Anda di halaman 1dari 11

Pengertian semen itu

I.

Pengertian Semen

Semen (cement) adalah hasil industri dari paduan bahan baku : batu
kapur/gamping sebagai bahan utama dan lempung / tanah liat atau bahan
pengganti lainnya dengan hasil akhir berupa padatan berbentuk bubuk/bulk, tanpa
memandang proses pembuatannya, yang mengeras atau membatu pada
pencampuran dengan air. Batu kapur/gamping adalah bahan alam yang
mengandung senyawa Calcium Oksida (CaO), sedangkan lempung/tanah liat
adalah bahan alam yang mengandung senyawa : Silika Oksida (SiO2),
Alumunium Oksida (Al2O3), Besi Oksida (Fe2O3 ) dan Magnesium Oksida
(MgO). Untuk menghasilkan semen, bahan baku tersebut dibakar sampai meleleh,
sebagian untuk membentuk clinkernya, yang kemudian dihancurkan dan ditambah
dengan gips (gypsum) dalam jumlah yang sesuai. Hasil akhir dari proses produksi
dikemas dalam kantong/zak dengan berat rata-rata 40 kg atau 50 kg.
Jenis-jenis semen menurut BPS adalah :
- semen abu atau semen portland adalah bubuk/bulk berwarna abu kebiru-biruan,
dibentuk dari bahan utama batu kapur/gamping berkadar kalsium tinggi yang
diolah dalam tanur yang bersuhu dan bertekanan tinggi. Semen ini biasa
digunakan sebagai perekat untuk memplester. Semen ini berdasarkan prosentase
kandungan penyusunannya terdiri dari 5 (lima) tipe, yaitu tipe I sd. V.
- semen putih (gray cement) adalah semen yang lebih murni dari semen abu dan
digunakan untuk pekerjaan penyelesaian (finishing), seperti sebagai filler atau
pengisi. Semen jenis ini dibuat dari bahan utama kalsit (calcite) limestone murni.
- oil well cement atau semen sumur minyak adalah semen khusus yang digunakan
dalam proses pengeboran minyak bumi atau gas alam, baik di darat maupun di
lepas pantai.
- mixed & fly ash cement adalah campuran semen abu dengan Pozzolan buatan
(fly ash). Pozzolan buatan (fly ash) merupakan hasil sampingan dari pembakaran
batubara yang mengandung amorphous silika, aluminium oksida, besi oksida dan
oksida lainnya dalam berbagai variasi jumlah. Semen ini digunakan sebagai
campuran untuk membuat beton, sehingga menjadi lebih keras.
Semakin baik mutu semen maka semakin lama mengeras atau membatunya jika
dicampur dengan air, dengan angka-angka hidrolitas yang dapat dihitung dengan
rumus :
(% SiO2 + % Al2O3 + Fe2O3) : (%CaO + %MgO)
Angka hidrolitas ini berkisar antara <1/1,5>1/2 (keras sekali). Namun demikian
dalam industri semen angka hidrolitas ini harus dijaga secara teliti untuk
mendapatkan mutu yang baik dan tetap, yaitu antara 1/1,9 dan 1/2,15.

Proses pembuatan semen dapat dibedakan menurut :


Proses basah : semua bahan baku yang ada dicampur dengan air, dihancurkan
dan diuapkan kemudian dibakar dengan menggunakan bahan bakar minyak, bakar
(bunker crude oil). Proses ini jarang digunakan karena masalah keterbatasan
energi BBM.
Proses kering : menggunakan teknik penggilingan dan blending kemudian
dibakar dengan bahan bakar batubara. Proses ini meliputi lima tahap pengelolaan
yaitu :
- proses pengeringan dan penggilingan bahan baku di rotary dryer dan roller meal.
- proses pencampuran (homogenizing raw meal) untuk mendapatkan campuran
yang homogen.
- proses pembakaran raw meal untuk menghasilkan terak (clinker : bahan setengah
jadi yang dibutuhkan untuk pembuatan semen).
- proses pendinginan terak.
- proses penggilingan akhir di mana clinker dan gypsum digiling dengan cement
mill.

Dari proses pembuatan semen di atas akan terjadi penguapan karena pembakaran
dengan suhu mencapai 900 derajat Celcius sehingga menghasilkan : residu (sisa)
yang tak larut, sulfur trioksida, silika yang larut, besi dan alumunium oksida,
oksida besi, kalsium, magnesium, alkali, fosfor, dan kapur bebas

Semen Penyerap CO2 Oleh British Engineer

Penemuan ini dapat menjadi salah satu cara untuk gas rumah kaca dari atmosfer kita.
Sekarang, semen merupakan komoditas yang terbilang sangat besar, mencapai 2 milyar ton
diproduksi tiap tahunnya diseluruh dunia, dan semen bertanggung jawab 5 persen dari emisi
CO2 dunia. Hal yang sangat mengejutkan, pada tahun 2020 kebutuhan semen akan naik 50
persen dibanding tahun ini menurut Agricole sebuah Bank dari Prancis.
Pada proses pembuatan semen secara tradisional, semen menghasilkan gas rumah kaca dari
proses pemanasannya dan proses memasak bahan baku seperti limestone (batu kapur).
Pembakaran dan kebutuhan energi tersebut menghasilkan CO2. Dan sampai sekarang, belum
ada orang yang mampu merubah fundamental pembuatan semen tersebut, hingga Nikolaos
Vlasopoulos mengungkapkan hasil penelitiannya.
Formula baru yang ramah lingkungan ini dapat merubah industri semen menjadi penyerap
karbon yang baik, kata kepala peneliti Novacem yang berbasis di London. Penelitian yang
mendapat dukungan dari para pecinta lingkungan ini, menggunakan material berbeda untuk
bahan dasar pembuatan semen. Novacem yang didirikan oleh Vlasopoulos dan rekanrekannya di Imperial College London telah menarik perhatian perusahaan konstruksi besar
seperti Rio Tinto Minerals, WSP Group dan Laing ORourke, dan banyak investor termasuk
Carbon Trust.
Semen Novacem tersebut berbasis magnesium silikat dan tidak membutuhkan energi yang
besar pada pemanasannya. Semen tersebut juga akan menyerap CO2 pada saat ia mengeras.
Perusahaan ini pemulai Pilot Plant senilai 1.5m didanai oleh Technology Strategy Board,
sebuah badan milik pemerintah UK. Bila sema berjalan lancar, Vlasopoulos memperkirakan
produk Novacem akan ada di pasaran dalam lima tahun lagi. Di UK perubahan iklim ini
memaksa kita untuk mengurangi emisi CO2 dan seluruh sektor harus berperan didalamnya.
Industri konstruksi harus bertanggung jawat penuh atas pengaruh lingkungan yang
disebabkan oleh industri itu sendiri. dikatakan oleh Jonathan Essex, seorang civil engineer
konsultan Bioregional yang juga duduk dalam panel kepedulian lingkungan untuk Institusi
Civil Engineers. Bila Novacem dapat membuat semen mereka dengan harga yang
kompetitif,m langkah selanjutnya adalah menggunakan energi terbarukan untuk tungku
pemanas agar dapat mengurangi lagi emisi CO2-nya.
Menurut Novacem, peroduknya dapat menyerap sekitar 0,6 ton CO2 setiap ton semen. Dapat
dibandingkan dengan emisi karbon 0,4 ton setiap pembuatan semen standar. Sebelumnya
telah ada beberapa usaha untuk membuat semen yang lebih ramah lingkungan, ada yang
menggunakan tambahan aggregate pada campuran konsentratnya sehingga menggunakan

