Anda di halaman 1dari 8

MATA KULIAH

INOVASI PEMBELAJARAN SAINS

Oleh :
NAMA : REZY
STAMBUK : A20223011

UNIVERSITAS TADULAKU
2023
INOVASI PEMBELAJARAN SAINS
Tugas : Review Artikel

Nama : Rezy
NIM : A20223011

Jurnal:
KAJIAN LITERATUR INOVASI PEMBELAJARAN SAINS DI MASA PANDEMI
COVID
Oleh: Muhdi Harto dan Misbah

BAGIAN REVIEW
Abstrak Dari penelitian tersebut dapat kita ketahui
Penggunaan teknologi dianggap bisa bahwa akibat pandemi Covid-19 khususnya
mempermudah dan menjadi solusi serta pada dunia pendidikan memberikan peluang
inovasi dalam proses pembelajaran yang bagi dunia tekhnologi untuk berinovasi
bisa menjadi jalan keluar sehingga proses tentang bagaimana efektivitas pembelajaran
belajar mengajar di masa COVID-19 tetap berjalan dengan baik. Hingga muncul
menjadi lebih efektif. lah platform pembelajaran elektronik atau
e-learning seperti Zoom, google classroom,
Berdasarkan kajian literatur yang telah whatsapp, dan lainnya.
dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
penggunaan model pembelajaran online Dan adanya tekhnologi ini juga dapat
leaning yang dikolaborasikan dengan menjadikan proses pembelajaran berpusat
teknologi seperti platform Zoom, google kepada pesertadidik.
classroom, whatsapp, dan lainnya dapat
digunakan dalam proses pembelajaran sains
pada semua jenjang pendidikan di masa
pandemi COVID-19.
Pendahuluan Inovasi dalam dunia teknologi tentu sangat
Pembelajaran inovatif merupakan sebuah diperlukan dalam setiap perkembangan
desain pembelajaran yang bertujuan zaman. Seperti pada masa pandemi Covid-
memberikan sesuatu yang baru kepada 19. Dimasa ini desain pembelajaran baru
peserta didik agar mereka dapat muncul untuk membangun dan
membangun serta mengembangkan mengembangkan pengetahuan pesertadidik
pengetahuan menuju ke arah suatu terkait tekhnologi. Bukan hanya aplikasi
perubahan yang lebih baik. Zoom, whatsapp, google meet, melainkan
juga Schoology dan moodle (Modular
Dimasa pandemi seperti saat ini tentunya Object Oriented Dynamic Learning
proses pembelajaran yang dilakukan yaitu Environment) lebih mengarah ke situs web.
melalui sistem pembelajaran secara online, Diposisi ini pembelajaran bisa menjadi
dimana guru sebagai tenaga pendidik fleksibel. Maksudnya setiap pesertadidik
memiliki peluang yang besar unutk dapat
dituntut untuk dapat merancang serta mengakses ilmu pengetahuan didunia online
menerapkan suatu proses pembelajaran dibanding dengan proses pembelajaran yang
dengan memanfaatkan teknologi untuk dilakukan secara offline atau tatap muka.
menunjang keberalangsungan proses
pembelajaran guna mencapai tujuan
pembelajaran yang diinginkan serta telah
ditetapkan.

Selain berbagai platform yang telah


disebutkan sebelumnya, juga terdapat
Learning Management System (LSM) yang
bisa digunakan guna mendukung proses
terjadinya e-learning diantaranya yaitu
Schoology dan moodle. Schoology mampu
menggabungkan jejaring sosial dan LMS,
situs ini berbentuk web sosial yang
memberikan layanan pembelajaran yang
sama seperti pembelajaran di kelas secara
gratis.

Moodle (Modular Object Oriented Dynamic


Learning Environment) merupakan sebuah
program aplikasi yang dapat digunakan
untuk merubah sebuah media pembelajaran
kedalam bentuk web sehingga
memungkinkan user dalam hal ini peserta
didik untuk masuk kedalam “kelas” virtual
untuk mengakses materi pembelajaran yang
disediakan.

