Anda di halaman 1dari 3

Rudy Sucipto / 130117067

Artikel Review:

I. Global value chain


Global value chain merupakan konsep di mana sebuah barang atau jasa diproduksi oleh
beberapa negara atau kawasan ekonomi, sehingga membutuhkan kemampuan dan kemauan
untuk berbagai nilai tambah yang memungkinkan semua pelaku mendapatkan manfaat yang
adil. Konsep ini berbeda dengan konsep keunggulan kompetitif di mana sebuah
perekonomian harus menguasai pasar input, pasar output, industri pendukung, hingga
menciptakan persaingan[ CITATION Pra196 \l 1033 ]. Jelaskan penerapan konsep global
value chain dalam industri rotan.

Industri rotan terbesar didunia berada di Indonesia, yaitu sekitar 85% pasokan rotan
dunia berasal dari Indonesia. Peran pemerintah dalam perkembangan industri rotan sangat
penting seperti kebijakan larangan ekspor bahan mentah rotan, sehingga peluang
perkembangan industri rotan Indonesia semakin meningkat. Namun desain furniture-furniture
yang berbahan baku rotan masih mengandalkan desain dari pembeli. Sehingga furniture yang
bahan baku rotan lebih mudah laku pada pembeli yang bisa ngedesain furniture bahan baku
rotan tersebut menjadi furniture yang lebih berguna [ CITATION Mah \l 1033 ].

Meskipun udah menerapkan kebijakan larangan ekspor terhadap bahan baku tetapi
sejumlah pengrajin rotan di daerah seperti Cirebon, Semarang, Surabaya, Jakarta dan daerah
industri pengelolahan bahan baku rotan lainnya masih mengalami kekurangan bahan baku
rotan tersebut. Kesulitan bahan baku rotan juga berasal dari sistem perdagangan dan
distribusi antar pulau yang kurang baik, sehingga rotan dari Sumatera, Kalimantan dan
Sulawesi sulit masuk ke Pulau Jawa. Sehingga diharapkan pemerintah daerah asal bahan
baku rotan dapat membangun industri hulu yang dapat memenuhi kebutuhan pasokan bahan
baku industri hilir [ CITATION Dew15 \l 1033 ].

Kemudian untuk pengembangan desain yang inovatif dan standart mutu yang tinggi
perlu dilakukan agar dapat meningkatkan daya saingnya. Minimnya desain yang dibuat
secara independen oleh industri rotan membuat nilai jual produk furniture rotan Indonesia
masih tergantung dan dikontrol oleh pembeli. Selain desain, aspek sumber daya manusia juga
sangat berpengaruh terhadap desain furniture rotan yang baru dan inovatif[ CITATION
Mah \l 1033 ].

Aspek sumber daya manusia terhadap rendahnya kualitas pendidikan akan


berpengaruh terhadap perilaku dan apresiasi masyarakat terhadap desain furniture rotan.
Sehingga dengan pengembangan pusat pelatihan dan desain dengan menggandeng perguruan
tinggi diharapkan dapat memecahkan masalah sumberdaya manusia saat ini. Kemudian bagi
pengusaha industri furniture rotan, jaringan pendistribusian bahan baku rotan ini saja belum
cukup untuk meningkatkan daya saing furniture rotan di pasar Internasional. Perlu perbaikan
sistem informasi pasar serta pembentukan brand image furniture rotan Indonesia
[ CITATION Sri09 \l 1033 ].
II. International alliance strategy
Partnership antara perusahaan lokal dengan multinasional bisa dilakukan dengan lima
alternative strategy: (1) the wholly owned subsidiary with contractual collaboration, (2) the
wholly owned subsidiary with the licence agreement, (3) the international trade with the
licence agreement, (4) joint venture and (5) outsourcing (Pratono & Ratih, 2019). Jelaskan
alasan bagi sebuah perusahaan asing dalam memilih salah satu strategi tersebut!

Strategi aliansi perusahaan Microsoft dengan perusahaan Nokia

Perusahaan Microsoft berdiri sejak tahun 1975 di Albuquerque, New Mexico yang
didirikan oleh Bill Gates dan Paul Allen. Perusahaan Microsoft merupakan perusahaan
teknologi komputer yang udah terkenal didunia karena sistem operasinya banyak digunakan
oleh computer didunia, sistem operasi tersebut bernama windows.

Perusahaan Nokia merupakan perusahaan elektronik asal Finlandia yang didirikan


oleh Fredrik Idestam pada tahun 1868, nama perusahaan tersebut diambil dari nama kota di
Finlandia Barat. Perusahaan Nokia ini terkenal sebagai telepone Global System for Mobile
Communication (GSM) pertama kali yang muncul di dunia.

Seiring perkembangannya zaman yang semakin modern akan teknologinya membuat


perusahaan Nokia kalah bersaing dengan perusahaan telepon sehingga perusahaan tersebut
terancam akan kebangkrutan nya. Kemudian dari pihak perusahaan Microsoft melakukan
aliansi strategi joint venture dengan perusahaan Nokia, dimana perusahaan Microdoft
melakukan pengakuisisi sebagian besar bisnis dari peusahaan Nokia. Joint venture
merupakan suatu bentuk kerjasama yang dimana masing-masing perusahaan melakukan
penyertaan modal untuk membangun perusahaan yang baru. Dalam hal ini, perusahaan
Microsoft telah mengakuisisi perusahaan Nokia, yang berarti perusahaan Microsoft membeli
hampir semua bisnis perusahaan Nokia. Akuisisi sering digunakan untuk menjaga
ketersediaan akan persediaan bahan baku atau jaminan terhadap produk yang akan diserap
oleh pasar. Kabar pengakuisisi yang dilakukan oleh perusahaan Microsoft oleh perusahaan
Nokia cukup mengagetkan pasar, karena kedua perusahaan tersebut telah mengalami
perlambatan terhadap kinerja produk masing-masing. Penyebab perlambatan terhadap kinerja
tersebut dikarenakan perusahaan Nokia yang telah gagal bersaing dengan Samsung dan
Apple sementara untuk perusahaan Microsoft lamban nya masuk kepasar mobile.

Sehingga alasan strategi aliansi yang dilakukan perusahaan Microsoft terhadap


akuisisi perusahaan Nokia tersebut supaya pihak perusahaan Microsoft produk dan
layanannya dapat lebih kuat bersaing dengan pesaing lainnya. Selain itu pihak dari
perusahaan Microsoft juga mengatakan bahwa dengan adanya akuisisi tersebut akan
mempercepat inovasi windows phone. Inovasi tersebut pergabungan dari perusahaan Nokia
yang merupakan teknologi berupa mobile phone yang telah berkembang dari telepon, dengan
perusahaan Microsoft yang terkenal akan sistem operasinya yang bernama windows.
Sehingga mobile phone tersebut akan menggunakan sistem operasi windows.
Bibliography
Dewi, N. K. (2015). Analisis Kebijakan Distribusi Bahan Baku Rotan Dengan Pendekatan
Dinamik Sistem Studi Kasus Rotan Indonesia. Jurnal Perencanaan Wilayah dan
Kota, 26, 177-191.

Maharani, Y. N., & Handojo, O. (n.d.). Eksplorasi Struktur dan Kombinasi Material Produk
Furnitur Rotan . Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain.

Pratono, A. H. (2019). Cross-cultural collaboration for inclusive global value chain: a case
study of rattan industry. International Journal of Emerging Markets,
https://doi.org/10.1108/IJOEM-01-2017-0028.

Pratono, A. H., & Ratih, R. S. (2019). International Alliance Strategies: A Case Study of the
Indonesian Medical Device Industry. Globalization and Development, 381-400.

Pratono, A. H., Marciano, D., Suyanto, & Jeong, B. G. (2018). Internationalization of social
enterprise: Scaling up the social innovation in Indonesia. The 2018 International
Conference of Organizational Innovation. Tokyo: KnE Social Science.

Sriwarno, A. B., & Djati, I. D. (2009). Enhancing Local Designers Skill in Rattan Furniture
Industries in Cirebon through Comprehensive-Design Approach Regarding Buyers’
Dependencies Prevention. Research Group of Human and Industrial Product, 3(2),
175-186.

https://tekno.kompas.com/read/2013/09/03/1304242/Inilah.Alasan.Microsoft.Akuisisi.Nokia

https://inet.detik.com/business/d-2347900/ini-alasan-microsoft-beli-nokia

https://www.republika.co.id/berita/ekonomi/bisnis/13/09/03/msjwww-microsoft-akuisisi-
bisnis-nokia

Anda mungkin juga menyukai