semen yang lebih sedikit, akan tetapi belum mampu mengatasi permasalahan utama emisi
CO2 proses pembuatan semennya. Usaha lainnya adalah dengan membuat campuran polimer
tapi tetap tidak berpengaruh besar pada pasar.
Pembicara dari Asosiasi Semen British mengungkapkan keraguannya pada berbagai
penelitian laboratorium untuk semen-semen jenis baru dan permasalahannya. Realitanya
terdapat ketersedian geologis dan distribusi globan dari sumber daya alam yang sesuai,
disandingkan dengan besarnya validasi yang dibutuhkan untuk memastikan kesesuaian
tujuan, membuat semen-semen tersebut sangat tidak sesuai sebagai alternatif yang realistis
bahan bangunan.
Vlasopoulos merespon bahwa magnesium silikat banyak sekali terdapat di seluruh dunia,
sekitar 10.000 milyar ton tersedia menurut beberapa perkiraan. Sebagai tambahan, proses
produksi semen ini adalah alamiah secara kimia, artinya semen ini dapat menggunakan
berbagai produk samping industri yang terdapat magnesium didalamnya. Ia percaya bahwa
material ini cukup kuat untuk digunakan sebagai bahan bangunan, tetapi ia mengakui bahwa
untuk mendapatkan lisensi kebenarah hal itu membutuhkan waktu beberapa tahun percobaan.
Perbandingan: Semen Ecofriendly dengan Tradisional
Semen standar, biasa diketahui dengan Portland cement, dibuat dengan cara memanaskan
batu kapur (limestone) atau tanah liat (clay) pada temperatur sekitar 1.500 C. Dari proses ini,
pembakaran bahan baku tersebut melepaskan 0,8 ton CO2 setiap ton semen yang diproduksi.
Ketika dicampur dengan air untuk digunakan sebagai bahan bangunan, setiap ton semen
dapat menyerap 0,4 ton CO2, tapi tetap saja keseluruhan proses menyisakan emisi karbon 0,4
ton setiap ton semen.
Semen Novacem, yang masih belum dipatenkan, menggunakan magnesium silikat sehingga
tidak menghasilkan CO2 dari proses pembuatannya. Proses produksinya juga berjalan pada
temperatur yang lebih rendah yakni 650 C. Hasil akhir menunjukkan bahwa semen Novacem
menghasilkan emisi CO2 sebesar 0,5 ton setiap ton semen. Akan tetapi, dengan formula
Novacem ini, semen mampu menyerap CO2 lebih banyak, sekitar 1,1 ton. Sehingga proses
keseluruhannya adalah carbon negative, mampu menyerap 0,6 ton CO2 dari udara setiap ton
semen yang digunakan.
Sumber:
Guardian Enviromental Network

Jenis Semen
Semen Portland Tipe I (OPC)
Semen Portland Jenis I adalah semen hidrolis yang dibuat dengan menggiling klinker semen
dan gypsum. Semen Portland Jenis I memenuhi persyaratan SNI No. 15-2049-2004 Jenis I
dan ASTM C150-2004 tipe l.
Semen jenis ini digunakan untuk bangunan umum dengan kekuatan tekanan yang tinggi
(tidak memerlukan persyaratan khusus), seperti:
Bangunan bertingkat tinggi
Perumahan
Jembatan dan jalan raya
Landasan bandar udara
Beton pratekan
Bendungan saluran irigasi
Elemen bangunan seperti genteng, hollow, brick/batako, paving block, buis beton, roster,
dan lain-lain.
Semen Portland Pozzolan (PPC)
Semen Portland Pozzolan adalah semen hidrolis yang terdiri dari campuran homogen antara
semen Portland dan Pozzolan halus, yang diproduksi dengan menggiling klinker semen
Portland dan Pozzolan bersama-sama atau mencampur secara rata bubuk semen Portland dan
Pozzolan atau gabungan antara menggiling dan mencampur, dimana kadar pozzolan 15 s.d
40% massa Semen Portland Pozzolan.
Semen Portland Pozzolan memenuhi persyaratan SNI 15-0302-2004 type IP-U. Kegunaan:
Bangunan bertingkat (2-3 lantai)
Konstruksi beton umum
Konstruksi beton massa seperti pondasi plat penuh dan bendungan/dam
Konstruksi bangunan di daerah pantai, tanah berair (rawa)
Bangunan di lingkungan garam sulfat yang agresif
Konstruksi bangunan yang memerlukan kekedapan tinggi seperti bangunan sanitasi,
bangunan perairan, dan penampungan air.
Semen Portland Komposit (PCC)
Semen Portland Komposit adalah bahan pengikat hidrolis hasil penggilingan bersama-sama
terak Semen Portland dan gipsum dengan satu atau lebih bahan anorganik, atau hasil
pencampuran bubuk Semen Portland dengan bubuk bahan anorganik lain.
Semen Portland Komposit memenuhi persyaratan SNI 15-7064-2004. Kegunaan semen jenis
ini adalah:
Konstruksi beton umum
Pasangan batu dan batu bata
Plesteran dan acian
Selokan
Jalan
Pagar dinding
Pembuatan elemen bangunan khusus seperti beton pracetak, beton pratekan, panel beton,
bata beton (paving block) dan sebagainya.
PORTLAND CEMENT TIPE II
Semen Portland Tipe II adalah semen yang mempunyai ketahanan terhadap sulfat dan panas

