Anda di halaman 1dari 25

“INDUSTRI SEMEN”

DISUSUN OLEH:
 Britta Sevira (P07133220003)

 Sefia Tri Rohma (P07133220008)

 Nishfia Rahmawati (P07133220010)

 Nabilla Clorinda (P07133220013)

 Saskia Rahma Danti (P07133220022)

 Fadhel Muhammad Ramelan (P07133220025)

 Yusrotun Isnaini N (P07133220037)


Banyak orang mengira bahwa semua jenis semen sama saja, tetapi ternyata
terdapat berbagai macam jenis produk. Beragam jenis ini tentu memiliki
beberapa tipe dengan karakter dan kegunaan yang berbeda-beda. Berikut ini
jenis-jenis dari semen :
1. Semen Portland
2. Water proofed cement
3. Semen Putih
4. High Alumina Cement
5. Semen Anti Bakteri
6. Oil Well Cement (OWC)
7. Semen Campur SEMENT PORTLAND (OPC).
Adapun semen jenis portland diklasifikasikan dalam lima tipe yaitu :
• Tipe I (Ordinary Portland Cement)
Tipe semen ini paling banyak diproduksi dan banyak dipasaran.

• Tipe II (Moderate sulfat resistance)


Semen Portland tipe II ini disarankan untuk dipakai pada bangunan seperti
bendungan dan dermaga.

• Tipe III (High Early Strength)


Semen Portland yang dalam penggunaannya memerlukan kekuatan yang tinggi pada
tahap permulaan setelah pengikatan terjadi.

• Tipe IV (Low Heat Of Hydration)


Penggunaan semen ini banyak ditujukan untuk struktur Concrette (beton) yang
massive dan dengan volume yang besar.

• Tipe V (Sulfat Resistance Cement)


Semen jenis ini cocok digunakan untuk pembuatan beton pada daerah yang tanah
dan airnya mempunyai kandungan garam sulfat tinggi seperti: air laut
..PROSES PRODUKSI SEMEN..

Komponen utama yang terdapat dalam semen, sebagai berikut :


1. Dicalsium Silicate (2CaO.SiO2 atau C2S)
2. Tricalcium Silicate (3CaO.SiO2 atau C3S)
3. Tricalcium Alumina (3CaO.Al2O3 atau C3A)
4. Tetra Calcium Aluminate Ferrite (4CaO.Al 2O3 atau C4AF)
A. Bahan Utama Pembuatan Semen

1.) Batu Kapur atau limestone 2.) Tanah Liat atau clay 3.) Pasir Besi atau iron sand
(CaCO3) (Al2O3.2SiO2.xH2O) (Fe2O3)
Memiliki peran dalam Berfungsi untuk menentukan
reaksi hidrasi dan kekerasan, kekuatan semen,
pembentuk kekuatan dan sebagai penyerap panas
semen saat proses pembakaran
sedang berlangsung
4.) Pasir Silika atau Silica Stone (Si2O3)

Merupakan sumber utama pembuatan semen,


memiliki kemampuan untuk mengikat, jika
ditambahkan dengan air maka akan menjadi
keras sehingga dapat digunakan sebagai bahan
bangunan. Batu Silika yang digunakan dalam
pembuatan semen yaitu yang memiliki kadar
SiO2 minimal 60%.
B. Bahan Tambahan Pembuatan Semen

POZZOLA
N
Pozzolan merupakan
bahan yang
mengandung silika dan
alumina

GYPSUM
Gypsum
berfungsiuntukmemperlambatterjadinya
proses pengerasan pada semen
C. Alat-alat Produksi Semen
Unit Pengolahan Unit Pembakaram Unit Penggilingan Unit Pengisian
Bahan Akhir Packing
a. Rotary Driyer a. Suspension a. Air Separator a. Vibrating
b. Double Roller Preheater b. Clinker Storage Screen
Crusher b. Rotary Kiln Silo b. Cement Silo
c. Hopper Raw c. Air Quenching c. Finish Grinding c. Storage Silo
Mix Cooler Mill d. Rotary Feeder
d. Air Separator d. Kiln Feed Bin e. Valve Bag
e. Tetra Cyclone Packing
f. Weighing Machines
Feeder
g. Spray Tower
h. Raw Mill Fan
i. Raw Grinding
Mill
j. Electrostatic
D. Rangkaian Peralatan
1. Traktor
4. Dump truck
2. Bulldozer
5. Belt conveyor
3. Backhoe

