Anda di halaman 1dari 3

Bahan baku produksi semen :

Batu Kapur (Limer Stone) : Batu Kapur merupakan sumber utama senyawa Kalsium.
Tanah Liat : Tanah Liat (Al2O3.K2O.6SiO2.2H2O) merupakan bahan baku semen yang mempunyai
sumber utama senyawa silikat dan aluminat dan sedikit senyawa besi.
Pasir Silika (silica sand) : Pasir silika digunakan sebagai pengkoreksi kadar SiO2 dalam tanah liat
yang rendah
Pasir Besi (iron sand) : Pasir besi digunakan sebagai pengkoreksi kadar Fe2O3 yang biasanya dalam
bahan baku utama masih kurang.
Gypsum : Fungsi gypsum adalah mengatur waktu pengikatan daripada semen atau yang dikenal
dengan sebutan retarder
Abu Terbang (Fly Ash) : Abu terbang adalah bagian dari sisa pembakaran batubara

Bahan Baku, Proses, dan Reaksi Pembuatan Semen


Pada dasarnya proses pembuatan semen terdiri dari 5 proses utama, yaitu:
1. Penyediaan Bahan Baku dan Bahan Koreksi
Bahan baku utama: batu kapur dan tanah liat. Bahan koreksi: pasir silika jika kekurangan
SiO2 dalam tanah liat dan pasir besi untuk menambah Fe2O3 dicampur dengan
perbandingan tertentu kemudian diumpankan ke dalam Raw Mill.
2. Penggilingan Bahan Mentah (Raw Material Grinding)
Tujuan Penggilingan bahan mentah yaitu untuk memperkecil ukuran bahan mentah atau
membuat luas permukaan bahan mentah menjadi lebih besar dan agar campuran bahan
mentah homogen sehingga mempermudah terjadinya reaksi kimia pada saat proses
klinkerisasi. Selain penggilingan, material juga mengalami pengeringan dengan media
pengeringnya berupa gas panas yang dapat berasal dari exhaust gas.
Air dalam Raw Meal yang meliputi air bebas, air kapiler dan air absorbsi diuapkan
hingga < 1% dengan memanfaatkan Exhaust Gas yang diumpankan ke dalam Vertical
Roller Mill. Raw Meal yang memiliki standar kehalusan tertentu akan terhisap oleh fan
keluar dari vertical roller mill, selanjutnya melewati separator berupa cyclone yang
berjumlah 4 (empat) buah. Dengan memanfaatkan gaya sentrifugal atau putaran tertentu
dalam cyclone, gas panas dan pertikel-partikel halus (raw meal) akan terpisah. Gas akan
mengalir keluar dari top cyclone menuju Electrical Precipitator sedangkan partikel halus
raw meal keluar melalui bottom cyclone. Gas dari cyclone separator mengandung uap air
dan sebagian debu yang masih terikut pada waktu pemisahan. Sebelum gas dibuang ke
alam bebas, gas tersebut dialirkan ke Electrical Precipitator untuk ditangkap debunya
dengan menggunakan elektroda-elektroda bertegangan tinggi. Gas panas yang berasal
dari kiln, uap air dan sebagian debu yang tidak tertangkap oleh elektroda-elektroda
Electrical Precipitator ditransportasikan ke cerobong (stack) dengan bantuan sebuah kipas
atau filter fan.Bahan baku (raw meal) yang telah memenuhi standar kehalusan
dimasukkan ke dalam Continuous Flow Silo (CF Silo) untuk mengalami homogenizing
terakhir sebelum diumpankan ke dalam kiln dengan menggunakan transport fluxoslide
dan belt bucket elevator.
3. Pembentukan Klinker
Tujuan dari proses pembakaran ini ialah untuk menghasilkan klinker bermutu baik
dengan pemakaian energi serendah mungkin dan operasi pembakaran berlangsung stabil
dalam waktu yang lama. Beberapa reaksi kimia yang berlangsung dalam proses
pembuatan klinker yaitu:
a. Proses Pemanasan Awal
Proses pemanasan awal adalah proses penguapan air dan proses calsinasi pada
umpan kiln (raw meal) pada suhu 600-800 oC.
Proses kalsinasi, reaksi:
CaCO3 → CaO + CO2
MgCO3 → MgO + CO2
Proses ini terjadi dalam peralatan preheater.
b. Proses Klinkerisasi
Proses klinkerisasi dalam pembuatan semen adalah proses pengikatan antara
oksida-oksida yang terkandung dalam material untuk membentuk senyawa C3S,
C2S, C3A, dan C4AF. Reaksi pembentukan senyawa-senyawa tersebut
berlangsung di dalam kiln pada suhu 900-1450 oC.
Reaksi klinker ialah:
4 CaO + Al2O3 + Fe2O3 → 4 CaO.Al2O3.Fe2O3 = (C4AF)
3 CaO + Al2O3 → 3 CaO.Al2O3 = (C3A)
2 CaO + SiO2 → 2 CaO.SiO3 = (C2S)
CaO + 2 CaO.SiO2 → 3 CaO.SiO3 = (C3S)
c. Penggilingan Semen (Cement Mill)
Penggilingan dilakukan pada roller press sehingga memiliki ukuran tertentu yang
selanjutnya digiling dengan menggunakan alat penggiling berupa tube mill yang berisi
bola-bola besi sebagai media penghancurnya. Material yang telah halus dihisap dan
dipisahkan dari udara pembawanya dengan menggunakan beberapa perangkat
pemisah debu. Hasil penggilingan ini disimpan dalan semen silo yang kedap udara.

Persamaan reaksi hidrasi semen sebagai berikut:


C3S & C2S + H2O 3CaO.2SiO2.3H2O + Ca(OH)2
Calsium Silicate Hydrate Calsium Hydroksida
C3A + H2O 3CaO.Al2O3.3H2O
4CaO.Al2O3.H2O
2CaO.Al2O3.H2O
Calcium Alumina Ferrit Hidrate
C3A + CaSO4.H2O 3CaO. Al2O3.3CaSO4.32H2O
Calcium Sulfuric Aluminate Hydrate
d. Pengantongan Semen (Cement Packer)
Semen dikeluarkan dari semen silo dan diangkut dengan menggunakan belt
conveyor masuk ke steel silo. Dengan alat pengantongan berupa rotary packer,
semen dikantongi dengan setiap 1 sak berisi 50 kg semen, kemudian dibawa ke
truk untuk dipasarkan.

Anda mungkin juga menyukai