hidrasi sedang. Misalnya untuk bangunan di pinggir laut, tanah rawa, dermaga, saluran
irigasi, beton massa dan bendungan.
ORDINARY PORTLAND CEMENT TIPE III
Semen jenis ini merupakan semen yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan bangunan
yang memerlukan kekuatan tekan awal yang tinggi setelah proses pengecoran dilakukan dan
memerlukan penyelesaian secepat mungkin. Misalnya digunakan untuk pembuatan jalan
raya, bangunan tingkat tinggi dan bandar udara
ORDINARY PORTLAND CEMENT TIPE V
Semen Portland Tipe V dipakai untuk konstruksi bangunan-bangunan pada tanah/air yang
mengandung sulfat tinggi dan sangat cocok digunakan untuk bangunan di lingkungan air laut.
Dikemas dalam bentuk curah.
SUPER MASONARY CEMENT (SMC)
Adalah semen yang dapat digunakan untuk konstruksi perumahan dan irigasi yang struktur
betonnya maksimal K225. Dapat juga digunakan untuk bahan baku pembuatan genteng beton
hollow brick, paving block, dan tegel.
OIL WELL CEMENT, CLASS G-HSR (HIGH SULFATE RESISTANCE)
Merupakan semen khusus yang digunakan untuk pembuatan sumur minyak bumi dan gas
alam dengan kontruksi sumur minyak di bawah permukaan laut dan bumi. OWC yang telah
diproduksi adalah Class G, High Sulfat Resistance (HSR) disebut juga sebagai (Basic OWC.
Aditif dapat ditambahkan untuk pemakaian pada berbagai kedalaman dan temperatur tertentu.
SPECIAL BLENDED CEMENT(SBC)
Adalah semen khusus yang diciptakan untuk pembangunan mega proyek jembatan Surabaya
MAdura (Suramadu) dan cocok digunakan untuk bangunan di lingkungan air laut. Dikemas
dalam bentuk curah.
Sumber: http://id-id.facebook.com/note.php?note_id=109517032427990

Semen Padang Portland Type I

Semen padang Portland Type I


Dipakai untuk keperluan konstruksi umum yang tidak memakai persyaratan khusus terhadap
panas hidrasi dan kekuatan tekan awal. Cocok dipakai pada tanah dan air yang mengandung
sulfat 0,0% - 0,10 % dan dapat digunakan untuk bangunan rumah pemukiman, gedunggedung bertingkat, dan lain-lain
Untuk Pemesanan Langsung dapat menghubungi PT Sinar Dinamika Beton
Soni
Hp: 085719774000

Pozzolan Cement" (PPC)

Semen padang Super "Portland Pozzolan Cement" (PPC)


Semen yang memenuhi persyaratan mutu semen Portland Pozzoland SNI 15-0302-2004 dan
ASTM C 595 M-05 s. Dapat digunakan secara luas seperti :
o konstruksi beton massa (bendungan, dam dan irigasi)
o Konstruksi Beton yang memerlukan ketahanan terhadap serangan sulfat (Bangunan tepi
pantai, tanah rawa).
o Bangunan / instalasi yang memerlukan kekedapan yang lebih tinggi.
o Pekerjaan pasangan dan plesteran.
Untuk informasi dapat menghubungi soni di PT Sinar Dinamika Beton
atau HP : 085719774000

Semen Portland
25 Sep 2012 Leave a Comment
by amnikaonjule in Analisa Kimia Non Pangan Tk IV
Sejarah
Nama Portland Cemen atau semen portland diusulkan oleh Joseph Aspidin pada tahun
1824. Nama itu diusulkan karena berbentuk bubuk yang dicampur dengan air, pasir dan batubatuan yang ada di pulau Portland Inggris. Semen ini pertama kali diproduksi (dengan pabrik)
di AS oleh David Saylor di kota Coplay, Pennsylvania pada tahun 1875.
Kandungan kimia

Trikalsium silikat
Dikalsium silikat

Trikalsium aluminat

Tetrakalsium aluminofe

Gipsum

Persyaratan Semen Portland

Kehalusan butir

Sisa di atas ayakan ukuran 0,09 mm maksimum 10% dari berat total yang diayak

Waktu pengikatan

Pengikatan awal

: minimum 60 menit

Pengikatan akhir

: maksimum 8 jam

Pembuatan Semen Portland


Semen portland dibuat dengan melalui beberapa langkah. Sebagai bahan dasar dapat dibagi
menjadi tiga macam, yaitu calcareous, argillocalcareous dan argillaceous. Secara mudahnya,
kandungan semen portland ialah : kapur, silika dan alumina. Ketiga bahan dasar tadi
dicampur dan dibakar dengan suhu l550C dan menjadi klinker. Setelah itu kemudian
dikeluarkan dan dihaluskan sampai halus sepert bubuk. Biasanya lalu ditambahkan gipsum
sebanyak 2% sampai 4% sebagai bahan pengontrol waktu pengikatan.
1. 1.

Penggalian/Quarrying

Terdapat dua jenis material yang penting bagi produksi semen: yang pertama adalah yang
kaya akan kapur atau material yang mengandung kapur (calcareous materials) seperti batu

gamping, kapur, dll., dan yang kedua adalah yang kaya akan silika atau material mengandung
tanah liat (argillaceous materials) seperti tanah liat. Batu gamping dan tanah liat dikeruk atau
diledakkan dari penggalian dan kemudian diangkut ke alat penghancur.
1. 2.

Penghancuran

Penghancur bertanggung jawab terhadap pengecilan ukuran primer bagi material yang digali.
1. 3.

Pencampuran awal

Material yang dihancurkan melewati alat analisis on-line untuk menentukan komposisi
tumpukan bahan.
1. 4.

Penghalusan dan pencampuran bahan baku

Sebuah belt conveyor mengangkut tumpukan yang sudah dicampur pada tahap awal ke
penampung, dimana perbandingan berat umpan disesuaikan dengan jenis klinker yang
diproduksi. Material kemudian digiling sampai kehalusan yang diinginkan.
1. 5.

Pembakaran dan pendinginan klinker

Campuran bahan baku yang sudah tercampur rata diumpankan ke pre-heater, yang
merupakan alat penukar panas yang terdiri dari serangkaian siklon dimana terjadi
perpindahan panas antara umpan campuran bahan baku dengan gas panas dari kiln yang
berlawanan arah. Kalsinasi parsial terjadi pada preheater ini dan berlanjut dalam kiln,
dimana bahan baku berubah menjadi agak cair dengan sifat seperti semen. Pada kiln yang
bersuhu 1350-1400 C, bahan berubah menjadi bongkahan padat berukuran kecil yang
dikenal dengan sebutan klinker, kemudian dialirkan ke pendingin klinker, dimana udara
pendingin akan menurunkan suhu klinker hingga mencapai 100 C.
1. 6.

Penghalusan akhir

Dari silo klinker, klinker dipindahkan ke penampung klinker dengan dilewatkan timbangan
pengumpan, yang akan mengatur perbandingan aliran bahan terhadap bahan-bahan aditif.
Pada tahap ini, ditambahkan gipsum ke klinker dan diumpankan ke mesin penggiling akhir.
Campuran klinker dan gipsum untuk semen jenis 1 dan campuran klinker, gipsum dan
posolan untuk semen jenis P dihancurkan dalam sistem tertutup dalam penggiling akhir untuk
mendapatkan kehalusan yang dikehendaki. Semen kemudian dialirkan dengan pipa menuju
silo semen.
Jenis-jenis Semen dan Aplikasinya
1. 1.

Ordinary Portland Cement Type I (Semen Portland tipe I)

Semen Portland Jenis I adalah semen hidrolis yang dibuat dengan menggiling klinker semen
dan gypsum. Semen Portland Jenis I memenuhi persyaratan SNI No. 15-2049-2004 Jenis I
dan ASTM C150-2004 tipe l.
Semen jenis ini digunakan untuk bangunan umum dengan kekuatan tekanan yang tinggi
(tidak memerlukan persyaratan khusus), seperti:
Bangunan bertingkat tinggi

Perumahan
Jembatan dan jalan raya
Landasan bandar udara
Beton pratekan
Bendungan saluran irigasi
Elemen bangunan seperti genteng, hollow, brick/batako, paving block, buis beton, roster,
dan lain-lain.
1. 2.

Semen Portland Pozzolan (PPC)

Semen Portland Pozzolan adalah semen hidrolis yang terdiri dari campuran homogen antara
semen Portland dan Pozzolan halus, yang diproduksi dengan menggiling klinker semen
Portland dan Pozzolan bersama-sama atau mencampur secara rata bubuk semen Portland dan
Pozzolan atau gabungan antara menggiling dan mencampur, dimana kadar pozzolan 15 s.d
40% massa Semen Portland Pozzolan.
Semen Portland Pozzolan memenuhi persyaratan SNI 15-0302-2004 type IP-U. Kegunaan:
Bangunan bertingkat (2-3 lantai)
Konstruksi beton umum
Konstruksi beton massa seperti pondasi plat penuh dan bendungan/dam
Konstruksi bangunan di daerah pantai, tanah berair (rawa)
Bangunan di lingkungan garam sulfat yang agresif
Konstruksi bangunan yang memerlukan kekedapan tinggi seperti bangunan sanitasi,
bangunan perairan, dan penampungan air.
1. 3.

Semen Portland Komposit (PCC)

Semen Portland Komposit adalah bahan pengikat hidrolis hasil penggilingan bersama-sama
terak Semen Portland dan gipsum dengan satu atau lebih bahan anorganik, atau hasil
pencampuran bubuk Semen Portland dengan bubuk bahan anorganik lain.
Semen Portland Komposit memenuhi persyaratan SNI 15-7064-2004. Kegunaan semen jenis
ini adalah:
Konstruksi beton umum
Pasangan batu dan batu bata
Plesteran dan acian
Selokan
Jalan
Pagar dinding
Pembuatan elemen bangunan khusus seperti beton pracetak, beton pratekan, panel beton,
bata beton (paving block) dan sebagainya.
1. 4.

Ordinary Portland Cement Type II

Semen Portland Tipe II adalah semen yang mempunyai ketahanan terhadap sulfat dan panas
hidrasi sedang. Misalnya untuk bangunan di pinggir laut, tanah rawa, dermaga, saluran
irigasi, beton massa dan bendungan.
1. 5.

Ordinary Portland Cement Type III

Semen jenis ini merupakan semen yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan bangunan
yang memerlukan kekuatan tekan awal yang tinggi setelah proses pengecoran dilakukan dan
memerlukan penyelesaian secepat mungkin.
Misalnya digunakan untuk pembuatan jalan raya, bangunan tingkat tinggi dan bandar udara
1. 6.

Ordinary Portland Cement Type V

Semen Portland Tipe V dipakai untuk konstruksi bangunan-bangunan pada tanah/air yang
mengandung sulfat tinggi dan sangat cocok digunakan untuk bangunan di lingkungan air laut.
Semen ini dikemas dalam bentuk curah.
1. 7.

Super Masonary Cement (SMC)

Adalah semen yang dapat digunakan untuk konstruksi perumahan dan irigasi yang struktur
betonnya maksimal K225. Dapat juga digunakan untuk bahan baku pembuatan genteng beton
hollow brick, paving block, dan tegel.
1. 8.

Oil Well Cement, Class G-HSR (High Sulfate Resistance)

Merupakan semen khusus yang digunakan untuk pembuatan sumur minyak bumi dan gas
alam dengan kontruksi sumur minyak di bawah permukaan laut dan bumi. OWC yang telah
diproduksi adalah Class G, High Sulfat Resistance (HSR) disebut juga sebagai (Basic OWC.
Aditif dapat ditambahkan untuk pemakaian pada berbagai kedalaman dan temperatur tertentu.
1. 9.

Special Blended Cement (SBC)

Adalah semen khusus yang diciptakan untuk pembangunan mega proyek jembatan Surabaya
MAdura (Suramadu) dan cocok digunakan untuk bangunan di lingkungan air laut. Dikemas
dalam bentuk curah.

Anda mungkin juga menyukai