluruhan proton. Proton akan meluruh
menjadi neutron, positron, dan neutrino. Neutrino memiliki sifat yang sama
dengan antineutrino. Peluruhan sinar beta bertujuan agar perbandingan antara
proton dan neutron di dalam inti atom menjadi seimbang sehingga inti atom tetap
stabil.
A
Z X → Z +1AY + −10 β X = Inti Induk
A A 0
Z X → Z−1Y + +1 β Y = Inti Anak
Contoh :
14 14 0
6 C → 7C + −1 β
12 12 0
7 N → 6C + +1 β

 Peluruhan Sinar Gamma


Suatu inti atom yang berada dalam keadaan tereksitasi dapat kembali ke
keadaan dasar (ground state) yang lebih stabil dengan memancarkan sinar gamma.
Peristiwa ini dinamakan peluruhan sinar gamma. Atom yang tereksitasi biasanya
terjadi pada atom yang memancarkan sinar alfa maupun sinar beta, karena
pemancaran sinar gamma biasanya menyertai pemancaran sinar alfa dan sinar beta.
Peluruhan gamma hanya mengurangi energi saja, tetapi tidak mengubah susunan
inti.
Contoh :
A A
X∗Z ¿ → Z X + ¿ ¿X + γ

5. Besaran Radioaktif
 Waktu paruh
Waktu yang diperlukan agar banyaknya radionuklida (inti) yang belum
berdisintegrasi tinggal setengah dari semula. Radiasi radionuklida mempunyai sifat
yang khas (unik) untuk masing-masing inti. Peristiwa pemancaran radiasi suatu
radionuklida sulit untuk ditentukan, tetapi untuk sekumpulan inti yang sama,
keboleh jadian peluruhannya dapat diperkirakan. Waktu paruh bersifat khas
terhadap setiap jenis inti.

 Aktivitas Radioaktif
Aktivitas radioaktif adalah banyaknya inti yang berdisintegrasi dalam waktu 1
detik. Semakin besar aktivitasnya, semakin banyak inti atom yang berdisintegrasi
perdetik. (Aktivitas tidak bersangkut paut dengan jenis peluruhan atau radiasi yang
dipancarkan oleh cuplikan, atau dengan energi radiasi yang dipancarkan. Aktivitas
haya ditentukan oleh jumlah peluruhan perdetik).
6. Pengaruh Radiasi Pada Mahluk Hidup
Walaupun energi yang ditumpuk sinar radioaktif pada mahluk hidup relatif
kecil tetapi dapat menimbulkan pengaruh yang serius. Hal ini karena sinar
radioaktif dapat mengakibatkan ionisasi, pemutusan ikatan kimia penting atau
membentuk radikal bebas yang reaktif. Ikatan kimia penting misalnya ikatan pada
struktur DNA dalam kromosom. Perubahan yang terjadi pada struktur DNA akan
diteruskan pada sel berikutnya yang dapat mengakibatkan kelainan genetik, kanker
dan sebagainya.
Pengaruh radiasi pada manusia atau mahluk hidup juga bergantung pada waktu
paparan. Suatu dosis yang diterima pada sekali paparan akan lebih berbahaya
daripada bila dosis yang sama diterima pada waktu yang lebih lama. Secara alami
kita mendapat radiasi dari lingkungan, misalnya radiasi sinar kosmis atau radiasi
dari radioakif alam. Disamping itu, dari berbagai kegiatan seperti diagnosa atau
terapi dengan sinar X atau radioisotop. Orang yang tinggal disekitar instalasi nuklir
juga mendapat radiasi lebih banyak, tetapi masih dalam batas aman.
DAFTAR PUSTAKA BAB 1-2
Asyhari, A & Diani, R. (2017). Pembelajaran Fisika Berbasis Web Enhanced Course
Mengembangkan Web-Logs Pembelajaran Fisika Dasar II". Jurnal Inovasi
Teknologi Pendidikan, Vol. 4, No. 1.
Diani, R, dkk. (2018). Web-Enhanced Course Based On Problem-Based Learning (PBL):
Development Of Interactive Learning Media For Basic Physics II. Jurnal
Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi , Vol. 07, No. 1.
Choimaidi, S. (2018). Pendidikan Dan Pengajaran: Strategi Pembelajaran Disekolah Jakarta:
Grasindo.
Maharani, dkk. (2019). Application Based On Contextual Approach: Development Of Comic
Learning Media. Journal Of Physics: Conference Series.
Mahayani, S. (2018). Kotak Pop-Up Berbasis Problem Solving: Pengembangan Media
Pembelajaran Pada Materi Cahaya Dan Alat-Alat Optik Untuk Kelas VIII
SMP. Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA. Vol. 9, No. 2.
Mushlihah, dkk. (2018). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Multi Representasi
Bermuatan Sains Keislaman Dengan Output Instagram Pada Materi
Hukum Newton, Vo. 1, No. 3.
Syafaruddin. (2008). Efektivitas Kebijakan Pendidikan, Ke-1. Jakarta: Rineka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai