Anda di halaman 1dari 3

Resume Struktur Atom

Struktur atom merupakan satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom beserta awan elektron
bermuatan negatif yang mengelilinginya. Dalam inti dari setiap atom mempunyai campuran.
Campuran yang ada di dalam inti atom merupakan proton dengan muatan positif dan neutron
dengan muatan netral. Elektron yang mengelilingi inti atom akan terikat karena adanya gaya
elektromagnetik. Istilah atom berasal dari Bahasa Yunani, yang berfaedah tidak dapat dipotong
ataupun sesuatu yang tidak dapat dibagi-bagi lagi.

Perkembangan Teori Atom

Perkembangan teori atom dilakukan untuk menyempurnakan teori sebelumnya. Pada tahun
1800 mulai ditemukan beberapa penemuan yang terkait dengan teori atom yang baru.
Terdapat beberapa perkembangan yang berhubungan dengan teori ini, salah satunya adalah
teori ini dikembangkan oleh beberapa tokoh yang berbeda. Tokoh-tokoh pada perkembangan
teori atom memiliki pemikiran yang berbeda-beda.

1. Model Thomson

Gagasan tentang bagian terkecil zat bermula dari spekulasi falsafah oleh dua orang Yunani,
Leucippus dan muridnya Democritus (460 – 370 S.M), mereka menamakan bagian terkecil itu
atomos. Tak dapat (a) dibagi lagii (tomos) . Dalam bab ini di telaah suatu tingkat realitas fisika
yang lebih dalam, yaitu struktur atom dimana tentang komponen – komponen yang
membangun atom dan hubungan antar komponen itu satu dengan yang lain.

Model atom adalah satu gambaran mengenai struktur atom, suatu yang direka orang untuk
dapat menerangkan sifat dan perilaku atom.

Tahun 1897, J.J Thomson membuktikan tentang adanya muatan listrik diskrit, dan bahwa
muatan listrik terkecil itu berkaitan dengan massa yang diskrit pula. Jadi muatan diskrit terkecil
itu menjadi bagian yang tak terpisahkan dari zarah. Zarah ini kemudian diberi nama electron.
Tahun 1898 J.J Thomson menyarankan suatu model tentang struktur atom yanv dikenal sebagai
model Thomson. Thomson menganggap bahwa suatu atom terdiri dari suatu “ bola” yang
memuat sebagian besar massa atom , dengan muatan positif yang tersebar secara merata
meliputi seluruh “bola” itu. Didalam “bola” itu bermukim electron – elektron bermuatan
negatif.

Secara mudah model Thomson menggambarkan atom laksana roti kismis. Kismis
mempresentasikan elektron yang bermuatan negatif dan diskrit dengan massa terbatas, yang
sangat kecil dibanding dengan massa atom secara keseluruhan. Rotinya (tanpa kismis)
merupakan “bola” atom dengan massa dan muatan listrik tersebar secara merata.
Namun model Thomson sangat sederhana dan tidak banyak digunakan untuk dijadikan model
bagi suatu analisa tentang sifat dan perilaku atom.

2. Model Rutherford

Atas saran Rutherford, ditahun 1911 Geiger dan Marsden melakukan percobaan untuk
memperkirakan berapa besarnya ukuran suatu atom. Percobaan itu menggunakan zarah α
sebagai proyektil (peluru) dan suatu kepingan emas yang sangat tipis sebagai sasarannya.
Energi zarah α yang dipergunakan dalam percobaan itu berasal dari zat radioaktif alamiah, dan
energinya diketahui berharga (Ek = 7,7 MeV) . Keping emas sangat tipis dan energi α sangat
besar, sehingga diharapkan bahwa sebagian terbesar dari zarah α itu hanya mengalami proses
hamburan satu kali dengan atom – atom emas sebelum meninggalkan lapis emas itu.

Zarah –zarah α dipancarkan oleh zat radioaktif alamiah. Sebagian besar ditahan oleh panahan
sinar α. Bagian kecil dapat melewati celah,dengan demikian diperoleh berkas yang
dikolimasikan. Berkas α ini kemudian mengenai lembaran emas yang sangat tipis dan muncul
disebelah belakang lembar itu dengan berbagai sudut θ yang berlainan. Suatu teleskop
dipergunakan untuk menghitung jumlah zarah yang sampai diteleskop tiap satuan waktu.
Dibagian muka dari teleskop itu (lensa objektif) ditempatkan lapis tipis ZuS. ZuS berfluorosensi
apabila ditambah oleh zarah α, dan sinar fluorosensi inilah yang terlihat mata. Percobaan ini
sangat sederhana dan sangat banyak menuntut ketekunan dan kekuatan fisik. Berjam-jam mata
harus berfokus untuk mengamati bintik-bintik yang muncul pada lapisan ZuS. Sistem yang
terdiri dari zarah α dan atom +Ze merupakan sistem yang tertutup, ada gaya antara keduanya,
tetapi tak ada gaya luar yang bekerja baik pada zarah α maupun pada inti +Ze.

Beberapa hal dapat dicoba untuk mencek kebenaran rumus hamburan Rutherford, seperti
umpamanya bahwa pada jarak R0 dari lapis sasaran, dan sudut tertentu, jumlah zarah α yang
samapai di teleskop persatuan waktu:

 Berbanding lurus dengan tebal t


 Berbanding lurus dengan jumlah atom persatuan volum bahan sasaran
 Berbanding terbalik dengan energy kinetic zarah α pangkat dua (Ek^2)
 Berbanding lurus dengan bilangan Z bahan pangkat dua (Z^2)

Rutherford menarik kesimpulan bahwa andaian-andaian yang dipergunakan untuk menelaah


hamburan zarah α oleh lembar logam yang tipis mempunyai dasar kebenaran

1. Zarah α hanya berinteraksi dengan muatan positif yang ada pada atom, dan tidak
dengan electron yang ada dalam atom itu.
2. Bahwa muatan positif suatu atom terpusat di suatu daerah yang sangat kecil di tengah
atom.

Inilah menjadi dasar untuk mengganggap bahwa muatan positif atom terkonsentrasi pada
suatu inti di tengah-tengah atom.

Anda mungkin juga menyukai