Beberapa keunggulan yang dimiliki e-


learning diantaranya yaitu fleksibilitas yang
berarti peserta didik bisa mengakses
pembelajaran selama memiliki akses
internet; independent learning artinya
peserta didik diberikan kesempatan untuk
menggali lebih jauh pembelajaran yang
dilakukan dengan memanfaatkan teknologi
yang tersedia guna menentukan kesuksesan
belajar masing-masing.
Kesimpulan E-learning adalah solusi metode
Penggunaan model pembelajaran e-learning pembelajaran yang representatif dan efisien
yang dikolaborasikan dengan teknologi dimasa pandemi Covid-19 untuk tetap dapat
seperti platform Zoom, google classroom, memaksimalkan proses pembelajaran di
whatsapp, dan lainnya dapat digunakan dunia pendidikan tanpa menghilangkan
dalam proses pembelajaran sains pada substansi pembelajaran offline atau tatap
semua jenjang pendidikan dimasa pandemi muka.
COVID-19 karena model pembelajaran ini
berpusat kepada peserta didik sehingga
mereka tidak ketergantungan kepada guru,
yang sejalan dengan dasar dari
pembelajaran secara daring yaitu menuntut
peserta didik untuk berpikir kritis, aktif
dalam menjelajahi atau memahami materi
pelajaran yang disampikan serta peserta
didik dituntut agar dapat menjalin
komunikasi yang baik antara sesama peserta
didik dan juga guru yang berperan sebagai
moderator.

---------------------------------------------------
INOVASI GURU DALAM PEMBELAJARAN SAINS UNTUK MENINGKATKAN
KOMPETENSI DAN KREATIVITAS SISWA
Oleh: Yuli Filindity dan Victor Kayadoe

BAGIAN REVIEW
Abstrak Dalam hal ini guru dapat melakukan
Pendidikan sains menitikberatkan pada inovasi-inovasi pembelajaran yang
pemberian pengalaman langsung untuk bermakna dan menyenangkan kepada
mengembangkan kompetensi sehingga pesertadidik. Sehingga akan memberikan
siswa mampu menjelajahi dan memahami dampak bagi kreativitas pesertadidik.
alam sekitar secara ilmiah. Hal ini hanya
dapat dilakukan bila guru melakukan
inovasi pembelajaran menggunakan prinsip
pembelajaran bermakna dan menyenangkan
selain lebih menyenangkan para siswa, juga
dapat memberikan efek iringan, yaitu dapat
meningkatkan kreativitas siswa
Pendahuluan Pada posisi seprti ini guru seharusnya dapat
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau sains mengelola kelas atau lingkungan belajar
merupakan salah satu pelajaran yang siswa. Mulai dari menerapkan proses belajar
diajarkan mulai dari Sekolah Dasar sampai yang tidak hanya dilakukan dalam kelas saja
Perguruan Tinggi, namun sampai saat ini (Indoor). Tetapi juga pembelajaran diluar
banyak siswa yang kurang menyukai sains, kelas (Out Door) juga diperlukan dalam
siswa menganggap sains sebagai materi proses belajar mengajar. Mengatur atau
yang sulit dan tidak menyenangkan, dengan mendesain posisi kursi/meja menjadi salah
demikian agar pembelajaran sains lebih satu ide yang baik dalam mengelola kelas
menarik dan menyenangkan siswa, maka agar kreativitas siswa meningkat. Serta
guru perlu melakuakan inovasi-inovasi dengan menggunakan alat atau media
dalam pembelajaran. Inovasi dalam pembelajaran yang menunjang
pembelajaran sains selain lebih pembelajaran.
menyenangkan para siswa, juga dapat
memberikan efek iringan, yaitu dapat
meningkatkan kreativitas siswa.
Peran guru akan memungkinkan suasana
belajar menjadi lebih menyenangkan salah
satunya adalah peran guru sebagai pengelola
lingkungan belajar, sehingga guru harus
mampu menciptakan lingkungan belajar
yang kondusif agar siswa dapat belajar
secara optimal. Lingkungan belajar yang
secara resmi menjadi tanggung jawab guru
IPA tidak hanya meliputi kelas dengan
batas-batas berupa dinding kelas atau
laboratorium, tetapi juga lingkungan
sekitar/alam, artinya guru tersebut harus
dapat menjembatani interaksi belajar antar
siswa