E. Proses Pembuatan Semen


Proses basah (Wet Process)
1. Pengecilan ukuran bahan baku menggunakan crusher.
2. Setelah digiling, setiap bahan baku disimpan di tempat yang terpisah. Pada
proses penggilingan disertai dengan penambahan air ke wash mill.
3. Slurry diaduk hingga menghasilkan campuran yang homogen
4. Kemudian dibakar menggunakan long rotary klin untuk menghasilkan clinker
kemudian didinginkan dengan cooler.
5. Gypsum dan clinker digiling menggunakan ball mill.
6. Dihasilkan semen dalam bentuk bubuk kemudian siap dikemas.
Proses kering (Dry Process)
1. Proses pengeringan dan penggilingan bahan baku di rotary dryer dan roller
meal.
2. Proses pencampuran (homogenizing raw meal) untuk memperoleh campuran
yang homogen.
3. Proses pembakaran raw meal untuk memperoleh terak (clinker, bahan
setengah jadi yang diperlukan untuk pembuatan semen)
4. Proses pendinginan clinker.
5. Proses penggilingan akhir, clinker dan gypsum digiling dengan cement mill.
Dari proses diatasakanterjadipenguapankarenapembakaran pada suhu
900ºC sehinggamenghasilkansisa (residu) yang tidaklarut, sulfurtrioksida,
silika yang larut, besi, dan alumuniumoksida, kalsium, oksidabesi,
magnesium, fosfor, kapurbebas dan alkali.
..SUMBER
POLUTAN..
● Hasil pengolahan semen dapat
Tabel Toksisitas Relatif Polutan Udara :
berdampak terhadap pencemaran
udara. Emisi yang dihasilkan dari pabrik
Polutan Level Toleransi Toksisitas pengolahan semen dapat berupa
Relatif
karbon monoksida (CO), Karbon
Ppm µg/m3 Dioksida (CO2), Nitrat Oksida (NOx),
Sulfur Oksida ( SOx), dan
CO 32.0 40000 1.00 debu/particulate matter (PM).Tingkat
toksisitas polutan-polutan ini berbeda-
HC 19300 2.07
beda namun yang memiliki toksisitas
SOx 0.50 1430 28.0 relatif paling tinggi adalah partikel debu
NOx 0.25 514 77.8

Partikel 375 106.7


Sumber polutan yang dihasilkan dari industri semen,
antara lain :
b. Karbon Dioksida (CO2)

Emisi CO2 dari produksi semen dihasilkan melalui proses :


1.) CO2 dihasilkan dari proses dekarbonasi batu kapur saat
a. Karbon Monoksida (CO)
material batu bara dibakar :
CaCO3 ⇌CaO + CO2
Gas CO dihasilkan dari proses Proses di atas menghasilkan hampir 0,5 ton CO2/ton semen.
pembakaran tak sempurna dari 2.) Sumber kedua berasal dari pembakaran sejumlah besar
senyawa karbon, dan sering terjadi bahan bakar di atas temperatur 2000°C. Habibie et al (1999)
pada mesin pembakaran dalam.Gas menyatakan bahwa CO2 yang dihasilkan dari proses
ini akan lebih cepat terbentuk dari pembakaran bahan bakar untuk mengoprasikan tanur
penguraian gas karbon dioksida mencapai 0,75 ton CO2
(CO2) pada suhu yang tinggi. 3.) Sumber lainnya berasal dari konsumsi listrik untuk
Sehingga semakin tinggi suhu pada manufaktur semen. Total emisi karbon dari produksi semen
proses pembakaran maka jumlah gas dunia mencapai 162 MT, atau mencapai 2,6% dari total
CO2 yang terdiosiasi menjadi CO dan karbon yang berasal dari oksidasi bahan bakar fosil (Habibie
O semakin tinggi et al, 1999)
c. Nitrat Oksida (NOx) e. Debu/Particulate Matter (PM)
Udara yang dipanaskan pada suhu tinggi Particulate Matter (PM) adalah istilah yang
menyebabkan terbentuknya senyawa NOx yang digunakan untuk campuran partikel padat
merupakan polutan udara. Pada intinya, semua dan cair yang terdapat di udara. Sumber
emisi NOx yang bergabung dengan pembuatan partikel – partikel ini diantaranya adalah
semen terbentuk di tanur putar. Meskipun, ada pembangkit listrik, proses industri (salah
beberapa operasi pemanasan lainnya di pabrik satunya dalam proses pembuatan semen)
semen, seperti pengeringan bahan baku di vertical dan kendaraan diesel. Particulate Matter di
raw mill atau batubara di coal mill, namun panas atmosfer diakibatkan oleh transformasi emisi
dari gas buang tanur putar yangdigunakan untuk gas, komposisi kimia dan fisikanya
operasi pemanasan tersebut semakin menambah tergantung lokasi, waktu serta cuaca.
kontribusinya dalam pembentukan emisi NOx Particulate Matter terdiri dari partikel kasar
dan halus
d. Sulfur Oksida (SOx)
Proses pembakaran dengan menggunakan batubara kualitas rendah dapat
menyebabkan keluaran emisi SO2 yang tinggi dan dapat melebihi baku mutu
yang ditetapkan oleh peraturan menteri lingkungan hidup. Emisi SO2 yang
tinggi ini dapat merugikan kesehatan manusia karena menyebabkan
gangguan pada pernapasan dan dapat merugikan lingkungan karena
menyebabkan terjadinya hujan asam
..DAMPAK PENCEMARAN..
Dampak pencemaran industri semen terhadap lingkungan :
Berkurangnya keanekaragaman
flora karena berubahnya pola
1 vegetasi dan jenis endemic,
pembentukan klorofil serta Pencemaran debu yaitu debu
proses fotosintesis. Sedangkan yang dihasilkan waktu
berkurangnya keanekaragaman 2 pengadaan bahan baku, debu
fauna karena berubahnya selama proses pembakaran,
habitat air dan habitat tanah dan debu yang dihasilkan dari
tempat hidup hewan-hewan bahan baku pabrik serta bahan
tersebut jadi ke luar pabrik termasuk
pengantongannya
3 4 5

Tingkat kebisingan Penurunan kualitas Kualitas air akan


serta getaran mekanik kesuburan tanah bertambah buruk
dari rangkaian proses akibat penambangan
produksi semen tanah liat
Dampak industri semen terhadap kesehatan :

Dari data Puskesmas terlihat bahwa ISPA dan penyakit kulit merupakan
penyakit menonjol yang terjadi di Kecamatan Sei Suka. Penyakit tersebut
diduga disebabkan oleh debu. Salah satu faktor yang mempengaruhi
penyebaran debu adalah arah angin. Menurut BMKG (pada tanggal 05
Agustus 2012), arah angin yang terjadi di Lima Puluh yang merupakan
ibukota Kabupaten Batu Bara adalah mengarah ke barat. Hal ini merupakan
keluhan kesehatan pada msyarakat di sekitar industri semen di Desa Kuala
Indah, Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batu Bara Tahun 2012.
..PENGENDALIAN PENCEMARAN
UDARA..
Upaya pengendalian pencemaran udara yang dihasilkan oleh industri
pabrik semen dapat dilakukan dengan cara :

1.) Penelitian dan pemantauan 4.)


Pengurangan gas buang dengan
metode filter basah/filter udara pada
Dengan pengkajian/identifikasi sumber model dan cerobong
pola penyebaran serta pengaruh dan dampak
2.) pencemaran udara. Model dan pola penyebaran Pengendalian debu asap dengan
dapat diketahui melalui perkiraan mengenai kondisi 5.) alat pengendap elektrostatik
fisik sumber industri pabrik (bentuk dan tinggi
cerobong asap, kondisi meteorologi dan topografi
dan dampak pencemaran udara bagi kesehatan
manusia, hewan dan tumbuhan 6.) Meninggikan cerobong asap
pabrik
Menganalisis konsentrasi debu dan

3.) keluhan kesehatan masyarakat yang


tinggal di sekitar industri pabrik 7.)
Memperbanyak pepohonan dan
tumbuhan hijau di sekitar pabrik
semen  
Kesimpulan

Semen terdiri dari berbagai macam jenis, diantaranya Semen Portland,


Water proofed cement, Semen Putih, High Alumina Cement, Semen Anti Bakteri,
Oil Well Cement (OWC), dan Semen Campur SEMENT PORTLAND (OPC).
Adapun bahan utama pembuatan semen diantaranya yaitu Batu Kapur atau
limestone (CaCO3), Tanah Liat atau clay (Al2O3.2SiO2.xH2O), Pasir Besi atau iron
sand (Fe2O3), dan Pasir Silika atau Silica Stone (Si2O3). Selain itu, juga terdapat
bahan tambahan yaitu Gypsum dan Pozzolan.
Secara garis besar, proses produksi semen terdiri dari penambangan dan
penyimpanan bahan mentah, penggilingan dan pencampuran bahan mentah,
omogenisasi dan pencampuran bahan mentah, pembakaran, penggilingan hasil
pembakaran, serta pendinginan dan pengepakan.
Emisi yang dihasilkan dari pabrik pengolahan semen dapat berupa
karbon monoksida (CO), Karbon Dioksida (CO2), Nitrat Oksida (NOx),
Sulfur Oksida ( SOx), dan debu/particulate matter (PM). Emisi lainnya
terdiri atas Dioksin dan Furan ( PCDD / FS ), Polycyclic Aromatic
Hydrocarbons (PAH), Poly Chlorinated Biphenyls (PCBs), benzena dan
senyawa organik lainnya.
Industri pabrik semen dapat menghasilkan polutan udara yang
berbahaya bagi kesehatan maupun lingkungan manusia, sehingga perlu
upaya pengendalian seperti dengan melakukan upaya pengendalian
debu asap dengan alat pengendap elektrostatik
Referensi
• Ratnani.R.D. (2008). “Teknik Pengendalian Pencemaran Udara yang Diakibatkan
Oleh Partikel”. 4(2), 27-32. Diakses pada 29 Juli 2021.
• Nurwita Utami. (2020). 5 Alat Pengendalian Pencemaran Udara. Diakses pada
29 Juli 2021, dari
https://environment-indonesia.com/5-alat-pengendali-pencemaran-udara/
• Mutu Institute. (2021). Cara Menangani & Mengolah Limbah Gas/Udara. Diakses
pada 29 Juli 2021, dari
https://mutuinstitute.com/post/mengolah-limbah-udara/
• Arlinawan, W 2021,’Proses Produksi Pembuatan Semen dari Raw Mterial
Hingga menjadi Produk Semen dan Analisis Efisiensi Panas Unit KILN
INDARUNG IV PT. Semen Padang’. Diakses pada 29 Juli 2021 pada pukul 21.30
WIB
• https://media.neliti.com/media/publications/14626-ID-analisis-konsentrasi-debu-dan-ke
luhan-kesehatan-pada-masyarakat-di-sekitar-pabri.pdf
. Diakses tanggal 30 Juli 2021 pada pukul 20.44 WIB.

• https://manado.tribunnews.com/2017/07/18/berikut-dampak-perusahaan-semen-men
urut-pemerhati-lingkungan
. Diakses tanggal 30 Juli 2021 pada pukul 21.09 WIB.

• Mashuda. SIMULASI POLA PENYEBARAN PARTICULATE MATTER 10 (PM10) DI KAWASAN


INDUSTRI PT SEMEN GRESIK DI TUBAN

• Nugrainy, Galuh Sabhrina, dkk. UPAYA PENURUNAN EMISI SO2 DARI BAHAN BAKAR
BATUBARA KUALITAS RENDAH (TIPE: SUBBITUMINOUS) DENGAN CAMPURAN BATU KAPUR
• Amalia, Diajeng Rohmatus, Dzulkiflih. 2017. ANALISIS KANDUNGAN GAS KARBON
MONOKSIDA PADA GAS ANALYZER MENGGUNAKAN METODE NON DISPERSIVE
INFRARED (NDIR) DI KILN PABRIK 4 TUBAN PT. SEMEN INDONESIA TBK. (PERSERO).
Jurnal Inovasi Fisika Indonesia (IFI) Volume 06 Nomor 03 Tahun 2017, hal 6- 9.
Universitas Negeri Surabaya

• Medianto M A, A, dkk. STUDI KEBUTUHAN UDARA, KUALITAS KLINKER DAN KADAR NOX
PADA PROSES QUENCHING DI PT. SEMEN INDONESIA TUBAN. Semarang.
Departemen Teknik Kimia Universitas Diponegoro

• http://scholar.unand.ac.id/13415/2/file%202%20tesis%20riko.pdf

• https://arpumiko.wordpress.com/2008/09/20/nox-hasil-samping-proses-
produksi-semen/
• Khairiah, dkk. 2012. ANALISIS KONSENTRASI DEBU DAN KELUHAN KESEHATAN PADA
MASYARAKAT DI SEKITAR PABRIK SEMEN DI DESA KUALA INDAH KECAMATAN SEI SUKA
KABUPATEN BATU BARA TAHUN 2012. Medan. Departemen Kesehatan Lingkunan
Fakultas Kesehatan Masarakat Universitas Sumatera Utara

• Pramesthi, Felisha Dwi. Penggunaan Bahan Bakar Altrnatif Industri Semen. Tesis. 2009.
Jakarta. Universitas Indonesia

• https://dpupkp.bantulkab.go.id/berita/51-jenis-jenis-semen . Diakses pada 1 Agustus


2021 pada pukul 12.00 WIB

• Andini, F, Amri, H, Suryani, L,’Review Industri Semen’. Diakses pada 29 Juli 2021 pada
pukul 21.30 WIB
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai