SISTEM UTILITAS
Oleh :
Dosen Pengampu :
2021
BAB I
PENDAHULUAN
I.2 Tujuan
PEMBAHASAN
Reaksi
CaCO3 + Al2O3.2SiO2.xH2O + Fe2O3 + SiO2 3CaO.SiO2 + 2CaO.SiO2 +
3CaO.Al2O3 + 4CaO.Al2O3.Fe2O3
b) Hiderasi C3A
Hidrasi C3A dengan air yang berlebi pada suhu 300C akan menghasilkan
kalsium alumina hidrat (3CaO.2SiO2.3H2O) yang mana kristalya berbentuk
kubus, didalam semen karena adanya gypsum maka hasil hiderasi C3A sedikit
berbeda.Mula-mula C3A akan bereaksi dengan gypsum menghasilkan sulfo
aliminate yang kristalnya berbrntuk jarum dan biasa disebut ettringite. Namun
pada akhirnya gypsum bereaksi semua, baru terbentuk kalsium aluminate
hidrat (CAH)
Hiderasi C3A tanpa gypsum :
3CaO. Al2O3 + 6H2O → 3CaO. Al2O3.6H2O
Hiderasi C3A dengan gypsum :
3CaO. Al2O3 + 3CaSO4 + 32H2O → 3CaO. Al2O3.6H2O. 3CaSO4. 32H2O
Penambahan gypsum pada semen dimaksudkan untuk menunda pengikatan,
hal ini disebabkan karena terbentuknya lapisan ettringite pada permukaan-
permukaan Kristal C3A sehingga dapat menunda dehidrasi C3A.
c) Hiderasi C4aF (30 0C H2O)
4CaO. Al2O3. Fe2O3 + 2Ca(OH)2 + 10 H2O → 3CaO. Al2O3.6H2O + 3CaO.
Fe2O3. 6H2O
Dibanding sektor industri yang lain, industri semen relatif tidak menghasilkan
limbah cair mengingat penggunaan teknologi berbasis proses kering dalam
pembuatan semen, tidak menyertakan penggunaan air. Hanya sebagian kecil saja air
limbah yang dihasilkan dalam bentuk air limpasan dari proses pendinginan, yang
dialirkan kembali ke empat penampungan melalui mekanisme sirkulasi tertutup untuk
kemudian digunakan kembali (Anonim, 2011).
Pada dasarnya limbah padat bukan B3 yang dihasilkan terdiri dari tiga jenis,
yakni material rusak, sampah domestik, dan barang-barang avfal (rusak atau bekas
pakai). Material rusak adalah material dari proses produksi pembuatan semen yang
gagal, sehingga pengelolaannya dilaksanakan dengan cara pemanfaatan kembali
melalui proses daur ulang.
Metode khas untuk mengurangi dan menghilangkan logam larut dari air
limbah elektroplating adalah sebagai berikut :
1. Hujan dan Pembekuan
2. Flash Mix
3. Flokulasi
6. Sludge Dewatering
Limbah terbesar dari industri semen adalah limbah gas dan limbah pertikel.
Limbah yang diproduksi pabrik keluar dan bercampur dengan udara. Secara alamiah
udara mengandung unsur kimia seperti O2, N2, CO2, H2, NO2 dan lainnya. Zat
pencemar melalui udara diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu gas dan partikel.
a. Limbah Gas
Limbah gas akan mengganggu kandungan alami udara dan akan menurunkan
kualitas udara. Pencemaran berbentuk gas dapat dirasakan melalui penciuman (gas
tertentu) maupun akibat langsung. Gas-gas tersebut antara lain CO, CO2, SO3,
hidrokarbon dan lainnya. Gas tertentu yang lepas ke udara dalam konsentrasi tertentu
akan membunuh manusia. Dalam kadar rendah, tidak berbau dan bila kadar
bertambah menyebabkan bau yang tidak sedap dan gejalanya cepat menimbulkan
pusing, mabuk dan batuk. Uap yaitu bentuk gas dari zat tertentu tak terlihat dan
dalam ruangan berdifusi mengisi seluruh ruang. Yang perlu diketahui adalah jenis
uap yang terdapat dalam ruangan karena untuk setiap zat berbeda daya reaksinya.
Zat-zat yang mudah meguap adalah chlor, amoniak, nitrat, nitrit dan lainnya. Bahan-
bahan yang bersifat gas dan uap akan mengakibatkan:
1) Terganggunya pernafasan
2) Merusak susunan saraf
3) Merusak susunan darah
4) Merusak alat-alat dalam tubuh
b. Limbah Partikel
Partikel merupakan butiran halus dan masih sedikit terlihat langsung oleh
mata seperti uap air, asap, kabut dan debu. Debu adalah partikel zat padat yang timbul
pada proses industri seperti penghancuran, peledakan dan pengolahan, baik yang
berasal dari dari bahan organik maupun anorganik. Karena sifat debu yang ringan,
menyebabkannya melayang di udara dan turun karena daya tarik bumi (gravitasi).
Akibat lingkungan yang mengandung debu, penimbunan debu dalam paru-paru pada
manusia dilingkungan bekerja atau tempat tinggal. Kerusakan kesehatan akibat debu
tergantung pada lamanya kontak yang terjadi, konsentrasi debu di udara, jenis debu
dan lainnya.
Asap adalah partikel dari zat karbon yang keluar dari cerobong asap industri
karena pembakaran yang tidak sempurna dari bahan-bahan yang mengandung [137]
karbon. Asap bercampur dengan kabut atau uap air di malam hari akan turun ke bumi
menempel pada dedaunan ataupun diatas atap rumah.
Menurut sifatnya bahan yang yang bersifat partikel akan menimbulkan:
1. Rangsangan saluran pernafasan
2. Alergi
3. Fibrosis
4. Penyakit demam
5. Kematian karena bersifat racun
Untuk menghindari dampak yang diakibatkan limbah melalui udara, maka dari
itu dilakukan pengendalian dengan penetapan nilai ambang batas. Nilai ambang batas
adalah kadar tertinggi suatu zat dalam udara yang diperkenankan, sehingga
manusia[140] dan makhluk hidup lainnya tidak mengalami gangguan penyakit atau
menderita karena zat tersebut. Selain penetapan nilai ambang batas juga dilakukan
teknologi pengolahan emisi pencemaran udara. Teknologi pengolahan emisi
pencemaran udara industri telah berkembang lama, yang digunakan untuk
mengurangi, menurunkan dan menghilangkan kadar pencemaran unsur-unsur limbah
proses yang dihasilkan. Teknologi yang diterapkan yaitu peralatan untuk partikel dan
aerosol seperti dengan cara scrubber, filter, electrostatic precipitator dan
pengendapan.
1. Pengertian Semen
Semen (cement) adalah suatu campuarn senyawa kimia yang bersifat hidrolisis
dan merupakan hasil industri dari paduan bahan baku berupa batu kapur/gamping
sebagai bahan utama dan lempung / tanah liat atau bahan pengganti lainnya dengan
hasil akhir berupa padatan berbentuk bubuk/bulk, tanpa memandang proses
pembuatannya, yang mengeras atau membatu pada pencampuran dengan air.
B. Bahan Baku
Batu kapur CaCO3
Tanah liat
Al2O3.2SiO2.xH2O
Pasir besi Fe2O3
Pasir kwarsa SiO2
Reaksi
CaCO3 + Al2O3.2SiO2.xH2O + Fe2O3 + SiO2 3CaO.SiO2 +
2CaO.SiO2 + 3CaO.Al2O3 + 4CaO.Al2O3.Fe2O3
Pengolahan limbah umumnya melibatkan tiga tahap, yaitu : Primer, Sekunder dan
Tersier. Selain pengolahan, dikenal juga istilah pengobatan untuk limbah industri.
Pengobatan berarti metode, teknik, atau proses yang dirancang untuk mengubah karakter
fisik, kimia atau biologi atau komposisi dari setiap bantalan logam, berminyak, atau limbah
organik untuk menetralisir limbah tersebut atau untuk memulihkan logam, minyak, atau
konten organik dari limbah.
Air limbah elektroplating biasanya berasal dari mencuci, membilas kesedahan dan
pada pH rendah ~ 3-5 dan berisi bentuk larut dari berbagai logam. Proses ini melibatkan
pretreatment (pembersihan, degreasing, dan lainnya langkah persiapan), plating,
pembilasan, pasivator, dan pengeringan.
Metode khas untuk mengurangi dan menghilangkan logam larut dari air limbah
elektroplating adalah sebagai berikut :
1. ujan dan Pembekuan
2. Flash Mix
3. Flokulasi
4. Clarifier, Plat Inclined
5. Sludge Penanganan clarifier
6. Sludge Dewatering
o Sistem Pengolahan Limbah B3
Sistem pengelolaan limbah Perseroan berdasarkan SOP Pengendalian Operasional K3 dan LH
tahun 2018.
1. Manajemen kelola Limbah B3 Padat
Unit kerja penghasil limbah B3 berkewajiban terhadap akumulasi Limbah B3 padat
(kemasan padat terkontaminasi 83, Lampu Ti bekas Bahan Kimia bekas/kadaluarsa,
majun Terkontaminasi B3, Filter bekas, Limbah elektronik) untuk diserahkan ke unit
kerja K3LH selanjutnya diletakkan di TPS limbah B3 setelah berkoordinasi dengan Unit
Kerja Gudang. Unit kerja K3LH menerima limbah B3 dan dicatat pada lembar kegiatan
pemanfaatan Limbah Berbahaya dan Beracun. Ka. Unit kerja K3LH dan Ka. Unit kerja
Gudang merekap laporan pengelolaan limbah B3 padat setiap bulannya secara periodik
setiap 3 (tiga) bulan sekali yang disepakati kepala Biro Pemeliharaan mesin dan diketahui
oleh Kepala Departemen Operasi/Kepala Pabrik sebagai bahan laporan pengelolaan
Limbah B3 ko Badan Lingkungan Hidup Kota, Provinsi dan Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan dan PPE Sumatera.
2. Pengelolaan Limbah B3
Cair Unit kerja penghasil limbah 83 memiliki tanggung jawab dalam pengumpulan
limbah 83 cair (oli bekas, bahan kimia. bekas/kadaluarsa Grease (Gemuk Bekas)) untuk
diserahkan ke Unit Kerja K3LH selanjutnya diletakan di TPS Limbah 83 setelah
erkordinasi dengan unit kerja Gudang. Unit kerja K3LH setiap limbah 83 Cair disimpan
di TPS limbah 83 dan dicatat pada lembar kegiatan pemanfaatan limbah berbahaya dan
beracun. Setiap 3 (tiga) bulan sekali, Unit Kerja K3LH dan kepala Unit Kerja Gud
merekap laporan pengelolaan limbah B3 cair yang disetujui oleh kepala biro
pemeliharaan mesin dan diketahui oleh Kepala De Operasi/ Kepala Pabrik sebagai bahan
laporan pengelolaan limbah B3 ke Badan Lingkungan Hidup Kota. Provinsi dan Kem
Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan PPE sementara.
3. Pengelolaan Fly Ash
Tanggung jawab Kepala Unit Kerja Gudang adalah menerima penyimpanan Fly Ash.
Fly Ash dibawa menggunakan mobil khusus dan tertutup untuk selanjutnya diletakan di
TPS Fly Ash sebelum dimanfaatkan. Kepala Unit Kerja Gudang setiap bulan melaporkan
penerimaan dan stok Fly Ash ke Unit Kerja K3LH sebagai Laporan Pengelolaan Limbah
83 ke KLH dan Instansi terkait.
Berdasarkan Surat Keputusan Walikota Nomor 421/KPTS/ DLHK/2017 Tentang
Pemberian Izin Penyimpanan Sementara Limbah Bahan Bahaya dan Beracun Kepada PT
Semen Baturaja (Persero) Tbk Pabrik Palembang, Perseroan telah diberikan izin untuk
melakukan penyimpanan sementara Limbah 83 yang dihasilkan, yaitu oli bekas, kemasan
bekas B3, kain majun terkontaminasi B3, limbah elektronik, bahan kimia kadaluarsa, pelarut
kimia bekas, filter bekas pengendali debu, kemasan bekas tinta dan sludge IPAL. Kami
melakukan Pengelolaan Limbah B3 dengan mengumpulkan dan mendata setiap limbah B3
secara berkala untuk kemudian melakukan penyimpanan sementara di TPS Limbah B3.
Setiap periode, seluruh material tersebut diserahkan kepada pihak ketiga.
PT Semen Baturaja (Persero) Tbk Palembang Plant juga melakukan upaya pemanfaatan
limbah hasil pembakaran batu bara dari industri pembangkit listrik yaitu Fly Ash dengan cara
dijadikan bahan ketiga dalam proses penggilingan semen di Cement Mill.
Anonim, 2012. Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak. hukum. unsrat. ac.id/
lh/ menlh_13_1995.pdf Diakses 1 November 2021
Bernasconi, G. 1995. Teknologi Kimia. Terjemahan Dr. Ir. Lienda Hanjojo, M Eng.
Pt Prandnya Paramitha, Jakarta