Guru juga dapat memberikan berbagai


fasilitas lainnya yang diperlukan bagi siswa,
antara lain berupa alat bantu atau media
pembelajaran yang menunjang, serta
melengkapi fasilitas yang diperlukan untuk
terjadinya pembelajaran yang optimal,
misalnya pada pembelajaran MIPA, terdapat
kegiatan eksperimen yang dilakukan di
laboratorium, maka guru harus menyiapkan
fasilitas-fasilitas untuk keberlangsungan
kegiatan eksperimen, dengan demikian,
maka sudah saatnya bagi guru untuk
mencoba mengembangkan
profesionalismenya melalui pengembanganl
pembelajaran yang mampu mengaktifkan
dan menciptakan kondisi pembelajaran yang
aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan sekaligus
menyenangkan.
Kajian Teori Didalam proses pembelajaran sangat
Pembelajaran IPA di sekolah diharapkan diperlukan kreativitas seorang guru dalam
dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mengelola pembelajaran dengan baik juga
mempelajari alam sekitar. Pendidikan sains menyenangkan. Seperti pada pembelajaran
menekankan pada pemberian pengalaman praktikum yang memerlukan alat dan bahan
langsung untuk mengembangkan praktikum. Sangat disayangkan ketika alat
kompetensi agar siswa mampu menjelajahi dan bahan praktikum sekolah tidak ada
dan memahami alam sekitar secara ilmiah. namun guru tetap bergantung dengan bahan
Pendidikan sains diarahkan untuk “mencari tersebut. Akhirnya pembelajaran tidak dapat
tahu” dan “berbuat” sehingga dapat berjalan dengan baik. Bahkan fatalnya tidak
membantu siswa untuk memperoleh bisa berlangsung. Hal ini dibutuhkan
pemahaman yang lebih mendalam tentang seorang guru yang kreatif dan dapat
alam sekitar. Pendekatan yang diterapkan menggunakan alat dan bahan sederhana
dalam menyajikan pembelajaran sains yang bisa kita dapatkan dalam kehidupan
adalah memadukan antara pengalaman sehari-hari.
proses sains dan pemahaman produk serta
teknologi sains dalam bentuk pengalaman
langsung yang berdampak pada sikap siswa
yang mempelajari sains. Lebih dari itu
pendekatan yang digunakan.
Ketiadaan alat dan bahan laboratorium
sering menjadi kendala tidak dilakukannya
praktikum, meskipun guru pengampu
memiliki petunjuk praktikumnya. Oleh
karena itu sangat diperlukan kreativitas guru
sains dalam mencari alternatif bahan dan
alat lain yang dapat digunakan agar
praktkum tetap dapat dilaksanakan. Dengan
demikian pelaksanaan praktikum tidak
bergantung pada fasilitas laboratorium yang
ada di sekolah, tetapi cukup menggunakan
bahan dan alat yang dengan mudah dijumpai
dalam kehidupan sehari-hari.
Metode praktikum sangat dianjurkan dalam
pembelajaran Sains, karena sesuai dengan
tujuan pendidikan yang meliputi 3 aspek,
yaitu mengembangkan pengetahuan,
menanamkan sikap ilmiah, dan melatih
keterampilan.
Bagaimanakah cara guru menciptakan suatu
percobaan baru sehingga siswa tertantang
dan tertarik untuk melakukannya? Suatu
materi ajar dapat dikonstruksi menjadi
percobaan dengan mengikuti langkah-
langkah berikut ini yang di kemukakan oleh
(Saliraswati, 2010) adalah sebagai berikut:
1. Pelajari secara mendalam materi ajar
tersebut, lalu coba cari hubungan setiap
konsep yang ada dengan fenomena yang ada
dalam kehidupan sehari-hari. 2. Setelah kita
menemukan suatu fenomena, cobalah
berpikir bagaimana mengangkat fenomena
tersebut menjadi suatu rancangan percobaan
sederhana dengan mencari hubungannya
dengan konsep kimia tertentu. 3. Buatlah
langkah-langkah pengujian /
pembuktiannya. 4. Ujicobalah sesuai dengan
rancangan yang dibuat. 5. Tulis rancangan
dengan format prosedur sederhana yang
mudah dipahami Untuk dapat menemukan
fenomena yang berkaitan dengan materi ajar
mungkin dirasa sulit, namun sebenarnya
semakin banyak membaca buku dan
membuka internet, semakin besar kepekaan
siswa terhadap fenomena sains di
sekitarnya.
Hasil Penelitian Pada hasil penelitian ini dapat kita lihat
Berfantasi atau mengemukakan gagasan / dicontoh percobaan hanya menggunakan
ide yang tidak umum, berada pada satu alat dan bahan yang terbilang sederhana
gagasan untuk beberapa saat, berani atau dapat kita temukan dalam kehidupan
mengambil resiko, peka terhadap segala sehari-hari.
keajaiban, penasaran terhadap suatu
kebenar-an, banyak membaca artikel
penemuan yang membuatnya kagum.
Untuk dapat menciptakan pembelajaran
inovatif maupun kreatif diperlukan tiga sifat
dasar yang harus dimiliki siswa maupun
guru, yaitu peka, kritis, dan kreatif terhadap
fenomena yang ada di sekitarnya.
Adapun beberapa inovasi yang dapat
dilakukan oleh guru Sains sebagai berikut :
a) Judul Percobaan : Air dan Minyak
Bersatu
Tujuan : mengetahui sifat emulsifire
(pencampur) pada detergen
Alat dan Bahan : 1 buah gelas transparan,
½ gelas minyak goreng, ½ gelas air, 1
sendok makan detergen

b) Judul Percobaan : Pembiasan Cahaya


Tujuan : Membuktikan bahwa terjadi
fenomena pembiasan cahaya merambat
melalui dua media yang memiliki perbedaan
kerapatan
Alat dan Bahan: 1 buah gelas, 1 batang
pensil Air dingin.

c) Judul Percobaan : Kromatografi


Tujuan : Membuktikan adanya perbedaan
laju kapilaritas zat cair secara kromatografi
Alat dan Bahan: Beberapa lembar daun
bayam, Kertas putih dengan ukuran 3x7 cm,
1 buah piring kecil, Air Saringan
d) Judul Percobaan : Efek Tyndall
Tujuan : Mengetahui adanya sifat Tyndall
pada koloid
Alat dan Bahan: 1 gelas air susu encer 1
buah senter.

Kesimpulan Guru yang inovatif adalah guru yang sangat


Guru yang inovatif adalah guru yang dibutuhkan pada inovasi-inovasi
memiliki kreativitas dalam mengelola pembelajaran agar proses belajar
proses pembelajaran dengan kompetensi menyenangkan dan tidak kaku.
yang dimilikinya. Dalam menciptakan Zaman terus berubah, maka amat
inovasi pembelajaran yang terpenting adalah disayangkan seorang guru tidak mampu
kemauan dan keinginan guru untuk beradaptasi dengan keadaan yang ada.
mengubah image belajar sebagai suatu Maka dalam hal ini, sebelum kita ingin
keterpaksaan menjadi suatu kebutuhan, meningkatkan dan mengembangkan
kreativitas siswa. Maka terlebih dahulu
seorang guru mampu meningkatkan dan
dengan cara membawa siswa menikmati
mengembangkan kreatifitasnya sebelum
sisi-sisi keindahan dan kemenarikan dari
memberikan ilmu pengetahuan kepada
suatu materi pelajaran yang sedang
peserta didik. Sehingga paradigma
dipelajarinya. Hal ini hanya dapat dilakukan
pesertadidik yang memandang bahwa Sains
bila guru melakukan inovasi pembelajaran
atau IPA itu sulit makin menipis bahkan
menggunakan prinsip pembelajaran
tidak akan ada lagi. Sehingga atmosfir
bermakna dan menyenangkan.
pembelajaran yang menyenangkan akan
lahir dan terus berjalan dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai